Anda di halaman 1dari 33

LOGO

AKUNTANSI PERSEDIAAN
Berdasarkan Pp 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lampiran 1)
Dan PMK 238/PMK.05/2011 Tentang Pedoman Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dan
Permendagri 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah

Buol, 4 Februari 2020

Dr. Nina Yusnita Yamin, SE., M.Si., Ak., CA


Dr. Muhammad Din, SE., M.Si., Ak., CA., AAP A
Latifah Sukmawati Yuniar, SE., M.Acc., Ak
DEFINISI

Persediaa adalah aset lancar dalam


barang
n atau perlengkapan yang bentuk
dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
KLASIFIKASI
Suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai persediaan bila
memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
• Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah. Termasuk dalam kelompok ini adalah barang pakai
habis seperti alat tulis kantor, barang tak pakai habis seperti komponen
peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
• Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses
produksi. Persediaan dalam kelompok ini meliputi bahan yang digunakan
dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian,
dan lain-lain.
• Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual
diserahkan
ataukepada masyarakat. Contoh persediaan yang termasuk dalam
kelompok ini adalah alat-alat pertanian setengah jadi.
• Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. Contohnya adalah
hewan/tanaman.
KLASIFIKASI DALAM BAS
Persediaan Bahan Pakai Habis
• Persediaan Alat Tulis Kantor
• Persediaan Dokumen/Administrasi Tender
• Persediaan Alat Listrik dan elektronik ( lampu pijar, battery kering)
• Persediaan Perangko, materai dan benda pos lainnya
• Persediaan Peralatan kebersihan dan bahan pembersih
• Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas
• Persediaan Isi tabung pemadam kebakaran
• Persediaan Isi tabung gas
Persediaan Bahan/Material
• Persediaan Bahan baku bangunan
• Persediaan Bahan/bibit tanaman
• Persediaan Bibit ternak
• Persediaan Bahan obat-obatan
• Persediaan Bahan kimia
• Persediaan Bahan Makanan Pokok
Persediaan Barang Lainnya
• Persediaan Barang yang akan Diberikan Kepada Pihak Ketiga
Kalsifikasi Persediaaan

Permendagri 64 tahun 2013 Permendagri 108 tahun 2016

Persediaa Persediaa Persediaa Persediaa Persediaa


Persediaa n Barang n Barang n Barang
n Bahan n
n Barang Pakai Tak Pakai Bekas
Pakai Bahan/Mat
Lainnya Habis Habis Dipakai
Habis erial
Jenis Persediaaan
P E R A T U R A N M E N T E R I D A LA M N E G E R I N O M O R 64 TA H U N 2013 T EN TA N G P E N E R A P A N STA ND A R
A K U N T A N SI P E M E R IN T A H A N B E R B A SIS A K R U A L P A D A P E M E R IN T A H D A ER A H
P E R A T U R A N M E N T E R I D A L A M N E G E R I N O M O R 1 0 8 T A H U N 20 16 TE N TA N G
P E N G G O L O N G A N D A N K O D EFIK A SI B A R A N G M IL IK D A ER A H
K
R
E
J O IO
A L
E B NB K
K O R
N J CJ U ra ian E
U M J O IO
I E IE A L
N P E B NB
S K AK K O
O N J CJ
N
U M U ra ian
K I E IE
N P
S K AK
1 1 7 P E R SE D IA A N O
N
1 1 7 01 Persediaan Bahan Pakai H abis K
1 1 7 01 01 Persediaan A lat T ulis K antor
1 1 7 01 02 Persediaan D okum en/A dm inistrasi Ten der 1 1 ASET LANCAR
1 1 7 01 03 Persediaan A lat L istrik dan Elektronik (L am pu P ijar, B attery K ering) 1 1 7 PER S ED IA A N
1 1 7 01 04 Persediaan Perangko, M aterai dan B enda P os L ainn ya 1 1 7 01 B A R A N G P A K A I H A BIS
1 1 7 01 05 Persediaan Peralatan K ebersihan dan B ahan Pem bersih 1 1 7 01 01 BAHA N
1 1 7 01 06 Persediaan B ahan B akar M inyak/G as 1 1 7 01 02 SU K U C A D A N G
1 1 7 01 07 Persediaan Isi T abung Pem adam K ebakaran 1 1 7 01 03 A L A T/B A H A N UN TUK K EG IA TA N K A N T O R
1 1 7 01 08 Persediaan Isi T abung G as 1 1 7 01 04 O B A T -O B A TA N
1 1 7 01 09 D st... 1 1 7 01 05 PER SE D IA A N U NTU K D IJU A L/D IS E R A H K A N
1 1 7 02 Persediaan B ahan/M aterial 1 1 7 01 06 PER SE D IA A N U NTU K TU JU A N S T R A T E G IS /B E R JA G A -JA G A
1 1 7 02 01 Persediaan B ahan B ak u B angunan 1 1 7 01 07 N A TU R A D A N P A K A N
1 1 7 02 02 Persediaan B ahan/B ibit Tanam an
1 1 7 01 08 PER SE D IA A N PEN ELITIA N
1 1 7 02 03 Persediaan B ibit Ternak
1 1 7 01 09 PER SE D IA A N D A L A M PR O S ES
1 1 7 02 04 Persediaan B ahan O bat-o batan
1 1 7 02 05 Persediaan B ahan K im ia 1 1 7 02 B A R A N G TA K P A K A I H A B IS
1 1 7 02 06 Persediaan B ahan M akanan Pokok 1 1 7 02 01 KOM PONEN
1 1 7 02 07 D st... 1 1 7 02 02 PIPA
1 1 7 03 Persediaan Barang Lainnya 1 1 7 03 0 B A R A N G B E K A S D IP A K A I
1 1 7 03 01 Persediaan B arang Y ang A kan D iberikan K epada P ihak K etiga 1 1 7 03 01 K O M P O N E N B E K A S D A N P IPA B E K A S
1 1 7 03 02 D st...
ISU-ISU DALAM
PERSEDIAAN

• Metode Pengakuan Beban Persediaan


1. Pendekatan Aset
2. Pendekatan Beban
• Metode Sistem Pencatatan Persediaan
1. Metode Perpetual
2. Metode Periodik
• Metode Pengukuran Persediaan
1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP).
2. Metode Rata-Rata Tertimbang
3. Metode Harga Pembelian Terakhir
PENGAKUAN PERSEDIAAN
Persediaan diakui saat (1) potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal; dan (2) telah diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.

Setiap pembelian persediaan akan dicatat sebagai


aset, yakni “Persediaan”. Berdasarkan bukti belanja
persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal
akun “Persediaan” di debit dan akun “Kas” atau
akun “Hutang” di kredit. Selain itu, fungsi
akuntansi akan mencatat realisasi belanja dengan
mendebit akun “Belanja (nama persediaan)” dan
mengkredit akun “Perubahan SAL”.
Ilustrasi Pengakuan Persediaan

• Pada tanggal 1 Pebruari 2015, SKPD Kota Jaya membeli persediaan berupa
5 rim kertas HVS dan 10 pak spidol. Harga kertas HVS adalah Rp50.000/rim
dan harga spidol adalah Rp100.000/pak. Selama Bulan Pebruari 2015
digunakan sebanyak 2 rim kertas HVS dan 3 pak spidol.
• Berdasarkan bukti belanja tersebut, fungsi akuntansi akan menjurnal:
PENGAKUAN BEBAN
PERSEDIAAN
• Terdapat dua pendekatan pengakuan Beban Persediaan, yaitu
pendekatan aset dan pendekatan beban.
• Pendekatan aset digunakan untuk persediaan-persediaan yang
nilainya material dan maksud penggunaannya untuk selama satu
periode dan atau untuk maksud berjaga-jaga. Contohnya adalah
persediaan di sekretariat SKPD.
• Pendekatan beban dapat digunakan untuk persediaan-persediaan
yang nilainya relatif tidak material dan maksud penggunaannya
untuk waktu yang segera/tidak dimaksudkan untuk sepanjang satu
periode. Contohnya adalah persediaan untuk suatu kegiatan.
PENGAKUAN BEBAN PERSEDIAAN:
Pendekatan Aset

Pada tanggal 1 Pebruari 2015, SKPD ABC membeli persediaan sebanyak 5 rim
kertas HVS dan 10 pak spidol untuk Sekretariat. Harga kertas HVS adalah Rp
50.000/rim dan harga spidol adalah Rp 100.000/pak. Pada tanggal 20 Pebruari
2015, SKPD ABC menggunakan persediaan sebanyak 5 rim kertas HVS dan 10
pak spidol. Jurnal yang akan dibuat oleh fungsi akuntansi adalah sebagai
berikut:
PENGAKUAN BEBAN PERSEDIAAN:
Pendekatan Beban

Pada tanggal 1 Pebruari 2015, SKPD Kota Jaya membeli persediaan berupa 5
rim kertas HVS dan 10 pak spidol untuk Kegiatan Pelatihan Akuntansi Akrual.
Harga kertas HVS adalah Rp 50.000/rim dan harga spidol adalah Rp
100.000/pak. Berdasarkan bukti belanja tersebut, fungsi akuntansi akan
menjurnal:
SISTEM PENCATATAN
PERSEDIAAN

Terdapat dua metode sistem pencatatan persediaan, yaitu


metode perpetual dan metode periodik.
Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, fungsi akuntansi selalu mengkinikan nilai persediaan setiap ada
persediaan yang masuk maupun keluar. Metode ini digunakan untuk jenis persediaan
yang berkaitan dengan operasional utama di SKPD dan membutuhkan pengendalian
yang kuat. Contohnya adalah persediaan obat-obatan di RSUD, persediaan pupuk di
dinas pertanian, dan lain sebagainya.
Metode Periodik
Dalam metode periodik, fungsi akuntansi tidak langsung mengkinikan nilai persediaan
ketika terjadi pemakaian. Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan
perhitungan fisik (stock opname) pada akhir periode. Pada akhir periode inilah dibuat
jurnal penyesuaian untuk mengkinikan nilai persediaan. Metode ini dapat digunakan
untuk jenis persediaan yang sifatnya sebagai pendukung kegiatan SKPD, contohnya
adalah persediaan ATK di sekretariat.
METODE PERPETUAL Vs
METODE PERIODIK
ILUSTRASI
Pada tanggal 1 Desember 2015, Dinas Kesehatan Kota Jaya
membeli obat-obatan senilai Rp30.000.000,00. Pada tanggal 18
Desember 2015, terjadi pemakaian obat-obatan senilai
Rp10.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2015, dilakukan
stock opname obat-obatan dan diketahui bahwa obat-obatan yang
tersisa di gudang adalah senilai Rp 20.000.000,00 yang
dimilikinya. Buatlah jurnal dengan menggunakan metode
perpetual dan metode periodik untuk mencatat persediaan obat-
obatan tersebut.
Metode Perpetual
Metode Periodik
Selisih Persediaan

• Sering kali terjadi selisih persediaan antara catatan persediaan


menurut bendahara barang/pengurus barang dengan hasil stock
opname.
• Selisih persediaan dapat disebabkan karena persediaan hilang, usang,
kadaluarsa, atau rusak.
• Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang
normal, maka selisih persediaan ini diperlakukan sebagai beban.
• Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang
abnormal, maka selisih persediaan ini diperlakukan sebagai kerugian
daerah.
• Penetapan besaran selisih persediaan sebagai normal atau abnormal
ditentukan oleh Pemda dalam kebijakan akuntansinya.
• Selisih pengakuan atas selisih persediaan hanya terdapat dalam
metode perpetual.
Ilustrasi Selisih Persediaan

Melanjutkan ilustrasi dari slide sebelumnya. Jika hasil stock opname


menunjukkan sisa obat-obatan adalah Rp19.000.000,00, maka
jurnalnya
bahwa adalah sebagai berikut:
PENGUKURAN
 Nilai persediaan meliputi seluruh biaya yang
harus dikeluarkan sampai barang tersebut
dapat digunakan.
• Tiga alternatif untuk mengukur nilai persediaan,
yaitu
:
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri.
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
Pengukuran: Biaya perolehan

• Biaya perolehan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan,


biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan
lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
• Jika biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya dalam
memperoleh persediaan dipertimbangkan tidak material dan tidak
dapat ditelusuri secara langsung, maka biaya-biaya tersebut dapat
diabaikan sebagai komponen biaya perolehan.
• Ilustrasi:
Pada tanggal 1 Pebruari Dinas membeli obat-obatan senilai
Rp100.000.000,00. dari pembelian tersebut terdapat biaya lelang
sebesar Rp2.000.000,00. Fungsi akuntansi akan mencatat
nilai persediaan sebesar:
Biaya Perolehan = Pembelian + biaya lelang
= Rp100.000.000,00 + Rp2.000.000,00
= Rp102.000.000,00
Pengukuran: Harga Pokok
Produksi
• Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi; dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara
sistematis.
• Ilustrasi:
Dinas Kehutanan Kota Jaya memproduksi minyak kayu putih sendiri. Biaya untuk
membuat minyak kayu putih terdiri atas bahan baku senilai Rp75.000.000,00 gaji
para pekerja sebesar Rp25.000.000,00 serta biaya overhead senilai Rp
5.000.000,00. Berdasarkan informasi tersebut, fungsi akuntansi akan mencatat nilai
persediaan sebesar:

Nilai persediaan = Biaya Langsung (Biaya Variabel) + Biaya Tidak Langsung


(Biaya Tetap)

= Rp75.000.000,00 + Rp25.000.000,00 + Rp5.000.000,00


= Rp105.000.000,00
Pengukuran: Nilai Wajar

• Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau


penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan
berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length
transaction).

• Ilustrasi:
Dinas Pertanian Kota Jaya menerima donasi berupa pupuk
dari pabrik pupuk sebanyak 100 ton. Berdasarkan hasil survei
di pasar, harga pupuk per ton adalah Rp1.000.000,00.
Berdasarkan informasi tersebut, fungsi akuntansi
mencatat nilai persediaan akan sebesar
pupuk
Rp1.000.000,00 atau Rp1.000.000.000,00. 1.000 ton x
PENILAIAN

• Dalam satu periode, pemerintah daerah melakukan


beberapa kali pembelian persediaan dengan
tingkat harga yang berbeda-beda antara pembelian
yang satu dengan yang lain.
• Perbedaan tingkat harga tersebut menjadi
permasalahan tersendiri dalam melakukan penilaian
persediaan.
• Harga mana yang akan dipakai untuk menilai beban
persediaan yang telah dipakai/dijual/ diserahkan
dan harga mana yang akan dipakai untuk menilai
persediaan yang tersisa di akhir periode?
ILUSTRASI

Berikut adalah data pembelian dan penggunaan


obat-obatan pada Dinas Kesehatan Kota Jaya:
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
(MPKP); Sistem Pencatatan Periodik

• Dengan metode MPKP, 350 dus persediaan obat-


obatan yang tersisa dihitung mulai dari harga
pembelian terakhir.
Tanggal Jumlah Unit Harga Per Unit Total Harga
8 Agustus 2015 300 dus Rp 200.000 Rp 60.000.000
20 April 2015 50 dus Rp 150.000 Rp 7.500.000
Persediaan Akhir 350 dus Rp 67.500.000

• Untuk obat-obatan yang telah dipakai, beban persediaannya


adalah:
Beban Persediaan = Persediaan Awal + Pembeliaan
– Persediaan Akhir
Beban Persediaan = 0 + {(100 x Rp100.000,00) +
(200 x Rp150.000,00) + (300 x Rp200.000,00)} – Rp
67.500.000,00
= Rp 32.500.000,00
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
(MPKP); Sistem Pencatatan Perpetual

Tan g ga l Pembelian Penggunaan Jumlah


15 M a r 15 (100 dus @ Rp100.000,00) R p (100 dus @ R p 100.000,00)
10.000.000 Rp 10.000.000,00
20 April 15 (200 dus @ Rp (100 dus @ R p 100.000,00)
150.000,00) (200 dus @ R p 150.000,00)
Rp 30.000.000,00 Rp 40.000.000
17 Juni 15 (100 dus @ R p 100.000,00) (150 dus @ R p 150.000,00)
(50 dus @ R p 150.000,00) Rp 22.500.000,00
Rp 17.500.000,00
8 Agt 15 (300 dus @ R p 200.000,00) (150 dus @ R p 150.000,00)
Rp 60.000.000,00 (300 dus @ Rp 200.000,00)
Rp 82.500.000,00
13 Se p 15 (100 dus @ R p 150.000,00) (50 dus @ R p 150.000,00)
Rp 15.000.000,00 (300 dus @ Rp 200.000,00)
Rp 67.500.000,00

• Jadi, nilai persediaan akhir obat-obatan Dinas Kesehatan Kota


Jaya adalah Rp67.500.000,00 dan beban persediaannya
adalah Rp32.500.000,00 (Rp17.500.000,00 + Rp
15.000.000,00).
Metode Harga Pembelian Terakhir;
Sistem Pencatatan Periodik

• Nilai Persediaan Akhir = Rp70.000.000,00 (350 dus x


Rp200.000.000,00)

• Untuk obat-obatan yang telah dipakai, beban persediaannya


adalah:
Beban Persediaan = Persediaan Awal + Pembeliaan –
Persediaan Akhir

• Beban Persediaan = 0 + {(100 x Rp100.000,00) + (200 x


Rp150.000,00) + (300 x Rp200.000,00)} –
Rp70.000.000,00
= Rp 30.000.000
Metode Harga Pembelian Terakhir; Sistem
Pencatatan Perpetual

Ta n g g a l P emb el i a n Penggunaan Jumlah


15 M a r 15 ( 100 d u s @ R p 1 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ) (1 00 d u s @ R p 1 0 0 . 0 0 0 , 0 0 )
Rp10.000.000,00 R p 1 0 . 0 00 . 00 0, 0 0
2 0 A p r 15 ( 2 0 0 d us @ R p 1 5 0 . 0 0 0 , 0 0 ) (1 00 d u s @ R p 1 0 0 . 0 0 0 , 0 0 )
Rp30.000.000,00 ( 2 0 0 d u s @ R p 1 5 0 . 0 0 0 , 0 0)
R p 4 0 . 0 0 0 . 00 0 , 0 0

17 J u n 15 150 dus (1 50 d u s @ R p 1 5 0 . 0 0 0 , 0 0 )
( R p 4 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 – R p 2 2 . 5 0 0 . 0 00 , 0 0 ) R p 2 2 . 5 00 . 0 00 , 00
R p 1 7 .5 00. 000, 00

8 A g t 15 (300 dus @ Rp200.000,00) (1 50 d u s @ Rp 1 7 5 . 0 0 0 , 0 0 )


Rp60.000.000,00 (300 dus @ Rp200.000,00)
R p 8 6 . 2 5 0 . 0 00 , 0 0

13 S e p 15 1 0 0 d us (350 dus @ Rp200.000,00)


(Rp86.250.000,00 – Rp70.000.000,00) R p 7 0 . 0 0 0 . 00 0 , 0 0
R p1 6 . 2 50 . 00 0

• Jadi, nilai persediaan akhir obat-obatan Dinas Kesehatan Kota Jaya


adalah Rp70.000.000,00 dan beban persediaannya adalah
Rp33.750.000,00 (Rp17.500.000,00 + Rp16.250.000,00).
Prosedur Akuntansi: Metode
Periodik
Jurnal Standar Persediaan dengan Metode
Periodik
No. Transaksi PENCATATAN OLEH SKPD PENCATATAN OLEH PPKD
Uraian Debit Kredit Uraian Debit Kredit
Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Pembelian Persediaan Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
1.a dengan Uang UP/GU/TU
Belanja Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Perubahan SAL xxx
Pembelian Persediaan Persediaan xxx Tidak ada jurnal
dengan Uang LS (Utang)
Utang Belanja xxx
1.b Utang Belanja xxx RK SKPD xxx
Pelunasan
Utang/Penerbitan SP2D LS RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx
Barang
Belanja Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Perubahan SAL xxx
2 Pemakaian Persediaan Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal

3 Penyesuaian di Akhir Beban Persediaan xxx Tidak ada jurnal


Tahun
Persediaan xxx
Prosedur Akuntansi:
Metode Perpetual
Jurnal Standar Pesediaan dengan Metode
Perpetual
No. Transaksi PENCATATAN OLEH SKPD PENCATATAN OLEH PPKD
Uraian Debit Kredit Uraian Debit Kredit
Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Pembelian Persediaan Kasdi Bendahara Pengeluaran xxx
1.a dengan Uang UP/GU/TU
Belanja Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Perubahan SAL xxx
Pembelian Persediaan Persediaan xxx Tidak ada jurnal
dengan Uang LS (Utang)
Utang Belanja xxx
1.b Utang Belanja xxx RK SKPD xxx
Pelunasan Utang/Penerbitan
SP2D LS Barang RK PPKD xxx Kasdi Kas Daerah xxx
Belanja Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Perubahan SAL xxx
2 Pemakaian Persediaan Persediaan xxx Tidak ada jurnal
Beban Persediaan xxx
3 Penyesuaian di Akhir Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal
Tahun
PENGUNGKAPAN

Hal-hal yang dipandang perlu untuk diungkapkan


dalam laporan keuangan sehubungan dengan persediaan
meliputi:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
persediaan;
pengukuran
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti atau
perlengkapan yang digunakan dalam
barang
masyarakat,
pelayanan barang atau perlengkapan yang
dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual
digunakan
atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang
masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
3. Kondisi persediaan. Persediaan dengan kondisi rusak atau
usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Ilustrasi Pengungkapan
Persediaan
• Di CaLK SKPD
PERSEDIAAN

Metode pencatatan persediaan menggunakan Metode Periodik. Pengukuran nilai persediaan menggunakan Metode
Harga Pembelian Terakhir. Persediaan sejumlah Rp900.000,00 (sembilan ratus ribu rupiah) terdiri dari:
No Nama Peruntukan Kondisi Volume Harga/unit
Nilai

1. Kertas Pelayanan Baik 2 rim Rp50.000,00 Rp100.000,00


2. Bibit Diserahkan Baik 80 unit Rp10.000,00 Rp800.000,00
Tanaman kepada masyarakat

• Di CaLK Pemda
PERSEDIAAN

Persediaan sejumlah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) terdiri dari:


No SKPD Jumlah
1. Dinas Pendidikan Rp. 4.000.000,00
2. Dinas Kesehatan Rp. 2.000.000,00
3. ……………………….. Rp. …………………

Anda mungkin juga menyukai