= permintaan rata-rata
i = fraksi biaya simpan (%)
Cc = biaya penyimpanan (= i% X C)
C = harga barang (Rp/unit)
Cs = bisys kekursngsn stok (Rp/unit per periode)
Co = biaya pemesanan(Rp/1kali pesan)
Penentuan Total Persediaan
Penentuan total biaya minimum
Penentuan Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Penentuan Jumlah Pemesanan (F)
Penentuan Selang Waktu Pemesanan
Biaya pembelian = D.C
Persediaan rata-rata =
Biaya penyimpanan tahunan = C
c
Biaya pemesanan tahunan = C
o
Pemesanan Ulang (Reorder Point)
Merupakan penentuan waktu untuk memesan pada sistem persediaan kontinu, yaitu
tingkat persediaan saat dilakukan pemesanan ulang.
Pesanan dilakukan sebelum tingkat persediaan mencapai nol. Permintaan akan menghabiskan
persediaan saat pesanan sedang dikirim, maka pesanan harus dilakukan saat masih terdapat cukup
persediaan dalam stok untuk memenuhi permintaan selama waktu tunggu. Tingkat persediaan ini
disebut titik pemesanan ulang (Reorder Point).
Titik pemesanan ulang untuk model EOQ dasar dengan permintaan konstan dan waktu tunggu
konstan untuk menerima pesanan dihitung dengan rumus;
R = d . L
Contoh ;
Departemen Perusahaan produk pabrik kain berencana untuk melakukan pengadaan
terhadap produksi produknya dari suatu perusahaan supplier. Permintaan tahunan produk tersebut
adalah 360.000 per meter dengan hari kerja 300 hari. Harga dari suku cadang Rp. 25.000 per
meter nya, dan presentase ongkos simpan ialah 12% / tahun. Biaya pemesanan per satu kali
pemesanan adalah Rp. 1.500.000. Pihak supplier menetapkan tenggang waktu pemesanan 1
minggu.*1 minggu = 5 hari kerja
Pertanyaan : Tentukanlah kebijakan persediaannya!
Jawab ;
Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan metode ini ;
1. Pengumpulan data informasi yang telah diketahui
D = 360.000 meter
C = Rp. 25.000
C
o =
Rp. 1.500.000
i = 12% / tahun
2. Penentuan Kuantitas Pesanan Optimum
Q
optimum
=
Q
optimum
=
()
()
()()
= 18.974 meter
3. Penentuan total persediaan
TC = D.C + C
o
+ C
c
= (360.000).(Rp.25.000) + (Rp.1.500.000)
()
( )
+ (12%)(Rp.25.000)
= Rp. 9.000.000.000 + Rp. 28.459.998 + Rp. 28.461.000
TC = Rp. 9.056.920.998
4. Penentuan titik pemesanan kembali
Pemakaian selama periode 1 minggu (d)
d =
=
= 18,97
= 19 kali pemesanan
6. Penentuan selang waktu pemesanan
t =
=
x 300 hari/tahun
= 15,81 hari
= 16 hari
Jadi, kebijakan persediaan perusahaan tersebut adalh suku cadang dipesan :
Ukuran lot pemesanan 18.974 meter per 1 kali pemesanan
Pemesanan kembali dilakukan bila persediaan mencapai 6000 meter
1 tahun terdapat 19 kali pemesanan
Selang waktu antar pemesanan 16 hari
Total biaya persediaan selama 1 tahun Rp. 9.056.920.998
II.2 Model EOQ dengan Penerimaan tak seketika
Model ini merupakan model EOQ dengan asumsi pesanan diterima sekaligus
ditiadakan. Model ini disebut model penerimaan tak sekaligus atau disebut juga dengan model
penggunaan bertahap atau model produksi lot. Pada model ini kuantitas pesanan diterima secara
bertahap dan tingkat persediaan berkurang pada saat persediaan diisi kembali. Situasi ini banyak
ditemukan jika pengguna persediaan juga produser barang, misalnya pada industri manufaktur
dimana suku cadang diproduksi untuk digunakan lebih lanjut. Situasi ini juga dapat terjadi saat
pesanan diantarkan bertahap sepanjang waktu atau produsen produk dan penjual adalah satu
orang atau pihak yg sama.
Komponen biaya pemesanan pada model EOQ dasar tidak berubah tergantung akibat penggantian
tingkat persediaan yang bertahap, karena komponen ini hanya tergantung dari jumlah unit yang
dipesan per tahun. Namun, komponen biaya peyimpanan tidak sama pada model ini karena
persediaan rata-ratanya berbeda. Pada model EOQ dasar pesediaan rata-rata adalah setengah dari
tingkat persediaan maksimum namun pada model ini tingkat pesediaan maksimum bukan Q,
melainkan suatu jumlah lebih rendah dari Q yang disesuaikan berdasarkan fakta bahwa kuantitas
pesanan dihabiskan selama periode penerimaan pesanan.
Penentuan tingkat persediaan rata-rata, dilakukan dengan menentukan parameter:
p = Tingkat penerimaan persediaan harian, juga disebut tingkat produksi (production rate).
d = Tingkat permintaan persediaan harian.
Tingkat persediaan maksimum (Q
max
)
Q
max
= Q -
.d
= Q (
)
Tingkat persediaan rata - rata
Q
rata-rata
=
*(
)+
=
)
Total biaya penyimpanan =
)
Total biaya persediaan =
)
Kuantitas Optimal
)
Contoh :
Perusahaan Kain Batik memiliki fasilitas pabrikasi sehingga dapat memproduksi sendiri.
suku cadang tersebut dengan kecepatan produksi 2400 meter/hari. Permintaan suku cadang nya
ialah 360.000 meter/tahun. Biaya penyimpanan adalah 12 % dengan harga Rp.25.000/meter.
Biaya set up produksi sama dengan biaya pemesanan, yaitu Rp. 1.500.000 per satu kali produksi.
Pertanyaan : Tentukanlah kebijakan persediaan untuk perusahaan tersebut!
Jawab ;
Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan metode ini ;
1. Pengumpulan data informasi yang telah diketahui
p = 2400 meter/hari
d =
= 1200 meter/hari
C
o
= Rp. 1.500.000
C
c
= (12%).(Rp.25.000) = Rp. 3000 per meter
2. Penentuan kuantitas pesanan optimal
)
=
()()
(
)
= 26.833 meter
3. Penentuan tingkat persediaan maksimum
Q
max
= Q (
)
= 26.833 (
) = 13.417 meter
4. Jangka waktu production run =
= 11,18 hari
= 12 hari
5. Jumlah production run =
=
= 13.41
= 14 kali produksi
6.Biaya persediaan tahunan minimum
)
= (360.000).(Rp.25.000) + (Rp. 1.500.000)
()
()
+ (12%)(Rp.25.000).
()
)
= Rp. 9.000.000.000 + Rp. 20.124.474 + Rp. 20.124.750 = Rp. 9.040.249.224
Jadi, kebijakan persediaan perusahaan tersebut untuk suku cadang yang dibuat sendiri adalah :
Ukuran lot produksi 26.833 unit per satu kali produksi
1 tahun terdapat 14 kali produksi
Selang waktu antar produksi 12 hari
Total biaya persediaan / produksi selama satu tahun Rp. 9.040.249.224
Persediaan maksimum 13.417 meter
II.3 Model EOQ dengan kekurangan
Pada model EOQ dasar terdapat asumsi tidak adanya kekurangan dan pemesanan kembali
(back order). Namun pada kenyataannya tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena
kekurangan persediaan akan dipesan kembali dan akan dikirimkan ke konsumen. Akibatnya
semua permintaan pada akhirnya akan dipenuhi. Karena permintaan dipesan kembali atau
kekurangan s dipenuhi saat diisi kembali, tingkat persediaan maksimum tidak mencapai Q tetapi
suatu tingkat dimana Q S
Total biaya kekurangan =
Total biaya penyimpanan =
()
Total biaya pemesanan =
Total biaya persediaan untuk model EOQ dengan kekurangan adalah:
()
Kuantitas pesanan optimal dan tingkat kekurangan optimal:
)
* S = tingkat kekurangan optimal
Contoh :
Perusahaan kain batik menetapkan suatu kebijakan bila terjadi kekurangan maka akan
menyebabkan adanya biaya kekurangan sebesar Rp. 15.000/meter per tahunnya. Permintaan
tahunan produk tersebut adalah 360.000 per meter dengan hari kerja 300 hari. Harga dari suku
cadang Rp. 25.000 per meter nya, dan presentase ongkos simpan ialah 12% / tahun. Biaya
pemesanan per satu kali pemesanan adalah Rp. 1.500.000,
Pertanyaan : Tentukan kebijakan persediaan perusahaan tersebut!
Jawab :
Langkah - langkah penyelesaian
1. . Pengumpulan data informasi yang telah diketahui
D = 360.000 meter
C = Rp. 25.000
C
o
= Rp. 1.500.000
i = 12%/tahun
C
s
= 15.000/meter per tahunnya
2. Penentuan kuantitas pemesanan optimal
)
=
()(
()()
(
() ()()
)
=
(
()
)
= (
) ()
=
= 20.785 meter
3. Penentuan tingkat kekurangan optimal
)
= (
()
()()
) = 3464 meter
4. Penentuan total biaya persediaan optimal
( )
= () () ()
()
()( )
( )
()
( )
= Rp. 9.000.000.000 + Rp. 4.329.792 + Rp. 21.651.458 + Rp. 25.980.274
= Rp. 9.051.961.524
5. Penentuan frekuensi jumlah pemesanan (F)
= 17,32
= 18 kali pemesanan
6. Penentuan selang waktu pemesanan (t)
t =
=
= 16,66 hari
= 17 hari
7. Penentuan waktu persediaan tersedia
t
1
=
= 0.04811 tahun
= 14,433 hari
= 14 hari
8. Penentuan waktu dimana terjadi kekurangan persediaan
t
2
=
= 0,09622 tahun
= 2,88 hari
= 3 hari
9. Penentuan tingkat persediaan maksimum
Qmaks = Q - S
= 20.785 - 3464 = 17.321 meter
Jadi, kebijakan persediaan perusahaan tersebut seteah adanya kebijakan mengizinkan
adanya kekurangan persediaan adalah :
Ukuran lot pemesanan optimal 20.785 meter per satu kali pemesanan
Tingkat kekurangan optimal adalah 3464 meter
Total biaya persediaan untuk 1 tahun menjadi Rp. 9.051.961.524
Frekuensi pemesanan 18 kali setahun
Selang waktu pemesanan 17 hari
Waktu kekurangan persediaan antar pemesanan = 3 hari
Waktu persediaan tersedia 14 hari
Tingkat persediaan maksimum 17.321 meter
II.4 Diskon Kuantitas
Pada prakteknya di lapangan, bila memesan barang dalam jumlah tertentu konsumen
sering mendapatkan diskon harga. Umumnya semakin besar jumlah pemesanan, maka harga per
unit barang juga semakin kecil. Strategi ini dilakukan agar produsen atau pihak penjual
mendapatkan konsumen. Keuntungan produsen atau penjual dengan menjual dalam jumlah besar
adalah mengurangi ongkos produksi per unit dan ongkos pesan dan harga barang yang lebih
rendah, walaupun juga meningkatkan ongkos simpan. Oleh karena itu maka masalah yang
dihadapi pembeli adalah bagaimana mengidentifikasikan ukuran lot yang memberikan ongkos
total minimal.
Diskon kuantitas dapat dievaluasi dengan menggunakan model EOQ dasar berdasarkan 2 cara,
yaitu dengan biaya penyimpanan konstan dan dengan biaya penyimpanan sebagai persentase dari
harga beli. Umumnya biaya penyimpanan dinyatakan sebagai persentase dari harga beli. Pada
pembahasan ini hanya dibahas evaluasi diskon kuantitas dengan menggunakan model EOQ dasar
dengan biaya penyimpanan sebagai persentase dari harga beli.
Langkah-langkah dengan menggunakan metode ini:
Tentukan nilai Q optimal (Q*) dengan menggunakan rumus EOQ dasar untuk setiap nilai
harga barang.
Bandingkan nilai Q* yang didapat apakah termasuk atau tidak di dalam nilai rentang untuk
harga tersebut, bila:
o Nilai Q* tersebut masuk dalam rentang, gunakan nilai Q tersebut untuk menentukan total
biaya persediaan.
o Nilai Q* tersebut lebih kecil dari nilai Q minimum dari Q harga tersebut, maka gunakan
nilai Q minimum untuk menentukan total biaya persediaan.
o Nilai Q* tersebut lebih besar dari nilai Q maksimum dari rentang Q harga tersebut, maka
gunakan harga Q maksimum dari rentang harga tersebut untuk menentukan total biaya
persediaan.
Bandingkan total biaya persediaan dan pilihlah harga barang dengan total biaya persediaan
terkecil.
Contoh ;
Suatu perusahaan kain batik membutuhkan bahan baku untuk pembuatan produk nya yang
didatangkan dari supplier. Pihak supplier menetapkan potongan harga apabila :
Rp. 12.000 untuk pembelian kurang dari 30.000 meter
Rp. 10.000 untuk pembelian antara 30.000 - 40.000 meter
Rp. 8000 untuk pembelian antara 40.000 - 50.000 meter
Rp. 6000 untuk pembelian barang lebih dari 50.000 meter
Permintaan tahunan produk tersebut adalah 360.000 per meter dengan hari kerja 300 hari.
Harga dari suku cadang Rp. 25.000 per meter nya, dan presentase ongkos simpan ialah 12% /
tahun. Biaya pemesanan per satu kali pemesanan adalah Rp. 1.500.000. Pihak supplier
menetapkan tenggang waktu pemesanan 1 minggu.*1 minggu = 5 hari kerja
Pertanyaan : Tentukanlah rekomendasi anda ukuran pemesanan yang paling ekonomis untuk
pengadaan dan berapa total biaya persediaan yang harus dikeluarkan untuk pengadaan bahan
baku tersebut!
Jawab ;
Penentuan informasi yang dibutuhka
1. Penentuan nilai Q optimal untuk setiap tingkat harga
Untuk c = Rp. 12.000, diperoleh ;
Q
optimum
=
=
()()
()()
= 27.386 meter
Q
optimum
= 27.386 meter ternyata sesuai dengan interval harga Rp. 12.000, maka harga
Q
optimum
digunakan untuk menentukan total biaya, maka
TC = D.C + C
o
+ C
c
= (360.000).(Rp.12.000) +
()()
+ (12%).(Rp.12.000)
= Rp.4.320.000.000 + Rp. 19.718.104 + Rp. 19.717.920
= Rp. 4.359.436.024
Untuk c = Rp 10.000, diperoleh ;
Q
optimum
=
=
()()
()()
= 30.000 meter
Q
optimum
= 30.000 meter ternyata sesuai dengan interval harga Rp. 10.000, maka harga
Q
optimum
digunakan untuk menentukan total biaya, maka
TC = D.C + C
o
+ C
c
= (360.000).(Rp.10.000) +
()()
+ (12%).(Rp.12.000)
= Rp.3.600.000.000 + Rp. 18.000.000 + Rp. 21.600.000
= Rp. 3.639.600.000
Untuk c = Rp. 8.000, diperoleh ;
Q
optimum
=
=
()()
()()
= 33.541 meter
Q
optimum
= 33.541 meter ternyata tidak sesuai dengan interval harga Rp. 8.000, maka
harga Q
digunakan untuk menentukan total biaya adalah 40.000,, maka
TC = D.C + C
o
+ C
c
= (360.000).(Rp.8.000) +
()()
+ (12%).(Rp.8.000)
= Rp.2.880.000.000 + Rp. 13.500.000 + Rp. 19.200.000
= Rp. 2.912.700.000
Untuk c = Rp. 6.000, diperoleh ;
Q
optimum
=
=
()()
()()
= 38.730 meter
Q
optimum
= 38.730 meter ternyata tidak sesuai dengan interval harga Rp. 6.000, maka
harga Q
digunakan untuk menentukan total biaya adalah 50.000,, maka
TC = D.C + C
o
+ C
c
= (360.000).(Rp.6.000) +
()()
+ (12%).(Rp.6.000)
= Rp.2.160.000.000 + Rp. 10.800.000 + Rp. 18.000.000
= Rp. 2.188.800.000
Dari hasil perhitungan total biaya untuk masing - masing tingkat harga, didapat bahwa
total biaya untuk tingkat harga Rp. 6000 merupakan total biaya terendah, sehingga kebijakan
pengadaan bahan baku dilakukan dengan harga Rp. 6000, kuantitas pemesanan 50.000 meter per
satu kali pesan dan total biaya yang dikeluarkan 1 tahun sebesar Rp. 2.188.800.000
2. Penentuan jumlah pesanan (F)
F =
Keterangan ;
o
= Stok pengaman
o
= 6500 m/hari
L = 7 hari
= 300 meter
Tingkat Pelayanan = 90%
o Penentuan titik pemesanan ulang
Tentukan nilai Z dari tingkat pelayanan
Untuk tingkat pelayanan 90%, nilai Z nya adalah 1,28
Tentukan titik pemesanan ulangnya
= (6500 m/hari).(7 hari) + (1,28).(300 meter).()
= 45.500 + 1015,9
= 46515,9 meter
= 46.516 meter
o Penentuan stok cadangan
Stok Pengaman =
= (1,28).(300 meter).()
= 1015,9
= 1016 meter
2) Penentuan titik pemesanan ulang dengan kondisi permintaan konstan dan waktu tunggu
bervariasi, dilakukan dengan rumus:
Keterangan ;
o
= Stok pengaman
o
= 7 hari
= 5 hari
Tingkat pelayanan = 90%
o Penentuan titik pemesanan ulang
Tentukan nilai z dari tingkat pelayanan
Untuk tingkat pelayanan 90%, nilai Z nya adalah 1,28
Tentukan titik pemesanan ulang nya
= (6500 meter/hari).(7 hari) + (1,28).(6500).(5 hari)
= 45.500 + 41.600
= 87.100 meter
o Penentuan stok cadangan
Stok Pengaman =
= (1,28).(6500).(5 hari)
= 41.600 meter
3) Penentuan titik pemesanan ulang dengan kondisi permintaan bervariasi dan waktu tunggu
bervariasi, dilakukan dengan rumus:
Keterangan ;
o
= Stok pengaman
o
= 6500 meter/hari
= 7 hari
= 300 meter
= 5 hari
Tingkat pelayanan = 90%
o Penentuan titik pemesanan ulang
Tentukan nilai z dari tingkat pelayanan
Untuk tingkat pelayanan 90%, nilai Z nya adalah 1,28
Tentukan titik pemesanan ulang nya
= (6500).(7) + (1,28).(()
() ()
()
= 45.500 + 32.510
= 78.010 meter
o Penentuan stok pengaman
Stok Pengaman =
= (1,28).(()
() ()
()
= 32.510 meter
Kuantitas Pesanan untuk Sistem Persediaan Periodik
(P tetap,Q berubah)
Sistem persediaan periodik atau periode waktu tetap merupakan sistem dimana selang
waktu pesanan adalah konstan dan kuantitas pesanan bervariasi. Kelemahan sistem
persediaan ini adalah persediaan dapat habis segera setelah periode kunjungan berikutnya.
Sebagai alternatif, pada sistem kuantitas pesanan tetap, saat meminimumkan kemungkinan
terjadinya kehabisan stok. Karena kelemahan ini, dibutuhkan stok cadangan dalam jumlah
besar untuk sistem interval tetap.
Kuantitas Pesanan dengan Permintaan Variabel
Jika tingkat permintaan dan waktu tunggu konstan, maka model periode tetap akan
memiliki kuantitas pesanan tetap yang dibuat pada interval waktu tertentu, yang sama dengan
model EOQ dalam beberapa kondisi. Model periode tetap memiliki reaksi sangat berbeda
dengan model pesanan tetap jika permintaan berubah. Kuantitas pesanan untuk model
periode tetap dengan permintaan berubah harian mengikuti distribusi normal ditentukan
dengan rumus:
Keterangan ;
o
= Stok pengaman
o I = Persediaan dalam stok
Contoh ;
Perusahaan Kain Batk memiliki permintaan harian berdistribusi normal sebesar 6500
meter, dengan deviasi standar 300 meter. Waktu tunggu untuk menerima pesanan baru adalah 7
hari. Perusahaan tersebut menetapkan bahwa pemesanan bahan akan dilakukan 15 hari dengan
persediaan 3000 meter. Jika perusahaan menetapkan tingkat pelayanan 90%, maka tentukanlah
titik pemesanan ulang dan stok cadangan dari perusahaan tersebut!
Jawab ;
o Pengumpulan data informasi
= 6500 meter/hari
tb = 15 hari
L = 7 hari
= 300 meter
I = 3000 meter
Tingkat pelayanan = 90%
o Penentuan titik pemesanan ulang
Tentukan nilai z dari tingkat pelayanan
Untuk tingkat pelayanan 90%, nilai Z nya adalah 1,28
Tentukan titik pemesanan ulang nya
= (6500).(15 + 7) + (1,28).(300). () - 3000
= 143.000 + 1801,1 - 3000
= 141801,1 meter
= 141801 meter
o Penentuan stok cadangan
Stok Pengaman =
= (1,28).(300). ()
= 1801,1 meter
= 1801 meter
ANALISA DATA
SISTEM Q
Sistem Q terdiri atas sistem Q dasar, sistem Q dengan pemesanan tak seketika,
sistem Q dengan kekurangan, sistem Q dengan diskon, dan sistem Q dengan penentuan
titik pemesanan ulang dan stok pengaman.
Tabel Rekapitulasi sistem Q
Sistem Q Qopt
(m)
Total Cost (Rp) reorder
Point
(m)
F t
(hr)
Qmax
(m)
Sopt
(m)
t1
(hr)
t2
(hr)
safety
stock
(m)
Dasar 18.974 Rp.9.056.920.998 6000 m 19 16 - - - -
Pemesanan tak
seketika
26.833 Rp.9.040.249.224 - 14 12 13.417 - - -
Adanya
kekurangan
20.785 Rp.9.051.961.524 - 18 17 17.321 3.464 14 3
Adanya diskon 38.730 Rp.2.188.800.000 6.000 8 42 - - - -
Adanya titik
pemesanan dan
stok pengaman
Q variasi-L
konstan
46.516 - - - - - - 1016
Q konstan-L
variasi
- - 87.100 - - - - - - 41.600
Q variasi-L
variasi
- - 78.010 - - - - - - 32.510
Q konstan-L
konstan
- - 141.801 - - - - - - 1.801
Dapat dilihat pada tabel diatas, setiap sistem Q memiliki kriteria dan nilai
yang berbeda. Pada sistem dasar, yang harus dicari adalah besarnya pemesanan
optimum suku cadang, yaitu sebanyak 18.974 meter, dengan total biaya persediaan
suku cadang pertahun, yaitu Rp 9.056.920.998. Pemesanan suku cadang kembali
dilakukan ada saat persediaan telah mencapai 6000 meter, dengan jumlah
pemesanan sebanyak 19 kali pertahun dan jarak antar pesanan 16 hari.
Pada sistem Q dimana diasumsikan penerimaan tidak seketika, dapat
dihitung besarnya kuantitas pemesanan optimum, yaitu sebanyak 26.833 meter
dengan total biaya persediaan pertahun Rp 9.040.249.224. Pada asumsi ini, tidak
terdapat reorder point, karena suku cadang yang dibutuhkan dibuat sendiri oleh
perusahaan, dengan jumlah produksi suku cadang 14 kali pertahun dan 12 hari
sebagai jangka waktu produksi. Dapat dihitung pula adanya permintaan produk
maksimum yaitu sebanyak 13.417 meter.
Asumsi sistem Q selanjutnya adalah dimana terdapat kekurangan stok suku
cadang. Dapat dihitung adanya pemesanan suku cadang sebanyak 20.785 meter,
serta total biaya persediaan pertahunnya sebesar Rp 9.051.961.524. Pada asumsi
ini tidak terdapat reorder point, karena pada asumsi ini terjadi kekurangan stok.
Kekurangan stok optimum terjadi pada angka 3.464 meter, dengan jumlah
pemesanan 18 kali pertahun yang diselingi 17 hari pada setiap pesanannya.
Pemesanan maksimum terjadi pada angka 17.321 meter. Waktu yang ditentukan
untuk teredianya persediaan adalah 14 hari, sementara waktu yang ditentukan saat
terjadinya kekurangan persediaan adalah 3 hari.
Asumsi selanjutnya adalah jika sistem Q disertai dengan diskon kuantitas.
Dapat dihitung pemesanan optimum terjadi pada angka 38.730 meter, dengan total
biaya persediaan pertahun adalah Rp 2.188.800.000. Pemesanan kembali
dilakukan saat stok mencapai angka 6000 meter, dengan jumlah pemesanan
pertahun sebanyak 8 kali yang diselingi 42 hari per pemesanan.
Asumsi sistem Q selanjutnya adalah jika dilakukan penetapan titik
pemesanan ulang dan stok pengaman yang terdiri dari empat buah kondisi.
Kondisi pertama jika permintaan bervariasi dengan waktu tunggu konstan,
maka didapatkan pemesanan kembali dilakukan saat stok telah mencapai 46.516
meter dengan stok pengaman sebanyak 1016 meter.
Kondisi kedua jika jumlah pemesanan konstan sementara waktu tunggu
bervariasi, maka akan didapatkan pemesanan kembali dilakukan pada saat stok
mencapai 87.100 meter dengan stok pengaman sebanyak 41.600 meter.
Pada kondisi ketiga, yaitu jika pemesanan variasi dan waktu tunggu juga
variasi, pemesanan kembali dilakukan pada saat stok mencapai 78.010 meter, dan
memiliki stok pengaman sebesar 32.510 meter.
Kondisi keempat, jika pemesanan konstan dan waktu tunggu juga konstan,
yaitu pemesanan kembali dilakukan pada saat stok mencapai 141.801 meter,
sementara stok pengamannya adalah 1801 meter
SISTEM P
Pada sistem pesediaan periodik pada kuantitas pesanan dengan permintaan
variabel diketahui bahwa kuantitas pesanan untuk model periode tetap dengan
permintaan berubah harian mengikuti distribusi dengan kondisi permintaan harian
berdistribusi normal dengan rata-rata 6.500 meter dan deviasi standar 300 meter.
Waktu tunggu untuk menerima pesanan 7 hari. Perusahaan tersebut menetapkan bahwa
pemesanan bahan dilakukan setiap 5 hari dan mempunyai persediaan 3.000 meter. Dan
diketahui juga tingkat pelayanan perusahaan 90% yang menandakan bahwa Z nya
adalah 1,28. Dengan permasalahan ini untuk mencari titik pemesanan ulang (R) kita
dapat menggunakan rumus pada asumsi pertama yaitu
Dimana dari hasil perhitungan didapatkan kuantitas pemesanan (Q) adalah
141.801 meter dan dari hasil perhitungan kita juga mendapatkan hasil untuk stok
cadangan dengan rumus yaitu
Stok cadangan =
Dimana dari hasil perhitungan didapatkan stok cadangannya adalah 1801 meter.
Klasifikasi ABC
Berdasarkan perhitungan menggunakan sistem klasifikasi ABC, dapat
ditentukan komponen-komponen yang masuk dalam klasifikasi A, B, dan C. Terdapat
5 item yang masuk ke dalam klasifikasi A, 3 item yang masuk ke dalam klasifikasi B,
dan 2 item yang masuk ke dalam klasifikasi C. Dengan perhitungan menggunakan
sistem klasifikasi ABC ini, didapat bahwa item 9, 8, 7, 6, dan 4 masuk dalam
klasifikasi A yang artinya komponen tersebut mahal dan berjumlah sedikit (fast
moving). Item 10, 3, dan 2 masuk dalam klasifikasi B yang artinya komponen tersebut
tidak terlalu mahal dan berjumlah lumayan banyak (fast/slow moving). Dan item 5 dan
1 masuk dalam klasifikasi C yang artinya komponen tersebut murah dan berjumlah
banyak (slow moving).