Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Pengantar

Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan menjamur di era

digital ini tak jarang membuat beberapa orang terlena dan melupakan interaksinya

dengan lingkungan sekitar. Hal itu disebabkan karena kurangnya kesadaran untuk

bersikap dan tanpa sadar menjadi terbiasa berkutat dengan teknologi tersebut

hingga tidak mempedulikan lingkungan. Masalah tersebut harus ditanggulangi

untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan teknologi komunikasi yang

berlebihan.

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Teknologi komunikasi

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti

menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas

pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah

suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi

ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang

diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware

(terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967)

mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional

mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J.

1
Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku

dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk

memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004). Sedangkan komunikasi adalah

suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain

agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi

dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh

kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh

keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik

badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,

mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Sedangkan teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang

terdiri dari hardware, software, proses dan sistem yang digunakan untuk

membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil

(komunikatif).

2.2.2 Dampak

Perkembangan teknologi yang semakin baru memberikan pengaruh dan

landasan mengapa perlunya mempelajari komunikasi dengan bijak. Proses

interaksi antar manusia yang dimediasi oleh teknologi dan mampu menjangkau
5
lapisan masyarakat dibelahan dunia manapun menjadi semakin terbuka.

Internet sebagai salah satu dampak dari perkembangan teknologi baru pada

dasarnya tidak hanya bisa menjadi pintu untuk mengetahui bagaimana budaya

yang ada pada masyarakat di daerah tertentu, melainkan menjadi perangkat

2
dalam ekspresi budaya itu sendiri (Nasrullah, 2012: 26). Walaupun dengan

adanya internet semakin terbuka justru dapat memicu perilaku yang menyimpang.

2.2.3 Lingkungan

Menurut Puskur Kemendiknas, Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang

berkaitan dengan pengguanaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data

dari perangkat yang satu ke lainnya. Dalam hal ini, lingkungannya merupakan

manusia yang memakai teknologi komunikasi.

2.2.4 Cakupan umur dan frekuensi

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu

benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Umur pada masa remaja

pun bervariasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa fase remaja, yakni (a) remaja

awal: 12-15 tahun, (b) remaja madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22

tahun.

Frekuensi adalah jumlah pemakaian suatu hal. Dalam hal ini, frekuensi

dikaitkan dengan jumlah durasi pemakaian perangkat teknologi informasi oleh

remaja.

2.2.5 Kepentingan penggunaan handphone

Dewasa ini, hampir semua kegiatan dapat dilakukan menggunakan handphone.

Mulai dari fitur utamanya yaitu, menelepon dan mengirim pesan yang menjadikan

faktor utama seseorang mempunyai handphone, hingga fitur lain seperti media

sosial yang dapat dijadikan sarana hiburan ataupun untuk berorganisasi hingga

3
urusan pekerjaan, dan hingga fitur transportasi online yang sangat memudahkan

kegiatan sehari-hari. Hal inilah, yang menjadikan sangat sulit untuk tidak

memiliki handphone pada dunia yang modern ini.

2.2.6 Perilaku remaja dan alasan

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju

masa dewasa. Masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun, (b) remaja

madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Pada fase ini, remaja akan

mengalami masa yang umum disebut pubertas. Pubertas adalah perubahan secara

fisik pada anak memasuki masa remaja menuju ke dewasa. Tidak hanya itu, pada

masa pubertas, psikologis mengalami perubahan perilaku pada remaja. Perilaku

manusia sendiri, artinya adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang

diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

2.2.7 Kondisi komunikasi yang efektif

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara

lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada

bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat

dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini

disebut komunikasi nonverbal.

4
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang

menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara

pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses

komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.

Kondisi tercapainya komunikasi yang efektif secara verbal adalah,

a. Berlangsung secara timbal balik.

b. Makna pesan dapat disampaikan secara ringkas dan jelas

c. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami.

d. Cara penyampaian mudah diterima.

e. Disampaikan secara tulus.

f. Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.

g. Memperhatikan norma yang berlaku.

h. Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan lainnya.

Kemudian, kondisi komunikasi yang efektif secara nonverbal adalah,

a. Penampilan fisik yang meyakinkan lawan bicara.

b. Sikap tubuh dan gesture.

c. Ekspresi wajah.

d. Sentuhan.

5
6

Anda mungkin juga menyukai