Anda di halaman 1dari 5

Nama : Elsa Aini Gustiawati

NIM : 191424008
Kelas : 1A – TKPB
PRELIMINARY STUDY
FERRO SULFAT
A. DEFINISI
Besi sulfat merupakan senyawa kimia dengan rumus FeSO4. Semua senyawa besi (II)
sulfat larut dalam air dan membentuk [Fe(H2O)6]2+. Garam besi (II) sulfat merupakan garam
terhidrat yang memiliki rumus kimia [FeSO4.7H2O]. Bentuk fisik dari garam ini adalah kristal
berwarna biru kehijauaan. Senyawa ini umumnya dikenal dengan nama vitriol hijau. Besi sulfat
memiliki geometri molekul octahedral dan dan bersifat paramagnetik.
Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam besi(II) diturunkan dari besi (II)
oksida [FeO]. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit
hijau. Ion besi (II) dapata mudah dioksidasi menjadi besi (III), maka ion besi (II) merupakan zat
pereduksi kuat. Dalam lingkungan yang bersuasana netral atau basa bahkan dengan adanya
oksigen dari atmosfer akan menyebabkan terjadinya oksidasi ion besi (II) menjadi ion besi (III).
Oleh karena itu, larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan dalam waktu yang lama.
Berikut sifat-sifat yang dimiliki oleh senyawa besi (II) sulfat :
Rumus molekul FeSO4
Berat molekul 151,908 gr/mol (anhidrat)
169,92 gr/mol (monohidrat)
278,05 gr/mol (heptahidrat)
Penampilan Kristal biru-hijau atau putih
Bau Tidak berbau
Densitas 2,84 gr/cm3 (anhidrat)
2,2 gr/cm3 (pentahidrat)
2,84 gr/cm3 (heptahidrat)
Titik leleh 70oC (dehidrasi dari heptahidrat)
400oC (terurai)
Kelarutan dalam air 25,6 gr/1000 mL (anhidrat)
48,6 gr/100 Ml (heptahidrat) pada 50oC
Kelarutan dalam alkohol Dapat diabaikan
Indeks refraksi (nD) 1,536 (pentahidrat)
1,478 (heptahidrat)
Entropi pembentukan standar ΔfHo298 -929 kJ·mol−1
Entropi molar standar So298 121 J·mol−1·K−1
pH 3-5
Bentuk fisik Struktur Ferro Sulfat Bentuk molekul
Ferro Sulfat Ferro Sulfat

Senyawa ini dapat ditemukan dalam beberapa bentuk senyawa hidrat dan beberapa diantaranya
ditemukan dialam, diantaranya :
• FeSO4·H2O (mineral: szomolnokit, relatif jarang)
• FeSO4·4H2O (mineral: rozenit, berwarna putih, cukup banyak ditemukan, dapat dihidratasi
dari melanterit)
• FeSO4·5H2O (mineral: siderotil, relatif jarang)
• FeSO4·6H2O (mineral: feroheksahidrit, relatif jarang)
• FeSO4·7H2O (mineral: melanterit, berwarna biru-hijau, cukup banyak ditemukan)
B. REAKSI
Reaksi pembentukan Besi Sulfat atau ferro sulfat dengan mereaksikan antara besi dengan asam
sulfat reaksi terjadi secara eksoterm :
Fe(s) + H2SO4(aq) → FeSO4(s) + H2(g)
Besi sulfat dibuat dengan cara oksdasi mineral pirit yang dialiri uap air :
2 FeS2(s) + 7 O2(g) + 2 H2O(g) → 2 FeSO4(s) + 2 H2SO4(aq)
Besi sulfat dibuat dari reaksi antara besi (II) oksida dengan asam sulfat :
FeO(s) + H2SO4(aq) → FeSO4(s) + H2O(l)
Besi sulfat dibuat dari reaksi antara besi klorida dengan asam sulfat :
FeCl2(aq) + H2SO4(aq) → FeSO4(s) + 2HCl(aq)
C. PEMBUATAN FERRO SULFAT
Ferro sulfat dapat dibuat dengan 3 cara yaitu :
1. Mereaksikan besi dengan H2SO4
Fe + H2SO4 → FeSO4 + H2
2. FeSO4 + 7H2O → FeSO4.7H2O
Oksidasi pyrite (Fe2S) dalam udara
3. Produk dari pengasaman bas dan dari produksi TiO2 (Titanium dioksida). Diperoleh dari
larutan pengasam dalam bentuk murni.
Kristalisasi ferro sulfat dengan mereaksikan Fe dan H2SO4. Kristalisasi adalah proses pemisahan
solid-liquid karena pada kristalisasi terjadi perpindahan massa dari larutan ke padatan murni pada
fase kristal. Reaksi yang terjadi adalah :
Fe + H2SO4 → FeSO4 + H2
Reaksi ini terjadi secara eksoterm. Reaksi eksoterm berarti kalor atau panas yang dihasilkan dari
proses tersebut dilepaskan dari sistem ke lingkungan.
Berikut adalah proses pembentukan ferro sulfat skala laboratorium:

D. KEGUNAAN FERRO SULFAT


Ferro sulfat memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang diantaranya adalah bidang kesehatan,
industry, dan pertanian.
1. Bidang Kesehatan
Pada bidang kesehatan ferro sulfat dapat digunakan untuk mengobati anemia defisiensi besi.
Namun dalam penggunaannya harus sesuai dengan dosis dokter. Selain itu, ferro sulfat juga
digunakan sebagai suplemen makanan
2. Bidang Industri
Pada bidang industry ferro sulfat dapat digunakan sebagai koagulan, pewarna tinta, precursor
senyawa besi lainnya, pelapis baja, pewarna kayu, beton, batur kapur & batu pasir dsb.
3. Bidang Pertanian
Insektisida ferro sulfat dapat digunakan untuk mengobati klorosis besi. Selain itu ferro sulfat
juga dapat digunakan untuk mengatur pH tanah dan mempromosikan pembentukan klorofil.

E. MSDS Ferro Sulfat


1. Potensi efek pada kesehatan
• Mata : menyebabkan iritas pada mata
• Kulit : menyebabkan iritasi pada kulit
• Tertelan (pencernaan) : konsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi
pencernaan. Konsumsi dapat mengakibatkan iritasi kerongkongan , pendarahan pada perut
dan ulkus pembentukan .G.i . Gangguan ( misalnya , tekanan lambung, sakit perut, sembelit,
diare) dapat terjadi jika tertelan .Pada anak-anak, konsumsi ferro sulfat dalam jumlah besar
dapat menyebabkan muntah, muntah darah, kerusakan hati, detak jantung cepat, runtuh
vaskuler perifer .
• Pernafasan (terhirup) : jika terhirup menyebabakan iritasi trakea.
2. Pertolongan pertama
• Mata : jika kontak dengan mata, segera basuh dengan air mengalir selama ±15 menit.
Segera dapatkan pertolongan medis.
• Kulit : jika kontak dengan kulit segera basuh dengan air, lepaskan baju dan sepatu yang
terkontaminasi. Dapatkan pertolongan medis jika terjadi irtasi. Cuci pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
• Tertelan : jika tertelan jangan dipakasakan untuk muntah dan jangan berikan nafas buatan
pada korban yang tidak sadar.
• Terhirup : jika terhirup segera dapatkan udara segar. Jika tidak bernafas segera dapatkan
pernafasan artificial. Jika sulit bernafas segera dapatkan bantuan oksigen.
3. Informasi Penanganan Keselamatan
• Penyimpanan & pengangkutan
Zat kimia ini sebaiknya di simpan di tempat yang tertutup dengan baik pada daerah yang
dingin. Didaerah berventilasi. Ferric garamnya stabil untuk di simpan. Jangan di isi dalam
kendarana atau tempat yang sama sangat eksplosif, berbahaya jika zat kimia basah ,reagen
pengoksida,organic peroxides, zat kimia radioaktif, atau bahan makanan & bahan makanan
kosong. Victoria: mengikuti "barang-barang berbahaya (penyimpanan & penanganan)
peraturan 1989."
• Tumpahan & pembuangan
Di sapu, tetapi hindari menghasilkan debu. Jangan membakar wadah yang kosong. Pelajari
peraturan setempat. Sejumlah kecil tumpaha mungkin dapat di siram dengan air yang
banyak.
• Kebakaran/bahaya ledakan
Tidak disarankan memnggunakan alat pemadam kebakaran dari macam klorinasi yang
memungkinkan racun toksik fumes being dihasilkan oleh penguraian katalitik senyawa
klorin. Pergunakan media pemadam kebakaran utnuk material lain yang tercakup. Tidak
dapat terbakar.
• Data reaktiifitas
Telah dilaporkan bahaya reaksi katalitk mencakup senyawa-senyawa besi, contohnya
polimerisasiethylene oxide sanagt eksplosif dengan kehadiran ferric chloride. Harus
diperhatikan juga jika garam-garam besi bercampur dengan pengoksidasi lainnya.
F. PERBEDAAN FERRO SULFAT DAN FERRI SULFAT
Garam besi (II) atau ferro diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-
garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) mudah dioksidasi
menjadi besi (III), maka besi (II) merupakan zat perduksi yang kuat. Larutan semakin kurang asam,
maka semakin nyatalah efek ini. Di lingkunngan larutan bernuansa netral atau basa, oksigen akan
mengoksidasi ion besi (II) menjadi besi (III). Sehingga, larutan besi (II) harus sedikit asam bila
disimpan dalam waktu yang lama.
Garam besi (III) atau ferri diturunkan dari besi (III) oksida, Fe2O3. Garam besi (III) lebih
stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat kation-kation Fe3+ yang berwarna
kuning muda. Zat-zat pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III) menjadi besi (II).

Anda mungkin juga menyukai