Anda di halaman 1dari 4

Desi Supiyanti

131411005
D3-Teknik Kimia
AMMONIUM SULFAT
Ammonium Sulfat (NH
4
)
2
SO
4
, ialah suatu garam anorganik dengan penggunaan komersial yang
banyak. Penggunaan paling umum ialah sebagai pupuk tanah. Ammonium sulfat mengandung
21% nitrogen sebagai kation ammonium, dan 24% sulfur sebagai anion sulfat.
Nama IUPAC garam ammonium ini ialah Diazanium sulfat. Nama lainnya adalah: Ammonium
sulfat, Ammonium sulfat (2:1), Diammonium sulfat, Garam diammonium asam sulfat,
Mascagnite, Actamaster, Dolamin.
Sifat Fisika
Rumus molekul: (NH
4
)
2
SO
4

Berat molekul: 132,14 gr/mol
Penampilan: Granula higroskopik putih halus atau Kristal
Densitas: 1,769 gr/cm
3
(pada 20
o
C)
Titik leleh: 235-280 C; 508-553 K; 455-536 F (terurai)
Kelarutan dalam air: 70,6 g/100 mL (0 C);74,4 g/100 mL (pada 20 C); 103,8 g/100 mL
(pada 100 C).
Kelarutan dalam pelarut lain: Tidak larut dalam aseton, alcohol dan eter.
Kelembaban relative kritis: 79,2% (30 C)
Sifat Kimia
Ammonium sulfat menjadi ferroelektrik pada suhu di bawah -49,5 C. Pada suhu kamar
ammonium sulfat mengkristal dalam sistem ortorombik, dengan ukuran sel a = 7,729 , b =
10,560 , c = 5,951 . Bila didinginkan ke dalam keadaan ferroelektrik, simetri kristalnya
berubah menjadi gugus ruang Pna2
1
.
Reaksi Kimia
Ammonium sulfat terurai pada pemanasan di atas 250 C, pertama membentuk ammonium
bisulfat. Pemanas-an pada suhu yang lebih tinggi menyebabkan dekomposisi menjadi ammonia,
nitrogen, sulfur dioksida, dan air.
Sebagai garam dari asam kuat (H
2
SO
4
) dan basa lemah (NH
3
), larutannya bersifat asam; pH dari
larutan 0,1 M adalah 5,5. Dalam larutan berair reaksinya berupa ion-ion NH
4
+
dan SO
4
2
.
Sebagai contoh, penambahan barium klorida, akan mengendapkan barium sulfat. Filtratnya pada
penguapan menghasilkan ammonium klorida.
Ammonium sulfat membentuk banyak garam rangkap (ammonium logam sulfat) ketika
larutannya dicampur dengan larutan ekuimolar dari logam sulfat dan larutannya adalah diuapkan
secara lambat. Dengan ion logam trivalen (bervalensi-tiga), alum seperti ferri ammonium sulfat
terbentuk. Sulfat logam rangkap meliputi ammonium kobalto sulfat, ferro diammonium sulfat,
ammonium nikel sulfat yang dikenal sebagai garam Tutton dan ammonium seri sulfat.
Ammonium sulfat rangkap anhidrat juga terjadi dalam keluarga Langbeinit.***
Senyawa-senyawa terkait Ammonium sulfat, untuk anion lain: ammonium tiosulfat,
ammonium sulfit, ammonium bisulfit, dan ammonium persulfat. Yang terkait dengan kation:
Natrium sulfat dan Kalium sulfat, sedangkan sentawa terkait ialah ammonium besi(II) sulfat.
Pembuatan Ammonium Sulfat
Ammonium sulfat dibuat dengan mengolah ammonia, setelah sebagai hasil-samping dari oven-
kokas, dengan asam sulfat:
2 NH
3
+ H
2
SO
4
(NH
4
)
2
SO
4

Campuran gas ammonia dan uap air dimasukkan ke dalam sebuah reaktor yang berisi larutan
ammonium sulfat pekat dan kira-kira 2 4% dari asam sulfat bebas pada suhu 60 C. Asam
sulfat pekat yang ditambahkan untuk mempertahankan keasaman larutan, dan untuk
mempertahankan tingkat asam bebasnya. Panas reaksi menjaga suhu reaktor pada 60 C. Serbuk
kering ammonium sulfat, dapat dibentuk dengan menyemprotkan asam sulfat ke dalam sebuah
bejana reaksi yang diisi dengan gas ammonia. Panas reaksinya menguapkan semua air yang ada
di dalam sistem, yang membentuk garam seperti tepung. Hampir 6000 M ton diproduksi pada
tahun 1981.
Ammonium sulfat juga dapat diproduksi dari gipsum (CaSO
4
2H
2
O). Gipsum yang terbagi
dengan sempurna ditambahkan kepada larutan ammonium karbonat. Ammonium karbonat
mengendap sebagai suatu zat padat, yang meninggalkan ammonium sulfat sebagai larutan.
(NH
4
)
2
CO
3
+ CaSO
4
(NH
4
)
2
SO
4
+ CaCO
3

Ammonium sulfat terjadi secara alami sebagai mineral langka yang disebut mascagnite di dalam
fumaroles fulkanis dan karena api batu bara pada beberapa tempat sampah.
Kegunaan Ammonium Sulfat
Kegunaan utama ammonium sulfat ialah sebagai pupuk untuk tanah basa (alkalis). Dalam tanah
ion ammonium dilepaskan dan membentuk sejumlah kecil asam, yang menurunkan pH
keseimbangan tanah, sambil berkontribusi menyumbang nitrogen esensial untuk pertumbuhan
tanaman. Kerugian utama atas penggunaan ammonium sulfat ialah kandungan nitrogennya yang
relatif rendah dibandingkan ammonium nitrat, yang meningkatkan biaya transportasi.
Ammonium sulfat juga digunakan sebagai adjuvant semprot pertanian untuk inseksitisida,
herbisida, dan fungisida yang larut dalam air. Di sana ammonium sulfat berfungsi untuk
mengikat kation-kation besi dan kalsium yang ada baik dalam air maupun dalam sel. Ammonium
sulfat terutama efektif sebagai adjuvant untuk herbisida 2,4-D (amina), glyphosate, dan
glufosinate.
Penggunaan di Laboratorium
Dalam biokimia, pengendapan ammonium sulfat ialah suatu cara biasa untuk memurnikan
protein melalui pengendapan selektif; Ammonium sulfat sangat larut dalam air dan dapat
membuat larutan sangat pekat, yang dapat membuat protein mengalami salt out, yang
menyebabkan pengendapan pada konsentrasi tertentu. Ini memberikan sesuatu yang berarti dan
sederhana untuk memfraksinasikan campuran protein kompleks. Ammonium sulfat juga
tercantum sebagai bahan racikan untuk banyak vaksin Amerika Serikat setiap Pusat untuk
Pengawasan Penyakit.
Aditif Makanan
Sebagai aditif makanan, ammonium sulfat dianggap secara umum diakui karena aman (generally
recognized as safe, disingkat GRAS) oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika
Serikat (FDA), dan di Uni Eropa ammonium sulfat dirancang dengan istilah E number E517.
Ammonium sulfat digunakan sebagai pengatur keasaman dalam tepung dan roti.
Kegunaan Lain
Ammonium sulfat digunakan pada skala kecil dalam pembuatan garam-garam ammonium lain,
khususnya ammonium persulfat.
Larutan ammonium sulfat jenuh dalam air berat (
2
H
2
O) digunakan sebagai standar eksternal
dalam spektroskopi NMR sulfur (
33
S) dengan bilangan pengganti (shift value) 0 ppm.
Ammonium sulfat juga telah digunakan dalam komposisi zat pemadam api (flame retardant)
yang berfungsi banyak layaknya diammonium fosfat. Sebagai zat pemadam api, ammonium
sulfat menurunkan suhu pembakaran bahan, yang menurunkan laju kehilangan berat maksimum,
dan menyebabkan meningkatnya produksi residu atau arang. Keberhasilan zat pemadam ini
dapat ditambahkan dengan mencampurkan ammonium sulfat dengan ammonium sulfamat.
Ammonium sulfat telah digunakan sebagai bahan pengawet kayu, tetapi karena sifat
higroskopiknya, penggunaan ini telah dihentikan secara luas disebabkan terkait dengan masalah-
masalah korosi logam yang lebih cepat, ketidakstabilan dimesional, dan penyelesaian yang
gagal.
Bahaya Ammonium Sulfat tidak tercantum dalam indeks Uni Eropa. Ammonium sulfat
tidak terbakar, namun ia memiliki LD
50
2840 mg/kg (tikus, melalui mulut).


Diagram Alir Makro Pembuatan Amonium Sulfat
Tahap Penguapan
Tahap Netralisasi
Tahap Penyerapan
(scrubbing)
Tahap Pengeringan
Tahap Penampungan
produk
Tahap Pemisahan
NH3 (l)
Uap NH
3

H
2
SO
4
(l)
Udara panas

Anda mungkin juga menyukai