: Plumbum (Pb)
: Perioda .......
Golongan ..........
Daftar Pustaka
2.
Daftar Pustaka
3.
Daftar Pustaka
4.
Daftar Pustaka
5.
Daftar Pustaka
6.
Efek Toksikologi
Daftar Pustaka
7.
Daftar Pustaka
Identifikasi (Kualitatif)
8.
Daftar Pustaka
9.
Daftar Pustaka
10.
Daftar Pustaka
: Kromium
Alamat
: Periode
: 4
Golongan : VIB
Logam kromium:
Ciri-ciri fisik:
-
Fase: padat
Tidak korosif
Keregangan tinggi
Ciri-ciri atom:
-
5
-
3
.
2
Sumber (Asal kontaminan / polutan)
Perubahan kromat
menjadi dikromat dapat dilakukan
.
dengan
menambahkan
H2SO4.logam.
- Limbah
industri pelapisan
Na
CrO4 + H
Na2Cr2O7 + Nakulit.
- 2Limbah
industri
2SO4 penyamakan
2SO4 + H2O
Dikromat
menjadi
Cr(III)
karbon, yang
Industridireduksi
penyamakan
kulit
yangdengan
menggunakan
proses
kemudian
Chrome
direduksi
dengan
aluminium
Tanning menghasilkan
limbah
(proses
cair
yang
aluminotermit).
mengandung krom.
Na
Cr2O7 + pembakaran
2C Cr2O3 +dan
Na2CO
- 2Industri
mobilisasi
3 + CO batu bara dan minyak
Cr2O
bumi.
3 + 2Al Al2O3 + 2Cr
-
Pada
pH
rendah
(suasana asam),
Daftar Pustaka
pengoksidasi yang kuat.
dikromat
bersifat
Cr2O72- + Stanley
14H3O+ +
2Cr3+
+ 21H2O
Eo= 1.33V
Manahan,
E.6e1994.
Environmental
Chemistry
Sixth
PustakaCRC Pres. Inc.
Edition. London: Daftar
Lewis Publisher
Lee, J. D. 1991. Inorganic Chemistry Fourth Edition. Singapore:
Fong & Sons Printers Pte. Ltd.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian I. Terjemahan oleh
L. Setiono dan A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: PT Kalman
Media Pusaka.
Polar, Heryanto. 1994. Pencemaran Dan Toksikologi Logam
Berat. Jakarta: Rinika Cipta.
4
.
Pada
suasana
basa,
Cr3+
berubah
menjadi
krom
heksavalen.
Reaksinya:
Cr3+ + 3OH- Cr(OH)3
Cr(OH)3 + OH-
[Cr(OH)4]-
2
2[Cr(OH)4]- + 3H2O2 + 2OH- 2CrO 4 + 8H2O
7
dalam larutan basa.
-
Ion
kromium(II)
(atau
kromo,
Cr2+)
diturunkan
dari
5.
dalam
sistem
lingkungan.
Senyawa
Cr
8
baik di darat, perairan, tanah ataupun organisme. Kromium
heksavalen jauh lebih beracun daripada senyawa
kromium
berbeda.
Senyawa
kromium
heksavalen
merupakan
trivalen
trivalen
oleh donor
elektron
oksida
dan
hidroksida
ataupun
membentuk
Daftar Pustaka
Barlett, Richmond J. 1991. Chromium Cycling in Soils and Water:
Links,Gaps,
and
Methods.
Environmental
Health
Perspectives,
(Online),
Vol.92,
pp.
17-24
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8029492).
Diakses
tanggal 22 Oktober 2009.
Polar, Heryanto. 1994. Pencemaran Dan Toksikologi Logam
Berat. Jakarta: Rinika Cipta.
Manik, Karden Eddy Sontang. 2003. Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jakarta: Djambatan.
6
.
Efek Toksikologi
-
10
-
sehingga
dapat
mempengaruhi
11
7
.
Identifikasi (Kualitatif)
-
Identifikasi kromium(III)
a. Penambahan
larutan
amonia.
Terbentuk
endapan
larutan
natrium
karbonat.
Terbentuk
CrPO4 + H+
larutan
amonium
sulfida.
Terbentuk
12
Fong & Sons Printers Pte. Ltd.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian I. Terjemahan oleh
L. Setiono dan A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: PT Kalman
Media Pusaka.
8
.
Prinsip kerja SSA pada dasarnya adalah absorbsi cahaya oleh atom. Atomatom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya.
Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar akan dikenai radiasi maka atom
tersebut akan menyerap energi dan mengakibatkan elektron pada kulit
terluar naik ke tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi. Jika suatu
atom diberi energi, maka energi tersebut akan mempercepat gerakan
elektron sehingga elektron tersebut akan tereksitasi ke tingkat energi yang
lebih tinggi dan dapat kembali ke keadaan semula. Atom-atom dari
sampel akan menyerap sebagian sinar yang dipancarkan oleh sumber
cahaya. Penyerapan energi oleh atom terjadi pada panjang gelombang
tertentu sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom tersebut.
dengan
melalui
tahap
pengeringan,
menyerap
energi
radiasi
elektromagnetik
yang
(Cr)
dalam
daging
kupang
dimulai
dengan
13
spektrofotometri
serapan
atom
membuat
kurva
kalibrasi
antara
absorban.
Gambar
kurva
(SSA).
Selanjutnya
konsentrasi
kalibrasi
dengan
ditunjukkan
pada
gambar 2.
kurva
kalibrasi
Selanjutnya
antara
berdasarkan
konsentrasi
data
dengan
absorban.
Berdasarkan kurva larutan standar Cr diatas selanjutnya
diperoleh
formula
persamaan
garis
regresi
linier
14
sampel. Dari absorban sampel yang diperoleh maka
kadar Cr dapat diketahui dengan mensubstitusikan nilai
absorban larutan sampel ke persamaan regresi linier Y =
0,11 X + 0,0012. Selanjutnya kadar krom (Cr) dalam
daging kupang dihitung dengan memperhatikan faktor
penambahan akuades sampai volume 50 ml dan berat
sampel kering 8 gram.
Penentuan kadar logam berat krom (Cr) dalam daging
kupang beras berdasar berat kering, tertinggi 0,29 ppm
dan terendah 0,18 ppm dengan rata-rata 0,23 ppm. Nilai
KV tertinggi 19,44 % dan terendah 8,28 %.
Presisi/ketelitian dinyatakan dengan koefisien variasi
(KV).
KV = (s/x) x 100%
Keterangan :
KV = koefisien variasi, s adalah simpangan baku, dan x
adalah rata-rata kadar zat yang dianalisis.
Daftar Pustaka
Haryanto, Bayu. Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). www.
google.com. Diakses 14 Oktober 2009.
Kurnianta, Moh. Jimmy. 2002. Profil Kandungan Logam Berat
Cadmium (Cd) dan Krom (Cr) dalam Daging Kupang Beras
(Tellina versicolor)
(studi kasus pada kupang beras yang dipasarkan di pantai
kraton,Pasuruan).(Online).
www.google.com.
Diakses
tanggal 22 Oktober 2009.
9.
15
1)Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 907/MENKES/SK/VII/2002 ialah nilai ambang batas ion
Cr
3+
Daftar Pustaka
Suardana, I Nyoman. 2008. Optimalisasi Daya Adsorpsi Zeolit
Terhadap Ion Kromium(III).
Jurnal Penelitian dan
Pengembangan
Sains
&
Humaniora,
(Online),http://www.freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Fil
es/SAINS/APRIL_2008/I_Nyoman_Suardana.pdf.
Diakses
tanggal 14 Oktober 2009.
10.
Perventif:
-
Kuratif:
-
Pengendalian
dapat
dilakukan
dengan
menciptakan
16
mobil (imobil) atau tidak mudah larut, diantaranya
adalah: