Anda di halaman 1dari 8

VALIDASI

ASISTEN

A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Pendahuluan Golongan Alkohol

B. TANGGAL PERCOBAAN : 9 Oktober 2023

C. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mempeljari sifat fisis alkohol, mempelajari

reaksi kimia alkohol dan menguji reaktifitas alkohol

D. TEORI :

Alkohol merupakan derivat hidrokarbon yang mengandung satu gugus (-OH) hidroksil

ataupun lebih, gugus hidroksil ini berperan sebagai pengganti atom hidrogen. Alkohol

paling sederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil

per molekul. Senyawa ini mempunyai rumus molekul umum R-OH, dengan R adalah gugus

alkil dengan susunan CnH2n+1 (Keenan, 1986).

Sifat fisis dari alkohol, alkohol memiliki titik didih yang tinggi dibanding alkana-alkana

yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk

ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol merupakan R-OH dimana R adalah satu alkil baik

alifatis maupun siklis. Dalam alkohol semakin banyak cabangnya, maka semakin

rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan

hanya pada butanol bersifat sedikit larut. Alkohol dapatberupa cairan encer dan dapat larut

dengan air dengan segala perbandingan (Jamaliah, 2011).

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat pada atom

karbon jenuh. Alkohol digolongkan ke dalam alcohol primer, skunder, atau tersier tergantung

apakah satu, dua, tiga gugus organic yang berhubungan dengan atom karbon pembawa

hidrokil (Fessenden, 1997).

Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karna dapat

digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar, maupun pelarut. Sifat-sifat fisika dari

alcohol adalah titik didih alcohol lebih tinggi dibanding titik didih alkana yang mempunyai

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

atom C yang sama. Hal ini karena dalam keadaan cair molekul-molekul alcohol terasosiasi

dan biasanya membentuk jembatan, alcohol BD nya lebih tinggi dari pada alkana tetapi lebih

rendah dari pada air (Hart, 2003).

E. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Penjepit kayu
4. Kapas
5. Penangas air
7. Pelat tetes
2. BAHAN
1. Etanol
2. Gliserin
3. Mentol
4. Asam salisilat
5. Asam sulfat
6. Asam salisisat
F. PROSEDUR KERJA

Etanol

1 ml etanol dimasukan
kedalam tabung reaksi

Tambahkan asam benzoate/asam


salisitat, perlahan melalui dinding
tabung

Tambahkan H2SO4

Tutup mulut tabung dengan


sumbat dengan kapas

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

Panaskan diatas penangas


air, dan amati aroma.

Lakukan reaksi iodoform Tambahkan larutan jenuh


menggunakan tabung reaksi K2Cr207 jenuh dalam
H2504 50%

Amati aroma hasil reaksi Amatibperubahan yang


terjadi

Gliserin

Campurkan larutan gliserin


dengan 1 tetes CuSO4

Basahkan dengan NAOH

Amati perubahan warna


yang terjadi

Kisatkan sampel diatas


penangas air amati
perubahan yang terjadi

Hasil

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

Mentol

Letakkan mentol diatas


pelat tetes

Tambahkan H2S04 dan


salisilaldehid

Menggunakan plat tetes

Amati perubahan warna

Hasil

G. HASIL PENGAMATAN

1. Etanol (CH3CH2OH)

NO PERLAKUAN BENTUK/GAMBAR HASIL


1 1 ml Etanol dimasukkan ke Berbau
dalam tabung reaksi.
alkohol
Ditambahkan asam benzoat,
kemudian perlahan-lahan
melalui dinding tabung
ditambahkan H2S04. Mulut
tabung disumbat dengan -
menggunakan kapas atau
tisu. Tabung tersebut
dipanaskan diatas penangas
air. Aroma yang dihasilkan
pada penutup kapas diamat

2. 1 ml atanol + iodoform 2 Aroma berbau


tetes obat

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

3. Ke dalam tabung reaksi Tidak


ditambahkan 1 ml etanol,
berwarna
dan dimasukkan larutan
K2Cr2O7
jenuh dalam H2S04 50 %.
Perubahan yang terjadi
diamat

2. Gliserin (C3H8O3)

NO PERLAKUAN BENTUK/GAMBAR HASIL


1 Larutan gliserin dicampurkan Terbentuk
dengan 1 tetes CuS04 dan larutan dan
dibasakan dengan Na0H. endapan
Perubahan yang terjadi di berwarna biru
amat

3. MENTOL

NO PERLAKUAN BENTUK/GAMBAR HASIL


1 Mentol diletakan di atas Terdapa aroma
pelat tetas sebanyak 4 Pepermin/frescare
tetes + 2 tetes H2SO4 dan
salisilatdehid 2 tetes

H. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini, telah dilakukanpraktikum mengenai reaksi–identifikasi


untukgolongan alkohol, Praktikumini bertujuan untuk mengetahui cara identifikasi senyawa a
golongan alkohol. Prinsip yang digunakan, pertamayaitupembentukan ester pada saat suatu
alkohol ditambahkan asam karboksilat.

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

Pada percobaan pertama, telah dilakukan identifikasi golongan alcohol dengan


menggunakan 3 jenis sampel yaitu etanol, gliserin dan mentol. Pada pengujian etano terdapat
reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi ini dilakukan dengan menambahkan etanol dan asam
karboksilat ke dalam tabung reaksi, lalu diteteskan asam sulfat dan ditutup dengan kapas.
Kemudian tabung reaksi dipanaskan diatas penangas air kurang lebih selama 15 menit sampai
reaksi esterifikasi selesai. Asam karboksilat yang digunakan adalah asam salisilat dan asam
benzoat. Esterifikasi merupakan proses pembentukan ester dan air yang dihasilkan dari
alkohol dan asam karboksilat dengan bantuan asam kuat seperti H2SO4 dan pemanasan.
Ester yang terbentuk dapat diidentifikasi dengan adanya aroma spesifik yang merupakan ciri
khas dari golongan ester. Penambahan asam yang dilakukan pada reaksi ini bertujuan sebagai
katalis yang berperan dalam menurunkan energi aktivasi dari proses reaksi yang terjadi
sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Pemilihan asam sulfat sebagai katalis
dibandingkan dengan asam kuat yang lain karena asam sulfat memiliki kemampuan untuk
menghidrasi air yang terbentuk karena reaksi sampingan dari esterifikasi sehingga proses
reaksi tersebut terbebas dari air. Pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk mempercepat
reaksi karena pemanasan akan meningkatkan tumbukan antar molekul sehingga reaksi
berjalan lebih cepat. Pada proses pemanasan tabung reaksi ditutup dengan kapas karena
diharapkan dengan penutupan ujung tabung tersebut ester yang terbentuk yang mempunyai
sifat mudah menguap dapat diserapter lebih dahulu oleh kapas. Hal ini, dapat memudahkan
penciuman bau untuk di indentifikasi. Hasil percobaan ini menghasilkan aroma yang berbeda
bersifat khas dan spesifik. Pada asam benzoat terbentuk aroma menyerupai alkohol etil
benzoate.

Percobaan seterusnya adalah merupakan reaksi iodoform, etanol pertama-tama


ditambahkan dengan larutan iod dana kan membentuk warna larutan menjadi kuning akibat
adanya pembentukan iodoform yang terlarut. Kemudian ditambahka nNa0H secara berlebih
agar timbul suasana basa. Pada awalnya iodoform yang larut akan mengendap di dalam
suasana basa, sehingga akan terbentuk kristal iodofrom berwarna coklat,dan ada juga sedikit
bau iodin yang teramati. Reaksi iodoform adalah reaksi haloform dimana dalam reaksi
tersebut digunakan iodide dari larutan alkali hidroksida (NaOH dan KOH) sehingga
menghasilkan iodoform. Uji iodoform digunakan untuk mengetahui jenis alkohol pada
suatu sampel. Tes Iodoform pada alkohol hanya dapat digunakan untuk mengidenifikasi
etanol dan alkohol sekunder dengan gugus metil yang melekat secara langsung pada karbon
pembawa gugus hidroksil (-OH). Uji positif dari tes iodoform untuk mengidentifikasi
alkohol ini ditandai dengan terbentuk nya endapan iodoform yang berwarna kuning.

Untuk reaksi ketiga, etanol telah dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi.
Reaksi ini merupakan reaksi oksidasi alkohol. Agen pengoksidasi yang digunakan pada
reaksi-reaksi ini biasanya adalah sebuah larutan natrium atau kalium dikromat (V) yang
diasamkan dengan asam sulfat encer.Jika oksidasi terjadi,larutan orange yang mengandung
ion-ion dikromat (VI) direduksi menjadi sebuah larutan hijau yang mengandung ion-ion
kromium (III). Alkohol primer dapat dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam
karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi. Alkohol sekunder jika ditambahkan zat

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

pengoksidasi akan menghasilkan senyawa keton. Sedangkan alkohol tersier tidak bisa
dioksidasi. Pada percobaan ini didapatkan hasi tidak berwarna.

Pada pengujian alkohol, sampel kedua yang diuji adalah gliserin. Gliserin adalah
polisakarida kental manis yang larut dalam air dan alkohol dan merupakan produk sampingan
dari saponifikasi (proses pembuatan sabun). Pada percobaan ini, gliserin dicampurkan dengan
H2SO4 dan dibasakan dengan NaOH. Hasil yang di dapat adalah terbentuk larutan berwarna
kebiruan. Ini menandakan terjadinya reaksi oksidasi pada senyawa sampel. H2SO4 bertindak
sebagai oksidator yang mengalami reduksi pada suasana basa, dimana suasana basa
yang terjadi disebabkan oleh NaOH. Seterusnya, reaksi yang terbentuk di antara gliserin
dan CuS04 akan membentuk suatu senyawa kompleks yaitu (C3H5OCuNa) 2.3H2O yang
berwarna biru tua. Kemudian dilakukan pengkisatan gliserin diatas penangas air. Hasil
yang terlihat viskositas dari gliserin menurun dibandingkan viskositas sebelumnya.

Selanjutnya, sampel keti gayang diuji pada percobaan golongan alkohol ini adalah
mentol. Mentol memiliki bentuk dan aroma yang khas sehingga mudah mengidentifikasi
mentol dengan melakukan uji organoleptis terlebih dahulu.Bentuk menthol menurut
Farmakope Indonesia Edisi III (1979) adalah kristal hablur berbentuk prisma atau jarum
serta tidak berwarna. Sedangkan untuk aromanya, menthol memiliki aroma peppermint.
Kemudian, dilakukan uji lain dengan menambah kan H2SO4 dan salisldehid. Hasil yang
didapat dengan penambahan H2SO4 adalah merupakan larutan yang berwarna oren. Dimana
diteteskan sebanyak 4 tets menthol ke plat tetes dan di tambah juga H2SO4 sebanyak 2 tetes
juga salisiladehid sebanyak 2 tetes

I. KESIMPULAN

Cara identifikasi alkohol, dapat diketahui menggunakan reaksi esterifikasi, reaksi


pewarnaan, reaksi sublimasi,ataupun reaksi pembentukan endapan yang menghasil kan suatu
hasil yang spesifik baik dari perubahan warna,terbentuknya endapan, dan pengamatan
mikroskopik bentuk kristal.

J. REFERENSI

Fessenden, Ralhp J. dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara :
Jakarta

Hart, Harold. 2003. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta

Jamaliah, Mustaufidatul. 2011. Sintesis Etanol Melalui Reaksi Hidrogenase Heksil Asetat
dengan Menggunakan Berbagai Katalis. Tersedia online di
repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/1234589/5471 Diakses pada 28 September2015

Keenan, W.Charles. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi VI. Erlangga. Jakarta

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

Banda Aceh, 16 Oktober 2023

Mengetahui,
Asisten Meja Mahasiswa Praktikan

labkimiaftk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai