Anda di halaman 1dari 6

ALKOHOL

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
TIARA ASTANI (2114040002)

TUJUAN PERCOBAAN
 Menentukan sifat sifat Alkohol

1. TINJAUAN PUSTAKA
Alkohol adalah senyawa turunan alkana, dimana 1 atom H di gantikan dengan
gugus –OH. Berdasarkan letak atom C yang mengikat gugus -OH, maka alkohol dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu: Alkohol Primer, Sekunder dan tersier. Ketiga
golongan ini mempunyai sifat sifat khusus terhadap pereaksi tertentu.
Alkohol adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari karbon,
C,hidrogen, H dan oksigen, O yang mempunyai formula umum CnH2n+OH
untukalkohol alifatik dan untuk alkohol aromatik disebut sebagai
fenol,C6H5OH(Asmawati, 2014).Gugus alkohol dikenali sebagai hidroksil yaitu -
OHyang terikat dengan rantai karbon. Alkohol biasanya adalah etanol atau
grainalcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan
ragi.Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama
ribuantahun air/larut dalam airdan alkohol juga dapat dihasilkan dari hidrasi
langsungetilen atau alkana lain dari proses cracking dari minyak bumi
yangdidistilasi(Noor et al. , 2018). Alkohol berupa zat cair jernih, lebih ringan dari
air,mudah terbakar, campur dengan air bercampur dengan, mudah menguap, titikdidih
78°C, dapat melarutkan lemak dan berbagai senyawa organik. Sifat yangterakhir ini
memunglankan alkohol digunakan sebagai pelarut bahan obat dankosmetika.
(Mursyidi, 2002)Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi subtitusi,
reaksieliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol jika rantai
karbonsemakin panjang,maka hidrokarbon semakin rendah kelarutannya. bahkan
jikasifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil.
Banyaknyagugus hidroksil memperbesar kelarutan dalam air(Hart,1990)Untuk
menentukan apakah sampel alkohol tersebut merupakan alkoholprimer, alkohol
sekunder, dan alkohol tersier. Berdasarkan jenisnya, alkoholditentukan oleh
posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon utama karbon. Adatiga jenis alkohol
antara lain alkohol primer,alkohol sekunder dan tersier. Alkoholprimer yaitu alkohol
gugus – OH Noya terletak pada atom C primer yanglangsung pada satu
atom karbon yang lain. Alkohol sekunder yaitu alkohol yanggugus-OH nya terletak
pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yanglain.Alkohol tersier adalah
alkohol yang gugus – OH nya terletak pada atom Ctersier yang terikat langsung pada
tiga atom C yang lain. Adapun struktur dari alkohol primer, alkohol sekunder, dan
alkohol tersier adalah:

2. METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Alat
 Tabung Reaksi 8 buah
 Pipet Tetes 7 buah

Bahan
 Aquades
 Methanol
 Etanol
 Na2CO3
 Propanol
 Butanol
 Asam Sulfat

2.2 Cara Kerja


 Kelarutan dalam Air
 5 tabung reaksi diisi air 1 ml, pada kelima tabung di tambahkan masing
masing metanol, etanol, propanol, butanol, tetes demi tetes dikocok sampai
mempunyai volume yang sama dengan air, kemudian ditambahkan sedikit
kristal Na2CO3
 Reaksi dengan Asam Sulfat
 5 tabung reaksi diisi 1 ml asam sulfat pekat, lalu ditambahkan alkohol seperti
diatas sambil dikocok

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Data Pengamatan pada kelarutan dalam air dan Reaksi dengan Asam Sulfat
NO. Larutan Pengamatan
1 Aquades + Methanol - Perubahan suhu
2 Aquades + Methanol + - Terjadi perubahan warna menjadi putih
Na2Co3 - Membentuk endapan seperti busa warna
putih
3 Aquades + Ethanol - Tidak larut
- Terbentuk gelembung kecil
4 Aquades + Ethanol + Na2Co3 - Kristal yang ditambahkan tidak larut
5 Aquades + Propanol - Tidak ada perubahan
6 Aquades + Propanol + - Tidak terjadi gumpalan
Na2Co3
7 Aquades + Butanol - Tidak menyatu
8 Aquades + Butanol + Na2Co3 - Terbentuk gelembung kecil diatas pembatas
- Cairan di atas berwarna kuning
- Cairan di bawah agak pudar
9 Asam Sulfat + Methanol - Perubahan suhu
- Terbagi menjadi dua bagian
- Diatas berwarna kuning keemasan
10 Asam Sulfat + Ethanol - Perubahan suhu
11 Asam Sulfat + Propanol - Perubahan suhu
12 Asam sulfat + Butanol - Perubahan suhu
- Cairan agak sedikit kental
- Cairan berwarna kuning
- Terbentuk gumpalan

3.2 Pembahasan
Campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih
yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi. Campuran terbagi menjadi dua macam
yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah
campuran dari dua atau lebih zat kimia, dimana komponen yang berbeda tidak dapat
dibedakan lagi secara visual. Campuran heterogen adlaah campuran dari dua atau
lebih zat kimia, dimana komponen yang berbeda dapat dibedakan secara visual dan
mudah dipisahkan dengan cara fisik. Campuran homogen dalam kehidupan sehari-
hari biasa dikenal dengan larutan.

Larutan merupakan campuran yang sifatnya homogen (homogen mixture). Dikatan


bersifat homogen karena komposisinya dan juga sifatnya yang seragam, dan disebut
campuran karena mengandung dua atau lebih zat yang proporsinya bisa saja
bervariasi.

Jika dua zat yang berbeda dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang sama akan ada
tiga kemungkinan, yaitu zat tersebut akan bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur.
Jika zat tersebut bereaksi maka akan terbentuk zat yang baru yang sifatnya berbeda
dengan zat yang semula. Jika zatnya bercampur maka sifatnya tidak berubah dan
dapat dipisahkan kembali dengan cara fisika, seperti dengan destilasi, kristalisasi,
kromatografi, dan lain-lain. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara
partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh karena itu,
campuran dapat dibagi menjadi gas-gas, gas-padat, cair-cair, cari-padat, dan padat-
padat.
Titrasi adalah salah satu metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan
dengan cara mereaksikan sebuah volume larutan tersebut terhadap sejumlah volume
larutan yang lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya
sudah diketahui disebut larutan baku. Laruta yang belum diketahui konsentrasinya
ditambahkan beberapa tetes indikator kemudian ditetesi dengan larutan yang sudah
diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi adalah tepat pada saat terjadi perubahan
warna pada indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi asam basa disebut titrasi asam-
basa. Ada dua jenis titrasi asam-basa yaitu asidimetri dan alkalimetri.

Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan titik, satuan berat atau
satuan volume atau dalam satuan kimia, misalnya mol, massa, rumus, dan ekivalen.
Cara menyatukan konsentrasi dalam satuan titik yaitu dengan persen berat (% w/w)
persen volume (% v/v), persen berat-volume (% w-v), gram zat terlarut dalam satu
liter larutan, miligram zat terlarut dalam suatu mililiter larutan, parts per million
(ppm), dan parts per billion (ppb). Cara menyatakan konsentrasi dalam satuan kimia
yaitu kemolaran (M), kenormalan (N), keformalan (F), kemolalan (n), dan fraksimol.
Di bidang kedokteran dan ilmu biologi biasanya digunakan satuan konsentrasi dalam
persen berat-volume (% w/v), persen miligram, ekivalen (Eq), mili ekivalen (mEq),
dan keosmolaran.
Percobaan kali ini ialah menentukan sifat sifat alkohol. Pertama saya menguji
kelarutan alkohol dalam air. Sediakan 4 tabung reaksi lalu isi setiap tabung 1 ml air,
setelah itu setiap tabung ditambahkan masing masing metanol, etanol, propanol, dan
butanol, tetes demi tetes sampai larut dalam air atau mempunyai volume yang sama
dengan air. Kemudian ditambahkan sedikit kristal Na 2Co3, dan hasilnya bisa diliat
pada tabel pembahasan di atas.
Kedua saya menguji reaksi alkohol dengan asam sulfat. Sediakan 4 tabung reaksi lalu
isi setiap tabung dengan 1 ml asam sulfat, lalu tambahkan alkohol seperti diatas, dan
hasilnya bisa diliat pada tabel diatas.

4. KESMIPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tiap tabung yang diisi dengan masing masing alkohol mempunyai hasil yang
berbeda.
2. Setiap kali pencampuran harus diaduk supaya bisa mendapatkan hasil yang
sesuai.
3. Setiap alkohol yang dicampurkan dengan asam sulfat pasti akan terjadinya
perubahan suhu.

Anda mungkin juga menyukai