Anda di halaman 1dari 37

Norma dan moralitas & Etik

profesi kefarmasian
Norma
 Norma adalah suatu tatanan hidup yang berupa
aturan - aturan dalam pergaulan hidup pada
masyarakat. (AA NURDIAMAN)
 Sebuah norma adalah sebuah aturan, patokan atau
ukuran, taitu sesuatu yang bersifat pasti dan tidak
berubah.
 Dengan adanya norma kita dapat
memperbandingkan sesuatu hal lain yang
hakikatnya, ukurannya, serta kualitasnya kita
ragukan..
Norma
 Norma berguna untuk menilai baik-buruknya
tindakan masyarakat sehari-hari.
 SEbuah norma bisa bersifat objektif dan bisa pula
bersifat subjektif.
 BIla norma objektif adalah norma yang dapat
diterapkan diterapkan secara langsung apa adanya,
maka norma subjektif adalah norma yang bersifat
moral dan tidak dapat emmberikuan ukuran atau
patokan yang memadai.
Macam-macam Norma:
 Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia
yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari
Tuhan.
 Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan atau kaidah
hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan
nilai-nilai moral yang mengikat manusia.
 Norma kesopanan, yaitu peraturan atau kaidah yang
bersumber dari pergaulan hidup antar manusia.
 Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang
diciptakan oleh kekuasaan resmi atau negara yang
sifatnya mengikat atau memaksa
MORAL
 Moral adalah aturan mengenai sikap dan perilaku
manusia sebagai manusia ( MARIA ASSUMPTA )
 Penilaian terhadap moral dapat diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat.
 Apabila tingkah laku , ucapan atau perbuatan
seseorang dalam berinteraksi / bersosialisasi dengan
orang lainnya sesuai / dapat diterima di masyarakat ,
maka orang itu dinilai memiliki moral.
 Dan sebaliknya orang yang tidak dinilai memiliki moral
di mata orang lain di sebut amoral.
 Moral adalah produk dari Agama dan budaya, dimana
budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda.
Etika
 Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan
prilaku, adat kebiasaanmanusia dalam pergaulan
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk.
 Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal
darikata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah danukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik.
 Menrut Sidi Gajalba : etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
ISTILAH DALAM ETIKA
 Ajaran moral : Bagaimana manusia hidup dan
bertindak atau berprilaku agar menjadi manusia
yg baik.
 Etika : Adalah filsafat / pemikiran kritis normatif
tentang moralitas.
 Etis: Sesuai dengan tanggung jawab moral
 Etiked : Adalah aturan sopan santun
 Etika Sosial : Adalah filsafat / pemikiran kritis
rasional ttg kewajiban & tanggung jawab manusia
sebagai umat manusia. (manusia yang tidak
mengenal etik manusia yang bukan manusia)
Etiked = Sopan santun
Etiguette…..
• Secara umum etika terdapat dimana-mana di
mulai dalam rumah, masyarakat, di jalan, di
kantor, di segala tempat manusia hidup
dengan lingkungannya.
• Secara sadar/tidak manusia telah melakukan
 karena manusia adalah mahkluk sosial
(artinya manusia dituntut untuk
berkomunikasi dengan orang lain)
• diperlukan aturan/norma disebut “etiked”.
 Etos, Adalah sikap dasar seseorang atau
kelompok manusia dalam melakukan kegiatan
tertentu. Contoh: etos kerja yang baik.
 Moral ; Adalah menyangkut baik buruk manusia
sebagai manusia. Contoh manusia yang
membunuh seperti bukan manusia (tidak
manusiawi)
 Moralitas : Adalah keseluruhan norma-norma
atau aturan-aturan, nilai-nilai atau value, dan
sikap-sikap moral seseorang atau masyarakat.
 Nilai : Adalah pandangan seseorang terhadap
sesuatu yang baik.
 Nilai moral : Adalah kebaikan manusia yang
bertindak sebagai manusia. Contoh: moral buruk
 orang tua yang menjual anaknya.
 Budi pekerti : Adalah kelakuan/ ahklak
seseorang yang ditetapkan oleh tradisi,
adat kebiasaan.
 Budi pekerti dalam farmasi : Berarti tata
susila yang berhubungan dengan cita-cita
adat dan kebiasaan yang mempengaruhi
seorang farmasis dalam menerapkan
ketrampilannya.
 Kepribadian : Adalah segala corak tingkah
laku manusia yang terhimpun dalam dirinya
yang akan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala
rangsangan baik yang datang dari luar
maupun dalam dirinya sehingga corak
perilaku merupakan suatu kesatuan yang
fungsionalis.
 Tanggung Jawab: Artinya kewajiban yg
menanggung /memikul segala-2 yang
menjadi tugas dan dgn segala akibat
dari tindakan yang baik/ buruk.
 Norma/ kelakuan: Adalah ukuran
penentuan betul salahnya suatu
kelakuan.
 Norma moral : Adalah kelakuan
manusia dilihat dari segi baik atau
buruknya sebagai manusia.
 Norma untuk membedakan sikap yg
betul dan yg salah.
SISTEM PENILAIAN ETIKA
Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah
pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila.
Burhanuddin Salam, menjelaskan bahwa sesuatu
perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat :
 Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi
perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati,
niat.
 Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan
nyata, yaitu pekerti.
 Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut,
yaitu baik atau buruk.
Ruang Lingkup Etiket Erat Kaitannya
dengan:
1. Sikap pribadi manusia
2. Pengetahuan dan ketrampilan
3. Jabatan/kedudukan seseorang
4. Keadaan pribadi, kesehatan,
kebersihan, keserasian, dan penampilan.
5. Lingkungan
1. Sikap Pribadi Manusia
 sikap pribadi manusia merupakan
pencerminan daripada sifat dan
perangai manusia itu sendiri,
 sebaiknya sikap pribadi ini antara
lain sopan, ramah, jujur, disiplin,
wajar/tidak overacting, menghargai
dan menghormati orang lain, suka
menolong, tidak sombong, tidak
rendah diri (harus ada pengetahuan
dan ketrampilan yang cukup).
2. Pengetahuan dan Ketrampilan
Peran dari pengetahuan dan ketrampilan dalam
melaksanakan etika antara lain:
- tdk akan kehabisan bhn pembicaraan karena
pengetahuannya luas
- dapat menguasai permasalahan dengan
cepat
- dalam memberikan penjelasan , mudah
dimengerti, jelas, tepat, dan mudah dicerna
oleh lawan bicara.
- apabila ditanya/dimintai bantuan dapat
memberikan bantuan dengan cepat, tepat
dan dapat dipertanggung jawabkan, tidak
ngawur dalam pembicaraan tindakannya
selalu terarah.
3. Jabatan
A. Sebagai bawahan/ anak buah
- Taat pada peraturan yang berlaku pada
lingkungan dinas dimana bekerja.
- Menghargai waktu
- Taat pada perintah, tidak membangkang
- Menguasai bidang tugas yang diberikan
kepadanya.
- Loyal terhadap atasan dan rekan sekerja.
B. Sebagai Atasan:
- Bertindak objektif dalam suatu persoalan
karyawan.
- memberikan pengarahan kepada
bawahan
- jeli dalam arti dapat segera mengetahui
kejadian yang ada dalam lingkungan dinas
- tidak segan-segan melakukan penawaran/
kontrol terhadap pekerjaan bawahan atau
menegur bawahan apabila melakukan
kesalahan tetapi tidak di depan umum.
- jgn melemparkan tanggung jawab kpd
bawahan / orang lain
- menyediakan waktu utk berkonsultasi
secara pribadi dari hati ke hati.
- tidak segan-2 memberikan hukuman
kepada bawahan yang telah melakukan
kesalahan
- jangan lupa memberikan pujian terhadap
bawahan yang telah bekerja dengan baik
- rata dalam membagi pekerjaan
- menghargai setiap usul/saran bawahan dan
- perlu pembatasan dalam tindakan, maka
akan terjalin suatu suasana yang dinamis
dalam lingkungan pekerjaan.
4. Keadaan Pribadi , Kesehatan, Kebersihan,
Keserasian, dan Penampilan
- Faktor kebersihan dan kesehatan erat
kaitannya dengan terlaksananya etiket
- faktor ini di dapat suatu penilaian
apakah orang tersebut dapat mengatur
dirinya atau tidak dan
- akan diketahui sampai sejauh mana
kemampuan dalam memberikan
pelayanan dan penghormatan orang
lain.
5. Lingkungan
Lingkungan yg berkaitan dgn etiked
ada 3:
- lingkungan keluarga
- lingkungan pekerjaan
- lingkungan masyarakat
Etika Profesi
• Etika adalah cabang ilmu & filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
• Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian.
Etika Profesi
 Kode etik menyatakan perbuatan apa yang
benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari.
 Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya
kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak professional.
Etika Profesi
 Etika profesi menurut Keiser dalam ( Suhrawardi
Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan
untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.
 Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan
aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi professional.
Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi
setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan
pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi
MENGAPA HARUS BELAJAR ETIKA KEFARMASIAN?
 ”Asalkan farmasis memiliki pengetahuan dan
keterampilan, maka etika tidak akan jadi masalah”
 ”Etika itu dipelajari di dalam keluarga, tidak di
sekolah kefarmasian”
 ”Etika kefarmasian dipelajari dengan mengamati
bagaimana farmasis senior bertindak, bukan dari
buku atau kuliah”
 ”........etika merupakan kajian mengenai moralitas -
refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-
hati dan analisis terhadap keputusan moral dan
perilaku.......”
 ”Etika itu penting, tapi kurikulum kita sudah terlalu
penuh dan tidak ada ruang untuk mengajarkan etika”
Prinsip etika profesi
Belas kasih, memahami dan perhatian terhadap masalah orang
lain, merupakan hal yang pokok dalam praktek pengobatan. Agar
dapat mengatasi masalah pasien, farmasis harus memberikan
perhatian terhadap keluhan/gejala yang dialami pasien
Kompetensi yang tinggi diharapkan dan harus dimiliki oleh
farmasis. Kurang kompeten dapat menyebabkan kematian atau
morbiditas pasien yang serius. farmasis harus menjalani pelatihan
yang lama agar tercapai kompetensinya. muncul sejalan dengan
perubahan dalam praktek kefarmasian, lingkungan sosial dan
politik.
Otonomi, atau penentuan sendiri, merupakan nilai inti dari
pengobatan yang berubah dalam tahun-tahun terakhir ini. farmasis
secara pribadi telah lama menikmati otonomi pengobatan yang
tinggi dalam menetukan bagaimana menangani pasien mereka.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK:
• a. Sanksi moral.
• b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi.
Sanksi
• Pengertian sanksi adalah suatu langkah hukuman
yang dijatuhkan oleh negara atau kelompok
tertentu karena terjadi pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok.
• Dalam lingkup masyarakat kecil pun kata sanksi
ini banyak digunakan untuk menghukum
seseorang atau kelompok yang bersalah.
• Arti lain: Dalam konteks hukum, sanksi berarti
hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan.
• Dalam konteks sosiologi, sanksi dapat berarti
kontrol sosial.
Sanksi hukum dan sosial
• Sanksi hukum adalah sanksi atau suatu hal
yang harus di terima karena perbuatan
pelanggaran hukum yg berbentuk penjara
atau denda bahkan di hukum mati
• Sedangkan sanksi sosial adalah sanksi atau
suatu hal yg harus kita terima dalam
masyarakat akibat ulah atau kesalahan kita
dalam bersoaialisasi yg berbentuk di jauhi org
lain , di benci , dan di cemooh
Sanksi Moral
Moral seringkali bersumber dari agama, sanksi moral itu :
• berupa sanksi dari Tuhan yang ditimpakan kelak
diakhirat,
• sanksi pada diri sendiri yang bersifat kejiwaan (sedih,
resah, malu, dsb), dan
• sanksi yang berasal dari keluarga atau masyarakat
(dicemooh, dicela, dikucilkan, dsb)
Pemberitaan yg kemudian diikuti dgn ‘penghukuman’
moral atas diri terdakwa dan/atau saksi, langsung atau
tidak langsung, seakan tdk memerlukan lagi ‘pembuktian’
hukum dan dpt langsung dikenakan sanksi hukum
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian
A. Kewajiban thd Profesi
B. Kewajiban TTK terhadap teman sejawat
C. Kewajiban terhadap Pasien atau Pemakai Jasa
D. Kewajiban terhadap Masyarakat
E. Kewajiban TTK Indonesia terhadap Profesi
Kesehatan lainnya.
A. Kewajiban terhadap Profesi
1. TTK harus menjunjung tinggi serta memelihara
martabat, kehormatan profesi, menjaga
integritas dan kejujuran serta dapat dipercaya.
2. TTK berkewajiban untuk meningkatkan keahlian
dan pengetahuan sesuai dengan perkembangan
teknologi.
3. TTK senantiasa harus melakukan pekerjaan
profesinya sesuai dengan standar operasional
prosedur, standar profesi yang berlaku, dan kode
etik profesi.
4. TTK senantiasa harus menjaga profesionalisme
dalam memenuhi panggilan tugas dan kewajiban
profesi.
B. Kewajiban terhadap teman sejawat
1. Seorang TTK memandang teman sejawat
sebagaimana dirinya dalam memberikan
penghargaan.
2. Seorang TTK senantiasa menghindari
perbuatan yang merugikan teman sejawat
secara material maupun moral.
3. Seorang TTK senantiasa meningkatkan
kerja sama dan memupuk keutuhan
martabat jabatan kefarmasian,
mempertebal rasa saling percaya didalam
menunaikan tugasnya.
Kewajiban thd Pemakai Jasa
• Seorang TTK harus bertanggung jawab dan
menjaga kemampuannya dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
secara professional.
• Seorang TTK harus menjaga rahasia
kedokteran dan rahasia kefarmasian, serta
hanya memberikan kepada pihak yang
berhak.
• Seorang TTK harus berkonsultasi atau
merujuk kepada teman sejawat untuk
mendapatkan hasil yang akurat dan baik.
D. Kewajiban terhadap Masyarakat
• TTK harus mampu sebagai suri teladan ditengah-
tengah masyarakat.
• TTK dalam pengabdian profesinya memberikan
semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki.
• TTK Indonesia harus selalu aktif mengikuti
perkebangan peraturan perundang-undangan
dibidang kesehatan khususnya dibidang farmasi.
• TTK Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam
usaha-usaha pembangunan Nasional khususnya
dibidang kesehatan.
• TTK harus mampu sebagai pusat informasi sesuai
bidang profesinya kepada masyarakat dalam
pelayanan kesehatan.
E. Kewajiban TTK Indonesia terhadap
Profesi Kesehatan lainnya
• TTK senantiasa harus menjalin kerjasama
yang baik, saling percaya, menghargai dan
menghormati terhapa profesi kesehatan
lainnya.
• TTK harus mampu menghindarkan diri
terhadap perbuatan-perbuatan yang dapat
merugikan, menghilangkan kepercayaan,
penghargaan masyarakat terhadap profesi
lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai