Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kulit merupakan salah satu panca indera manusia yang terletak
dipermukaan tubuh. Berkaitan dengan letaknya yang ada dipermukaan tubuh
maka

kulit

merupakan

organ

pertama

yang

terkena

pengaruh

tidak

menguntungkan dari lingkungan (Santoso,2001). Kulit mempunyai bermacammacam fungsi dan kegunaan, diantaranya kulit berfungsi sebagai termostat dalam
mempertahankan suhu tubuh, melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme,
dan sinar ultraviolet. Secara alamiah kulit telah berusaha untuk melindungi diri
dari serangan mikroorganisme dengan adanya tabir lemak di atas kulit yang
diperoleh dari kelenjar lemak dan sedikit kelenjar keringat dari kulit serta adanya
lapisan kulit luar yang berfungsi sebagai sawar kulit. Namun dalam kondisi
tertentu faktor perlindungan alamiah tersebut tidak mencukupi dan seringkali
akibat bakteri yang melekat pada kulit menyebabkan terjadinya jerawat. Jerawat
adalah peradangan kronis saluran pilosebaseus yang terjadi karena adanya
peningkatan hormone seksual yang merangsang kelenjar sebaseus memproduksi
sebum secara berlebihan. Sebum adalah sekumpulan minyak kulit yang
mengandung trigliserida, squalen, dan kolesterol, bersama-sama dengan polusi
dan debu dapat menutupi pori-pori sehingga dapat meningkatkan jumlah
mikroorganisme di kulit. Bakteri anaerobic seperti Staphylococcus epidermidis
dan Propionibacterium acnes akan berkembang biak dengan cepat dan
menyebabkan timbulnya jerawat. Oleh karena itu dibutuhkan kosmetika untuk

mengobati jerawat agar bakteri penyebab jerawat tersebut dapat dihilangkan.


Sediaan anti jerawat telah banyak beredar di pasaran, baik dalam bentuk gel,
salep, krim dan lotion tetapi dari jenis sediaan tersebut krim lebih cocok
digunakan karena mempunyai banyak keuntungan antara lain penampilan lebih
baik, mudah dalam penggunaan, mudah dicuci dan menimbulkan rasa nyaman
bagi pemakai karena mengandung kadar air cuku tinggi. Disamping itu suatu krim
mengandung

sejumlah

bahan

yang

dapat

menunjang

pertumbuhan

mikroorganisme. Adanya campuran fase minyak dan fase air yang bergabung
sering kali memungkinkan mikroorganisme menetap. Oleh karena itu krim
penting diformulasikan sedemikian rupa, untuk mencegah serangan mikroba dan
mendapatkan sediaan krim yang stabil secara fisik.
Hal inilah yang menarik penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut
menggunakan kombinasi dari Tamanu oil dengan Tea tree oil yang akan
digunakan dalam sediaan krim karena kombinasi Tea tree oil 1% dan Tamanu oil
3% memberikaan diameter zona hambat rata-rata lebih baik sehingga dibuat suatu
sediaan kosmetik krim antijerawat yang mengandung kombinasi Tea tree oil 1%
dan Tamanu oil 3% yang belum beredar dipasaran dengan penyimpanan pada
suhu kamar dan dijemur. Penyimpanan pada suhu kamar untuk mewakili kondisi
penyimpanan krim yang biasa dilakukan, sedangkan penyimpanan dengan
dijemur untuk mewakili kondisi krim dilapangan selama pendistribusiannya bila
terkena cahaya matahari (Widjaja,2013).
Pada penelitian ini krim yang dihasilkan dievaluasi sifat fisika kimia
meliputi sifat organoleptik (warna, aroma, citra sentuh), homogentitas, pH,
sentrifuge dan viskositas. Dengan parameter krim yang baik dikatakan homogen
2

bila tidak ada partikel-partikel yang menggumpal atau tidak tercampur, memenuhi
viskositas spesifik yang diinginkan yaitu 25000 35000 cps, pH krim harus
sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5 - 6,5 dan dengan uji senrifugasi tidak terjadi
pemisahan. (Lachman,1994).
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana stabilitas sediaan yang mengandung Tamanu oil dan Tea tree oil
dalam bentuk krim antijerawat pada kondisi penyimpanan?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum dengan
spesifikasi krim sesuai dengan sifat fisika kimia yang baik meliputi sifat
organoleptik (warna, aroma, citra sentuh), homogentitas, pH, dan viskositas.
Agar didapatkan formulasi yang paling stabilitas dengan sifat fisik yang baik
pada kondisi penyimpanan
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu bentuk sediaan
krim yang mengandung Tamanu oil dan Tea tree oil yang stabil secara fisik,
sehingga aman digunakan dan dapat menjaga efektifitas dari sediaan krim
tersebut.
E. HIPOTESIS
Bahwa sediaan krim yang mengandung kombinasi Tamanu oil dengan Tea
tree oil selama proses formulasi dan penyimpanan harus pada kondisi

optimumnya agar stabilitas dari krim tetap terjaga. Kondisi penyimpanan yang
optimum yaitu pada suhu maksimal 400C, ditempat yang terlindung dari
cahaya, dan pH sediaan sekitar 4,5 - 7,5.
F. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan di laboratorium PT. Wijayatama kosmedik Perumahan
Harapan Indah Blok FD, No. 1 Kota Bekasi

Anda mungkin juga menyukai