PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian paling luar dan mempunyai permukaan paling luas. Oleh karena itu,kondisi
kulit selalu dipandang pertama kali dan dianggap sebagai salah satu unsur
Kulit merupakan organ pertama yang terkena polusi oleh zat-zat yang terdapat
di lingkungan hidup kita. Berbagai faktor dapat mempengaruhi struktur dan fungsi
kulit, misalnya: udara kering, kelembaban udara yang rendah, sinar matahari, usia,
berbagai penyakit kulit maupun penyakit dalam tubuh. Faktor-faktor tersebut dapat
kulit kering (Wasitaatmadja, 1997). Kulit sehat berarti kulit yang tidak menderita
penyakit, baik penyakit yang mengenai kulitnya secara langsung ataupun penyakit
Penampilan kulit sehat dapat dilihat dari struktur fisik kulit berupa warna,
internal dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit tersebut, misalnya udara
kering, sinar matahari, angin keras, umur lanjut, berbagai penyakit kulit dan lain
karena kerusakan kulit dapat terjadi segera setelah pemaparan, yaitu berupa
eritema atau kulit terbakar yang merupakan gejala terjadinya degradasi sel dan
jaringan. Kerusakan kulit yang terjadi dalam pemaparan jangka panjang akan
berlebihan dalam jangka waktu tertentu, antara lain adalah penuaan dini kulit dan
kemungkinan kanker kulit (Lowe dkk., 1990). Dampak negatif dari sinar
sebagai negara tropis dengan pemamparan sinar matahari yang cukup tinggi sangat
membutuhkan sediaan kosmetik yang berperan sebagai tabir surya. Pada zaman
sekarang banyak orang yang menggunakan wortel (Daucus carrota L.) hanya
masyarakat dari wortel adalah umbinya yang dapat dilalap mentah atau dimasak.
dan juga digunakan untuk kesehatan kulit (Rukmana, 1995). Wortel mengandung
fitokimia. Kandungan gula alami pada wortel dapat di gunakan sebagai pelembab
kulit. Vitamin-vitamin pada wortel berfungsi sebagai penyokong sehingga
kemampuan melembabkan kulit dari wortel lebih besar lagi (Rukmana, 1995).
Pada penelitian ini, berdasarkan kandungan dari wortel (Daucus carrota L.)
dilakukan formulasi dalam sediaan krim. Pemilihan krim sebagai bentuk sediaan
karena krim memiliki sifat umum penyebarannya merata dan mampu melekat pada
permukaan tempat pemakaian dalam waktu cukup lama sebelum sediaan tersebut
dicuci atau dihilangkan (Lachman dkk., 1994).Pembuatan krim tabir surya dengan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi instutusi
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang memerlukan
informasi tentang sifat fisik (Daucus carrota L.) dalam sediaan krim.
2. Bagi masyarakat
Memberikan informasi dan pengetahuan tentang sifat fisik sediaan krim
(Daucus carrota L.).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya
(Riyanto, 2011).
Hipotesis penelitian dalam karya tulis ilmiah ini yaitu:
1. Ekstrak Wortel (Daucus carrota L.) dapat dibuat krim tabir surya.
2. Konsentrasi ekstrak Wortel ((Daucus carrota L.) berpengaruh pada sifat fisik
krim tabir surya.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan ialah rancangan pra eksperimen berupa
Post Only Design /One Shot Case Study yaitu perlakukan/intervensi telah
dilakukan (X), kemudian dilakukan pengukuran atau post tes.
E. Teknik Sampling
Teknik sampling ada dua jenis sampel, yaitu sampel- sampel probabilitas atau
sering disebut sampel acak dan sampel-sampel non probabilitas (Notoatmodjo,
2010). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah system
pengambilan sampel secara non acak (non probabilitas).
G. Definisi Operasional
1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
a. Definisi operasional pada penelitian KTI ini yaitu sediaan krim tabir surya
dari ekstrak Wortel (Daucus carrota L.) dengan menggunakan Ekstrak
Wortel (Daucus carrota L.) ditambahkan pada basis krim dengan kadar 0,5
%, 1,0 %, 1,5 %, 2,0 % dan 2,5 % b/b.
b. Basis krim berfungsi untuk membentuk sediaan krim yang baik.
c. Homogenitas yaitu tercampurnya bahan-bahan sediaan krim,ditunjukkan
dengan tidak adanya butiran kasar (Ditjen POM, 2000)
d. Daya proteksi yaitu kemampuan sediaan untuk memproteksi atau
melindungi kulit
e. Organoleptis dimaksudkan melihat fisik sediaan dengan cara melakukan
pengamatan terhadap bentuk,warna dan bau daei sediaan yang telah dibuat.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah komponen atau faktor yang berkaitan satu sama lain
dan telah diinventarisasi lebih dulu dalam variabel penelitian (Budiman, 2008).
Variabel penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen merupakan variabel sebab atau resiko (Notoatmodjo,
2010). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu konsentrasi dari ekstrak
Wortel (Daucus carrota L.) pada sediaan krim tabir surya.
b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel akibat atau efek (Notoatmodjo, 2010).
Variabel terikat pada penelitian ini yaitu sifat fisik (homogenitas, daya
proteksi dan organoleptis ).
3. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yakni suatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota
yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memilii perbedaan dari
anggota himpunan yang lain (Notoatmodjo,2010). Skala pengukuran variable
dalam penelitian ini adalah skala nominal.
I. Prosedur Penelitian
1. Deskripsi Sampel
Pada penelitian ini menggunakan ekstrak wortel (Daucus carrota L) dengan
konsentrasi 0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, 2,0 % dan 2,5 % b/b.
2. Formula sediaan krim
Komposisi F1 F2 F3 F4 F5
Ekstrak wortel 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 2,5%
Stearic Acid 20% 20% 20% 20% 20%
Cera Alba 2% 2% 2% 2% 2%
Vaselin Album 10% 10% 10% 10% 10%
Triethanolamini 2% 2% 2% 2% 2%
Propylene glycoli 10% 10% 10% 10% 10%
Aquadest ad 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
3. Persiapan
a. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin untuk melakukan penelitian
dengan meminta persetujuan dari dosen pembimbing dan ketua program
studi D-III Farmasi STIKES Kendal.
b. Peneliti mengajukan seurat permohonan ijin penggunaan fasilitas
laboratorium farmasetika Program Studi D-III Farmasi STIKES Kendal.
c. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan krim
ekstrak wortel (Daucus carrota L)
d. Membuat lembar observasi untuk mencatat hasil evaluasi yang telah
dilakukan.
4. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Krim Tabir Surya
Pembuatan sediaan krim yaitu bahan-bahan yang sudah dipersiapkan
ditimbang sesuai dengan jumlah yang ditentukan, cera alba, vaselinum
album dan stearic acid dilelehkan dipenangas air (fase minyak), larutkan
triaethanolamini dan Propylene glycolum dalam aquadestilata hangat (fase
air), secara bertahap tambahkan fase minyak dan fase air dengan pengadukan
dinginkan hingga suhu 45ºc dengan pengadukan dan tambahkan ekstrak
wortel (Daucus carrota L) sedikit demi sedikit hingga terbentuk sediaan
krim. Krim kemudian dimasukan dalam pot sediaan selanjutnya dilakukuan
evaluasi dan analisa hasil.
3) Organoleptis
Sediaan dilihat secara kasat mata dengan pemeriksaan yang meliputi
warna, bau, dan konsistensi dari krim tersebut.