Oleh :
RIZQI AKHLAQUL KARIMAH
NIM S18043
A. Masalah Utama
Perilaku kekerasan
C. Pohon Masalah
Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
E. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak selalu emosi dan marah
2. Diagnosa keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. Tujuan SP 1
Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab, tanda
dan gejala serta mengontrol secara fisik
4. SP 1 Pasien
Mengidentifikasi penyebab, tanda gejala resiko perilaku
kekerasan serta mengontrol secara fisik
a. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
b. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
c. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
d. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
e. Membantu pasien cara mempraktikkan dan mengontrol perilaku
kekerasan
B. Strategi Keperawatan
1. FASE ORIENTASI (PERKENALAN)
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya.
biasa
dipanggil..........”saya mahasiswa Universitas Kusuma Husada
yang akan merawat bapak.
“nama bapak siapa? Suka dipanggil siapa?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Masih ada perasaan
marah atau kesal?”
c. Kontrak Waktu
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan
marah Bapak? Dimana kita duduk? Berapa lama? Bagaimana
jika 20 menit?”
2. FASE KERJA
”Apa yang menyebabkan Bapak marah? Apakah sebelumnya
Bapak pernah marah? Penyebabnya apa? Sama kah dengan yang
sekarang? Kalau marah biasanya sering memukul sesuatu atau
tidak? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan
dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
“Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan Pak, salah
satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik
disalurkan rasa marah.”
“Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara
dulu? Begini Pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak
rasakan maka Bapak berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti
mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung,
bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus
sekali, Bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana
perasaannya?”
“Nah sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga
bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Bapak sudah biasa
melakukannya.”
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang
tentang kemarahan Bapak?
b. Evaluasi Obyektif
“Ya, jadi ada 2 penyebab Bapak marah (sebutkan) dan yang
Bapak
rasakan ...(sebutkan) dan yang Bapak lakukan...(sebutkan) serta
akibatnya...(sebutkan). Bapak sudah bisa memperagakan tarik
nafas dalam tadi dengan baik.”
d. Kontrak
1. Topik