A. Keluhan Utama
Sesak napas
B. Diagnosis Keperawatan
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kecemasan
D. Dasar Pemikiran
Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas. Dasar
penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas. Gejala
asma adalah gangguan pernapasan (sesak), batuk produktif terutama pada
malam hari atau menjelang pagi, dan dada terasa tertekan (Depkes, 2013).
Hyperventilation yang diikuti dengan kecemasan merupakan gejala
yang sering ditemukan pada penderita asma, sehingga mengakibatkan
brokontriksi jalan napas (PDPI, 2014).
Posisi semi fowler mampu meredakan penyempitan jalan napas dan
memenuhi O2 dalam darah. Saat terjadi serangan biasanya pasien merasa sesak
dan tidak dapat tidur dengan posisi berbaring. Melainkan harus dalam posisi
duduk atau setengah duduk untuk meredakan penyempitan jalan napas dan
memenuhi O2 dalam darah. Dengan posisi tersebut pasien lebih rileks saat
makan dan berbicara sehingga kemampuan berbicara pasien tidak terputus-
putus dan dapat menyelesaikan kalimat (Supadi, et al, 2008).
E. Prinsip Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan dalam memberikan posisi semi fowler itu
sendiri dengan menggunakan tempat tidur orthopedik dan fasilitas bantal yang
cukup untuk menyangga daerah punggung, sehingga dapat memberi
kenyamanan saat tidur dan mengurangi kondisi sesak napas pada pasien saat
terjadi serangan (Ruth, 2012). Standar Operasional Prosedur (SOP) mengatur
posisi semi fowler adalah:
1. Melihat program terapi pasien
2. Mengecek urutan prosedur
3. Menyiapkan peralatan
4. Mencuci tangan
5. Memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
7. Memastikan identitas: cek gelang pasien
8. Menanyakan kesediaan pasien
9. Mempertahankan privasi
10. Memakai sarung tangan
11. Menginstruksikan pasien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala
dinaikkan
12. Menaikkan kepala tempat tidur 30-45 derajat
13. Meletakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal, jika ada
celah disana
14. Meletakkan bantal kecil dibawah kepala pasien
15. Meletakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
16. Memastikan tidak terdapat tekanan pada area lutut dalam keadaan fleksi
17. Meletakkan gulungan handuk disamping masing-masing paha
18. Menopang telapak kaki pasien dengan menggunakan bantalan kaki
19. Meletakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, jika pasien
memiliki kelemahan pada kedua tangan tersebut
20. Melepaskan sarung tangan
21. Mengevaluasi respon pasien
22. Membereskan alat dan cuci tangan
23. Melakukan dokumentasi tindakan
F. Analisis Tindakan
Pemberian posisi semi fowler pada pasien Tn. S bertujuan untuk
memberikan kenyamanan dan membantu memperingan kesukaran bernapas.
Posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 45o yaitu dengan menggunakan
gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan
dari abdomen pada diafragma. Posisi semi fowler membuat jalan napas lebih
terbuka sehingga kapasitas oksigen yang masuk ke paru-paru lebih maksimal
dan membuat frekuensi pernapasan menjadi lebih stabil dan dalam batas
normal. Sehingga, dengan posisi semi fowler pasien akan merasa lebih rileks
dan nyaman.
Mahasiswa Mengetahui
Pembimbing Akademik