INFORMASI UMUM
Nama: Tn. R Usia: 18 tahun
Tanggal Lahir: 10 Juli 1993 Jenis Kelamin: L
Suku Bangsa: Jawa Tgl. Masuk: 12 September 2011
Waktu: 12.45 WIB Dari: Pangkep
Sumber informasi: Pasien
Tgl. Pengkajian: 22 Maret 2020 Waktu Pengkajian: 13.00 WITA
RIWAYAT KEPERAWATAN
SMRS kecelakaan lalu lintas dengan mekanisme trauma tabrakan dengan
motor lain sehingga membentur tiang reklame. Setelah dilakukan rontgen
didapatkanhasil fraktur femur tertutup dekstra.
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala (Subjektif):
Pekerjaan: Pelajar kelas 3 STM jurusan otomotif
Aktivitas/hobi: Bermain bola
Keterbatasan karena penyakit: ADL di tempat tidur karena terpasang skin
traksi 4 kg
Tidur: lamanya: 7 jam/malam. Tidur siang: 3 jam
Alat bantu: tidak ada
Insomnia: sedikit
Tanda (Objektif):
Respon terhadap aktivitas yang terobservasi: pasien merasa handphone
sebagai hiburan akibat imobilisasi
Status mental: sadar/aktif, GCS: 15, pusing: tidak ada pada pengkajian hari
pertama
Pengkajian neuromuskular: massa/tonus otot: sebanding/tegap secara
bilateral
Postur: tegap
Rentang gerak: sempurna, kecuali pada tungkai yang fraktur hanya bisa
menggerakkan jari kaki.
Kekuatan otot:
5555 5555
fraktur 5555
Tremor: tidak
Kekuatan: sama pada 3 ekstremitas
SIRKULASI
Gejala (Subjektif):
Riwayat tentang hipertensi, masalah jantung, demam rematik, flebitis: tidak
ada
Ekstremitas: tidak kebas/kesemutan. Pasien mengatakan balutan skin traksi
tidak terlalu kuat (kencang) atau biasa saja.
Batuk: tidak
Perubahan frekuensi/jumlah urin: tidak
Tanda (Objektif):
TD=100/70; Nadi radialis: 88x/menit,kualitas kuat, irama teratur, nadi distal
teraba kuat dan teratur
Konjungtiva: merah muda; sklera: unicteric
Edema mata kaki/kaki: ada dan warna kulit agak pucat pada pengkajian hari
pertama
CRT < 3 detik, namun pada ekstremitas yang terpasang skin traksi CRT 3
detik dan tidak ada pitting edema
Ekstremitas tidak teraba dingin
Kuku jari tangan dan kaki: panjang dan agak kotor, melengkung baik dan
tidak terjadi penebalan, punggung kuku berwarna merah
Penyebaran dan kualitas rambut: rambut kasar sampai mata kaki
Membran mukosa lembab berwarna pink dan bibir agak kering
Tanda Homan’s dan varises tidak ada
INTEGRITAS EGO
Gejala (Subjektif):
Pasien mengatakan tidak stres, namun jika terjadi stres biasanya pasien
hanya diamsaja.
Masalah finansial: pasien menggunakan BPJS
Status hubungan: belum menikah
Faktor-faktor budaya: masih menggunakan adat Bugis
Agama: Islam
Gaya hidup: kelas menengah
Perasaan-perasaan: ingin sembuh dan bersekolah kembali
Lain-lain: belum ada teman yang menjenguk, hanya bos di bengkel saja
Tanda (Objektif):
Status emosi: tenang
Respon psikologis yang diamati: pasien optimis dengan pengobatan yang
diberikan, sedikit cemas namun berharap akan segera sembuh setelah
operasi
ELIMINASI
Gejala (Subjektif):
Pasien mengatakan BAB baru sekali selama masuk rumah sakit yaitu tgl 21
Maret 2020. Karakteristik feses: padat berwarna coklat
Perdarahan,hemoroid, konstipasi, diare dan penggunaan laksatif: negatif
Pasien mengatakan BAK biasanya >3x dalam sehari dengan menggunakan
pispot, namun saat berkemih agak sedikit nyeri, BAK tidak ditahan dan
keluarnya lancar. Warna urin kuning.
Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih: tidak ada
Penggunaan diuretik: negatif
Tanda (Objektif):
Nyeri tekan abdomen: tidak. Lembek/keras: lembek
Teraba massa: tidak ada
Bising usus: aktif pada keempat kuadran
MAKANAN/CAIRAN
Gejala (Subjektif):
Diit biasa: nasi, lauk, sayur, buah. Pasien tidak suka minum susu
Pasien tidak mengalami penurunan nafsu makan dan makan 3x sehari
Tidak terdapat nyeri pada ulu hati dan tidak muntah
Tidak mengalami kesulitan mengunyah atau menelan
Tidak mengalami alergi/intoleransi makanan
Tidak menggunakan diuretik
Tanda (Objektif):
TB= 165cm, BB= 53 kg
Turgor kulit baik
Membran mukosa lembab
Bentuk tubuh tinggi dan tidak gemuk
Tidak ada pembesaran tiroid, hernia/massa, dan halitosis
Kondisi gigi/gusi: baik, tidak terdapat cairan dan perdarahan
Tidak terdapat asites dan distensi vena jugularis
Lidah bersih dan tidak kotor
Bising usus: normal (8x/menit saat pengkajian pertama)
Bunyi napas: vesikuler pada seluruh lapang paru
HIGIENE
Gejala (Subjektif):
ADLpartial care: mandi dua kali sehari dibantu oleh ayah, toileting di atas
tempat tidur menggunakan pispot dan bedpan
Tanda (Objektif):
Penampilan umum: bersih, rambut agak panjang
Cara berpakaian: menggunakan baju kaos dan celana pendek yang bersih
Oral hygiene baik, gigi pasien terlihat bersih
Tidak terdapat bau badan
Kondisi kulit kepala bersih, tidak terdapat kotoran atau pun kutu
NEUROSENSORI
Gejala (Subjektif):
Pasien tidak merasa sakit kepala atau pusing
Tidak terasa kesemutan
Mata mampu melihat dengan baik
Telinga mampu mendengar dengan baik: kiri dan kanan
Tanda (Objektif):
Hidung tidak terdapat epistaksis, indera penciuman tidak ada masalah
Status mental: sadar, terorientasi terhadap waktu, tempat, dan orang
Afek: perhatian dan kooperatif
Memori yang lama dan baru: jelas dan utuh
Bicara: jelas/ koheren
Reaksi pupil: positif (Ka/Ki)
Tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak menggunakan kaca mata atau
kontak lensa
Genggaman tangan/lepas Ka/Ki: kuat/sama
NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala (Subjektif):
Lokasi: femur dekstra
Intensitas (0-10): 3, kualitas: sakit tumpul
Frekuensi/lamanya: nyeri jika ditekan atau digerakkan
Penjalaran: negatif
Cara mengatasi: tidak menggerakan ekstremitas yang sakit
Tanda (Objektif):
Wajah mengerut saat femur ditekan
Menjaga area yang sakit: pasien tidak menekan bagian yang nyeri
Penyempitan fokus: negatif
Respon emosi: menerima dan berusaha untuk sembuh
PERNAPASAN
Gejala (Subjektif):
Dispnea: -0-. Batuk: -0-. Emfisema: -0-. Bronkitis: -0-. Asma: -0-.
Tuberkulosis: -0-.
Perokok: filter, 2-3 batang/hari. Selama di RS merokok 1 batang, diberikan
oleh orang yang menjenguknya
Penggunaan alat bantu pernapasan: -0-.
Tanda (Objektif):
Frekuensi pernapasan: 16x/menit. Kedalaman: baik. Simetri: sama, bilateral.
Irama: teratur
Tidak menggunakan otot-otot assesori
Tidak terdapat napas cuping hidung
Auskultasi: vesikuler pada seluruh lapang paru
Sianosis: -0-. Jari tubuh: -0-.
Karakteristik sputum: tidak ada
Fungsi mental/kegelisahan: sadar/terorientasi/rileks
KEAMANAN
Gejala (Subjektif):
Alergi: -0-. Transfusi darah: -0-.
Penyakit hubungan seksual: tidak ada
Fraktur/ dislokasi: femur dekstra, 2011, jatuh dari motor
Tidak ada masalah punggung
Tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran
Tanda (Objektif):
Suhu tubuh: 37,10C aksila.
Integritas kulit: terdapat luka lecet yang sudah mengering di tangan dan kaki
pasca kecelakaan
Kemerahan: -0-. Memar: -0-. Lumpuh: -0-. Ulserasi: -0-.
Kekuatan (umum): sama pada semua ekstremitas. Tonus otot: keras
Rentang gerak: baik, kecuali pada kaki dekstra karena terpasang skin traksi
Parestesial/paralisis: -0-.
SEKSUALITAS
Gejala (Subjektif): Pasien mengeluh agak nyeri saat berkemih
INTERAKSI SOSIAL
Gejala (Subjektif):
Status perkawinan: belum kawin
Pasien tinggal dengan ayah dan adik. Ibu pasien tinggal di Jawa
Tanda (Objektif):
Bicara jelas, dapat dimengerti
Komunikasi verbal/nonverbal dengan keluarga/orang terdekat: sering
berbicara dengan ayah memandang matanya; postur rileks
Pola interaksi keluarga: ayah duduk di samping tempat tidur. Ayah datang
ke RS pada sore hari setelah pulang kerja
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala (Subjektif):
Bahasa dominan (khusus): Bugis. Melek huruf: ya
Tingkat pendidikan: SMA
Ketidakmampuan belajar (khusus): tidak ada
Keyakinan tentang kesehatan/ yang dijalankan: bila sakit, biasanya
menggunakan obat warung.
Faktor risiko keluarga/hubungan: ibu asma (alergi debu)
Obat yang diresepkan pre-op: injeksi ketorolac 2x30 g, PO ceftriaxon tablet
2x1 gr
Obat yang diresepkan post-op ORIF plate screw: injeksi ketorolac 2x30 mg,
injeksi ceftriaxon tablet 2x1 gr, injeksi ranitidin 2x1 amp
Obat tanpa resep: obat-obat bebas: tidak ada
Obat-obat jalanan: tidak dikaji
Diagnosa saat masuk: fraktur femur tertutup dekstra
Harapan pasien terhadap perawatan: bisa masuk sekolah kembali secepatnya
Hasil X-Ray:
KLASIFIKASIDATA
DS:
- Klien mengatakan sulit beraktivitas
- Klien mengatakan kaki kanan sulit untuk digerakkan
- Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga
DO:
- Keadaan umum lemah
- GCS 15
- Klien tampak tirah baring
- ADLditempat tidur karena terpasang skintraksi
- Kekuatan Otot
5555 5555
fraktur 5555
ANALISADATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Trauma patologis Hambatan
- Klien mengatakan sulit ↓ mobilitas fisik
beraktivitas Terputusnya kontinuitas b/d kerusakan
- Klien mengatakan kaki jaringan integritas
kanan sulit untuk ↓ struktur
digerakkan Fraktur tulang
- Klien mengatakan ↓
aktivitas sehari-hari Kerusaka integritas
dibantu oleh keluarga tulang
DO: ↓
- Keadaan umum lemah Cedera vasikuler
- GCS 15 ↓
- Klien tampak tirah Kerusakan rangka neuro
baring muskular
- ADLditempat tidur ↓
karena terpasang Hambatan mobilitas fisik
skintraksi
- kekuatanotot
5555 5555
fraktur 5555
DIAGNOSAKEPERAWATAN
1 . Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan integritas struktur tulang
INTERVENSIKEPERAWATAN
Diagnosa NOC NIC RASIONAL
Hambatan Setelah dilakukan Manajemennyeri: 1 Untuk mengetahui
mobilitas proses keperawatan 1.Monitor TTV keadaan umum
fisik b/d selama...x24jam sebelum dan sesudah klien
kerusakan klien mampu aktivitas 2 Mengetahui
integritas memperlihatkan batasan yangdapat
2.Kaji kemampuan
struktur kemajuan aktivitas dilakukan
klien dalam mobilisasi
tulang yang 3 Aktivitas yang
memungkinkan 3. Latih klien dalam sesuai mencegah
dengan kriteria hasil pemenuhan kebutuhan kakakuan otot
: ADL secara mandiri 4 Mengetahui
- Aktivitas klien sesuai kemampuan batasan dan
meningkat kelemahan saat
4.dampigi dan bantu
melakukan
-Mengerti tujuan klien sat mobilisasi
aktivitas
dari peningkatan dan bantu memenuhi
5 Untuk
mobilitas kebutuhan ADL klien
mengatasi/mengur
-meningkatkan 5.Penatalaksanaan angi keluhan yang
kekuatan dan kolaborasi pemberian lain.
kemampuan obat.
berpindah
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Masalah Jam Implementasi Evaluasi
keperawatan
Nyeriakutb/d 13.00 - Monitor TTV sebelum dan S:
ageninjurifisi sesudah aktivitas Klien mengatakan
k(fraktur) Hasil : masih sulit ntuk
TD : 130/80 mmHg beraktivitas dan
N : 84 x/menit kaki kanan sulit
P : 20 x/menit digerakkan
S : 36,5 C
14.30 - Mengkaji kemampuan klien O:
dalam mobilisasi Keadaan klien :
Hasil: Klien belum mampu Lemah
mobilisasi TD : 130/80 mmHg
15.00 - Melatih klien dala pemenuhan N : 84 x/menit
kebutuhan ADL secara P : 20 x/menit
mendiri sesuai kemampuan. S : 36,5 C
Hasil : melatih klien untuk Klien tampak tirah
makan dan minum sendiri baring
15.45 - Mendampingi klien saat Kekuatan otot.
mobilisasi dan membantu 5,5,3,5
memenuhi kenutuhan ADL A: Masalah belum
klien teratasi sepenuhnya
Hasil : menaikkan pagar P:
tempat tidur agar klien mudah Intervensidilanjutk
bangun sendiri an1,2,3,4,5
16.30 - Penatalaksanaan pemberian
obat
Hasil : Injeksi dexcethopropen
dan lanzoprazole