DEPRESI POSTPARTUM
OLEH :
RATIH ALFATAH
(14420192140)
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………) (……………………)
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang
dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan kehidupan yang dihadapi oleh
setiap individu. Salah satu bentuk depresi tersebut adalah depresi
postpartum. Pada ibu yang mengalami depresi postpartum, minat dan
ketertarikan terhadap bayinya berkurang, tidak mampu merawat bayinya
secara optimal dan dapat berakibat pada hubungan antara ibu dan bayi
menjadi tidak optimal serta dapat memberikan dampak negatif dalam jangka
panjang bagi keluarga (Elvira, 2006).
Dari penelitian-penelitian diketahui bahwa di negara-negara Barat,
depresi postpartum dialami oleh lebih kurang 15-20% dari perempuan yang
melahirkan, baik yang pertama kali maupun yang berikutnya. Di Malaysia
pada tahun 1995 diketahui bahwa ibu yang mengalami depresi postpartum
sebanyak 3,9% sedangkan di Singapura angka kejadiannya hanya 1%.
Beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai tempat di tanah air pada
tahun 1998-2001, antara lain di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, ternyata
ditemukan bahwa angka kejadiannya 11-30% (Elvira, 2006).
Beberapa karakteristik ibu yang berisiko terjadinya depresi postpartum,
antara lain : 1) faktor demografi yaitu umur dan jumlah anak, 2) pengalaman
dalam proses kehamilan dan persalinan, 3) latar belakang psikososial wanita
yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan
yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial
ekonomi serta dukungan lingkungan sosialnya (Saryono dan Ryan, 2010).
Kardjati (1985) mengatakan bahwa tinggi rendahnya pendidikan ibu erat
kaitannya dengan tingkat pengertian terhadap perawatan kesehatan, serta
kesadaran terhadap kesehatan anak-anak dan keluarganya
B. Tujuan
Untuk mengetahui penyakit depresi postpartum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Medis
1. Definisi
Depresi postpartum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah
melahirKan dan berlangsung selama 30 hari dapat terjadi kapan pun
bahkan sampai 1 tahun kedepan. Depresi postpartum pertama kali
ditemukan oleh Pitt pada tahun (1988) Pitt menyatakan bahwa depresi
post parum adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan
menunjukkan kelelahan mudah marah gangguan napsu makan dan
kehilangan libido (kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan
suami).
2. Etiologi
Disebabkan karena gangguan hormonal. hormon yang terkait
dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan
progesterone. berikut 4 faktor lainnya penyebab depresi post partum:
a. Faktor konstutisional
Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah
riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai
bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan
sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara.
Wanita primipara lebih umum menderita blues karena setelah
melahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi, walau
dulu hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak
paham perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya harus
tetap dirawat.
b. Faktor fisik
perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memunculknya
gangguan mental selama 8 minggu pertama menunjukkan bahwa
faktor fisik dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan
faktor penting perubahan hormon secara drastis setelah melahirkan
dan periode laten selama dua hari diantara kelahiran dan
munculnya gejala perubahan ini sangat berpengaruh pada
keseimbangan. kadang progesteron naik dan estrogen yang
menurun secara cepat setelah melahirkan merupakan faktor
penyebab yang sudah pasti.
c. Faktor psikologi
peralihan yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada akhir
kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak bergantung
pada penyesuaian pskologis individu. pentingnya cinta dalam
menanggulangi masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik
antara ibu dan anak.
d. Faktor sosial dan karateristik ibu
pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi
pada ibu-ibu selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.
3. Patofisiologi
Pada beberapa dekade terakhir, penelitian mengenai patofisiologi depresi
postpartum berfokus pada jalur neurosteroid karena perubahan kadar hormon
setelah persalinan
a. Perubahan Kadar Hormon setelah Plasenta Lahir
Setelah plasenta lahir, kadar hormon human chorionic
gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron turun drastis dalam 2
minggu pertama. Turunnya kadar progesteron secara cepat dihipotesiskan
sebagai penyebab depresi postpartum. Sedangkan penurunan estrogen
secaracepat mencetuskan peningkatan sensitivitas reseptor dopamin yang
menyebabkan episode psikotik postpartum pada wanita dengan bipolar
4. Pathway
Perubahan psikologi