NIM : 14420192028
CI INSTITUSI CI LAHAN
MAKASSAR
BAB I
[Type here]
TINAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan nya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya. Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan
untuk melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihandiri, berhias, makan, toileting),
( Herdman, 2015)
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan dan
BAB/BAK (toileting). (Farida dan Yudi Hartono, 2015)
Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan
diri menurun, seperti merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri
secara mandiri, dan toileting.
D. Mekanisme Koping
[Type here]
E. Pohon Masalah
Efek : Gangguan pemeliharaan kesehatan
yaitu untuk membimbing pasien melatih kemampuan mengatasi defisit perawatan diri
yang telah diajarkan oleh perawat.
Tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap
pertemuan, minimal empat kali pertemuan hingga pasien dan keluarga mampu
mengatasi defisit perawatan diri.
a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
Tujuan: Pasien mampu:
1) Membina hubungan saling percaya
2) Melakukan kebersihan diri secara mandiri
3) Melakukan berhias/berdandan secara baik
4) Melakukan makan dengan baik
5) Melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
1. Membina hubungan saling percaya dengan cara:
a) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
b) Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien
c) Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
d) Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama pasien, berapa
lama akan dikerjakan dan tempatnya di mana.
e) Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh
untuk kepentingan terapi
f)Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
g) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri ,perawat dapat
melakukan tahapan tindakan yang meliputi:
a) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
a) Berpakaian
b) Menyisirrambut dan bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisirrambut
c) Berhias
4. Melatih pasien makan dan minum secara mandiri
Untuk melatih makan dan minum pasien, perawat dapat melakukan tahapan
sebagai berikut:
a) Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-2200
kalori ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kalori
setiap hari makan minum 8 gelas (2500 ml setiap hari) dan cara makan
dan minum
b) Menjelaskan cara makan dan minum yang tertib.
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan dan minum setelah
makan dan minum
d) Mempraktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK secara mandiri
Perawat dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan
berikut:
a) Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
d) Mempraktikkan BAB dan BAK dengan baik
3) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh
pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
4) Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdandan, makan
dan minum, BAB dan BAK pasien
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
perawatan diri pasien
6) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas kesehatan.
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
[Type here]
Keliat, B. A. dkk. 2015. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Course).
Jakarta : EGC.
Farida dan Yudi Hartono. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, Ah, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta: Salemba Medika.