KEPERAWATAN BENCANA Pengertian Evidence Based Paratice
Evidence based practice (EBP) adalah sebuah
proses yang akan membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada pasien (Macnee, 2011). Pengertian Bencana Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Tujuan EBP (Evidence Based Practice)
• Tujuan utama di implementasikannya
evidance based practice di dalam praktek keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil yang terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan (Madarshahian et al., 2012). Model-Model Implementasi Evidence Based Practice 1. Model Settler 2. Model IOWA 3. Model konseptual Resswurm & Larrabee Faktor-faktor yang mempengaruhi EBP Menurut (Ryan,2016) ada 2 faktor : Faktor intrinsik terkait dengan intention atau sikap serta pengetahuan mahasiswa Faktor ekstrinsik erat kaitannya dengan organisational atau institutional support seperti kemampuan fasilitator atau mentorsihp dalam memberikan arahan guna mentransformasi evidence kedalam praktik, ketersediaan fasilitas yang mendukung serta dukungan lingkungan. Langkah – langkah dalam proses EBP Berdasarkan ( Melnyk et al,2014 ) ada 7 langkah 1. Kembangkan semangat penelitian 2. Mengajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT 3. Mencari bukti – bukti terbaik 4. Melakukan penilaian terhadap bukti – bukti yang ditemukan 5. Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan preferensi pasien dan nilai-nilai 6. Evaluasi hasil keputusan praktek atau perubahan berdasarkan bukti 7. Menyebarluasakan hasil EBP Hambatan Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan • Berkaitan dengan pengguna waktu. • Akses terhadap jurnal dan artikel. • Keterampilan untuk mencari. • Keterampilan dalam melakukan kritik riset. • Kurang paham atau kurang mengerti. • Kurangnya kemampuan penguasaan bahasa untuk penggunaan hasil-hasil riset. • Salah pengertian tentang proses. • Kualitas dari fakta yang ditemukan. Peran Perawat Komunitas Dalam Manajement Kejadian Bencana
• Peran pada pencegahan primer
• Peran perawat dalam keadaan darurat (impact phase) • Peran perawat di dalam posko pengungsian dan posko bencana Terimakasih