KEGAWATDARURATAN
BENCANA
Kelompok 4
DEFINISI
Menurut UU No. 24 tahun 2007, pengertian bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Manajemen bencana adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan terus menerus oleh seluruh lapisan
masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha dengan
tujuan untuk meningkatkan kegiatan dalam segi
perencanaan dan mengurangi dampak dari bencana,
mengambil tindakan segera serta melaksanakan
pemulihan setelah terjadinya bencana (Susanto
dalam Nisa, 2014).
TAHAP DALAM PENGELOLAAN BENCANA
1. Komando
Menurut BNPB (2008) komando tanggap darurat bencana
adalah organisasi penanganan tanggap darurat bencana
yang dipimpin oleh seorang Komandan Tanggap Darurat
Bencana dan dibantu oleh Staf Komando dan Staf Umum,
memiliki struktur organisasi standar yang menganut satu
komando dengan mata rantai dan garis komando yang
jelas dan memiliki satu kesatuan komando dalam
mengkoordinasikan instansi/lembaga/organisasi terkait
untuk pengerahan sumberdaya.
Tahapan Pembentukan Komando Tanggap
Darurat Bencana (Perka BNPB, 2008)
Darurat Bencana.
Melaksanakan mobilisasi sumberdaya manusia, peralatan dan
logistik serta dana.
Meresmikan pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana.
Organisasi (Perka BNPB no. 03/2016)
Komandan
Wakil
Komandan
Staf
Staf Umum
Komando
Tugas Pokok
Merencanakan operasi penanganan TDB.
Mengajukan permintaan kebutuhan bantuan.
Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengerahan sumber daya.
Melaksanakan pengumpulan informasi dengan menggunakan
rumusan pertanyaan, sebagai dasar perencanaan Komando TDB.
Menyebarluaskan informasi mengenai kejadian bencana dan
pananganannya kepada media massa dan masyarakat luas.
Pola Penyelenggaraan Sistem Komando Tanggap
Darurat Bencana (PP no. 21 tahun 2008 )
Rencana operasi
Permintaan
Layanan RS Logistik
Medis
Ambulance Transportasi/
komunikasi
Kesehatan
Lingkungan
Air Bersih
Pembuangan Koordinasi Organisasi
Limbah Pemerintah/ LSM
Surveilans
Epidemiologi
Permintaan bantuan
Gizi dan donor
internasional
• Landasan membangun komunikasi bencana yang
efektif
Menurut Haddow (2008) terdapat beberapa
landasan utama dalam membangun komunikasi
bencana yang efektif yaitu:
o Costumer Focus
o Leadership commitment
o Situational awareness
o Media partnership
4. CONTROLLING (KONTROL)
• Definisi
• Menurut Neil Grigg (dalam Kosmas Prayogo Wira Widjaya,
2008),pengendalian merupakan upaya kontrol, pengawasan,
evaluasi dan monitoring terhadap sdm, organisasi, hasil
kegiatan dari bagian-bagian atau seluruh kegiatan yang ada.
Manfaat dari pengendalian ini dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dari sisi waktu (time), ruang (space), biaya
(cost) dan sekaligus untuk peningkatan kegiatan baik secara
kuantitas maupun kualitas.
• Kegiatan yang dilakukan dalam kontroling
o Mengevaluasi kegiatan yang sudah di lakukan
o Mengawasi kondisi kejadian pasca bencana
o Membantu pasien pulih dari trauma dengan memberikan
motivasi dan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien
o Memfasilitasi korban bencana untuk meningkatkan
kualitas hidup
PERAN PERAWAT PADA BENCANA
• Peran Perawat di Rumah Sakit yang terkena Dampak Bencana
o Sebagai Manager
o Sebagai Leadership
o Sebagai pemberi asuhan keperawatan (care giver)
• Peran Perawat di Pusat Evakuasi
o Koordinator
o Sebagai pelaksana evakuasi
• Peran Perawat di Klinik Lapangan (Mobile Clinic)
Peran perawat di klinik berjalan (mobile clinic) adalah
melakukan : triage, penanganan trauma, perawatan emergency,
perawatan akut, pertolongan pertama, kontrol infeksi, pemberian
supportive, palliative
• Peran Perawat di Puskesmas
o Fase Pra-bencana
o Fase Bencana
o Fase Pasca bencana