Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

Winda Alviranisa/ 20204010293


KETUBAN PECAH DINI
Ketuban pecah dini (KPD atau premature rupture of membrane (PROM)  pecahnya
selaputketuban secara spontan sebelum ada tanda-tanda persalinan.

KPD dibedakan berdasarkan usia gestasi pembagianya sangat bervariasi, namun secara umum
dibedakan menjadi dua yaitu KPD saat aterm (UK >37 mg) dan preterm (UK <37 mg).

Pengelompokan KPD berdasarkan usia gestasi adalah untuk menentukan tindakan dan
intervensi yang harus dilakukan.
Faktor Risiko KPD
• Belum diketahui secara pasti, dalam kebanyakan kasus berbagai factor
risiko dapat berinteraksi
• Infeksi
• Kehamilan kembar
• Disproporsi kepala dan panggul
• Rendahnya vit. C dan ion Cu dalam serum
• Trauma kehamilan dan kelainan kongenital
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Inspekulo


• Pasien merasa ada cairan yang • Terdapat cairan ketuban yang
keluar dari jalan lahir berwarna keluar melalui kanalis servikalis
jernih atau bisa diikuti dan forniks posterior.
meconium
• Ditanyakan factor risiko yang
memungkinkan seperti riwayat
infeksi, dll.
DIAGNOSIS

USG Pemeriksaan Laboratorium


• Ditemukan volume cairan yang • Untuk cek adanya infeksi 
berkurang atau leukositosis
oligohidroamnion, namun hal ini • Nitrazine test
tidak dapat dibedakan KPD
sebagai penyebab • Amnisure
oligohidroamnion atau
penyebab lain.
TATALAKSANA PROM (ACOG, 2020)
LATE PRETERM (34 sampai 36+6
TERM >37 weeks minggu)
• Group B Streptococcus profilaksis • Expectative management atau melanjutkan
persalinan (induksi atau SC)
• Tatalaksana infeksi intraamniotic jika ada
• Kortikosteroid sekali pakai, jika steroid tidak
• Persiapan persalinan
diberikan sebelumnya, jika dilanjutkan dengan
induksi atau pelahiran dalam waktu tidak
kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 7 hari,
dan tidak ada bukti korioamnionitis
• Skrining GBS dan profilaksis sesuai indikasi
• Obati infeksi intraamniotik jika ada (dan
lanjutkan ke persalinan)
TATALAKSANA PROM
PRETERM (24-33 minggu)
• Expectative management
Kurang dari 23-24 Minggu
• Antibiotik direkomendasikan untuk • Konseling pasien; pertimbangkan konsultasi
memperpanjang latensi jika tidak ada neonatologi dan kedokteran ibu-janin
kontraindikasi • Manajemen hamil atau induksi persalinan
• Kortikosteroid tunggal; bukti yang cukup untuk • Antibiotik dapat dipertimbangkan sedini
atau menentang kursus penyelamatan mungkin 20 0/7 minggu kehamilan
• GBS profilaksis tidak dianjurkan sebelum
• Obati infeksi intraamniotik jika ada (dan viabilitas
lanjutkan ke persalinan) • Kortikosteroid tidak dianjurkan sebelum
• Swab vagina-rectal untuk kultur GBS harus viabilitas
diperoleh pada saat presentasi awal dan • Tokolitik tidak dianjurkan sebelum viabilitas
profilaksis GBS diberikan sesuai indikasi. • Magnesium sulfat atau neuroprotection tidak
dianjurkan sebelum viabilitas.
• Magnesium sulfat untuk perlindungan saraf
sebelum persalinan yang diantisipasi untuk
kehamilan <32 0/7 minggu kehamilan, jika
tidak ada kontraindikasi
TELAAH JURNAL
Latar Belakang
 PROM terjadi 20% pada semua persalinan dan 40% untuk persalinan
preterm.
 PROM dapat diasosisikan dengan peningkatan risiko infeksi neonates,
namun ketika usia gestasi masih preterm maka akan menyebabkan
persalinan prematur,.
 Berdasarkan rekomendasi dari American College of Obstetrician and
Gynecology  KPD yang terjadi pada usiagestasi 34 minggu atau lebih
harus segera dilakukan persalinan.
 Sedangkan untuk PPROM, risiko keterlambatan seperti abrutio plasenta,
ascending infection, intrapartum fetal distress, dan, prolapse tali pusat
harus diseimbangkan untuk melawan risiko persalinan prematur.
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menetapkan
tatalaksana persalinan PPROM yang mendekati usia aterm dengan
membandingkan persalinan segera dan manajement ekspektatif.
METODE PENELITIAN
• Multicentre Randomized controlled KRITERIA INKLUSI
trial Perempuan berusia minmal 16 tahun
dengan kehamilan tunggal dan suspek
• Penelitian ini dilakukan di 65 titik di ruptured membranse antara UK 34-36
11 negara (Australia,New Zealand,
minggu + 6 hari. Perempuan yang
Argentina, South Africa, Brazil, UK,
Norway, Egypt, Uruguay, Poland, dan memiliki KPD mendekati usia kehamilan
Romania. 34 minggu juga diijinkan.

KRITERIA EKSLUSI
- Sudah dalam persalinan
- Chorioamnionitis
- Bercak meconium
- Atau kontraindikasi apapun yang
menghambat persalinan
KARAKTERISTIK SAMPEL
METODE PENELITIAN

Untuk mengindikasikan apakah ada sepsis pada


neonates adalah dengan mengecek apakah ada
hasil kultur yang positif di darah atau cairan
serebrospinal pada bayi yang diberi tatalaksana
antibiotic atau meninggal sebelum usia 5 hari.
METODE PENELITIAN
Hasil Penelitian
 Primary outcomes : Tidak ada
perbedan yang signifikn antara
neonatal sepsis untuk manajemen
persalinan segera dan ekspektatif
manajemen.

 Secondary outcomes: Berat


bayi lahir untuk immediate
delivery lebih rendah dibanding
dengan ekspektatif
manajemen.  Menyebabkan
distress pernapasan
 Untuk outcome maternal
DISKUSI
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan 


Peneliti menemuka pada immediate birth tidak
mengurangi risiko neonatal sepsis, tetapi meningkatkan
risiko distress pernapasan dan dan mekanisme support
ventilator untuk bayi dan SC untuk ibu. Penelitian ini
mendukung untuk dilakukan manajemen ekspektatif
pada wanita hamil dengan PPROM yang mendekati
usia aterm jika tidak ada kontraindikasi untuk
memperpanjang kehamilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai