Anda di halaman 1dari 39

SYOCK MANAGEMENT

DAN TERAPI CAIRAN

dr. Tamam Al Fanani


1
KORBAN TABRAKAN TRUK TERJEPIT BAK BESI
2
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa

• Pasien sadar • Pasien tak sadar


– raba nadi radialis – raba nadi carotis
– evaluasi perfusi
– ukur tek darah

• Ada nadi carotis • Tidak ada nadi carotis


– raba nadi radialis
– evaluasi perfusi Resusitasi
– ukur tek darah Jantung Paru
3
MERABA NADI CAROTIS

4
SIRKULASI NORMAL
• Perfusi perifer  hangat, kering
• Warna akral  pink / merah muda
• Capillary refil  < 2 detik, bandingkan tangan pemeriksa

• Denyut nadi < 100


• Tekanan darah > 90-100
• Produksi urine
1 ml/kg/jam

5
6
Tanda klinis shock

• Kulit telapak tangan dingin, pucat, basah


• Capillary Refill Time > 2 detik
• Nafas cepat
• Nadi cepat > 100
• Tekanan darah < 90-100 mmHg
• Kesadaran  gelisah sampai coma
• Pulse pressure menyempit
• JVP rendah (vena jugularis eksterna)
• Produksi urine < 0.5 ml/kg/jam
7
• Jika nadi teraba di:
- radialis > 80 mmHg *)
- femoralis > 70 mmHg
- carotis > 60 mmHg

*) sistolik

8
Perdarahan & tanda-tandanya
(korban dewasa)

• Bleeding < 750 ml 750-1500 ml > 1500 ml


• Cap. refill normal memanjang memanjang
• Nadi < 100 > 100 > 120
• Tek sistolik normal normal menurun
• Nafas normal 20-30 > 30-40
• Kesadaran normal gelisah / gelisah/coma

shock
9
JENIS SHOCK

 HIPOVOLEMIK
 KARDIOGENIK
 NEUROGENIK
 SEPTIK
 ANAFILAKTIK
10
Tata-laksana mengatasi perdarahan

• Airway (+ lindungi C-spine)


• Breathing (+ Oxygen jika ada)
• Circulation + kendalikan perdarahan

• Posisi shock
• Ganti kehilangan darah
• Hentikan perdarahan
11
ANGKAT
POSISI SHOCK KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc darah


dari kaki pindah ke
sirkulasi sentral

naik
12
Menghentikan perdarahan
prioritas utama

• Tekan sumber perdarahan


• Tekankan jari pada arteria
proksimal dari luka
• Bebat tekan pada seluruh
ekstremitas yang luka
• Pasang tampon subfasia (gauze
pack)
• Stabilisasi pelvis
• Hindari tourniquet (tourniquet =
usaha terakhir) 13
Perdarahan permukaan tubuh, ekstremitas

Gunakan sarung tangan


/ lapis plastik

Perdarahan 20 cc / menit = 1200 cc / jam 14


Bebat tekan mengurangi perdarahan

15
• Darah terus mengalir karena bebat tidak efektif 16
Bebat tekan

Gunakan 2 gulung kasa


atau elastic / compression bandage

17
Pasang infusi pada vena besar
1. Vena cubiti, basilica

2. Vena jugularis ext


(posisi kepala-leher
tetap in-line)

3. Vena subclavia

? 4. Vena saphena magna


18
INFUS INTRA-OSSEUS DI TIBIA

JANGAN
19
MASUKKAN
NATRIUM
Pasien berdarah
perkirakan volume yang hilang
|
posisi shock
pasang infus jarum besar
ambil sample darah u/ cari donor
|
infusi RL 1000 (+ 1000 lagi)

Perfusi HKM Perfusi jelek,


nadi < 100 nadi >100, T-sist <100
T-sist > 100 |
| tambah RL lagi
Lambatkan infusi sampai 2-4 x vol. perdarahan
20
Infusi cairan
• Cairan kristaloid atau koloid
• Kristaloid
– RL, NaCl 0.9%, RA  2-4x EBL
• Koloid
– gelatin  2x EBL
– dextran, HES  1x EBL

21
Hasil terapi infusi
• Sirkulasi membaik lalu stabil
– good response, normovolemia
• Sirkulasi membaik lalu merosot lagi
– transient response, masih hipovolemia,
ada perdarahan berlanjut
• Sirkulasi tidak membaik
– no response, masih tetap hipovolemia

22
Cari Perdarahan Tersembunyi
• Rongga perut (hati, lien, art)
• Rongga pleura
• Panggul / pelvis
• Tulang paha (femur)
• Kulit kepala (anak)

23
Estimasi BB : ... 60 kg
Estimasi Blood Volume : ... 70 ml/kg x 60 = 4200 ml
Estimasi Blood Loss : .... % EBV = ..... ml

Tsyst 120 100 < 90 < 60-70


Nadi 80 >100 > 120 > 140 - ttb
Perf hangat pucat dingin basah

-- 15% EBV
NORMO -- 30% EBV
VOLEMIA -- 50% EBV

EBL = perdarahan 600 1200 2000 ml


Infus RL 1200-2000 2500-5000 4000-8000 ml
24
CONTOH KASUS

Pasien BB 70 kg, akral dingin basah pucat, tensi 50 palpasi,


nadi teraba lemah 160x/menit. Berapa infus yang
dibutuhkan?
Berapa jumlah cairan pasien?
70 x 70 = 4900 ml
Berapa persen jumlah perdarahan?
50%
Berapa total darah yang keluar?
50% x 4900 ml = 2450 ml
Berapa cairan pengganti yang dibutuhkan?
2 x 2450 ml = 4900ml sampai 4 x 2450 = 9800ml
CONTOH KASUS

Pasien BB 50 kg, akral dingin, tensi 80/60, nadi teraba lemah


128x/menit. Berapa infus yang dibutuhkan?
Berapa jumlah cairan pasien?
70 x 50 = 3500 ml
Berapa persen jumlah perdarahan?
30%
Berapa total darah yang keluar?
30% x 3500 ml = 1050 ml
Berapa cairan pengganti yang dibutuhkan?
2 x 1050 ml = 2100 ml sampai 4 x 1050 = 4200 ml
CONTOH KASUS

Pasien BB 50 kg, akral pucat, tensi 90/70, nadi teraba lemah


116x/menit. Berapa infus yang dibutuhkan?
Berapa jumlah cairan pasien?
70 x 50 = 3500 ml
Berapa persen jumlah perdarahan?
15%
Berapa total darah yang keluar?
15% x 3500 ml = 525 ml
Berapa cairan pengganti yang dibutuhkan?
2 x 525 ml = 1050 ml sampai 4 x 525 = 2100 ml
Lokasi & Estimasi Perdarahan
Fr. Femur tertutup 1.5-2 liter
Fr.Tibia tertutup 0.5 liter
Fr. Pelvis 3 liter
Hemothorax 2 liter
Fr. Iga (tiap satu) 150 ml
Luka sekepal tangan 500 ml
Bekuan darah sekepal 500 ml

28
Infus cairan

• Hangatkan cairan untuk cegah hipotermia


suhu < 35C mengganggu hemostasis
• Jika tidak ada infus, pertimbangkan resusitasi
cairan oral bila pasien sadar.
– Cairan rendah gula / garam

29
Infus cairan

• Pertimbangkan resusitasi hipotensif


jika perdarahan masih sukar dikuasai,
 cukup 80-90 mmHg sistolik,
tidak usah mencapai tekanan darah normal

30
TRANSFUSI DARAH
pertimbangkan bila

 Hemodinamik tidak stabil meski


cairan sudah cukup banyak

 Siapkan darah jika setelah 1000


ml non respon

 Hemoglobin < 7 g/dl


dan pasien masih berdarah 31
Transfusi
RISIKO PADA TRANSFUSI DENGAN SELURUH
KOMPONEN DARAH ATAU DENGAN PLASMA:
 Reaksi transfusi ( bercak pada kulit hingga syok
anafilaktik)
 Penularan kuman penyebab infeksi (HIV, hepatitis B dan
C, sifilis, penyakit cagas)
 Infeksi bakteri, apabila darah tidak diolah atau disimpan
dengan benar
 Peningkatan risiko disertai dengan peningkatan volume
transfusi

32
Risiko-Risiko Transfusi

Untuk meminimalkan risiko transfusi:


 Seleksi donor dengan efektif
 Penyaringan terhadap kuman penyebab infeksi
 Kualitas yang baik dari golongan darah, tes kecocokan,
pemisahan komponen, penyimpanan, dan pengangkutan.
 Penggunaan yang tepat terhadap darah dan produk-
produk darah

33
Alternatif Untuk Transfusi

 Larutan yang konsentrasinya mirip dengan


plasma:
- Kristaloid
- Koloid

LARUTAN DEKTROSA ADALAH CAIRAN PENGGANTI YANG BURUK. JANGAN DIGUNAKAN


KECUALI TIDAK ADA PILIHAN LAIN. JANGAN GUNAKAN CAIRAN PLASMA ATAU AIR BIASA

34
Kristaloid vs Koloid Sebagai Cairan
Pengganti
Kristaloid Koloid
Manfaat Merembes ke komponen ekstraselular Tetap berada di komponen
Mengurangi peningkatan cairan paru intravaskular
Meningkatkan fungsi organ setelah operasi volume yang diperlukan lebih
sedikit
Reaksi anafilaktik minimal
Kemungkinan dapat mengurangi angka Meningkatkan transpor oksigen ke
kematian jaringan, kontraktilitas jantung dan
keluarannya
Lebih murah

Resiko Predisposisi untuk terjadinya edema pulmonal Mahal

Choi et al 1999. 35
Hb 7-14

Sunder-Plassman
graph 36
TERAPI CAIRAN LUKA BAKAR
• Rule of Nine (Rule of Wallace)
Telapak tangan
1%
Scattered burn

10 14 18

9 9 9 9 9 9

18 18 18 18 18 18

18 1816 1614 14

15 tahun 5 tahun 0 – 1 tahun


FORMULA BAXTER

HARI PERTAMA :
DEWASA :RL 4 CC X BB X % LUAS LB / 24 JAM

ANAK : RL : DEXTRAN = 17 : 3
2 CC X BB X % LUAS LB + KEBUTUHAN FAALI

KEBUTUHAN FAALI :
10kg Pertama : BB X 100 CC
10kg Kedua : BB X 50 CC
10kg Ketiga dan seterusnya : BB X 20 CC

½ JUMLAH CAIRAN DIBERIKAN DALAM 8 JAM PERTAMA DARI


SAAT KEJADIAN
½ DIBERIKAN 16 JAM BERIKUTNYA
39

Anda mungkin juga menyukai