RETARDASI MENTAL
OLEH :
Rusmiati
NIM.2114901110087
Janin
Otak kekurangan keracunan
suplai nutrisi
Merusak
Perkembangan jaringan otak
otak anak
Penyakit / terganggu
pengaruh prenatal
Deprivasi
psikososial
Kerusakan jaringan
otak RETARDASI METAL
suatu keadaan perkembangan jiwa yang
terhenti atau tidak lengkap yang Kurang kebtuhan
terutama ditandai oleh terjadinya psikososial
kendala keterampilan selama masa
Kelainan kromosom, perkembangan
kelainan genetic & kelainan Perkembangan otak
metabolic yang diturunkan tidak sempurna
Ketidakmampuan kognitif ( IQ < 70 – 75 )
banyak anak retardasi mental berat bertingkah laku NIC : Peningkatan komunikasi :kurang bicara,
5. Rudapaksa (trauma) dan/atau sebab fisik lain. berdasarkan skala binet, sedangkan menurut WISC
6. Gangguan Metabolisme, pertumbuhan atau gizi memiliki IQ 40-54.
7. Penyakit otak yang nyata (setelah kelahiran) 3. Retardasi Mental Berat
Disebut idiot, menurut binet memiliki IQ antara 20-32
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NO Jenis Pemeriksaan Manfaat
2 Pemeriksaan logam berat Mengetahui paparan toksin yang di dapat dari lingkungan
dalam darah
3 Test diagnostik seperti : EEG, untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak,
CT Scan injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan
perubahan
D. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Anak Retardasi mental biasanya disertai dengan gejala hyperkinetik (selalu
bergerak, konsentrasi kurangdan perhatian mudah dibelokkan). Obat-obat yang
sering digunakan dalam bidang retardasi mentaladalah terutama untuk menekan
gejala-gejala hyperkinetik, misalnya :
a. Amphetamin dosis 0,2 - 0,4 mg/kg/hari
b. Imipramin dosis ± 1,5 mg/kg/hariEfek sampingan kedua obat diatas dapat
menimbulkan convulsi
c. Valium, Nobrium, Haloperidol dsb. dapat juga menekan gejala hyperkinetik
Obat-obatan untuk konvulsi:
a. Dilantin dosis 5-7 mg/kg/hari (dapat juga menurunkan gejala hyperkinetik,
gejala gangguan emosi dan menaikkan fungsi berfikir)
b. Phenobarbital dosis 5 mg/kg/hari
Obat-obatan untuk menaikkan kemampuan belajar:
a. Pyrhioxine (Encephabol, Cerebron)
b. Glutamic Acid
c. Nootropil
(Rizkya, Nurul F, 2013)
2. Non farmakologis
Jenis-jenis Latihan untuk Penderita Retardasi Mental Ada beberapa jenis dapat
diberikan kepada penderita retardasi mental, yaitu:
a. Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan dan berpakaian
sendiri.
b. Latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap sosial.
c. Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis kelamin
penderita.
d. Latihan Moral : latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-hal
yang baik dan buruk secara moral.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily Lynn (2009) Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5 , Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
Bulechek, Gloria M et all. (2016) Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam
bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi Tumanggor (eds).
Amsterdam : ELSEVIER.
Ferial, F. (2011). Pengaruh Teknik Bercerita Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi Pada
Anak Retardasi Mental Di SLB C Yakut Tanjung Purwokerto. Skripsi.
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017,
Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. (2016) Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran Outcomes
Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER
Rizkya, Nurul F, (2013). Penatalaksanaan, Pencegahan, Prognosis-Retardasi Mental. [Scribd]
Yusuf, DKK. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika