Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

RETARDASI MENTAL

Preseptor Akademik : Suci Fitri Rahayu, Ns.,M.Kep

OLEH :
Rusmiati
NIM.2114901110087

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BANJARMASIN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
RETARDASI MENTAL
A. DEFINISI
Retardasi Mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak
lengkap yang terutama ditandai oleh terjadinya kendala keterampilan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh,
misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial (Yusuf, dkk, 2015).
B. PATHWAY

Infeksi pada Gangguan Bayi Intoksinasi Depresi berat Penyakit


kandungan metabolisme pada premature otak nyata
anak usia < 6
tahun Obat yang
Tekanan batin
Perkembangan Pembentukan dikonsumsi Penyakit
pada anak usia
otak pada janin otak belum ibu disalurkan bawaan
Suplai nutrisi ke < 6 tahun
terganggu sempurna ke janin sejak lahir
tubuh berkurang

Janin
Otak kekurangan keracunan
suplai nutrisi

Merusak
Perkembangan jaringan otak
otak anak
Penyakit / terganggu
pengaruh prenatal
Deprivasi
psikososial
Kerusakan jaringan
otak RETARDASI METAL
suatu keadaan perkembangan jiwa yang
terhenti atau tidak lengkap yang Kurang kebtuhan
terutama ditandai oleh terjadinya psikososial
kendala keterampilan selama masa
Kelainan kromosom, perkembangan
kelainan genetic & kelainan Perkembangan otak
metabolic yang diturunkan tidak sempurna
Ketidakmampuan kognitif ( IQ < 70 – 75 )

Mobilitas fisik Penurunan / kelainan fungsi kognitif


tidak seimbang dalam berbicara dan berbahasa

Perilaku Tidak dapat


hiperaktif makan dengan Keterlambatan pertumbuhan dan Hambatan komunikasi
benar perkembangan verbal

Risiko cedera Penurunan berat


badan

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang


dari kebutuhan tubuh
Manifestasi Klinis Diagnosa Keperawatan
Menurut Yusuf, dkk (2015) gejala anak Retardasi Mental, 1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
antara lain sebagai berikut : NOC: Status Nutrisi, Status Nutrisi : Asupan Nutrisi
1. Lamban dalam mempelajari hal baru, mempunyai NIC :Manajemen nutrisi, Bantuan peningkatan BB
kesulitan dalam mempelajari pengetahuan abstrak 2. Risiko Cidera
atau yang berkaitan. NOC: Pengetahuan : keamanan fisik anak, koordinasi
2. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak pergerakan.
Retardasi Mental berat . NIC :Pendidikan orang tua: keluarga yang membesarkan
3. Cacat fisik dan perkembangan gerak fisik, pada anak anak, manajemen lingkungan: keselamatan.
dengan Retardasi Mental berat memepunyai 3. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
keterbatasan ada yang tidak dapat berjalan, tidak NOC: Pemikiran abstrak, pemulihan terhadap kekerasan
dapat berdiri,atau bangun tanpa bantuan. NIC : Peningkatan perkembangan :Anak
4. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. 4. Hambatan Komunikasi Verbal
5. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. NOC: Adaptasi disabilitas fisik, komunikasi :
6. Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus, mengekspresikan, orientasi kognitif

banyak anak retardasi mental berat bertingkah laku NIC : Peningkatan komunikasi :kurang bicara,

tanpa tujuan yang jelas. peningkatan sistem dukungan, latihan memori


Etiologi
Komplikasi
Menurut Maramis, 2010 dalam yusuf dkk, (2015),
Faktor penyebab Retardasi Mental yaitu sebagai 1. Serebral palsi
berikut : 2. Gangguan kejang
1. Faktor Genetik 3. Gangguan kejiwaan
2. Faktor Prenatal
4. Gangguan konsentrasi / hiperaktif
 Kelainan Bentuk dan jumlah kromosom
 Kelainan Metabolik 5. Defisit komunikasi
 Infeksi 6. Konstipasi (karena penurunan motilitas usus akibat obat-
 Intoksifikasi obatan kurang mengkonsumsi makanan berserat dan
 Racun yang berasal dari lingkungan
cairan)
 Kekurangan nutrisi atau malnutrisi
7. Gangguan sensoris & masalah ortopedik
3. Faktor Perinatal (Betz, Cecily Lynn, 2002)
 Posisi janin yang abnormal
 Kecelakaan pada waktu lahir dan kegawatan
Klasifikasi
fatal
 Prematuritas Menurut Somantri, dalam Ferial, (2011)
 Asfikssia Neonatarum Didasarkan pada tingkat kecerdasan terdiri atas:
1. Retardasi Mental Ringan
4. Faktor Pascanatal
 Cedera Kepala Disebut juga moron atau debil memiliki IQ antara 52-68,
 Infeksi otak sedangkan menurut WISC antara 55-69.
 Gangguan kejang 2. Retardasi Mental Sedang
 Malnutrisi
Disebut juga imbesil yang memiliki IQ 36-51

5. Rudapaksa (trauma) dan/atau sebab fisik lain. berdasarkan skala binet, sedangkan menurut WISC
6. Gangguan Metabolisme, pertumbuhan atau gizi memiliki IQ 40-54.
7. Penyakit otak yang nyata (setelah kelahiran) 3. Retardasi Mental Berat
Disebut idiot, menurut binet memiliki IQ antara 20-32
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NO Jenis Pemeriksaan Manfaat

1 Pemeriksaan kromosom Untuk mengetahui kelainan kromosom seperti down sindrom

2 Pemeriksaan logam berat Mengetahui paparan toksin yang di dapat dari lingkungan
dalam darah

3 Test diagnostik seperti : EEG, untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak,
CT Scan injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan
perubahan

D. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Anak Retardasi mental biasanya disertai dengan gejala hyperkinetik (selalu
bergerak, konsentrasi kurangdan perhatian mudah dibelokkan). Obat-obat yang
sering digunakan dalam bidang retardasi mentaladalah terutama untuk menekan
gejala-gejala hyperkinetik, misalnya :
a. Amphetamin dosis 0,2 - 0,4 mg/kg/hari
b. Imipramin dosis ± 1,5 mg/kg/hariEfek sampingan kedua obat diatas dapat
menimbulkan convulsi
c. Valium, Nobrium, Haloperidol dsb. dapat juga menekan gejala hyperkinetik
Obat-obatan untuk konvulsi:
a. Dilantin dosis 5-7 mg/kg/hari (dapat juga menurunkan gejala hyperkinetik,
gejala gangguan emosi dan menaikkan fungsi berfikir)
b. Phenobarbital dosis 5 mg/kg/hari
Obat-obatan untuk menaikkan kemampuan belajar:
a. Pyrhioxine (Encephabol, Cerebron)
b. Glutamic Acid
c. Nootropil
(Rizkya, Nurul F, 2013)
2. Non farmakologis
Jenis-jenis Latihan untuk Penderita Retardasi Mental Ada beberapa jenis dapat
diberikan kepada penderita retardasi mental, yaitu:
a. Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan dan berpakaian
sendiri.
b. Latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap sosial.
c. Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis kelamin
penderita.
d. Latihan Moral : latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-hal
yang baik dan buruk secara moral.
DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cecily Lynn (2009) Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5 , Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
Bulechek, Gloria M et all. (2016) Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam
bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi Tumanggor (eds).
Amsterdam : ELSEVIER.
Ferial, F. (2011). Pengaruh Teknik Bercerita Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi Pada
Anak Retardasi Mental Di SLB C Yakut Tanjung Purwokerto. Skripsi.
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017,
Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. (2016) Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran Outcomes
Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER
Rizkya, Nurul F, (2013). Penatalaksanaan, Pencegahan, Prognosis-Retardasi Mental. [Scribd]
Yusuf, DKK. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika

Banjarmasin, 17 Januari 2022

Preseptor akademik Ners Muda

Suci Fitri Rahayu, Ns.,M.Kep Rusmiati

Anda mungkin juga menyukai