Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PDA ( PATENT DUCTUS ARTERIOSUS )

Preseptor Akademik : Suci Fitri Rahayu, Ns.,M.Kep

OLEH :
Rusmiati
NIM.2114901110087

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BANJARMASIN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Patent duktus arteriosus (PDA) adalah kegagalan duktus arteriosus (arteri yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) untuk menutup pada minggu pertama
kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke
arteri pulmonal yang bertekanan rendah (Amelia, 2019).

B. PATHWAY

Etiologi :

1. Ibu terinfeksi rubella, DM dan


konsumsi alkohol pada saat
Patent Duktus Arteriosus
(PDA) kehamilan
2. Kelahiran premature
Jantung bekerja memompa 3. Genetik
darah sesuai fungsinya

Duktus arteriosus
mengalami kegagalan Darah dari Aorta
menutup bercampur dengan darah
dari arteri pulmonalis
Darah dari Aorta melewati
duktus arteriosus dengan Sirkulasi oksigen dalam
tekanan tinggi darah menurun

Pembentukan Respirasi Anaerob Perfusi oksigen ke sel dan


energi menurun meningkat jaringan menurun

Bayi cepat lelah


dan kurang aktif Sianosis Takipnea

RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN KETIDAKEFEKTIFAN


KETERLAMBATAN PERFUSI JARINGAN
PERKEMBANGAN
POLA NAFAS
PERIFER
NANDA 2018-2020 NANDA 2018-2020
NANDA 2018-2020
HALAMAN 459 HALAMAN 236 HALAMAN 228

Sulit minum dan


makan
KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH Penurunan Berat
Badan
NANDA 2018-2020
HALAMAN 153
Etiologi
Manifestasi Klinis
1. Ibu terinfeksi rubella, DM dan
1. Terdengar bunyi mur-mur persisten
konsumsi alkohol pada saat
(sistolik, kemudian menetap, paling
kehamilan
nyata terdengar di tepi sternum kiri
2. Kelahiran premature
atas)
3. Genetik
2. Tekanan nadi yang lebar (lebih dari
(Amelia, 2019)
25 mm Hg)
3. Takhikardia (denyut apeks lebih dari
Klasifikasi :
170), ujung jari hiperemik
1. PDA kecil
4. Infeksi saluran nafas berulang,
Diameter 1,5-2,5 milimeter
mudah lelah
biasanya tidak memberi gejala.
5. Apnea, takipnea
2. PDA sedang
6. Nasal flaring
Diameter 2,5-3,5 milimeter
7. Retraksi dada
biasanya timbul sampai usia 2-5
8. Hipoksemia
bulan, namun keluhan tidak berat.
(Irawan, 2015)
Pasien mengalami kesulitan
makan, seringkali menderita
infeksi saluran nafas, berat badan
Komplikasi
normal.
1. Gagal jantung kongestif
3. PDA besar
2. Endokarditis
Diameter >3,5-4,0 milimeter
3. Penyakit paru obstruktif
menunjukkan gejala yang berat
vaskular.
sejak minggu-minggu pertama
4. Aorta pecah.
kehidupannya. sulit makan dan
5. Gagal jantung kanan atau
minum, sehingga berat badannya
kiri
tidak bertambah. Pasien akan
tampak sesak nafas (dispnea) atau (Alfiati, 2015)
pernafasan cepat (takipnea)
(Amelia, 2019)
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
NOC : Status Nutrisi (1004)
 Asupan gizi dalam tingkat sedikit terganggu dari rentang normal
 Asupan makanan dalam tingkat sedikit terganggu dari rentang normal
 Rasio berat badan dalam tingkat sedikit terganggu dari rentang normal
NIC : Manajemen Nutrisi (1100)
 Kaji pola makan bayi melalui orang tua
 Kaji adanya alergi makanan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan bayi
 Anjurkan orang tua bayi untuk meningkatkan asupan nutrisi pada bayinya
 Yakinkan pada orang tua bayi, diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat
untuk mencegah konstipasi
 Berikan informasi pada orang tua bayi tentang kebutuhan nutrisi dan pentingnya
bagi tubuh bayi

2. Ketidakefektifan Pola Nafas


NOC : Status Pernafasan : Pertukaran Gas (0402)
 Saturasi oksigen dalam rentang deviasi ringan dari kisaran normal
 pH arteri dalam rentang deviasi ringan dari kisaran normal
 Sianosis dalam rentang ringan atau tidak ada
NIC : Terapi Oksigen (3320)
 Bersihkan mulut, hidung dan sekresi trakea dengan tepat
 Pertahankan kepatenan jalan nafas bayi dengan posisi yang tepat
 Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan bayi
 Monitor aliran oksigen
 Monitor adanya tanda-tanda keracunan oksigen pada bayi
 Berikan edukasi pada keluarga tentang manfaat terapi oksigen pada bayi

3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer


NOC : Perfusi Jaringan : Perifer (0407)
 Kekuatan denyut nadi dalam rentang deviasi ringan dari kisaran normal
 Edema perifer dalam rentang ringan atau tidak ada
 Muka pucat dalam rentang ringan atau tidak ada
NIC : Pengecekan Kulit (3590)
 Periksa kulit bayi terkait adanya sianosis ataupun edema
 Amati warna, suhu dan tekstur kulit bayi
 Berikan oksigen apabila diperlukan

4. Resiko Keterlambatan Perkembangan


NOC : Perkembangan Anak 1 Bulan (0120)
 Merespon bunyi dalam rentang sering menunjukan
 Tersenyum spontan dalam rentang sering menunjukan
 Ekstremitas fleksi dalam rentang sering menunjukan
NIC : Pendidikan Orang Tua : Bayi (5568)
 Tentukan pengetahuan orang tua tentang perawatan bayi
 Berikan bimbingan mengenai perubahan perkembangan yang mungkin terjadi pada
bayi
 Ajarkan orang tua untuk dapat merangsang perkembangan bayi
 Ajarkan orang tua bayi untuk memberikan mainan pada bayi namun aman untuk
merangsang perkembangan bayi.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Beberapa pemeriksaan penunjang pada TB paru adalah sebagai berikut :
 Rotgen dada
Foto rontgen dada hampir selalu terdapat kardiomegali.
 Elektrokardiografi / EKG,

Pada pemeriksaan EKG di pasien PDA akan menunjukkan adanya gangguan

konduksi pada ventrikel kanan dengan aksis QRS bidang frontal lebih dari 90°.

 Ekokardiografi

Pada pemeriksaan ini bervariasi hasilnya sesuai dengan tingkat keparahan PDA,

pada PDA kecil tidak ada abnormalitas, dan pada PDA yang lebih besar terjadi

hipertrofi ventrikel kiri.

 Kateterisasi jantung

Pada pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan resistensi vaskuler paru

(Alfianti, 2015).

D. PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan konservatif
Restriksi cairan dan bemberian obat-obatan furosemid (lasix) diberikan bersama
restriksi cairan untuk meningkatkan diuresis dan mengurangi efek kelebihan
beban kardiovaskular. Pemberian indomethacin (inhibitor prostaglandin) untuk
mempermudah penutupan duktus.
 Pembedahan
Tindakan ini dilakukan dengan cara pemotongan atau pengikatan duktus.
 Non pembedahan
Pada tindakan non pembedahan dilakukan penutupan dengan alat penutup dan
dilakukan pada waktu kateterisasi jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, A. Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Persistent Ductus Arterious Di
Ruang Pediatric Intensive Care Unit Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Karya
Ilmiah Akhir Ners. STIKES Samarinda. Tahun 2015.
Amelia, P. Laporan Pendahuluan Patent Duktus Arteriosus (PDA). Universitas Sumatera
Utara. Tahun 2019.
Alfiati, I, P. Laporan Pendahuluan Patent Duktus Arteriosus. STIKES Widya Dharma
Husada Tangerang. Tahun 2015.
NANDA Diagnosis Keperawatan. T. Heather Heardman, PhD, RN, FNI. Shigemi Kamitsuru,
PDH, RN, FNI. Tahun 2018-2020.
NIC Edisi Bahasa Indonesia. Gloria M. Bulechek, Howard K. Butcher, Joanne M.
Dochterman, Cherly M. Wagner. 2013.

NOC Edisi Bahasa Indonesia. Sue Moorhead, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth
Swanson. Tahun 2013.

Banjarmasin, 17 Januari 2022

Preseptor akademik Ners Muda

Suci Fitri Rahayu, Ns.,M.Kep Rusmiati

Anda mungkin juga menyukai