Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN ULKUS DIABETIK

I. Konsep Penyakit
I.1 Definisi
Ulkus Diabetikum adalah Ulkus diabetik merupakan komplikasi kronik dari
diabetes melitus sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan
penderita diabetes. Kadar LDL yang tinggi memainkan peranan penting untuk
terjadinya ulkus diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada
dinding pembuluh darah (Zaidah, 2005).

Ulkus Diabetikum terjadi karena komplikasi diabetes mellitus yang disebut


neuropati sensorik. Kondisi kaki diabetik berasal dari suatu kombinasi dari
beberapa penyebab seperti sirkulasi darah yang buruk. Berbagai kelainan
seperti neuropati, angiopati yang merupakan faktor endogen dan trauma serta
infeksi yang merupakan faktor eksogen yang berperan terhadap terjadinya
kaki diabetik.

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan ulkus
adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).

Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus sebagai


sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes. Ulkus
kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan
morbiditas akibat Diabetes Mellitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan
komplikasi serius akibat Diabetes, (Andyagreeni, 2010).
1.8 Pathway
1.9 Penanganan dan perawatan

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang merupakan problem
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di kota-kota besar, yang meningkat disertai
perubahan pola hidup masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik DM dapat
mengakibatkan komplikasi kronik, baik kompikasi pembuluh darah kecil yang dapat
mengenai mata dan ginjal, maupun komplikasi pembuluh darah besar yang terutama
mengenai pembuluh darah jantung, otak, dan pembuluh darah tungkai bawah.

Penyebab terbanyak penyakit sumbatan pada pembuluh darah pada usia diatas 40 tahun
adalah atherosclerosis (kekakuan pembuluh darah akibat timbunan lemak seiring
bertambahnya usia). Awal gangguan pembuluh darah tepi ditandai oleh beberapa gejala,
seperti nyeri ketika berjalan, perasaan baal, kesemutan, terasa dingin padahal suhu kaki
hangat, hingga neuropathi/ tidak merasakan apa-apa sama sekali.

Pemeriksaan fisik yang terpenting pada penyakit di pembuluh darah tepi, adalah
penurunan atau hilangnya perabaan nadi pada ujung jari kaki, terdengar getaran pada
daerah arteri yang menyempit dan atrofi otot (mengecil). Jika lebih berat dapat terjadi
bulu rontok, kuku menebal, kulit menjadi licin dan mengkilap, suhu kulit menurun,
pucat/ sianosis merupakan penemuan fisik yang tersering. Kemudian dapat terjadi
gangrene (luka menahun, jaringan mati) dan ulkus (luka). Jika tungkai diangkat/ elevasi
dan dilipat, pada daerah betis dan telapak kaki, akan menjadi pucat.

Anda mungkin juga menyukai