Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PATENT DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Anak

Oleh:
Muhammad Ilham Fadyllah, S.Kep
2014901110011

PEMBIMBING:
Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
A. PENGERTIAN
Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis
dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10-15 jam setelah lahir dan secara anatomis
menjadi ligamentum arteriosus pada usia 2-3 minggu. Bila tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persistent.
(Buku ajar kardiologi FKUI, 2001)

Etiologi : Manifestasi Klinis : Komplikasi : Diagnosa Keperawatan :


1. Faktor Prenatal 1. Kadang-kadang terdapat tanda- 1. Endokarditis
a. Ibu menderita penyakit infeksi: tanda gagal jantung 2. Obtruksi pembuluh darah 1. Penurunan curah jantung b.d.
Rubella semasa trimester. 2. tekanan nadi besar/nadi pulmonal malformasi jantung
b. Ibu alkoholisme dan merokok
menonjol dan meloncat-loncat, 3. Kardiomegali 2. Gangguan pertukaran gas
c. Umur ibu lebih dari 40 tahun
d. Ibu menderita penyakit diabetes
tekanan nadi yang lebar (lebih 4. CHF b.d. hipoventilasi
melitu (DM) yang memerlukan dari 25 mmHg) 5. Hepatomegali 3. Intoleransi aktivitas b.d.
insulin 3. Takhinardi (denyut apek lebih 6. Enterokolitis nekrosis kelemahan fisik
e. Ibu meminum obat-obatan dari 170), ujung jari hiperemik 7. Gangguan paru yang terjadi 4. Perubahan nutrisi kurang dari
penenang atau jamu 4. Resiko endokarditis dan bersamaan kebutuhan tubuh b.d. intake
f. Prematur obtruksi pembuluh darah 8. Perdarahan gastrointestinal, yang kurang
2. Faktor Genetik pulmonal penurunan jumlah trombosit 5. Gangguan pertumbuhan dan
a. Anak yang lahir sebelumnya 5. Infeksi saluran napas berulang, 9. Hiperkalemia Aritmia perkembangan b.d. tidak
menderita penyakit jantung mudah lelah 10. Gagal tumbuh adekuatnya masukan nutrisi
bawaan. 6. Apnea 6. Resiko infeksi b.d.
b. Ayah/ibu menderita penyakit
7. Tachypnea malnutrisi.
jantung bawaan Pemeriksaan Diagnostik :
c. Kelainan kromosom seperti 1. Foto Thorak
Sindrom Down 2. Ekokardiografi
d. Lahir dengan kelainan bawaan
3. Pemeriksaan dengan
yang lain
Doppler berwarna
4. EKG
5. Kateterisasi Jantung
PATHWAY
Duktus arteriosus terbuka
(Malformasi jantung)

Cardiac Output
Menurun

Suplai Darah kelambung Oedem Paru Aktivitas meningkat

Gangguan fungsi Tekanan Paru Meningkat Kerja Jantung


mukosa lambung meningkat

Mukosa lambung Proses difusi O2 + CO2 CO sampai turun


terganggu
Asam lambung meningkat Kelemahan Fisik

Gangguan
Merangsang medulla Pertukaran Gas Intoleransi
Aktivitas

Intake nutrisi kurang Daya tahan tubuh turun Resiko Infeksi

Nutrisi kurang dari Gangguan


kebutuhan tubuh Pertumbuhan & Perkembangan
Diagnosa I Diagnosa II
Tujuan: Setelah dilakukan Tujuan: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan curah tindakan keperawatan diharapkan
jantung normal. pertukaran gas kembali normal.
NOC: Pompa jantung efektif NOC: Status pernapasan: pertukaran gas
Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:
a. Nadi dalam batas
a. Menunjukkan perbaikan ventilasi
normal
b. Ukuran jantung dan oksigenasi jaringan
normal b. Tidak ada gejala distensi pernapasan
c. Tidak ada suara c. GDA dalam rentang normal
jantung yang abnormal NIC: Terapi Oksigen
d. Tidak terjadi 1) Observasi warna kulit dan
disritmia kelembapan mukosa yang
NIC: Cardiac Care merupakan tanda sianosis.
1) Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, 2) Kaji status pernapasan
lokasi, dan durasi) 3) Awasi suhu tubuh
2) Catat adanya disritmia jantung 4) Pertahankan istirahat tidur
3) Monitor adanya perubahan tekanan
5) Monitor GDA
darah
4) Monitor status pernapasan yang 6) Kolaborasi perberian oksigen

Diagnosa III Diagnosa IV


Tujuan: Setelah dilakukan Tujuan: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan pola aktivitas tindakan keperawatan diharapkan status
normal. nutrisi terenuhi.
NOC: Penghematan Energi NOC: Status Nutrisi
Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:
a. Melaporkan peningkatan toleransi a. Mempertahankan status nutrisi
terhadap aktivitas b. Mempertahankan berat badan
b. Tanda-tanda vital dalam rentang c. Melaporkan keadekuatan tingkat
normal nergi
NIC: Pengelolaan Energi NIC: Manajemen Nutrisi
1) Evaluasi respon pasien terhadap 1) Kaji Status nutrisi pasien
aktivitas 2) Timbang berat badan interval yang
2) Berikan lingkungan yang tenang tepat
dan batasi pengnjung 3) Pantau asupan nutrisi parenteral
3) Bantu pasien memilih posisi yang adekuat
nyaman untuk istirahat 4) Berikan informasi yang tepat
4) Bantu aktivitas perawatan diri yang tentang kebutuhan nutrisi dan
diperlukan bagaimana memenuhinya.
5) Jelaskan pentingnya istirahat dan 5) Kolaborasi dengan tim gizi dalam
perlunya antara istirahat dan pemberian diit yang sesuai
aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC,
Jakarta.
Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C., 2000, Rencana Asuhan
Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume
3, EGC, Jakarta.
Jhonson, Marion, dkk. 2000. NOC. Jakarta: Morsby.
McCloskey, Cjoane, dkk. 1995.NIC. Jakarta: Morsby.
NANDA.2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006: Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta: EGC
Suriadi & Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi I. Jakarta:
CV Sagung Seto.
Wahab, A Samik. 2003. Penyakit Jantung Anak, ed 3. Jakarta: EGC.
Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik, ed 4. Jakarta:
EGC.
Banjarmasin, 29 Juni 2021

Preseptor Akademik, Ners Muda

(Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep) (Muhammad Ilham Fadyllah)

Anda mungkin juga menyukai