G. Mulut :
- Inspeksi : Mukosa bibir kering, mulut nampak kotor, pasien mengalami
sariawan pada bibir bawah.
H. Integumen :
- Inspeksi : Kebersihan kulit pasien kurang, kulit nampak kering.
- Palpasi : Akral hangat, CRT < 2 detik, turgor kulit menurun.
I. Thorak/dada :
- Inpeksi : Pergerakan dada kanan kiri simetris, frekuensi pernafasan yang
terlihat tidak teratur. Pasien terpasang O2 nasal 5 lpm, terdapat
pernapasan cuping hidung.
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada dada, tidak ada krepitasi
- Perkusi : Perkusi dada sonor
- Auskultasi : Terdapat suara napas tambahan ronchi
J. Abdomen :
- Inspeksi : Tidak terdapat luka pada perut.
- Auskultasi : Bising usus 5x/menit
- Perkusi : Suara timpani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada perut, tidak terdapat distensi abdomen
K. Kelamin dan daerah sekitarnya :
Tidak terkaji, pasien terpasang kateter, urin ± 1900 cc/24 jam, warna urin kuning
pekat, pasien memakai pampers lansia.
L. Muskuloskeletal :
- Inspeksi : Kaki kanan post amputasi ganggren pedis, luka tidak ada pus, jahitan
menutup, luka ditutup kassa dan dibalut elastis bandage. Terdapat luka
terbuka pada telapak kaki kiri, luka basah, tidak terdapat pus.
Pasien mengatakan kesemutan pada kaki kiri dan tangan
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada kaki kanan, kekuatan otot menurun pada
kaki kanan.
5 5
Kekuatan Otot :
0 3
M. Neurologi :
GCS : 345, kesadaran apatis.
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Hasil lab terlampir
( Kelompok 2 )
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. Z Dx. Medis : P.O amputasi
aboveknee
No. Register : 56 56 44 Ruangan : yudistira hcu 4
No Tgl Kelompok Data Kemungkinan Masalah
Penyebab
1. 23- Ds : pasien mengeluh gampang lelah Gangguan toleransi Ketidakstabilan
01- dan lesu glukosa darah kadar glukosa
2023 Do : darah
- TD : 156/99 mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 37,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- leukosit : 15.28
- GDA tgl 25 97 mg/dl
- GDA tgl 26 305 mg/dl
- GDA tgl 27 289 mg/dl
- GDA tgl 28 197 mg/dl
- GDA tgl 30 110 mg/dl
2. 23- Ds : pasien mengatakan nyeri pada Agen pencedera Nyeri akut
01- luka di kaki sebelah kanan ( post fisik ( post
2023 debridement ) debridement
P : post debridement gangren pedis gangrene pedis )
Q : nyeri cenut-cenut
R : kaki kanan ( nyeri tidak
menyebar )
S:6
T : terus menerus
Do : pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Pasien protektif terhadap
sumber nyeri
Ds : pasien mengeluh sulit
3. 23- menggerakan ekstremitas kanan. luka gangren post Gangguan
01- Do :TD : 156/99 mmHg debridement pedis mobilitas fisik
2023 - N : 99 x/menit
- S : 38,1
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- gerakan terbatas
-fisik lemah
- terdapat luka post op debridement
gangren pedis
Ds : pasien mengeluh luka semakin
4. 23- lebar dan badan greges Proses penyakit Hipertermi
01- Do : TD : 156/99 mmHg ( infeksi )
2023 - N : 99 x/menit
- S : 39,1
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- leukosit : 15.28
Terdapat luka post debridement dan
terdapat pus.
-pasien mengetahui
- identifikasi harapan citra tubuh
25-01-23 5 bahwa kakinya
berdasarkan tahap perkembangan
telah diamputasi
-identifikasi perubahan citra tubuh
- perubhan yang
- diskusikan perubahan tubuh dan
terjadi pada pasien
fungsinya
adalah, pasien
-diskusikan perbedaan penampilan
merasa denial
fisik terhadap harga diri
-jelaskan kepada keluarga tentang terhadap kondisinya
perawatan citra tubuh
di dapatkan skala
nyeri 6
DIAGNOSA
NO. SLKI SIKI
KEPERAWATAN
8.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. Z Dx. Medis : P.O amputasi
No. Register : 56 56 44 Ruangan : yudistira hcu 4
23-01-23 18:30 1 S : pasien mengatakan nyeri pada luka di kaki sebelah kanan ( post
debridement )
O : ku lemah
P : post debridement gangren pedis
Q : nyeri cenut-cenut
R : kaki kanan ( nyeri tidak menyebar )
S:6
T : terus menerus
- TD : 146/99 mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 38,9
- RR : 21 x/menit
- gcs 456
A : nyeri akut
P : observasi TTV
- identifikasi skala, lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri.
- identifikasi respon nyeri non verbal
- identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan rasa nyeri.
- jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri dan jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
- klaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgetik.
24-01-23 09.00 1 S : pasien mengatakan nyeri pada luka di kaki sebelah kanan ( post
debridement )
O : ku lemah
P : post debridement gangren pedis
Q : nyeri cenut-cenut
R : kaki kanan ( nyeri tidak menyebar )
S:6
T : terus menerus
- TD : 127/88mmHg
- N : 90 x/menit
- S : 38,3
- RR : 21 x/menit
- gcs 456
A : nyeri akut
P : observasi TTV
- identifikasi skala, lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri.
- identifikasi respon nyeri non verbal
- identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan rasa nyeri.
- jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri dan jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
- klaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgetik
24-01-23 16.00 1 S : pasien mengatakan nyeri pada luka di kaki sebelah kanan ( post
debridement )
O : ku lemah
P : post debridement gangren pedis
Q : nyeri cenut-cenut
R : kaki kanan ( nyeri tidak menyebar )
S:6
T : terus menerus
- TD : 120/60mmHg
- N : 93 x/menit
- S : 39,1
- RR : 21 x/menit
Gcs : 456
A : nyeri akut
P : observasi TTV
- identifikasi skala, lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri.
- identifikasi respon nyeri non verbal
- identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan rasa nyeri.
- jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri dan jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
- klaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgetik.
24-01-23 22.00 1 S : pasien mengatakan nyeri pada luka di kaki sebelah kanan ( post
debridement )
O : ku lemah
P : post debridement gangren pedis
Q : nyeri cenut-cenut
R : kaki kanan ( nyeri tidak menyebar )
S:6
T : terus menerus
- TD : 120/60mmHg
- N : 93 x/menit
- S : 36,3
- RR : 21 x/menit
Gcs : 465
A : nyeri akut
P : observasi TTV
- identifikasi skala, lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri.
- identifikasi respon nyeri non verbal
- identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan rasa nyeri.
- jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri dan jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
- klaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgetik.
25-01-23 09.00 1 S : pasien mengatakan nyeri pada luka di kaki sebelah kanan ( post
debridement )
O : ku lemah
P : post debridement gangren pedis
Q : nyeri cenut-cenut
R : kaki kanan ( nyeri tidak menyebar )
S:6
T : terus menerus
- TD : 120/60mmHg
- N : 93 x/menit
- S : 36,3
- RR : 21 x/menit
Gcs : 465
A : nyeri akut
P : observasi TTV
- identifikasi skala, lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri.
- identifikasi respon nyeri non verbal
- identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan rasa nyeri.
- jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri dan jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
- klaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgetik.
S : pasien mengeluh lelah dan lesu
O : ku lemah
GDA 305
- TD : 127/88mmHg
- N : 90 x/menit
- S : 37,3
- RR : 21 x/menit
- gcs 456
A : ketidakstabilan glukosa darah tidak efektif
P : Identifikasi tanda dan gejala hiperglikemia
-berikan asupan cairan oral
- fasilitasi ambulasi
- kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi insulin
25-01-23 16.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 110/60mmHg
- N : 93 x/menit
- S : 36,3
- RR : 21 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
25-01-23 22.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 100/50mmHg
- N : 90 x/menit
- S : 36,3
- RR : 21 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
26-01-23 09.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
26-01-23 16.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
S : pasien post op amputasi ekstremitas bawah sulit digerakkan
26-16-23 16 : 00 1 O : ku lemah
- TD : 100/50mmHg
- N : 90 x/menit
- S : 36,3
- RR : 21 x/menit
- Fisik lemah
- gerakkan terbatas
A : gangguan mobilitas Fisik
P : identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
-Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu mis. Pagar tempat tidur
- libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
- ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan mis. Duduk
ditempat tidur.
26-01-23 22.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
27-01-23 09.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
27-01-23 22.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
28-01-23 09.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 345
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
30-01-23 09.00 1 S : pasien post op amputasi gangren pedis belum sadar penuh
O : ku lemah
- TD : 120/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 22 x/menit
- CRT > 2 detik
- turgor kulit menurun
- akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Gcs : 346
A : perfusi perifer tidak efektif
P : observasi TTV
- Periksa sirkulasi perifer mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna dan suhu.
- identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi mis. Diabetes, hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh ( lambat)
S : pasien post op amputasi ekstremitas bawah sulit digerakkan
O : ku lemah
- TD : 100/50mmHg
- N : 90 x/menit
- S : 36,3
- RR : 21 x/menit
- Fisik lemah
- gerakkan terbatas
A : gangguan mobilitas Fisik
P : identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
-Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu mis. Pagar tempat tidur
- libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
- ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan mis. Duduk
ditempat tidur.
S : pasien mengeluh adanya sesak nafas
O : ku lemah
-batuk tidak efektif
- terdapat weezhing
- Frekuensi napas berubah
- TD : 119/70mmHg
- N : 99 x/menit
- S : 36,3
- RR : 27x/menit
A : bersihan jalan napas tidak efektif
P : Identifikasi kemampuan batuk
-monitor adanya retensi sputum
- monitor tanda dan gejala saluran napas
- atur posisi semi fowler atau fowler
- kolaborasi dengan tim medis dalam pemebrian nebulizer