Seorang laki-laki usia 14 tahun, dibawa ke unit gawat darurat dengan keluhan penurunan
kesadaran. Sejak dua bulan terakhir, pasien mengalami poliuri, polidipsia, polifagia, dan
penurunan berat badan. Pasien pertama kali sakit seperti ini dan tidak ada riwayat diabetes di
keluarga. Pemeriksaan fisis menunjukkan keadaan umum sakit kritis, kesadaran somnolen,
takikardi, dan pernapasan Kussmaul. Hasil temuan laboratorium awal menunjukkan
hiperglikemia (407 mg/dL), asidosis (pH 7,197), hipokapnea (15,9 mmHg), dan bikarbonat
rendah (6,2 mmol/L). Urinalisis menunjukkan proteinuria (+2), glikosuria (+3), dan ketonuria
(+3). Pasien mendapat tata laksana suplementasi oksigen, cairan parenteral (rehidrasi dan
rumatan dengan tambahan kalium), dan infus insulin. Pasien ditangani selama ±48 jam di unit
gawat darurat dan mengalami perbaikan. Setelah kondisi pasien stabil, insulin kontinyu diubah
menjadi regimen basal bolus. Hasil laboratorium sebelum pasien dipindahkan ke ruang
perawatan anak menunjukkan perbaikan (glukosa darah 153 mg/dL, pH 7,341, pCO2 22,8
mmHg, bikarbonat 14,4 mmol/L). Setelah perawatan selama 8 hari, pasien dipulangkan dan
dijadwalkan untuk berobat jalan.
Tentukan Diagnosa Penyakit
Buat asuhan keperawatan dan konsep penyakit
Kasus 2
Seorang anak laki-laki An. M usia 6 tahun, dibawa oleh ibunya ke RS tanggal 18 Mei 2022.
Pasien datang ke poli dengan keluhan demam sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien kemudian dianjurkan untuk rawat inap di ruang perawatan anak. Saat di kaji ibu
mengatakan Ibu mengatakan demam dan terjadi malam hari, Ibu mengatakan pasien susah
minum serta dipaksa ketika minum, pasien belum ada BAB selama 3 hari dikarenakan feses
keras, ibu mengatakan nafsu makan berkurang, ibu mengatakan pasien mengalami penurunan
berat badan. Terlihat pasien lemas, bibir terlihat kering, Pasien terlihat berbaring saja ditempat
tidur, saat dikaji ibu mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang penyakit anak,
ibu mengetakan tidak mengetahui apa penyebab penyakit anaknya, terlihat ibu bertanya-tanya
terkait penyakit pasien dan terlihat antusias untuk mengetahui tentang. Hasil pemeriksaan fisik
Sakit sedang, Compos mentis & GCS : E4V5M6, N : 89x/menit RR : 23x/menit T : 38,3°C,
Keadaan mukosa bibir kering, lidah kotor, uvula letak simestris di tengah, terdapat gigi yang
rusak pada bagian depan. Bentuk abdomen simestris, tidak terdapat nyeri tekan, auskultasi
bising usus 4x/menit, dan saat dilakuakan perkusi hasilnya hipertymphani. Hasil balance cairan
Tanggal 18 April 2019 : 2 262 – 2376 = - 114 Tanggal 19 April 2019 : 2730 – 2636 = + 94
Tanggal 20 April 2019 : 2942 – 2836 = + 6. Hasil lab Hb : 11,6 mg/dl Ht : 35, 5% Leukosit :
16, 000/mm3, Typhi – O :1/320. Terapi Sanpicilin 3x 600 mg, Paracetamol 3x 200 mg, Rl 500
ml/21 tpm.
Tugas