Anda di halaman 1dari 24

PATOLOGI & PATOFISIOLOGI SEL

Dr. Roihatul Zahroh, SKep.Ns., M.Ked


POKOK BAHASAN

1. Adaptasi sel
2. Jejas sel
3. Penuaan sel
PENDAHULUAN
 Sel merup; partisipan aktif
di lingkungannya, secara
tetap menyesuaikan struktur
& fungsinya untuk
mengakomodasi perubahan
dan stres ekstrasel.
 Sel cenderung
mempertahankan
lingkungan intraselnya
dalam rentang parameter
fisiologis.
 Sel mempertahankan
homeostasis normal.
SEL BEREAKSI TERHADAP PENGARUH YANG
MERUGIKAN, DENGAN CARA:

1.Beradaptasi
2.mempertahankan jejas tidak menetap
3.mengalami jejas menetap dan mati
PROSES ADAPTASI SEL
1. Atrofi (Berkurangnya ukuran
suatu sel/ jaringan), akibat sel /
jaringan tidak digunakan
(imobilisasi) maupun akibat
penurunan rangsang
hormon/saraf.
2. Hipertrofi (Bertambahnya ukuran
suatu sel atau jaringan, akibat
peningkatan beban kerja suatu
sel.
3. Hiperplasia (Peningkatan jumlah
sel), yang terjadi pada suatu
organ akibat peningkatan
mitosis.
PROSES ADAPTASI SEL
4. Metaplasia (perubahan sel dari satu subtipe ke
subtipe lainnya), sebagai respon terhadap cidera.
5. Displasia (kerusakan pertumbuhan sel),
menyebabkan lahirnya sel yang berbeda ukuran,
bentuk dan penampakannya dibandingkan sel
asalnya.
JEJAS SEL
 Cederasel, terjadi apabila suatu sel tidak lagi dapat
beradaptasi terhadap rangsangan.
 Apabila rangsangan terlalu lama / terlalu berat.
 Seldapat pulih dari cedera atau mati bergantung pada sel
tersebut dan besar serta jenis cedera.
 Apabila suatu sel mengalami cedera, maka sel tersebut
dapat mengalami perubahan dalam ukuran, bentuk,
sintesis protein, susunan genetik, dan sifat transportasinya.
PENYEBAB JEJAS SEL
1. Hipoksia (iskemia/oksigenisasi tidak mencukupi).
2. Bahan kimia
3. Agen infeksius
4. Reaksi imunologi
5. Defek genetik
6. Ketidakseimbangan nutrisi
7. Trauma ; Agen fisik & Suhu
8. Penuaan
PROSES KEMATIAN SEL
 Akibat jejas yang paling ekstrim adalah
kematian sel (cellular death).
 Kematian sel dapat mengenai seluruh tubuh
(somatic death) atau kematian umum dan dapat
pula setempat, terbatas mengenai suatu daerah
jaringan teratas atau hanya pada sel-sel tertentu
saja.
 Terdapat dua jenis utama kematian sel, yaitu
apoptosis dan nekrosis.
APOPTOSIS
 Kematian sel terprogram (programmed cell death), yang
normal terjadi dalam perkembangan sel untuk menjaga
keseimbangan pada organisme multiseluler
 Pemadatan kromatin disepanjang inti sel.

 Apoptosis tidak ditandai dengan adanya pembengkakan


atau peradangan, namun sel yang akan mati menyusut
dengan sendirinya dan dimakan oleh sel di sebelahnya.
NEKROSIS
 Kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi
tertentu dalam tubuh. Nekrosis biasanya disebabkan
karena stimulus yang bersifat patologis.
 Faktor yang sering menyebabkan kematian sel nekrotik
adalah hipoksia berkepanjangan, infeksi yang
menghasilkan toksin dan radikal bebas, dan kerusakan
integritas membran sampai pada pecahnya sel.
AKIBAT KEMATIAN SEL
 Kematian sel dapat mengakibatkan gangren.
 Gangren dapat diklasifikasikan sebagai
kering dan basah.
 Gangren kering sering dijumpai
diekstremitas, umumnya terjadi akibat
hipoksia berkepanjangan.
 Gangren basah adalah suatu area kematian
jaringan yang cepat perluasan, sering
ditemukan di organ dalam dan berkaitan
dengan infasi bakteri kedalam jaringan yang
mati tersebut
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai