Askep Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus
Askep Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus
Oleh :
1. Wahyuni Nafisah (2020080001)
2. Dwyky Hizbul Aulia (2020080004)
KELAS A15
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami dengan baik.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Maternitas 1
dengan Materi Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, baik yang disengaja maupun tidak sengaja. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………...…………………………….....…..2
Daftar Isi ....………………………………………………………......3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………..........4
1.2 Rumusan Masalah………………………….....…….....…4
1.3 Tujuan Penulis …………………….…………….....……4
BAB II Pembahasan
2.1 Definisi..............................................................................5
2.2 Etiologi..............................................................................5
2.3 Klasifikasi..........................................................................6
2.4 Patofisiologi.......................................................................6
2.5 Manifestasi Klinis..............................................................7
2.6 Pemeriksaan Diagnostik....................................................8
2.7 Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Kehamilan.............9
2.8 Penatalaksanaan................................................................10
2.9 Komplikasi........................................................................16
2.2.1 Prognosis.........................................................................17
BAB III Asuhan Keperawatan........................................................................18
BAB IV Penutup
Kesimpulan……………………………………......................28
Saran ………………………………………………...............28
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
Diabetes mellitus dapat merupakan kelainan herediter
dengan cara insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi
darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya
glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak
kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-
perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga
dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
5
2.3 Klasifikasi
2.4 Patofisiologi
6
oleh dokter spesialis kebidanan dan dokter spesialis penyakit
dalam.
Biasanya setelah bayi lahir maka kadar gula darah akan
kembali normal, apabila tidak, maka perlu dilanjutkan
pemberian antidiabetes oral sampai jangka waktu tertentu. Pada
kehamilan normal terjadi banyak perubahan pada pertumbuhan
dan perkembangan fetus secara optimal. Pada kehamilan
normal kadar glukosa darah ibu lebih rendah secara bermakna.
Hal ini disebabkan oleh :
1. Pengambilan glukosa sirkulasi meningkat
2. Produksi glukosa dari hati menurun
3. Produksi alanin (salah satu precursor glukoneogenesis )
menurun.
4. Aktifitas ekskresi ginjal meningkat
5. Efek-efek hormon gestasional (kortisol, human plasenta
lactogen, estrogen, dll)
6. Perubahan metabolism lemak dan asam amino
7
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur
jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat
dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena
tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan
memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang
berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM
walaupun banyak makan akan tetap kurus.
a) Kriteria Diagnosis:
8
7. Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa
tetap istirahat dan tidak merokok. Apabila hasil
pemeriksaan tidak memenuhi criteria normal atau DM,
maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa
Darah Puasa Terganggu) dari hasil yang diperoleh.
TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah pembebanan
antara 140 – 199 mg/dl
GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125mg/dl.
c) Reduksi Urine
9
5. Insufisiensi plasenta
2.8 Penatalaksanaan
1. Terapi Diet
10
J I : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus
dihabiskan.
J 2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam
makan terdaftar.
J 3 : jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan
makanan manis).
Sifat-sifat diet B2
1. Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari tetapi mengandung protein
11
kurang.
2. Komposisi sama dengan diet B, (68 % hidrat arang, 12 % protein dan
20 % lemak) hanya saja diet B2 kaya asam amino esensial.
3. Dalam praktek hanya terdapat diet B2 dengan diet 2100 – 2300 kalori /
hari. Karena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah.
Sifat diet B3
1. Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari).
2. Rendah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein 40
gram/hari.
3. Karena alasan No 2 maka hanya dapat disusun diet B3 2100 kalori dan
2300 / hari. (bila tidak akan merubah jumlah protein).
4. Tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
5. Dipilih lemak yang tidak jenuh. Semua penderita diabetes mellitus
dianjurkan untuk latihan ringan yang dilaksanakan secara teratur tiap
hari pada saat setengah jam sesudah makan. Juga dianjurkan untuk
melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan maksud
untuk menurunkan BB. Penyuluhan kesehatan, untuk meningkatkan
pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui perorangan antara
dokter dengan penderita yang datang. Selain itu juga dilakukan melalui
media-media cetak dan elektronik.
12
Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5
gr/kgBB
13
Obat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam
DMG karena efek teratogenitasnya yang tinggi dan dapat
diekskresikan dalam jumlah besar melalui ASI.
14
3. Insulin injeksi
4. Meningkatkan sensitivitas insulin
5. Biguanid/metformin
6. Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)
7. Memengaruhi penyerapan makanan
8. Acarbose
9. Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral
(minuman manis atau permen) 6-8 minggu setelah
melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma
glukosa puasa dan OGTT 75 gram glukosa. Pasien
gemuk penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB,
karena diperkirakan akan menjadi DM dalam 20
tahun kemudian
2. Terapi Insulin
15
kehamilan diakhiri lebih dini sebaiknya kehamilan 36-37
minggu. Lebih-lebih bila kehamilan disertai komplikasi,
maka dipertimbangkan untuk menghindari kehamilan lebih
dini lagi baik dengan induksi atau seksio sesarea dengan
terlebih dahulu melakukan amniosentesis. Dalam
pelaksanaan partus pervaginam, baik yang tanpa atau
dengan induksi, keadaan janin harus lebih diawasi jika
mungkin dengan pencatatan denyut jantung janin terus –
menerus.
3. Olahraga
2.9 Komplikasi
16
c) Tanda terjadi komplikasi pada DM gestasional
1. Makrovaskular: stroke, penyakit jantung
koroner,ulkus/ gangren.
2. Mikrovaskular: retina (retinopati) dan ginjal (gagal
ginjal kronik), syaraf (stroke,neuropati).
3. Koma: hiperglikemi, hipoglikemi, stroke
2.2.1 Prognosis
17
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Diagnosa Keperawatan
Kriteria evaluasi :
Mempertahankan kadar gula darah puasa antara 60-100
mg/dl dan 2 jam sesudah makan tidak lebih dari 140 mg/dl.
1 Timbang berat badan setiap Penambahan berat badan adalah kunci petunjuk untuk
kunjungan prenatal. memutuskan penyesuaian kebutuhan kalori.
2 Kaji masukan kalori dan pola Membantu dalam mengevaluasi pemahaman pasien
makan dalam 24 jam. tentang aturan diet.
3 Tinjau ulang dan berikan Kebutuhan metabolisme dari janin dan ibu membutuhkan
informasi mengenai perubahan perubahan besar selama gestasi memerlukan pemantauan
yang diperlukan pada ketat dan adaptasi
penatalaksanaan diabetic.
4 Tinjau ulang tentang pentingnya Makan sedikit dan sering menghindari hiperglikemia ,
makanan yang teratur bila sesudah makan dan kelaparan.
memakai insulin.
5 Perhatikan adanya mual dan Mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi
muntah khususnya pada karbohidrat yang dapat mengakibatkan metabolisme
trimester pertama. lemak dan terjadinya ketosis.
6 Kaji pemahaman stress pada Stress dapat mengakibatkan peningkatan kadar glukosa,
diabetic. menciptakan fluktuasi kebutuhan insulin.
7 Ajarkan pasien tentang metode Kebutuhan insulin dapat dinilai berdasarkan temuan
finger stick untuk memantau glukosa darah serum secara periodic
glukosa sendiri.
8 Tinjau ulang dan diskusikan Hipoglikemia dapat terjadi secara cepat dan berat pada
tanda gejala serta kepentingan trimester pertama karena peningkatan penggunaan glukosa
hipo atau hiperglikemia. dan glikogen oleh ibu dan perkembangan janin.
Hiperglikemia berefek terjadinya hidramnion.
9 Instruksikan untuk mengatasi Pengguanaan jumlah besar karbohidrat sederhana untuk
hipoglikemia asimtomatik. mengatasi hipoglikemi menyebabkan nilai glukosa darah
meningkat.
10 Anjurkan pemantauan keton Ketidakcukupan masukan kalori ditunjukkan dengan
urine. ketonuria, menandakan kebutuhan terhadap peningkatan
18
karbohidrat.
Mandiri
19
2) Resiko Tinggi cidera janin berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa maternal, perubahan pada
sirkulasi.
Kriteria evaluasi :
Menunjukan reaksi Non stress test dan Oxytocin Challenge
Test negative atau Construction Stress Test secara normal.
11 Kaji HbA1c setiap 2 – 4 Insiden bayi malformasi secara kongenital meingkat pada wanita
20
minggu sesuai indikasi. dengan kadar HbA1c tinggi pada awal kehamilan atau sebelum
konsepsi.
Kaji kadar albumin Tes serum albumin glikosilat menunjukkan glikemia lebih dari
glikosilat pada getasi beberapa hari.
12 minggu ke 24 sampai ke
28 khususnya pada ibu
dengan resiko tinggi.
Dapatkan kadar serum alfa Insiden kerusakan tuba neural lebih besar pada ibu diabetik dari
fetoprotein pada gestasi pada non diabetik bila kontrol sebelum kehamilan sudah buruk.
13
minggu ke 14 sampai
minggu ke 16.
Siapkan untuk Ultrasonografi bermanfaat dalam memastikan tanggal gestasi dan
ultrasonografi pada gestasi membantu dalam evaluasi retardasi pertumbuhan intra uterin.
14
minggu ke 8, 12, 18, 28,
36 sampai minggu ke 38.
Lakukan non stress test Mengetahui kesehatan janin dan kedekatan perfusi plasenta.
dan Oxytocin Challenge
15
Test atau Construction
Stress test dengan tepat.
Dapatkan sekuensial Penurunan kadar estriol dapat menunjukkan penurunan fungsi
serum atau specimen urine plasenta, menimbulkan retardasi pertumbuhan intra uterin dan
16 24 jam terhadap kadar lahir mati.
estriol setelah gestasi
minggu ke 30.
Bantu untuk persalinan per Membantu menjamin hasil positif untuk neonatus. Insiden lahir
vaginam atau seksio. mati meningkat secara bermakna pada gestasi lebih dari minggu
17
ke-36. Makrosomia sering menyebabkan distosia dengan
sefalopelvis disproporsi.
21
3) Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan
dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah
abnormal atau anemia, hipoksia jaringan dan
perubahan respon imun.
Kriteria evaluasi :
Tetap normotensif.
Mempertahankan normoglikemia.
Bebas dari komplikasi seperti infeksi, pemisahan
plasenta.
22
Kolaborasi Mendeteksi ancaman ketoasidosis, menentukan adanya ancaman
hipoglikemia.
Pantau kadar glukosa
10
serum setiap kunjungan.
Dapatkan urinalisa dan Membantu mencegah atau mengatasi pielonefritis. Monilial
kultur urin, kultur rabas vulvovaginitis dapat menyebabkan sariawan oral pada bayi baru
11 vagina, berikan lahir.
antibiotika sesuai
indikasi.
Kumpulkan spesimen Kemajuan perubahan vaskuler dapat merusak fungsi ginjal
untuk ekskresi protein dengan diabetes jangka panjang atau berat.
12 total, klirens kreatinin
nitrogen urea darah dan
kadar asam urat.
Jadwalkan pemeriksaan Latar belakang retinopati dapat berlanjut selama kehamilan
oftalmologi selama karena keterlibatan vaskuler berat. Terapi koagulasi laser dapat
trimester pertama, memperbaiki dan menurunkan fibrosis optik.
trimester kedua dan
13
ketiga bila berada
dalam diabetes
klasifikasi kelas D atau
diatasnya.
Siapkan untuk Mengetahui adanya tanda makrosomia dan diproporsi
ultrasonografi pada cephalopelvis.
gestesi ke-8, 12, 26, 36
dan 38 untuk
menentukan ukuran
14
janin dengan
menggunakan diameter
biparietal, panjang
femur dan perkiraan
berat badan janin.
Mulai terapi intra vena Glukagon adalah substansi alamiah yang bekerja pada glikogen
dengan dekstrose 5%, hepar dan mengubahnya menjadi glukosa yang memperbaiki
berikan glukogon sub status hipoglikemik.
15 cutan bila dirawat di
rumah sakit dengan
shock insulin dan tidak
sadar. Ikuti dengan
pemberian susu skim 8
oz bila mampu menelan
23
4) Kurang pengetahuan mengenai kondisi diabetes, prognosis
dan kebutuhan tindakan berhubungan dengan kurang informasi,
kesalahan informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
Kriteria evaluasi :
Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diabetes selama kehamilan.
Mengungkapkan pemahaman tentang prosedur, tes laboratorium dan
aktivitas yang melibatkan pengontrolan diabetes.
Mendemonstrasikan kemahiran memantau sendiri dan pemberian
insulin.
No Intervensi Rasional
Mandiri Rasional: Diabetes mellitus gestasional besisiko terhadap
Kaji pengetahuan tentang ambilan glukosa yang tidak efektif dalam sel, penggunaan
1 proses dan tindakan terhadap lemak dan protein untuk energi secara berlebihan dan dehidrasi
penyakit termasuk hubungan seluler saat air dialirkan dari sel oleh konsentrasi hipertonik
dengan diet, latihan, stres dan glukosa dalam serum.
kebutuhan insulin.
Berikan informasi tentang Rasional: Perubahan metabolik prenatal menyebabkan
cara kerja dan efek kebutuhan insulin berubah. Trimester pertama kebutuhan
merugikan insulin dan tinjau insulin rendah tetapi menjadi dua kali dan empat kali selama
ulang alasan menghindari trimester kedua dan ketiga. Meskipun insulin tidak melewati
obat hipoglikemi oral. plasenta, agen hipoglikemi oral dapat dan potensial
membahayakan janin.
Jelaskan penambahan berat Rasional: Pembatasan kalori dengan akibat ketonemia dapat
badan normal. menyebabkan kerusakan janin dan menghambat penggunaan
protein optimal.
Berikan informasi tentang Rasional: Latihan setelah makan dapat membantu mencegah
kebutuhan program latihan hipoglikemia dan menstabilkan penyimpangan glukosa, kecuali
ringan. terjadi peningklatan glukosa berlebihan, dimana latihan dapat
meningkatkan ketoasidosis.
Berikan informasi mengenai Rasional: Peningkatan pengetahuan dapat menurunkan rasa
dampak kehamilan pada takut, meningkatkan kerja sama dan membantu menurunkan
kondisi diabetes dan harapan komplikasi janin.
masa depan.
Diskusikan mengenali tanda Rasional: Penting untuk mencari pertolongan medis awal untuk
infeksi. menghindari komplikasi.
Anjurkan mempertahankan Rasional: Bila ditinjau ulang oleh praktisi pemberi perawatan,
pengkajian di rumah terhadap catatan harian dapat membantu bagi evaluasi dan perubahan
kadar glukosa serum, dosis terapi
insulin, diet dan latihan.
Bantu untuk mempelajari Rasional: Adanya gejala hipoglikemia seperti diaforesis,
pemberian glukosa, sensasi kesemutan dan palpitasi dengan kadar glukosa dibawah
instruksikan untuk 70 mg/di memerlukan tindakan dengan segera. Penggunaan
menyertainya dengan glukagon sebagai kombinasi susu dapat meningkatkan kadar
susu 8 oz dan periksa ulang glukosa serum tanpa resiko berbalik menjadi hiperglikemia.
24
kadar glukosa dalam 15
menit.
Kriteria evaluasi :
No Intervensi Rasional
.
Mandiri Hiperglikemia maternal pada periode pranatal meningkatkan
Tinjau ulang riwayat makrosomia, membuat janin berisiko terhadap cedera kelahiran
pranatal dan kontrol karena distosia atau disporsia sefalopelvis. Kadar glukosa
maternal. maternal yang tinggi pada kelahiran meransang pankreas janin
1
mengakibatkan hiperinsulinemia.
Periksa adanya glukosa Rasional: Peningkatan glukosa dan kadar keton menandakan
atau keton dan albumin ketoasidosis yang dapat mengakibatkan asidosis janin dan
2
dalam urin ibu dan pantau potensial cedera susunan syaeaf pusat.
tekanan darah.
Observasi tanda vital. Rasional: Peningkatan infeksi asenden, dapat mengakibatkan
3
sepsis neonatal.
Anjurkan posisi rekumben Rasional: Meningkatkan perfusi plasenta dan meningkatkan
4
lateral selama persalinan. kesediaan oksigen untuk janin.
Lakukan dan bantu Rasional: Persalinan yang lama dapat meningkatkan resiko dis
dengan pemeriksaan janin.
5 vagina untuk menentukan
kemajuan persalinan.
Kolaborasi
6
Tinjau hasil tes pranatal Rasional: Memberikan informasi tentang cadangan pada plasen
seperti profil biofisikal, tes untuk oksigenasi janin selama periode intrapartal.
nonstres dan tes stres
kontraksi.
Dapatkan atau tinjau ulang Rasional: Memberikan informasi tentang maturasi paru janin.
7 hasil dari amniosentesis
dan ultrasonografi.
25
Pantai kadar glukosa Rasional: Peningkatan kebutuhan energi, penurunan kadar
serum maternal dengan glikogen.
8 finger stick setiap jam,
kemudian setiap 2-4 jam
sesuai indikasi.
Observasi frekuensi Rasional: Tacikardi, bradikardi atau deselerasi lambat pada
9
denyut jantung janin. penurunan variabilitas menandakan kemungkinan hipoksia jan
Lakukan pemberian cairan Rasional: Mempertahankan normoglikemia tanpa pemberian
10 dekstrose 5% per glukosa sampai persalinan aktif mulai.
parenteral.
Siapkan untuk induksi Rasional: Mendapatkan kelahiran dari bayi sesuai usia gestasi
persalinan dengan yang tepat.
11
oksitosin atau seksio
saesar.
Kriteria evaluasi :
26
Mengungkapkan kesadaran tentang perasaan mengenai
diabetes dan persalinan.
Menggunakan strategi koping yang tepat.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
27
Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan
(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama
kali saat kehamilan berlangsung.
B. SARAN
28