GERIATRI
Gerontologi : ilmu yang mempelajari proses menua & semua aspek biologi,
sosiologi yang terkait dengan proses penuaan
Geriatri : cabang ilmu kedokteran yang menitikberatkan pada
pencegahan,diagnosis,pengobatan dan pelayanan kesehatan pada usia lanjut
KARAKTERISTIK
PASIEN GERIATRI
Jaringan menjadi
Rusak
LINGKUNGAN
Organ tubuh
Menjadi tua
Menua
Proses normal
Dewasa sehat “frail”
Cadangan sistem fisiologis berkurang
Menurun kemampuan usila berespon terhadap stres
Rentan terhadap penyakit
SINDROM GERIATRI
Kumpulan gejala dan atau tanda klinis, dari satu atau lebih
penyakit, yang sering dijumpai pada pasien geriatri.
Sindrom serebral
Gangguan saraf otonom
Jatuh
Gangguan kesadaran dan kognitif
Inkontinensia (urin dan alvi)
Penyakit tulang dan patah tulang
Dekubitus
FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN OTONOM
Hipotensi postural
Penurunan tekanan sistolik 20 mmHg
b). Farmakologik
obat pilihan : fludrokortison ekspansi volume
darah
efek samping : hipertensi, edema, gagal jantung
vasokonstriktor
caffein ( 2 cangkir kopi = 200 – 250 mg )
HOMEOTERMIK
Hipotermik
Hipertermik
Predominan pada usia lanjut
Morbiditas & Mortalitas
Gangguan regulasi temperatur:
Temperatur tubuh 35 °C
rektal
Hipotermi eksidental
(tidak disengaja / spontan)
Mortalitas 35 - 50 %
KLINIS HIPOTERMI EKSIDENTAL
TEMP. TUBUH GEJALA
36 °C Vasokontriksi perifer, Menggigil
35 °C Lemah, Kulit teraba dingin, Apati, Bicara tidak jelas,
Cara berjalan kacau
34 – 33 °C Koordinasi jelek, Konfusio
32 – 31 °C Bradikardi, Bradipnoe
30 – 29 °C Tremor, Kejang, Kulit dingin
EKG : Gel-J, AF lambat, PR
28 – 27 °C Resiko VF ; Hipotensi, Reflex tendo (-); Trombosis,
Pankreatitis, Koma
26 – 24 °C Ventrikel fibrilasi, Edem paru
< 23 °C Apnoe, Reflekx pupil (-), kulit sangat dingin; Nadi
(-), Cardiac arrest, EKG isoelektrik
PENGELOLAAN
PEMANASAN BERTAHAP, NAIK 0,5 °C TIAP JAM
Temperatur kamar 25 °C
Selimut hangat
Monitor tekanan darah
Lain – lain : mis ; infus hangat
KOMPLIKASI :
TERJADI VASODILATASI EKSTENSIF :
Hipotensi
Iskemia organ-2 ( cor )
Temperatur sentral
1. Heat stress
2. Heat fatigue
3. Heat syncope
4. Heat cramps
5. Heat exhaustion
6. Heat stroke
Tipe klasik
Tipe exersional
PREVALENSI
• 1/3 orang usia lanjut di masyarakat jatuh / tahun
• 10 – 25 %, patah tulang / perawatan di rumah sakit
FALL (s)
“a true Geriatric Giant”
Peristiwa jatuh tampak pada skema di bawah ini
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik
Perubahan neuro
muskuler, Lingkungan yang
Gaya berjalan & reflek tidak mendukung
postural karena menua (berbahaya)
KOMPLIKASI
Pencegahan :
- identifikasi dan eliminir f.risiko
- penilaian keseimbangan/gait
- mengatur/mengatasi f.situasi
Pendekatan diagnostik : assesment geriatri
Pengobatan
Proses Berkemih Normal
A D
Otot
dasar
panggul
Keterangan:
A. Syaraf parasimpatik kolinergik kontraksi m. detrusor VU
B. Syaraf simpatik relaksasi m. detrusor VU dengan menghambat
parasimpatik
C. Syaraf simpatik relaksasi m. detrusor VU ( adrenergik)
D. Syaraf simpatik kontraksi leher VU dan uretra ( adrenergik)
E. Syaraf somatik (n pudenda) kontraksi otot dasar panggul
Proses Defekasi Normal
Spincter ani
INKONTINENSIA URIN
Kesehatan : Psikososial :
Kurang minum dehidrasi Malu menarik diri dari lingkungan
ISK berulang Kehilangan percaya diri
Depresi
Di masukkan institusi
PERUBAHAN PADA LANSIA
Terapi Khusus Θ
Tipe Urgensi
- Diluar kemauan, mendadak, Tdk dapat ditahan
- Kemampuan Menunda Berkemih Θ
- timbul Sensasi kandung kemih penuh
Patofisiologi :
Desakan Mekanik dari dalam kandung
kemih sangat tegang saat penuh karena
bendungan Bocor keluar
Penyebab :
- Pembesaran prostat
- Kista / Penyempitan Uretra
- Gangguan kontraksi kandung kemih oleh
karena Diabetik Neuropati
Tipe Fungsional
- Urin keluar dini
- Disebabkan karena gangguan fisik /
mobilitas, kognitif, atau
situasi lingkungan yang belum siap
- Faktor Psikologik : Marah, Depresi
Sering Terdapat kombinasi lebih dari satu
macam tipe inkontinensia urin pada satu
penderita.
Penting :
- Menentukan tipe inkontinensia urin, untuk
merencanakan manajemen inkontinensia yang tepat.
Sindroma Serebral
Kumpulan gejala yang terjadi akibat perubahan patologik
dari aliran darah
Dekubitus :
Kerusakan / kematian kulit sampai jaringan
Di bawah kulit, bahkan menembus otot
Sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
Pada suatu area secara terus menerus
Sehingga mengakibatkan
Gangguan sirkulasi darah setempat
Ulkus terjadi disebabkan gangguan aliran darah setempat
& juga keadaan umum penderita
Area terjadi dekubitus :
Tempat diatas tonjolan tulang & tidak dilindungi cukup
dgn lemak subkutan ( misal : sakrum, trokanter mayor,
spina ischiadica anterior superior, tumit, siku )
Usia Lanjut Potensi Besar Dekubitus (akibat perubahan kulit
karena tambahnya usia) :
• Berkurangnya Jaringan Lemak Subkutan
• Berkurangnya jaringan kolagen dan elastik
• Menurunnya efisiensi kolateral kapiler pada
Kulit kulit lebih tipis dan rapuh
Faktor Mekanik
• Faktor Teregangnya Kulit.
• Faktor Terlipatnya Kulit.
Upper Limbs 3%
Sacrum 31%
Trochanters 10%
Buttocks 27%
Lower Limbs 5%
Heels 20%
Penderita berbaring terlentang diatas kasur busa biasa
Penderita berbaring diatas kasur air, dgn temperatur air dpt diatur sesuai yg diinginkan
A
A
A
A B A B
Area bahaya
pd posisi
telentang Lipatan gluteal