Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN LEOPOLD

A. Definisi

Pemeriksaan palpasi Leopold merupakan suatu teknik pemeriksaan pada ibu


hamil dengan cara perabaan pada perut ibu berdasarkan teori yang telah dikembangkan
oleh Leopold. Tujuan untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga
berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu. Sebelum pemeriksaan, Bumil akan
diminta untuk buang air kecil guna mengosongkan kandung kemih. Hal ini dilakukan
agar Bumil lebih nyaman saat proses perabaan perut dengan metode Leopold.
Selanjutnya, Bumil akan diminta berbaring telentang dengan kepala sedikit ditinggikan,
lalu dokter atau bidan akan meraba perut Bumil dengan empat langkah berikut:

B. Macam- macam pemeriksaan leopold


1. Leopold 1
menempatkan kedua telapak tangan di bagian atas perut untuk menentukan letak
bagian tertinggi rahim. Kemudian, dokter meraba perlahan area ini untuk
memperkirakan bagian tubuh bayi yang berada di sana.
Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya bundar. Sedangkan, bokong bayi akan
terasa seperti objek besar dengan tekstur lembut. Pada sekitar 95% kehamilan, posisi
bokong berada di bagian tertinggi rahim ini.

Teknik pemeriksaan leopold 1 :


a. Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki di tekuk 45 derajad) atau lutut
bagian dalan di ganjal bantal dan pemeriksaan menghadap ibu
b. Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping
umbilical
c. Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
d. Meraba bagian fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan , tentukan
bagian janin

Hasil:

a. Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah
keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
b. Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah
lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
c. Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba
kosong.

2. Leopold 2
kedua telapak tangan dokter akan meraba perlahan kedua sisi perut Bumil, tepatnya di
area sekitar pusar. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bayi Bumil menghadap
ke kanan atau ke kiri.Caranya adalah dengan membedakan letak punggung bayi dan
anggota tubuh lain. Punggung bayi akan terasa lebar dan keras, sedangkan bagian
tubuh lain akan terasa lebih lembut, tidak beraturan, dan dapat bergerak.

Teknik pemeriksaan leopold II:

a. Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu\
b. Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada
ketinggian yang sama
c. Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak
tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil
(ekstremitas).

Hasil:

a. Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat


digerakkan
b. Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak
jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.

3. Pemeriksaan leopold III


meraba bagian bawah perut Bumil menggunakan jempol dan jari-jari dari salah satu
tangannya saja, misalnya tangan kanan atau tangan kiri. Mirip dengan Leopold 1, cara
ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi yang berada di bagian bawah
rahim. Bila teraba keras, berarti kepala. Namun, bila terasa seperti objek bergerak,
berarti tungkai atau kaki. Jika teraba kosong, bisa jadi bayi berada dalam posisi
melintang dalam rahim. Tahap perabaan ini juga bisa membantu dokter
memperkirakan berat bayi dan volume air ketuban.

Teknik:

a. Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
b. Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu
c. Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian
terbawah bayi
d. Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang
bagian terbawah janin.

Hasil:

a. Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong
b. Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah
digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).

4. Pemeriksaan leopold IV
meraba bagian bawah perut Bumil dengan kedua telapak tangannya. Cara ini dapat
membantu mengetahui apakah kepala bayi sudah turun sampai rongga tulang panggul
(jalan lahir) atau masih di area perut. Bila sudah masuk penuh sampai rongga
panggul, seharusnya kepala bayi akan sulit atau tidak lagi bisa diraba.

Teknik:

a. Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
b. Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
c. Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
yang meraba dinding bawah uterus.
d. Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak
bertemu (divergen)
e. Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi
(bila presentasi kepala upayakan memegang  bagian kepala di dekat leher dan bila
presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
f. Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-jari
tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki pintu atas panggul.

Hasil:

a. Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian terendah
janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa
membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian terendah janin sudah
memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
b. Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba kepala,
kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari, bagian kepala yang
sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP)

Menetukan usia kehamilan :

Keterangan:

 Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis
 Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat
 Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat
 Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat
 Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat
 Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara Prosesus
Xipoideus dan pusat
 Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah Prosesus
Xipoideus
 Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara Prosesus
Xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk
membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).

Anda mungkin juga menyukai