KELOMPOK 1 :
HILMATIANA (PO7124322007)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Palpasi leopold merupakan pemeriksaan obstetric secara palpasi pada abdomen
dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan janin dengan menilai letak dan
presentasi janin dalam kandungan. Dalam kebidanan perasat ini dikenal dengan
“Palpasi Leopold”. Palpasi Leopold dilakukan dengan 4 langkah yaitu : leopold 1,
leopold II, Leopold III, dan Leopold IV. Masing-masing langkah mempunyai
tujuan tersendiri.
Menentukan Tinggi Fundus Uteri di ukur dengan midline atau pita ukur dari atas
sympisis sampai dasar Rahim. Dari ukuran TFU ini bisa diketahui pula umur
kehamilan. Dari hasil riset, cara yang paling tepat adalah USG, tetapi dalam
praktik klinik kebidanan, penentuan TFU yang disarankan adalah dengan pita
ukur untuk mengukur tepi atas sympisis pubis sampai dengan fundus uteri dalam
cm.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus
b. Bagaimana cara mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau
kiri ibu.
c. Bagaimana cara mengetahui bagian janin yang ada dibawah uterus
d. Bagaimana cara mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada difundus
b. Untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri ibu
c. Untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah uterus
d. Untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan mengetahui apakah
kepala sudah masuk panggul atau belum
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam melakukan pemeriksaan leopold ibu hamil disuruh berbaring, kepala dan
dan bahu sedikit ditinggikan dengan memakai bantal. Pemeriksa (seorang bidan)
berdiri disebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah Palpasi
bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Pada pembahasan ini
dibahas tentang cara pemeriksaan leopold abdomen yang terdiri dari leopold 1, 2,
3, dan leopold 4.
a. Leopold 1
Leopold I digunakan untuk menentukan tinggi fundus uteri, bagian
janin dalam fundus, dan konsistensi fundus. Pada letak kepala akan teraba
bokong pada fundus, yaitu tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat.
Variasi Knebel dengan menentukan letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fundus dan tangan lain diatas simfisis (Manuaba, 2010:118).
1. Letakkan kedua tangan di samping kanan dan kiri perut ibu hamil.
2. Tahan satu tangan disatu sisi abdomen ibu, sementara permukaan
jari tangan yang lain secara bertahap mempalpasi ibu pada sisi yang
lain dari bagian bawah uterus sampai dengan fundus.
3. Rasakan bagian-bagian yang di palpasi, jika bagian yang di palpasi
teraba keras seperti papan maka itu merupakan bagian punggung
janin. Jika tidak teraba keras atau teraba bagian kecil maka itu
bagian ekstremitas janin.
4. Ulangi tindakan no.3 pada sisi abdomen yang lain. Tangan yang
telah digunakan untuk mempalpasi tetap diam di tempat dan tangan
lainnya melakukan palpasi pada sisi yang lain.
5. Tentukan bagian mana yang teraba keras, jika teraba keras
memanjang seperti papan pada bagian kanan ibu maka letak
punggung kanan (Pu-Ka), jika yang teraba keras memanjang seperti
papan pada bagian kiri, maka posisi janin punggung kiri (Pu-Ki).
c. Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin di atas simfisis ibu dan bagian
terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau masih bisa
digoyangkan (Manuaba, 2010:119).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Murtiningsi. 2020. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil Palpasi Abdomen Leopold.
Jakarta: Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Jayakarta.