Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elya Surya Nugraha

NIM : 230501110238

MEMBATASI MASA DEPAN:

PERNIKAHAN DINI DALAM REALITAS ANAK-ANAK

Pernikahan Dini pada usia anak-anak adalah isu yang kompleks dan penting
dalam masyarakat. Pernikahan dini, yang sering kali terjadi Pada usia di bawah 18
tahun, memiliki dampak yang signifikan pada anak- anak yang terlibat. Maka dari itu
kita akan menggali beberapa aspek penting terkait pernikahan dini pada anak.

Pertama-tama, pernikahan dini sering kali berdampak negatif pada Pendidikan


anak-anak. Anak-anak yang menikah di usia muda cenderung menghentikan pendidikan
mereka, atau setidaknya menghadapi Kesulitan dalam menyeimbangkan pernikahan
dengan kehidupan sekolah. Ini dapat mengakibatkan keterbatasan peluang mereka untuk
meraih impian karier dan mendapatkan pendidikan yang cukup. Selain itu, pernikahan
dini dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental pada anak-anak. Tubuh
mereka mungkin belum sepenuhnya berkembang untuk menghadapi kehamilan dan
persalinan. Selain itu, mereka mungkin tidak siap secara emosional dan mental untuk
menghadapi tekanan pernikahan. Ini dapat mengakibatkan stres, depresi, dan masalah
kesehatan lainnya.

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah pernikahan dini sering kali terkait
dengan pernikahan paksa, yang melanggar hak asasi manusia. Anak-anak mungkin
dipaksa untuk menikah terhadap kehendak mereka sendiri dan ini melanggar hak
mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri. Hak anak memiliki kaitan yang sangat
erat dengan pernikahan dini. Pernikahan Dini sering kali melibatkan pelanggaran hak-
hak anak dalam berbagai cara:
1. Hak untuk Hidup, Bertumbuh, dan Berkembang

Anak-anak memiliki hak untuk hidup, bertumbuh, dan berkembang


secara sehat. Pernikahan dini dapat mengancam hak ini, karena tubuh mereka
mungkin belum cukup matang untuk menghadapi kehamilan dan Persalinan,
yang dapat mengakibatkan resiko resehatan yang serius.

2. Hak untuk Pendidikan


Anak-anak memiliki hak untuk menerima Pendidikan yang berkualitas.
Pernikahan dini sering kali menghambat arses anak-anak terhadap pendidikan,
rarena mereka harus menghen -tikan sekolah untuk memenuhi tugas pernikahan
dan keluarga.
3. Hak untuk Kesehatan
pernikahan dini dapat mengancam hak anak-anak untuk hidup sehat.
Pernikahan yang terjadi dalam usia yong bolum matang maka masalah kesehatan
reproduksi akan terjadi keseha tan reprodutri bukan hanya bebas dari penyatit,
aran tetapi bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman
dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.
Pernikahan dini mengakibatkan kesehatan reproduksi menjadi lemah dan
mengakibatkan keguguran pada saat mongandung sangat tinggi Perempuan yang
melahirkan anak di usia dini menghadapi risiko masalah kesehatan yang tinggi,
kecacatan dan kematian serta risiko bayı tahir yang kurang stabil Dalam jangra
panjang masalah kesehatan reproduksi buran hanya berdampak secara Fisik,
akan tetapi berpengaruh terhadap kesehatan emosi dan mental,keadaan ekonomi,
dan kesejahteraan sosial
4. Hak untuk Partisipasi
Anak-anak memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pernikahan dini yang
dipaksakan dapat mengabaikan hak ini karena sering kali mereka tidak memiliki
pilihan atau suara dalam keputusan tersebut
5. Hak Bebas dari Kekerasan
Undang-Undang Dasar 1995 mengamanatkan perlindungan anak dalam
Pasal 28B ayat (2) mengatakan bahwa setiap anak berhak atas keberlangsungan
hidup, tumbuh kembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminası, Setiap anak mempunyai keterbatasan dalam memahami dan
melindungi diri dan berbagai pengaruh sistem yang ada, sehingga supaya anak
mampu bertanggung jawab atas kehidupan berbangsa dan bernegara.Pentingnya
upaya perlindungan anak untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan
memberikan jaminan penuh hak-hak anak tanpa diskriminasi.
6. Hak Perlindungan dan Eksploitasi
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perubahan Pertama UU No. 35 Tahun
2014 tentang Perlindungan Anak mengatur bahwa negara, pemerintah, Keluarga,
dan masyarakat bertanggung jawab untuk mengatasi terjaminnya
penyelenggarakan hak dan perlindungan anak secara optimal. Memang menurut
Pasal 26. ayat 1 poin C diatur bahwa tanggung jawab orangtua adalah mencegah
perkawinan anak ( Dedi Herdian, 2018 2). \
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh anak dibawah
umur yang belum genap 18 tahun baik perempuan maupun laki-laki. Pernikahan
dini dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, karena akan menyebabkan
anak putus sekolah, kehilangan kesempatan tumbuh dan berkembang secara
Fisik, serta terteksploitasi. Pada dasarnya perlindungan terhadap anak
mempunyai dua tujuan, yaitu memenuhi keberlangsungan anak sesuai hak-hak
anak dan kesejahteraan anak

Oleh karena itu, hak anak adalah dasar yang penting dalam mengatasi
pernikahan dini. Perlindungan hak anak adalah cara untuk memastikan bahwa anak-
anak diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan aman, sehat, dan
sesuai dengan kehendak mereka, tanpa terjebak dalam pernikahan dini yang merugikan
Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk melindungi anak-anak dari
pernikahan paksa. Pernikahan dini juga dapat mempengaruhi perkembangan sosial
anak- anak Mereka mungkin terisolası daşı teman-teman sebaya dan Kesempatan untuk
berkembang dalam lingkungan yang mendukung perkembangan sosial yong sehat. Ini
dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kesulitan dalam berinteraksi dengan masyarakat
secara umum.

Untuk mengatası pernikahan dını pada anak-anak, diperlukan upaya serius dari
pemerintah, masyarakat, dan lembaga lembaga terkait perlindungan anak Penegakan
hukum yang ketat terhadap pernikahan anak-anak dan pernikahan paksa sangatlah
penting Pendidikan yang mencakup kera- mak daran akan masalah ini juga harus
dikelola dan disebarkan ke masyarakat agar orang tua dan anak-anak sendiri dapat
mengidentifikasi resiko pernikahan dini.

Pada akhirnya, pernikahan dini pada anak-anak adalah masalah serius yang
memerlukan perhatian dan tindakan bersama. Untuk mengatasi Permasalahan
pernikahan dini pada anak-anak, perlu ada upaya yang serius dari berbagai pihak.
Berikut beberapa solusi dari saya yang dapat kita terapkan bersama:

1. Pendidikan dan Kesadaran

a. Kampanye pendidikan publik yang kuat tentang dampak negatif pernikahan dini,
baik melalui media massa, sekolah, atau program-program komunitas contohnya
seperti CEPAK "Cegah Perkawinan Anak".
b. Pendidikan seks yang komprehensif disekolah untuk memberikan Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan hak-hak individu

2. Penegakan Hukum:

a. Ketegasan dalam penegakan undang-undang yang melarang pernikahan anak di


bawah umur. Hukuman yang tegas harus diterapkan bagi pelanggar.
b. Pembentukan lembaga Perlindungan anak yang efektif untuk memastikan hak
anak-anak dilindungi.
3. Pemberdayaan Perempuan:

a. Mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan untuk


mengambil keputusan tentang pernikahan mereka sendiri.
b. Memberikan akses perempuan kepada pendidikan, pelatihan, dan peluang
Pekerjaan.

4. Kemitraan antara Pemerintah dan LSM:

a. Mendorong kerja sama antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam


mendukung anak-anak yang terkena dampak pernikahan dini dan menyediakan
layanan serta durungan yang dibutuhkan.

Pernikahan dini pada anak-anak adalah masalah yang kompleks yang


memerlukan pendekatan holistik. Dengan tindakan serius, pendidikan, dan Kemitraan
antara berbagai pihak, kita dapat mengurangi prevalensi Pernikahan dini dan
memberikan anak-anak peluang yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan
mereka.
REFERENSI

Muhammad Ikhsanudin dan Siti Nurjanah, Dampak Pernikahan Dini Terhadap


Pendidikan Anak Dalam keluarga, Al I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. V
No. 1, Februari 2018.

Singgih D. Gunarsa dan Yulia Singgih D Gunarsa, Psikologi Remaja, Jakarta: Gunung
Mulia, 2007.

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Rosda Karya,
2004.

Afifah, Wiwik, ‘KAMPANYE PENCEGAHAN PERKAWINAN DINI


MENGGUNAKAN PUBLIK SPACE DI TAMAN BUNGKUL KOTA
SURABAYA’, JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 2018

Dra. Sri Satuti, MM, ‘MENGENAL-HAK-ANAK-DAN-PERLINDUNGAN-


ANAK_DP3A’

Anda mungkin juga menyukai