Anda di halaman 1dari 19

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM

MENGHADAPI DILEMA ETIK / MORAL


PELAYANAN KEBIDANAN

BY:KELOMPOK 4
Nama kelompok :

FridianPutri
Fridian PutriMilin
Milin
 Ike Pertiwi
Ike Pertiwi
NetriAini
Netri Aini
 NikenOktari
 Niken Oktari
 Rahmatun Fauziah
Rahmatun Fauziah
Menurut George R.Terry, Pengambilan Keputusan
Adalah Memilih Alternatif Yang Ada.

Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:


Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:
1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah
1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah
terpengaruh
terpengaruh
2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya
2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya
terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil
terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil
keputusan terhadap suatu kasus
keputusan terhadap suatu kasus
3. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
3. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4. Wewenang lebih bersifat rutinitas
4. Wewenang lebih bersifat rutinitas
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten
TEORI-TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. Teori  Utilitarisme:
Ketika keputusan diambil, memaksimalkan
kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.
2.      Teori Deontology
Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan
baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji
ditepati, bila pinjam harus dikembalikan
3.      Teori Hedonisme:
Menurut Aristippos , sesuai kodratnya, setiap 
manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan.

4.      Teori Eudemonisme:


Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam
setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan,
ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita.
Faktor-Faktor 
Faktor-Faktor Yang
YangMempengaruhi
Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
1. Posisi/kedudukan
2. Masalah, terstruktur, tidak tersruktur,
rutin,insidentil
3. Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan
daya gerak
5. Tujuan, antara atau obyektif
Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat
penting karena dipengaruhi
oleh 2 hal :
 Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang
bersifat sangat pribadi dan bidan bisa
memenuhi kebutuhan.
 Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan
berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
Dasar Pengambilan keputusan :

Ketidak sanggupan ( bersifat segera)


Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang
menuntut sesuatu unutuk segera
dilakukan.
Ciri- Ciri :

1. Mempunyai Pertimbangan Yang Benar Atau


Salah
2. Sering Menyangkut Pilihan Yang Sukar
3. Tidak Mungkin Dielakkan
4. Dipengaruhi Oleh Norma, Situasi,
Iman,lingkungan Sosial
Pengambilan Keputusan Klinis yang benar
dan tepat: pekerjaan atau tindakan rutin yang tidak sesuai
1. Menghindari
dgn kebutuhan klien
2. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan yang
diberikan
3. Membiasakan Bidan berfikir dan bertindak sesuai standart
4. Memberikan kepuasan pelanggan
Masalah Etik Moral Yang Mungkin
Terjadi
Bidan harus memahami dan mengerti situasi etik moral, yaitu :
1) Untuk melakukan tindakan yang tepat dan berguna.
2) Untuk mengetahui masalah yang perlu diperhatikan

Kesulitan dalam mengatasi situasi :


1) Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita
2) Pengertian kita terhadap situasi sering diperbaruhi oleh
kepentingan, prasangka, dan faktor-faktor subyektif lain
Masalah Etik Moral yang mungkin
terjadi dalam praktek kebidanan :
1) Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan karena :
 Bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat
 Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil

2) Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik dibutuhkan :


 Pengetahuan klinik yang baik
 Pengetahuan yang Up to date
 Memahami issue etik dalam pelayanan kebidanan
3). Harapan Bidan dimasa
depan
 :
Bidan dikatakan profesional, apabila menerapkan etika dalam menjalankan
praktik kebidanan (Daryl Koehn ,Ground of Profesional Ethis,1994)
 Dengan memahami peran bidan à tanggung jawab profesionalisme terhadap
patien atau klien akan meningkat
 Bidan berada dalam posisi baik à memfasilitasi klien dan membutuhkan
peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menerapkan dalam strategi
praktik kebidanan
PEMBAGIAN DILEMA / KONFLIK
ETIK
Pembagian konflik etik meliputi empat
hal :
Informed Concent
Negosiasi
Persuasi
Komite etik
Syarat
SyaratSahnya
SahnyaPerjanjian
PerjanjianAtau
Atau
Consent
Consent
(KUHP
(KUHP1320)
1320)
1). Adanya Kata Sepakat
 Sepakat dari pihak bidan maupun klien tanpa paksaan, tipuan
maupun kekeliruan setelah diberi informasi sejelas – jelasnya.
2) Kecakapan
 Artinya seseorang memiliki kecakapan memberikan persetujuan, jika
orang itu mampu melakukan tindakan hukum, dewasa dan tidak gila
3) Suatu Hal Tertentu
 Obyek persetujuan antara bidan dan pasien harus disebutkan dengan jelas
dan terinci.

4) Suatu Sebab Yang Halal


 Isi persetujuan tidak boleh bertentangan dengan undang – undang, tata
tertib, kesusilaan, norma dan hukum
Contoh kasus:
Ada seorang ibu yang akan melahirkan normal, namun ibu itu diketahui dengan kehamilan primi dan letak janin nya yg
sungsang.
Kode etik bidan: bidan bekerja sesuai dengan wewenang nya, bidan di tuntut untuk tetap memberikan saran kepada keluarga
pasien, agar ibu tetap mau dirujuk. Karna jika ibu tidak di rujuk, nyawa atau janin bisa saja tidak tertolong. Dan ini harus di
sampaikan bidan kepada kelurga pasien, apa saja yang akan terjadi bila ibu tidak di rujuk.
‘ ini sesuai dengan 5 hal pokok dalam mengambil keputusan, dimana bidan bekerja sesuai dengan wewenangnya. Dan ini
sesuai dengan teori eudemonisme.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai