Anda di halaman 1dari 14

Atonia Uteri

Dr. FERDINAL FERRY, SpOG

1
Atonia Uteri

 Terjadi bila miometrium tidak


berkontraksi  uterus menjadi lunak dan
pembuluh darah pada bekas perlekatan
plasenta terbuka lebar.

 Sekurang-kurangnya 2/3 dari


perdarahan postpartum disebabkan
atonia uteri. 2
Kondisi yang beresiko
Atonia Uteri
 Polihidramnion, Kehamilan kembar,
makrosomi
 Persalinan lama
 Persalinan terlalu cepat
 Infeksi intrapartum
 Paritas tinggi
3
Langkah mencegah atonia
uteri (kala III secara aktif)

1. Menyuntikan oksitosin
2. Peregangan tali pusat terkendali
3. Mengeluarkan plasenta
4. Masase uterus
5. Memeriksa kemungkinan adanya
perdarahan pasca persalinan.
4
Menyuntikan oksitosin

 Memeriksa fundus uteri untuk


memastikan kehamilan tunggal
 Menyuntikan oksitosin I0 unit secara
intramuskular pada bagian luar paha
I/3 atas, setelah melakukan aspirasi

5
Peregangan tali pusat
terkendali
 Memindahkan klem pada tali pusat hingga
berjarak 5-I0 cm dari vulva
 Meletakkan tangan kiri di atas simfisis
menahan bagian bawah uterus, sementara
tangan kanan memegang tali pusat
menggunakan klem
 Saat uterus kontraksi, menegangkan tali
pusat dengan tangan kanan, tangan kiri
menekan ke arah dorsokranial 6
Mengeluarkan plasenta
 Setelah plasenta tampak pada vulva,
teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati.

 Bila ada tahanan, penegangan plasenta


dan selaput secara perlahan dan sabar
untuk mencegah robeknya selaput
ketuban
7
Masase Uterus

 Segera setelah plasenta lahir, lakukan


masase pada fundus uteri secara
sirkuler menggunakan bagian palmar 4
jari tangan kiri hingga kontraksi uterus
baik. (fundus teraba keras)

8
Memeriksa kemungkinan
perdarahan pasca persalinan

 Kelengkapan plasenta
 Kontraksi uterus
 Perlukaan jalan lahir.

9
Penanganan Atonia Uteri
 Masase fundus uteri, segera setelah
plasenta lahir
 Eksplorasi/bersihkan bekuan darah/selaput
ketuban
 Kompresi Bimanual Interna
 Suntikan Methyl Ergometrin 0,2 mg IM
 Pasang infus RL + 20 IU oksitosin
 Nilai Kontraksi uterus  Siapkan untuk
laparotomi.
10
Penanganan Atonia Uteri

 Ligasi arteri uterina dan/atau hipogastrika


 Histerektomi

11
Kompresi Bimanual
Internal
 Letakan satu tangan pada dinding perut
dan usahakan menahan bagian belakang
uterus sejauh mungkin.
 Letakkan tangan yang lain pada korpus
depan dari dalam vagina, kemudian
tekan kedua tangan untuk mengkompresi
pembuluh darah di dinding uterus.
12
Kompresi Bimanual
Eksternal
 Letakkan satu tangan pada dinding perut,
dan usahakan sedapat mungkin meraba
bagian belakang uterus.

 Letakkan tangan yang lain dalam keadaan


terkepal pada bagian depan korpus uteri,
kemudian rapatkan kedua tangan untuk
menekan pembuluh darah didinding uterus
13
TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai