Anda di halaman 1dari 21

Model Konseptual ASKEB Kehamilan serta

penerapan teori kebidanan dalam


midwifery practice
Kelompok 1
1. Afliani 12. Dwi Marsela
2. Aflita 13. Eani Gusti
3. Ananda 14. Efa Suzana
4. Betty 15. Eka
5. Davina
6. Deli
7. Desi
8. Dian Purnama
9. Dian Maya
10. Dwi Afrina
11. Dwi Maida
Konseptual Model Kebidanan

Konsep Model

Model Konseptua
kebidanan l model
Model dalam
kebidanan
berdasarkan pada 4
elemen :

Orang (wanita, ibu,


pasangan, dan
orang lain)

Kesehatan Lingkungan Kebidanan


• Untuk menggambarkan beberapa aspek
(kongkrit maupun absttrak) dnegan
Kegunaan Model
mengartikan persamaannya seperti struktur,
gambar, diagram, dan rumus.
• Merupakan gagasan mental sebagai bagian
teori yang memeberikan bantuan ilmu-ilmu
social dalam mengkonsep dan menyamakan
aspek-aspek dalam proses dalam proses
social (Gait dan Smith , 1976)
• Menggambarkan sebuah kenyataan ,
gembarkan abstrak sehingga banyak
digunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai
parameter garis besar praktek (Berner, 1984)
Model Kebidanan dapat digunakan untuk :
Menyatukan data secara lengkap Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang
• Tindakan sebagai bantuan dalam
dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan
komunikasi antara bidan dan
untuk :
pimpinan.
• Mengembangkan profesi
• Dalam pendidikan untuk
• Mendidik siswi bidan
mengorganisasikan program belajar
• Untuk komunikasi bidan dengan • Komunikasi dengan klien dan
klien pimpinan
Model kebidanan dibagi menjadi 5 komponen, yaitu :

Memonitor kesejahteraan ibu

Intervensi teknologi seminimal mungkin

Mempersiapkan ibu dengan memberikan


pendidikan dan konseling

Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric

Lakukan rujukan
Beberapa macam model kebidanan

Model medical
• Merupakan suatu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam
memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan.

Model sehat untuk semua (Helath for all-HFA)


• Model ini dicetuskan oleh WHO dalam deklarasi Alma Atta tahun 1978. Fokus
pelayanan ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana
komunikasi dari bidan-bidan Negara lain

Primary Helath Care (PHC)


• Adalah dasar pelayanan utama dari sistem pelayanan kesehatan. PHC adalah
pelayanan keehatan pokok yang didasarkan pada praktek, Ilmu pengetahuan
yang logic dan metode social yang tepat serta teknologi universal yang dapat
diperoleh oleh indivdu dan keluarga dalam komunitas
 
MODEL PENDOKUMENTASIAN
POR (PROBLEM ORIENTED RECORD)
Suatu model pendokumentasian
sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada masalah klien, dapat
menggunakan multi disiplin dengan
mengaplikasikan pendekatan pemecahan
masalah, mengarahkan ide-ide dan pikiran
anggota tim.
Model ini memusatkan data tentang
klien dan didokumentasikan dan disusun
menurut masalah klien
Sistem dokumentasi jenis ini
mengintegrasikan semua data mengenai
masalah yang dikumpulkan oleh dokter,
perawat atau tenaga kesehatan lain yang
terlibat dalam pemberian layanan kepada
klien.
SOR (SOURCE ORIENTED RECORD)

Suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi


pada sumber informasi. Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang
atau sumber yang mengelola pencatatan. Dokumentasi dibuat dengan cara setiap
anggota tim kesehatan membuat catatan sendiri dari hasil observasi. Kemudian,
semua hasil dokumentasi dikumpulkan jadi satu. Sehingga masing-masing anggota
tim kesehatan melaksanakan kegiatan sendiri tanpa tergantung anggota tim
kesehatan yang lain.
Keuntungan: Menyajikan data yang Kerugian: Potensial terjadinya
secara berurutan dan mudah pengumpulan data yang
diidentifikasi, Memudahkan perawat terfragmentasi, karena tidak
untuk cesara bebas bagaimana berdasarkan urutan waktu, Kadang-
informasi akan dicatat, Format Dapat kadang mengalami kesulitan untuk
menyederhanakan proses pencatatan mencari data sebelumhya, tanpa harus
masalah, kejadian, perubahan mengulang pada awal. Memerlukan
intervensi dan respon klien atau hasil. pengkajian data dari beberapa sumber
untuk menentukan masalah dan
tindakan kepada klien. Waktu
pemberian asuhan memerlukan waktu
yang banyak. Data yang berurutan
mungkin menyulitkan dalam
interpretasi/analisa. Perlkembangan
klien sulit di monitor.
CBE (CHARTING BY EXCEPTION )
Dimulai sejak tahun 1983 di St Luke Medikal Center In Milkwankee. Charting by
exception adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau
penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar.
Keuntungan:
Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi, Data yang tidak normal
nampak jelas. Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami, Data normal
atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain, Menghemat waktu karena
catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan, Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi,
Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya, Informasi terbaru dapat diletakkan
pada tempat tidur klien, Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentasi,
Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan yang permanen.

Kerugian:
Pencatatan secara narasi sangat singkat, Sangat tergantung pada checklist, Kemungkinan
ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada, Pencatatan rutin sering diabaikan.,
Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan, Tidak
mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain, Dokumentasi proses keperawatan tidak
selalu berhubungan dengan adanya suatu kejadian.
KARDEKS

Kardeks merupakan pendokumentasian tradisional dipergunakan diberbagai


sumber mengenai informasi pasien yang disusun dalam suatu buku. Sistem ini
terdiri dari serangkaian kartu yang disimpan pada indeks file yang dapat dengan
mudah dipindahkan yang berisikan informasi yang diperlukan untuk asuhan setiap
hari. (Mayu, 2012)
Kekurangan:
Keuntungan : Kelemahan dari sistem kardeks, yaitu
menggunakan sistem kardeks karena informasi dalam kardeks hanya
memungkinkan mengkomunikasikan terbatas untuk tim kebidanan saja
informasi yang berguna kepada (diisi tidak lengkap), tidak cukup
sesama anggota tim kebidanan tempat untuk menulis rencana
tentang kebutuhan unik klien terkait, kebidanan bagi klien dalam
diit, cara melakukan tindakan memasukkan data yang diperlukan
penanggulangan, cara meningkatkan dengan banyak masalah, tidak dibaca
peran serta klien atau waktu yang oleh bidan sebelum mereka
tepat untuk melakukan kegiatan memberikan pelayanan atau asuhan
keperwatan tertentu. dan tidak up to date.
Sistem Komputerisasi

Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah


system computer yang berperan dalam menyimpulkan,
menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan
dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian dan pendidikan.
Secara umum dokumentasi dengan system komputerisasi
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan
pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protocol,
meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan
meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien.
Keuntungan:
Kelemahan:
Dokumentasi dengan system
Dokumentasi dengan system
komputerisasi secara spesifik,
komputerisasi, adalah:
antara lain: akurasi lebih tinggi,
malfunction, impersonal effect,
menghemat biaya, meningkatkan
privacy, informasi tidak akurat,
kepuasan pasien, memperbaiki
kosa kata terbatas, penyimpanan
komunikasi antar bagian/anggota
bahan cetakan dan biaya yang
tim kesehatan, menambah
harus disediakan cukup besar
kesempatan untuk belajar, meneliti
untuk pengadaan beberapa unit
dan jaminan kualitas,
computer.
meningkatkan moral kinerja
petugas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai