Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Pemeriksaan ginekologi
• prosedur klinik yang dilakukan secara
bimanual untuk menentukan atau mengetahui
kondisi organ genitalia wanita -> ada tidaknya
kelainan.
• suatu prosedur pemeriksaan yang lengkap
tampilan genitalia eksterna dan upaya untuk
mengetahui arah, besar,konsistensi uterus dan
serviks, kondisi adneksa, parametrium dan
organ-organ disekitar genitalia interna (rongga
pelvik).
Pemeriksaan ginekologi

Pemeriksaan
Anamnesis umum, mamae
, abdomen

Pemeriksaan Pemeriksaan
ginekologik Khusus
Anamnesis

• Salam
Perkenalan • identitas
• Informed consent

• Utama
Keluhan • Sekarang
Riwayat penyakit sekarang

Perdarahan Fluor Albus Rasa nyeri

Miksi Defekasi
• Riwayat
– Perkawinan
– Kehamilan dan persalinan sebelum
– Ginekologik
– haid
Pemeriksaan Umum, Mamae, dan
Abdomen
• Umum
– TTV
– Status Gizi
– Head to toe assesment
• Mamae
• kelainan endokrin, kehamilan dan karsinoma
mammae
Abdomen
• Inspeksi
– Bentuk, pembesaran, pergerakan, kondisi kulit,
parut operasi
• Palpasi
– Nyeri tekan
– Nyeri lepas
– Rangsanan peritonium
• Perkusi
– ada/tidak perbesaran
– Padat/cair
• Auskultasi
– DJJ pada kehamilan
– Bising Usus
PEMERIKSAAN GINEKOLOGIK

Pemeiksaan
Alat dan
Posisi genitalis
perlengkapan
eksterna

Pemeriksaan
Pemeriksaan
bimanual dan
spekulum
interna
Posisi pasien
1. Posisi litotomi
2. Posisi miring
3. Posisi Sims
Alat-alat dan perlengkapan
• Sarung tangan
• Spekulum Sims dan cocor bebek
• Cunam kapas untuk membersihkan vagina dan
porsio uteri
• Kateter Nelaton dan logam
• Kapas sublimat atau lisol
• Kaca benda untuk pemeriksaan gonorea dan
sitologi vaginal
• Spatel ayre dan etil alkohol 95% untuk sitologi
vaginal
• Kapas lidi untuk pemeriksaan gonorea,
trikominiasis dan kandidiasis
• Botol kecil berisi larutan fisiologis
• Cunam porsio
• Sonde uterus
• Cunam biopsi
• Mikrokuret
Pemeriksaan genitalia eksterna
• Dengan litotomi genitalia eksterna tampak
jelas. Perhatikan bentuk, warna, dan
pembengkakan dari genitalia eksterna,
perineum, anus, dan sekitarnya. Apakah ada
darah atau fluor albus. Apakah himen masih
utuh, klitoris masih normal, dan juga
pertumbuhan rambut pubis.
Pemeriksaan dengan spekulum

Ada kebiasaan setelah inspeksi vulva dan sekitarnya


untuk memulai pemeriksaan ginekologik dengan
inspekulo terutama jika dilakukan pemeriksaan
sitologi.

Ada kebiasaan setelah inspeksi vulva dan sekitarnya


untuk memulai pemeriksaan ginekologik dengan
inspekulo terutama jika dilakukan pemeriksaan
sitologi.
Ada pula yang memulai dengan pemeriksaan
bimanual yang disusul dengan pemeriksaan
inspekulo.
Pemeriksaan pelengkap seperti usap vagina dan
usap serviks untuk sitologi, getah kanalis servikalis
untuk periksa gonorea, dan getah dari forniks
posterior untuk periksa trikomoniasis dan
kandidiasis.

Eksisi percobaan dilakukan juga dalam spekulum.


Apabila ada polip bertangkai dan juga AKDR yang
sudah tidak dikehendaki lagi dapat pula
dikeluarkan.
Pemeriksaan bimanual

• Pemeriksaan genitalia interna dilakukan dengan


kedua tangan, 2 atau 1 jari dimasukkan dalam
vagina atau satu jari ke dalam rektum, sedang
tangan lain diletakkan di dinding perut.
Pemeriksaan vulva dan perineum
• Dimulai dengan perabaan glandula Bartholini
dengan jari-jari dari luar kemudian diteruskan
dengan perabaan antara 2 jari di dalam vagina
dan ibu jari diluar.
• Dalam keadaan normal kelenjar Bartholin
tidak dapat diraba.
Perabaan vagina dan dasar panggul
• Himen yang masih utuh atau kaku merupakan
kontraindikasi untuk dilakukan pemeriksaan
dalam pervaginam. Jika tidak, sebaiknya 2 jari
dimasukkan ke dalam vagina.
• Diperiksa apakah vagina sempit atau luas,
apakah dinding vagina licin atau kasar, apakah
teraba polip, tumor atau benda asing, apakah
ada kelainan bawaan.
• Juga dilakukan perabaan kavum Douglas dengan
menempatkan ujung jari di forniks posterior
Perabaan serviks
1. Arah serviks
• Anteversiofleksio -> porsio bagian depan
yang teraba lebih dahulu oleh jari karena
portio menghadap agak kebelakang
• Retroversiofleksio -> portio bagian belakang
atau ostium uteri eksternum yang teraba
lebih dahulu karena portio menghadap
kedepan
Perabaan serviks
2. Bentuk
• nullipara -> portio bentuknya silindris dan
oue kecil dan bulat.
• Multipara -> portio menjadi lebih besar dan
mempunyai bentuk lain, lazim disebut
terbelah melintang
3. Ukuran dan konsistensi
Nullipara -> portio kira-kira sebesar ujung jari
kelingking
Multipara -> portio dapat mencapai sebesar ibu
jari kaki dewasa.
Konsistensi servik -> kenyal dan elastis
Perabaan bimanual
– Letaknya : anteversiofleksio, retroversiofleksio,
anteversio, retroversion, atau lurus.
– Bentuknya. Bentuk uterus bulat agak lonjong dengan
fundus uteri lebih besar daripada bagian bawah.
– Besarnya dan konsistensinya. Uterus wanita sebesar
telur ayam dan kenyal. Pembesaran uterus dapat
disebabkan oleh kehamilan dan neoplasma.
Perabaan bimanual
– Permukaannya. Permukaan uterus biasanya rata,
termasuk uterus gravidus dan uterus dengan
karsinoma korporis uteri. Permukaan yang tidak rata
dan berbenjol-benjol menunjuk kearah mioma uteri.
– Gerakannya. Uterus normal dapat digerakkkan
dengan mudah kesegala arah.
Perabaan parametrium dan adneksum

Parametrium dan tuba normal tidak teraba

Anda mungkin juga menyukai