Anda di halaman 1dari 40

KELOMPOK 4

PENATALAKSANAAN KELAINAN
SISTEM REPRODUKSI

1. WARDHANI P1337424423107
2. TINUR SEPTI SAKINA P1337424423116
3. ELFA ROSA AKMALANAS P1337424423095
ANAMNESA
Anamnesa
• proses pengumpulan informasi medis terperinci tentang riwayat
kesehatan dan keluhan saat ini dari pasien oleh dokter atau tenaga
medis lainnya

• Menurut Carolyn Jarvis (2019), anamnesis adalah proses sistematis


dan terstruktur yang dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya
untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan pasien
Tujuan & Manfaat

• Mengidentifikasi keluhan dan gejala pasien

• Menentukan riwayat medis pasien

• Mengetahui riwayat keluarga pasien

• Mengidentifikasi faktor risiko pasien

• Menentukan rencana pengobatan dan tindak lanjut pasien

• Membangun hubungan yang baik dengan pasien


Jenis Anamnesa

• Auto-anamnesis : dengan pasien sendiri, kondisi sadar

• Hetero anamnesis/Allo-anamnesis : dengan orang yang dianggap


mengerti tentang keadaan pasien. Misal orang tua, pengasuh.
 Penderita tidak sadar/koma, sakit berat
 Penderita mengidap bisu/tuli atau afasia
 Penderita bayi/anak
 Penderita gangguan jiwa
Point Anamnesa
• Identitas
• Keluhan dan Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit terdahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat Obstetri dan Ginekologi
• Riwayat Personal dan sosial
Pemeriksaan

• Pemeriksaan Fisik Umum


• Pemeriksaan Abdomen
• Pemeriksaan Pelvis
• Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik Umum

• Tanda vital

• Kondisi organ vital (jantung dan paru)

• Tanda anemia serta kelainan organ lain dari kepala hingga kaki

• Tanda yang berhubungan dengan kelainan ginekologi serta organ yang memiliki hubungan terdekat
dengan kelainan ginekologi
Pemeriksaan Abdomen

• Inspeksi

Bentuk

pembesaran/cekungan

pergerakan dengan pernapasan

kondisi kulit (tebal, mengkilat, keriput, striae, pigmentasi, gambaran vena)

Luka bekas operasi dan lain sebagainya


Inspeksi Abdomen
Pembesaran perut ke depan dengan Pembesaran perut ke samping Pembesaran perut pada
batas jelas pada kehamilan lanjut atau (perut katak) pada asites atau perempuan gemuk dengan
kista ovariumpermagna pada tumor ovarium dengan dinding perut tebal dan
cairan bebas dalam rongga perut kendor.
Palpasi Abdomen

• Palpasi dimulai dengan menilai tegangan dinding abdomen dengan melakukan penekanan
dan menilai tahanannya
• Jika ada Rasa nyeri maka akan terasa seperti menekan papan
• Nyeri pada palpasi dapat berupa nyeri tekan atau nyeri lepas
• Bila anda meraba massa atau tumor :
 Lokasi dan batas tumor
 Ukuran tumor
 Permukaan tumor
 Konsistensi
 Apakan tumor masuk panggul/ apakah tumor mobil atau terfiksasi pada organ
disekitarnya.
Palpasi Abdomen

• Untuk menentukan suatu lokasi di abdomen menggunakan kuadran


• abdomen dibagi menjadi 4 kuadran

• Penentuan lain dengan indikator spesifik seperti jarak ke pusat, linea axillaris dan lain-lain
• Palpasi terhadap pembesaran organ dalam juga sebaiknya dilakukan.
Perkusi Abdomen

• Menentukan pembesaran perut disebabkan oleh tumor (mioma uteri atau kistoma ovari), ataukah oleh
cairan bebas dalam perut

• Pada tumor, ketokan perut pekak terdapat pada bagian yang paling menoniol ke depan apabila tidur
terlentang

• apabila tumornya tidak terlampau besar, maka terdengar suara timpani di sisi perut, kanan dan kiri karena
usus terdorong ke samping

• Daerah pekak itu tidak akan berpindah tempat apabila penderita dibaringkan di sisi kanan atau kiri.

• Dilakukan juga untuk diagnostik ileus dan keadaan lain apabila usus mengembung dan terisi banyak udara
Auskultasi Abdomen

• Sangat penting pada tumor perut yang besar untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan.

• Jika hamil Detak jantung dan gerakan janin terdengar pada kehamilan yang cukup tua,

• Bising uterus dapat terdengar pada mioma uteri yang besar.

• Pemeriksaan bising usus untuk diagnostik peritonitis dan ileus, baik ileus paralitikus (tidak/hampir tidak
terdengar bising usus) maupun ileus obstruktivus (hiperperistaltik dan bising usus berlebihan).

• Memeriksa kembalinya aktivitas usus ke batas-batas normal pasca operasi


Pemeriksaan Pelvis
INSPEKSI
Pada pemeriksaan Genetalia Eksterna Perlu diperhatikan :

 Bentuk, warna, pembengkakandari genitalia  Apakah ada karunkula, atau polip

eksterna, perineum, anus, dan sekitarnya;  Apakah ada benda menonjol dari introitus vagina
(prolapsus uteri, mioma,polipus servisis yang
 Apakah ada darah atau fluor albus.
panjarg);
 Apakah himen masih utuh dan klitoris normal
 Sistokel dan rektokel; glandula bartholini
 Peradangan, iritasi kulit, eksema dan tumor membengkak dan meradang

 Apakah orifisium uretra eksternum merah  Apakah ada parut di perineum dan kondiloma
akuminata atau kondiloma lata
dan ada nanah
Pemeriksaan Pelvis

Perabaan vulva dan perineum


 Perabaan glandula bartholini dengan jari-jari dari luar,

 Perabaan antara dua jari di dalam vagina dan ibu jari di luar dicari apakah ada bartholinitis, abses atau kista

 Dalam keadaan normal kelenjar bartholini tidak dapat diraba

 Apabila ada uretritis gonoreika, maka nanah tampak lebih jelas keluar dari orifisium uretra eksternum

 Perlu pula diperhatikan glandula para uretralis

 Periksa keadaan perineum, bagaimana tebalnya, tegangnya, dan elastisitasnya


Pemeriksaan Pelvis
Pemeriksaan Organ Genetalia Interna

 Pemeriksaan dengan Spekulum

 Dinding vagina(rugae vaginalis,


sinoma, fluor albus)
 Porsio vaginalis servisis uteri (bulat,
terbelah melintang, mudah berdarah,
erosio, peradangan, polip, tumor atau
ulkus, terutama pada karsinoma).
Gambaran Serviks

CA Serviks

Serviks
Dinding
Vagina
Pemeriksaan Pelvis

Pemeriksaan Bimanual

Pemeriksaan genitalia interna dilakukan dengan kedua tangan


(bimanual), satu jari dimasukkan ke dalam vagina atau satu jari ke
dalam rektum, sedang tangan lain (biasanya empat iari) diletakkan di
dinding perut
Pemeriksaan Pelvis
Perabaan Vagina dan Dasar Panggul
 Diperiksa apakah introitus vagina dan vagina
Perabaan kavum douglasi dengan menempatkan ujung jari di forniks
sempit atau luas posterior
 Apakah dinding vagina licin atau kasar bergaris- Penonjolan forniks posterior dapat disebabkan oleh terkumpulnya

garis melintang (rugae vaginalis) fases/skibala di dalam rektosigmoid; korpus uterus dalam retrofleksio; .
abses di karum douglasi; . hematokel kutub bawah dari tumor ovarium
 Apakah teraba polip, tumor, atau benda asing
atau mioma uteri dan tumor rectosigmoid
 Apakah teraba lubang (fistula); apakah ada Pada divertikulitis periuretralis teraba benjolan nyeri di belakang atau
bawaan, seperti septum vagina sekitar uretra.

 Apakah puncak vagina teraba kaku oleh jaringan Diperiksa pula keadaan dasar panggul, terutama nuskulus levator ani:

parut atau karsinoma servisitis tingkat II dan III bagaimana tebal, tonus, dan tegangnya .
Pemeriksaan Pelvis

Perabaan Serviks
ke mana menghadapnya

bentuknya apakah bulat atau terbelah melintang

besar dan konsistensinya, apakah agak turun ke bawah

apakah kanalis servikalis dapat dilalui oleh jari, terutama ostium uteri
internum
Pemeriksaan Pelvis

Perabaan Korpus Uteri


 letak uterus
 anteversiofleksio (anteversio-antefleksio)
 retroversiofleksio (retroversio-retrofleksio)
 anteversio-retrofleksio
 retroversio-antefleksio atau lurus.
 Bentuk uterus
 agak bulat dengan fundus uteri lebih besar daripada bagian bawah
 Kelainan bawaan dapat menyebabkan perubahan bentuk, seperti pada uterus bikornis dan uterus arkuatus.
 Pada mioma uteri bentuk uterus bervariasi dari yang bulat, lonjong, sampai yang tidak teratur bentuknya
 uterus perempuan dewasa sebesar telur ayam dan kenyal.
 Pembesaran uterus dapat disebabkan oleh kehamilan dan neoplasma: mioma, sarkoma, karsinoma korporis
uteri, dan sebagainya.
Pemeriksaan Pelvis

Perabaan Korpus Uteri


 letak uterus
 anteversiofleksio (anteversio-antefleksio)
 retroversiofleksio (retroversio-retrofleksio)
 anteversio-retrofleksio
 retroversio-antefleksio atau lurus.
 Bentuk uterus
 agak bulat dengan fundus uteri lebih besar daripada bagian bawah
 Kelainan bawaan dapat menyebabkan perubahan bentuk, seperti pada uterus bikornis dan uterus arkuatus.
 Pada mioma uteri bentuk uterus bervariasi dari yang bulat, lonjong, sampai yang tidak teratur bentuknya
 uterus perempuan dewasa sebesar telur ayam dan kenyal.
 Pembesaran uterus dapat disebabkan oleh kehamilan dan neoplasma: mioma, sarkoma, karsinoma korporis
uteri, dan sebagainya.
Pemeriksaan Pelvis
Perabaan Korpus Uteri
 Permukaan uterus
 biasanya rata, termasuk uterus gravidus dan uterus dengan karsinoma korporis uteri
 Permukaan yang tidak rata dan berbenjol-benjol menunjukkan ke arah mioma uteri
 Uterus normal dapat digerakkan dengan mudah ke semua arah.
 uterus tidak dapat digerakkan sama sekali dalam keadaan tertentu,
 karsinoma servisis uteri dalam stadium lanjut
 terbentuk jaringan parut di parametrium akibat parametritis atau akibat robekan pada
serviks dan puncak vagina
 pada perlengketan-perlengketan dengan perironeum,usus atau omentum akibat salpingo-
ooforitis
 pada endometriosis eksterna dengan akibat perlengketan
 pada uterus yang besar dan terjepit/terkurung di dalam pelvis minor, seperti pada uterus
miomatosus dan pada retrofleksio uteri gravidi inkarserata
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium • Pemeriksaan Radiostik


 Kadar Hb  Rontgen

 Leukosit dan Laju Endap Darah  Sistoskopi dan Rektoskopi


 USG
 Pemeriksaan lender Vagina, serviks
dan uretra
• Kuldosentesis atau pungsi Douglas
 Pemeriksaan sitologi Vagina/serviks

 Biopsi

 Kolposkopi
Konseling

Bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan


masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara
yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk
mencapai kesejateraan hidupnya.
Tujuan Konseling

• Aktualisasi diri
• Pertumbuhan dan perkembangan kepribadian pasien
• Memahami orang lain
• Efektivitas
Perbedaan
Konseling
dan
Penyuluhan
Persiapan pre operatif

Konsultasi dengan dokter Pramedikasi


obstetric-ginekologi dan
dokter anestesi

Mengidentifikasi dan
Perawatan kandung melepas prosthesis
kemih dan usus

Persiapan
Persiapan Fisik
Mental/Psikis
Konsultasi dengan dokter

Inform choice
Dokter menjelaskan manfaat dan tujuan serta segala resiko
dan konsekuensinya, macam-macam prosedur
pemeriksaan, pembedahan, dan pembiusan yg akan dijalani

 Inform consent
Menandatangani surat persetujuan operasi
Pramedikasi

Obat yang diberikan sebelum operasi


dilakukan.
Sebagai persiapan atau bagian dari
anestesi
Misalnya relaksan, antiemetik, analgesik,
antibiotik
Perawatan
kandung kemih
dan usus

Kateter residu dipasang


untuk mencegah trauma
kandung kemih selama
operasi

Puasa Sebelum Tindakan


Operatif
Mengidentifikasi dan
melepas prosthesis

• Semua prostesis seperti lensa kontak,


gigi palsu, kaki palsu, perhiasan harus
dilepas sebelum pembedahan karena
adanya resiko terlepas dan tertelan

• Pasien mengenakan gelang identitas


Persiapan Fisik
Persiapan Mental/Psikis

Untuk mengurangi kecemasan :


Tindakan pembedahan
merupakan ancaman potensial Persepsi pasien dan keluarga
dapat membangkitkan reaksi tentang tujuan/alasan
stres fisiologis maupun tindakan operasi
psikologis  persiapan operasi baik fisik
maupun penunjang
Pemantauan
post operatif
Menggunakan pedoman Enhanced Recovery After Surgery (ERAS)
Enhanced Recovery
After Surgery (ERAS)
Enhanced Recovery
After Surgery (ERAS)
Enhanced Recovery
After Surgery (ERAS)

Anda mungkin juga menyukai