Anda di halaman 1dari 23

I.

Gentalia pria terdiri dari : penis, skrotum,


testis, epididimis, vasdeverens , vesika
seminalis & kelenjar prostat
 Glans penis : dibentuk oleh ekstensi &
ekspensi korpus spongiosum penis & korpus
kavernosum penis. Penis memiliki fungsi ekskresi
& ereksi atau ejakulasi sperma. Proses ereksi
terjadi ketika korpus kavernosum memanjang
20-50 cm dilalui oleh drah menuruni penis &
meningkatkan dilatasi arteri.
Skrotum : merpkan kantung yg berisikan testis &
sperma. Kantung ini dibagi 2 bagian yaitu : kiri &
kanan. Bgn kiri dr skrotum biasanya lebih rendah dr
bgn kanan. Kedua bgn dr skrotum dipisahkn oleh
spektum.
 Testis : panjangnya 4 – 5 cm dgn lebar 3 cm &
ketebalan 2 cm. Testis menghsilksn spermatozoa &
testosteron.
 Epididimis : merpkan & transmisi sperma
 Vasdeferens : sbg saluran dr epididimis menuju
vesikula seminalis.
 Kelenjar prostat : terletak dibawah KK disekitar
uretiliki diameter anteriorposterior 2 cm. Memiliki 3
lobus ( lobus lateral kanan & kiri disertai lobus
medial. Masing2 lobus tdk berhubungan satu sama
lain.
 Vesika seminalis : panjang 5 – 10 cm , letaknya
dibawah permukaan belakang kandung kemih
didepan rektum
a. Genitalia eksternal : suprapubis , labia
mayora, labio minora fouschette, kelenjar
bartholin, vagina introitus , orifisium
uretra & klitoris
 simpisis pubis ; tertutup oleh lemak disebut
monspubis
 Labia mayora : terdiri dr 2 bgn yg tersusun
atas lemak yg berada mulai dr monspubis sampai
ke perineum. Pd masa pubertas daerah
monspubis mulai ditumbuhi rambut.
 labio minora : terdiri dr 2 bgn yg memiliki
karakteristik lebih tipis & lebih gelap drpd
labia mayora. Terletak disamping labia
mayora mulai dr klitoris sampai fouschette.
 Klitoris : merpkan jaringan erektil yg hampir
sama dgn korpus kavernosum pd penis.
Panjangnya ± 2 cm
 Orivisium vagina / introitus vagina :
terletak di bgn belakang , sebelah bawah dr
orivisium uretra.
b. Genitalia internal wanita :. Lebih lengkap
pd MK Anatomi.
Pemeriksaan genitalia berbeda antara laki-laki & perampuan
� Pd laki – laki pemeriksaan dilakukan dgn memperhatikan
: ukuran , bentuk penis, testis serta keadaan kelainan yg
ada.
� Seperti : #. Hipospadia-- orifisium uretra di ventral
penis, biasanya dekat glans atau sepanjang penis.
#. Epispadia --- muara uretra pd dorsal penis :
biasanya dekat glans atau batang penis
# Fimosis -- pembukaan prepusium sangat kecil
sehingga tdk dpt ditarik ke glans penis . adanya radang
pada testis & skrotum.
 Pd wanita
 Dilakukan dgn cara : memperhatikan adanya
# epispadia -- terbelahnya mons pubis , klitoris dan uretra
membuka dibagian dorsal.
# tanda – tanda sekunder : pertumbuhan rambut , serta cairan
yg keluar dr genitalia.
1. Mengkaji adanya abnormalitas pd genitalia
2. Melakukan perawatan hygiene vulva
atau penis
 Alat
 Lampu yg dpt diatur pencahayaannya
 Sarung tangan
 Spekulum ( pd wanita )
 kapas sublimat
 Klien
 Jelaskan kpd klien ttg tujuan pemeriksaan & setiap
tahapan yg akan dilakukan
 Jaga privasi klien
 Anjurkan klien utk BAK sebelum dilakukan pemeriksaan
 Pemeriksa
Cuci tangan sebelum & sesudah
pakai sarung tangan & masker
Ruang yg cukup terang
o Posisi berdiri atau berbaring
o Cara Inspeksi & palpasi
1. Inspeksi :
 Seluruh bgn inguinal , kembudian lanjutkan ke bgn
kulit sekitar genitalia, distribusi rambut, bentuk &
ukuran penis& skrotum
 Rambut genital umumnya kasar sama dgn rambut
aksila
 Warna penis : merah muda , coklat atau hitam
 Inspeksi adanya lesi, nodul, bengkak, posisi lubang
genitalia ( normalnya terletak ditengah kepala
penis) , cairannya ( jika ada ) terhdp warna
 Lubang uretra abnormal :
 Dibawah batang penis : hipospadia
 Diatas batang penis : epispadia
 dgn minta klien utk pegang penisnya &
minta klien utk angkat ke salah satu arah ,
lihat dan amati kesimetrisan skrotum . Pd
keadaan N; biasanya tdk simetris krn
testis kiri lebih rendah dr testis kanan.
 Kulit skrotum lebih gelap dibanding dgn
kulit bgn kulit genital lainnya.
o Penis : Secara hati – hati dgn menggunakan
ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah.
 kondisi N : teraba lunak , perhatikan
adanya bengkak, nodul, indurasi.
 pergerakan bebas dan sangat sensitif
terhdp tekanan.
o Skrotum & Testis : palpasi dgn
menggunakan 2 jari & bedakan
konsistensi , teratur, pergerakkan
bebas & sangat sensitif terhdp
tekanan
o palpasi hernia normalnya ada penonjolan
�Posisi klien lithotomi & rileks.
1. Inspeksi
o kulit genitalia & distribusi rambut .,
o labia mayor : anak – anak terlihat datar, dewasa
terjadi penumpukan lemak krn pengaruh estrogen.
o Labia minor ; warna lebih gelap drpd labia mayor.
o Klitoris ; bentuk, ukuran, dan letak dlm vagina
o serviks dan vagina dgn spekulum . N; tlg servik
bulat . Servik warna merah muda; ukurannya 2-3
cm, permukaan lembut dan utuh.
2. Palpasi
Genitalia eksternal : dgn menggunakan satu tangan
utk buka labia , tangan lain palpasi labia mayor & minor.
Labia dd kondisi N : teraba lunak dgn tekstur yg
homogen. Palpasi area lain : ukuran, konsistensi,
mobilitas, & tendernes
o Perineum & otot introitus vagina : bila ada
peradangan atau pengeluaran cairan pd lubang uretra
. ( perhatikan warna, bau dan konsistensinya )
o Kelenjar skene : N; tdk dpt dipalpasi & tdk ada aliran.
o Kelenjar bartholin : N ; tdk nyeri saat dipalpasi
o Pemeriksaan otot pelvis : dgn cara masukan jari
telunjuk & tengah kedlm vagina, anjurkan klien utk
kontraksi vagina. N: kekuatan otot lebih lemah pd
multipara dr nulipara & tdk ada penonjolan.
o kelenjar getah bening inguinal :N : tdk ada
pelebaran & tdk ada nyeri.
A. Anatomi Rektosigmoid
 Organ saluran pencernaan
terakhir disebut Rektoigmoid
( Anus,Rektum &sigmoid ).
 Saluran Anal : Merpkan
bgn akhir dr kolon
o panjangnya : ± 2,5 – 4 cm
menuju perineum
o Mengarah ke umbilikus dgn
membentuk sudut lebih kearah
kanan menghdp rektum.
o Dikelilingi o/ sfingter eksternal
& internal yg selalu tertutup,
kecuali saat flaktus & defekasi.
� Otot sfingter eksternal : kerja
berdasarkan kesadaran
� Otot sfingter internal : kerja dibawah
kesadaran.
� Jaringan epithel skuamosa yg
tersusun sekitar anus
memungkinkan terjadi infeksi, krn
melebar disepanjang spingter ,
ditandai dgn warna lebih gelap &
ditumbuhi rambut
� dibagian anal terdpt fleksus
venosus yg ada hubungan dgn
zona hemoroidalis.
� Vena varikosa & fleksus diketahui
sbg haemoroid eksternal.
Sedangkan hemoroid internal
terletak lebih tinggi dr grs pektinat
& bersifat lembut dgn epithelium
berwarna merah.
Posisi klien : miring atau sim,s ( kedua lutut
ditekuk )
1. Inspeksi :
o Inspeksi daerah rektosigmoid dgn membuka secara
perlahan – lahan bokong dgn kedua tangan utk
memeriksa anus & jaringan sekitarnya.
o lihat & amati kulit disekitar anus akan terlihat
berwarna lebih gelap dr sekitarnya.
o kemudian inspeksi kedaerah perineal yg terlihat
lembab dgn ditumbuh sedikit rambut, lihat dan
amati adanya luka atau lecet , scar, inflamasi ,
abses perirektal , haemoroid eksternal, fistula,
tumor atau infeksi.
2. Palpasi :
o Pd kondisi normal saluran anal ; pendek dr pinggiran
anal sampai pinggiran anorektal ± 3 cm.
o Palpasi bgn subkutan dan sfingter eksternal ; dgn
memutar jari telunjuk utk periksa otot.
o Lakukan palpasi dlm dr sfingter internal dgn melalui
sfingter eksternal & jaringan sekitarnya utk mengkaji
otot levator ani, palpasi bgn lateral dan bgn posterior
dgn cara menyentuh dinding rektal yg satu dgn
dinding rektal yg lain.
o
o Palpasi mukosa saluran anal dari adanya tumor &
polip.
o Palpasi daerah kogsigis dgn menggunakan
pemeriksaan bimanuel jari telunjuk & ibu jari , dgn
menggunakan jari mampu mencapai kedlm 6-10
cm. Utk palpasi dinding lateral rektum putar jari
telunjuk ke sisi rektum dimana tlg iskia &
sakrotuberus dpt diidentifikasi.
o Kelenjar prostat : lakukan palpasi dinding
anterior dr rektum sehingga akan teridentifikasi
ukuran, tendeness, mobilitas, dan konsistensi.

Anda mungkin juga menyukai