Anda di halaman 1dari 16

.

'ge talifi P,ria dan Hernia


l

a*

ANATOMI DAN FISIOLOGI


'Iinjauan mengenai anatomi genitalia pria

Vas deferens

W*1,
Pembuluh darah

Ui'etra
s
Korpus
kavernosum '#;ri
Korpus
spongrosum

Prepusium
l\,4eatus uretra Funikulus spermatikus

Epididimis

Kavum
tunikavaginalis Skrotum

Batang pents (buLbus penis) dlbentuk oleh tiga buah koiom jaringan vaskuiar
yang bersifat erektil, yaitu korpus spongionnn yang di dalamnya terdapat uretra
dan dua buah korpus kaoernrtsum. Korpus spongiosum membentuk buibus penis
yang berakhir pada glans penis yang berbentuk konus (kerucut) dengan bagian

BAB IO T GENITALIA PRIA DAN HERNIA J/ J


ANATOMI DAN FISIOLOGI

dasar glans penis yang melebar atau korona. Pada pria yang tidak dikhitan,
glans penis ditutupi oleh lipatan kulii yang longgar dan menyerupai tudung/
kap yang dinamakan prepusium atau kulup. Di balik prepusium dapat terjadi
penimbunan hasil sekresi glans penis yang disebut smegma. Uretra terletak di
sebelah ventral batang penis; abnormalitas uretra kadang-kadang dapat
diraba di bagian tersebut. Uretra bermuara pada lubang uretra yang dinamakan
meatus uretra; lubang ini memiliki bentuk seperti garis celah (sllf) dalam posisi
vertikal yang letaknya sedikit di sebelah ventral ujung glans penis.

Skrotum merupakan kantong yang longgar dan keriput yang terbagi menjadi
dua buah kompartemen; di dalam setiap kompartemen terdapat testis atau
testikel. Tesfls berbentuk ovoid dengan struktur yang menyerupai bangunan
dari karet dan memiliki panjang sekitar 4,5 cm pada orang dewasa, dengan
kisaran panjang dari 3,5-5,5 cm. Biasanya testis kiri terletak lebih rendah
daripada testis yang kanan. Pada permukaan posterolateral tig,p-tiap testis
terdapat epididimis yang berbentuk seperti koma dengan konsistensi yang
lebih lunak. Bangunan ini tampak paling menonjol di sepanjang margo
superior testis. Epididimis mungkin berada di sebelah anterior pada 6-7%
pria. Bangunan yang menyelubungi testis-kecuali pada bagian sebelah pos-
teriornya-adalah tunika ztaginalis yang merupakan membran serosa yang
membungkus suatu rongga potensial (kaaum tunika aaginalis).

Testis memproduksi spermatozoa dan testosteron. Testosteron menstimulasi


pertumbuhan genitalia pri4 prostat, dan vesikula seminalis dalam usia pu-
bertas. Flormon ini juga merangsang perkembangan ciri-ciri seks sekunder
pria yang meliputi pertumbuhan jenggot bulu-bulu pada tubutr, perkem-
bangan muskuloskeletal dan pembesaran laring yang menyebabkan suara
bernada rendah.

Vas deferens-bangunan yang menyerupai tali-dimulai pada bagian ekor


epididimis, kemudian berjalan naik di dalam kantong skrotum dan melintasi
anulus inguinalis eksterna dalam perjalanannya menuju rongga abdomen
serta pelvis. Di belakang kandung kemitr, vas deferens bersatu dengan duktus
atau saluran yang berasal dari vesikula seminalis dan memasuki uretra di
dalam kelenjar prostat. Dengan demikiary sperma berjalan dari testis dan
epididimis melalui vas deferens ke dalam uretra. sekret yang berasal dari vas
deferens; vesikula seminalis, dan prostat turut membentuk air mani (semen).
Di dalam skrotum, setiap vas deferens berjalan berdekatan dengan pembuluh
darah, serabut saraf, dan otot. struktur ini membentukfunikulus spermatikus.

Fungsi seksual pria bergantung pada kadar normal te$tosterory aliran darah
arterial yang adekuat ke dalam arteri epigastrika inferior beserta percabangan
kremasterika dan pubika, dan bergantung juga pada inervasi saraf yang utuh
dari lintasan saraf alfa-adrenergik serta kolinergik..Ereksi yang disebabkan
oleh kongesti vena di dalam korpus kavernosum terjadi akibat dira tipe rang-
sangan. Rangsangan visual, auditorik, atau erotik akan memicu impuls saraf
simpatik dari pusat-pusat yang lebih tinggi di dalam otak ke tingkat (level)
medula spinalis T11 hingga L2. stimulasi taktil akan memulai impuls sensorik
dari genitalia ke lengkung refleks S2-Sa dan lintasan parasimpatik melalui
nervus pudendus. Kedua rangsangan tampaknya meningkatkan kadar
nitrogen oksida (nitric oxide) danGMP siklik yang mengakibatkan vasodilatasi
setempat.

Sistem Limfatik Sistem limfatik dari permukaan penis dan skrotum


mengalirkan cairan getah beningnya ke dalam nodus limfatikus inguinalis.
lika Anda menemukan suatu inflamasi atau lesi yang mungkin malignan pada
permukaan ini, lakukan pemeriksaan nodus limfatikus inguinalis, terutama csri
374 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI

dengan cermqt pembesaran atau gejala nyeri tekan pada nodus limfatikus
tersebut. Kendati demikiary sistem limfatik testis akan mengalirkan cairan
getah bening ke dalam rongga abdomen sehingga pembesaran nodus limfati-
kusnya tidak dapat diraba dalam pemeriksaan klinis. Lihat halaman 462
untuk pembahasan lebih lanjut tentang nodus iimfatikus inguinalis"

Anatomi Lipot Paha. Karena hernia relatif sering ditemukan, pemaharr'an


tentang anatomi lipat paha (daerah inguinalis) merupakan hal yang penting.
Patokan dasarnya adalah spina iliaka anterior superior (SIAS), tuberkulum
pubikum, dan ligamentum inguinalis yang berjaian di antara kedua struktur
tersebut. Temukan semua bangunan ini pada diri Anda sendiri atau sejawat
Anda.

Knnalis inguinalis yang terletak di


atas ligamentum inguinalis dan kira-
kira sejajar ligamentum ini mem-
bentuk sebuah terowongan yang
dilewati oleh vas deferens dalam Spina iliaka anterior
perjalanannya melalui otot-otot ab- supenor
domen. Mulut terowongan yang ada Anulus inguinalis
interna
di sebelah luar-yaitu antilus ingui-
nslis eksterna-merupakan bangun- Kanalis inguinalis
Lokasi kanalis
an mirip garis celah yang berbentuk femoralis
Anulus inguinalis
segitiga dan teraba tepat di sebelah eksterna
atas serta lateral tuberkulum pubi- Arteri femoralis
kum. Mulut kanalis inguinalis yang Vena femoralis
ada di sebelah dalam-atau anulus
inguinalis interna-berada sekitar 1 Funikulus
cm di atas titik tengah ligamentum spermatikus
inguinalis. Baik kanalis maupun Tuberkulum
anulus inguinalis interna tidak dapat pubikum

diraba melalui dinding abdomen.


Jika gelungan usus menerobos me-
lalui daerah inguinalis yang lemah,
struktur tersebut akan membentuk
hernia inguinalis seperti yang di-
lukiskan pada halaman 381-382.

Jalur potensial lainnya untuk massa hernia adalah kanalis femoralls. Saluran
ini terletak di bawah ligamentum inguinalis. Meskipun tidak dapat dilihat,
Anda dapat memperkirakan lokasinya dengan menempatkan jari telunjuk
tangan kanan Anda di bawah arteri femoralis kanan. Kemudian, jari tengah
Anda akan berada di atas vena femoralis dan jari manis pada kanalis femoralis.
Hernia femoralis menonjol di daerah ini.

I Perubahan Seiring Pertambahan Usia


Perhatikan bahwa rambut pubis pada sekitar 80"/. pria menyebar ke atas
hingga mencapai daerah abdomen dengan pola distribusi berbentuk segitiga
yang menuju ke arah umbilikus. Karena jenis distribusi yang dikenal sebagai
stadium 6 ini baru lengkap setelah usia pertengahan 20-an atau lebih, pe-
nyebaran rambut pubis tidak dianggap sebagai perubahan pubertal.

Kadar testosteron akan menurun seiring pertambahan usia dan dapat me-
mengaruhi libido maupun fungsi seksual. Ereksi menjadi lebih bergantung
pada stimulasi taktil dan tidak begitu responsif terhadap rangsangan erotik.
Rambut pubis dapat berkurang dan berubah menjadi abu-abu. Ukuran penis

BAB IO T GENITALIA PRIA DAN HERNIA 375


RIWAYAT MEDIS CONTOH ABNORMALITAS

akan berkurang dan testis turun lebih rendah lagi di dalam skrotum. Meski-
pun sering berkurang pada keadaan sakit yang lama, ukuran testis tidak
selalu berubah dengan pertambahan usia itu sendiri.

RIWAYAT MEDIS

r Respons sekual: libido, keterangsangan, orgasme, eiakulasi


r Fen!*luarar'r sekret atau lesi gada,p*nis
r Nyeri, pembengkakan atau lesi pada skrotum

Pada pria, pertanyaan tentafig sistem genitalia akan muncul secara wajar se-
sudah kita membahas sistem urinaria. Anda harus meninjau kembali fungsi
seksual dan skrining untuk menemukan gejala infeksi. Mulai dengan per-
tanyaan yang umum seperti "Bagaimana makna fungsi seksual bagi Anda?"
Apakah Anda puas dengan kehidupan seksual Anda?" Bagaimana dengan
kemampuan dalam melaksanakan hubungan seksual?" Jika pasien melapor-
kan permasalahan seksual, minta pasien untuk menceritakan permasalahan
tersebut. Tanyakan apakah sudah terjadi perubahan pada hasrat atau tingkat
aktivitas seksualnya dalam tahun-tahun terakhir ini. Apa yang dianggapnya
sebagai penyebab perubahan tersebut, apa yang telah ia coba lakukan untuk
mengatasinya dan apa yang menjadi harapannya? Kenali pasangan seksual
yang dipilih pasien (pria, wanita, atau keduanya). Cari tahu juga apakah
pasangan pasien merasakan kekhawatiran.

Pertanyaan langsung akan membantu Anda menilai setiap fase pada respons Berkurangnya libido dapat ter-
seksual. Untuk menilai libido atau keinginan berhubungan seks, tanyakan ladi karena sebab-sebab psiko-
"Apakah Anda masih memiliki minat dalam melakukan hubungan seks." genik seperti depresi, disfungsi
Untuk fase keterangsangan (arousal phase), tanyakan "Apakah Anda mampu endokrin, atau efek samping
ereksi dan mempertahankannya?" Lakukan pengkajian untuk mengeksplo- obat.
rasi waktu, intensitas, keadaan, dan setiap faktor yang mungkin berperan.
Apakah ada perubahan dalam hubungan dengan pasangannya atau dalam
lingkungan hidupnya yang bersamaan terjadinya dengan awal permasalahan
tersebut? Apakah ada keadaan saat ereksi tersebut berlangsung normal? Pada Disfungsi ereksi teriadi akibat
waktu bangun pagi ataukah pada malam hari? Pada saat bersama dengan sebab-sebab psikogenik,
pasangan yang lain? Pada saat melakukan masturbasi? khususnya bila masih terdapat
ereksi pada pagi hari; juga
karena penurunan kadar
testosteron, penurunan aliran
darah dalam sistem arterial
hipogastrika serta karena
gangguan inervasi saraf.

Pertanyaan lainnya berhubungan dengan fase orgasme dan ejakulasl semen. Ejakulasi dini sering ditemukan,
Jika ejakulasi terjadi sebelum waktunya atau secara dini dan di luar kendali, terutama pada pria muda. Ber-
tanyakan "Berapa lama hubungan seks berlangsung?" " Apakah Anda men- kurangnya atau tidak terdapat-
capai klimaksnya terlaiu cepal?" "Apakah Anda merasa seolah Anda mampu nya elakulasi pada pria yang
melakukan pengendalian terhadap pencapaian klimaks itu?" "Menurut Anda, berusia-pertengahan atau-
apakah pasangan Anda ingin hubungan seks itu berjalan lebih lama?" Untuk lanjut, lebih jarang dijumpai.
ejakulasi yang berkurang atau tidak ada, "Apakah Anda mengalami bahwa Kemungkinan penyebabnya
Anda tidak mampu melakukan ejakulasi kendati dapat ereksi?" Coba untuk adalah pemakaian obat-obatan,
menentukan apakah persoalannya melibatkan perasaan orgasme yang me- pembedahan, gangguan neuro-
nyenangkan, ejakulasi cairan seminalis, ataupun keduanya. Tinjau kembali logi atau kekurangan hormon

376 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN


PENYULUHAN DAN KONSELING KESEHATAN CONTOH ABNORMALITAS

frekuensi timbulnya dan keadaan masalah tersebut, penBgunaan obat-obatan, androgen. Biasanya gangguan
pembedahan serta geiala neurologi yang terdapat. orgasme yang menyertai
ejakulasi bersifat psikogenik.

Untuk menilai kemungkinan infeksi genitalia akibat penyakit menular seksual Pengeluaran sekret dari penis
(PMS), tanyakan tentang setiap sekret yang keluar dari penis, yang menetes ditemukan pada uretritis
maupun yang menodai celana dalam pasien. Jika terdapat sekret dari penis, gonokokal (biasanya berwarna
periksalah jumlahnya, warnanya serta konsistensinya dan setiap gejala kuning) dan uretritis non-
demam, menggigil, ruam atau gejala Iain yang menyertainya. gonokokal (bisa jernih atau
berwarna putih)

Tanyakan apakah terdapat luka-luka atau pertumbuhan pada pents, dan tanya- Lihat Tabel l0- l, Abnormalitas
kan juga tentang setiap rasa nyeri atau pembengkakan pada skrotum. Tanyakan pada Penis (hlm. 384) dan
tentang keluhan dan gejala genitalia sebelumnya atau riwayat penyakit Tabel l0-2, Abnormalitas pada
dahulu seperti herpes, gonore, atau sifilis. Pasien yang memiliki lebih dari Genitalia Pria (hlm. 385-386).
satu pasangary pasien yang merupakan seorang homoseksual, atau yang Sebagai tambahan pada PMS,
menggunakan obat terlarang atau yang memiliki riwayat PMS sebelumnya, terdapat banyak kelainan kulit
memiliki peningkatan risiko untuk terkena PMS. yang mengenai genitalia;
demikian pula, sebagian PMS
memiliki gejala atau tanda-
tanda yang minimal.

Karena PMS dapat mengenai bagian tubuh yang lain, sering kali diperlukan lnfeksi akibat penularan oral-
pertanyaan tambahan. Penjelasan pendahuluan mungkin berguna. "Penyakit penis meliputi gonore,
menular seksual dapat mengenai setiap lubang pada tubuh tempat Anda Chlomydio, sifilis, dan herpes.
melakukan hubungan seks. ]adi, dengan mengatakan pada saya lubang mana Proktitis simtomatik atau
vang Anda gunakan dalam berhubungan seks, merupakan hal yang penting asimtomatik dapat terjadi
untuk Anda sendiri. Dan jika diperlukary Anda dapat mengajukan pertanyaan setelah seseorang melakukan
selanjutnya, "Apakah Anda melakukan oral seks? Anal seks?" jika jawaban anol intercourse.
pasien mengiyakan, tanyakan tentang gejala-gejala seperti sakit tenggorok,
diare, perdarahan rektal, dan rasa nyeri atau gatal-gatal pada anus.

Pada banyak pasien tanpa gejala atau faktor risiko yang diketahui, meng-
ajukan pertanyaan "Apakah Anda memiliki rasa khawatir terhadap infeksi
HIV?" merupakan tindakan yang bijaksana, dan kemudian lanjutkan
pertanyaan tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih umum seperti
dikemukakan pada halaman 48-49.

PENYULUHAN DAN KONSELING


KESEHATAN

Penyuluhan dan konseling kesehatan harus fokus pada penyuluhan pasien


mengenai PMS dan HIV, deteksi dini infeksi pada saat melakukan anamnesis
serta pemeriksaan fisik, dan identifikasi serta pengobatan pasangan yang
terinfeksi. Diskusi tentang faktor risiko PMS dan HIV sangat penting bagi
pasien remaja dan berusia muda yang merupakan kelompok usia paling
parah yang terkena. Dokter harus memberikan rasa nyaman dalam anam-
nesis untuk memperoleh riwayat seksual dan mengajukan pertanyaan yang
sifatnya terus-terang, tetapi tepat mengenai aktivitas seksual yang mereka

BAB IO I GENITALIA PRIA DAN HERNIA 377


PENYULUHAN DAN KONSELING KESEHATAN CONTOH ABNORMALITAS

praktikkan. Riwayat seksual yang minimai meliputi identifikasi orientasi


seksual pasien, jumlah pasangan seksuah-rya dalam satu bulan yang lalu, dan
setiap riwayat tentang PMS (lihat Bab 2, hlm. 48). Pertanyaan harus jelas dan
tidak boleh menghakimi. Anda juga harus nrengidentifikasi pemakaian
alkohol dan obat-obatan, khususnya yang disuntikkan. Berikan konseling ke-
pada pasien yang berisiko mengenai pembatasan jumlah pasangary pemakaian
kondom dankunjunganyang teratur ke dokter untukmemperolehpengobatan
PMS serta HIV. Penting bagi pria untuk seplera memberikan perhatian kepada
setiap lesi pada alat genitalia dan pengeluaran sekret dari penis mereka.

The ll.S. Preaentiae Serrrices Task Force merekomenciasikan konseling dan tes
untuk infeksi HIV pada kelompok berikut ini: semua orang dengan pening-
katan risiko terkena infeksi HIV, PMS, atau keduanya; pria dengan pasangan
sesama pria; para pengguna narkoba dengan riwayat pemakaian obat suntik-
an yang dahulu atau sekarang; semua orang yang pasangannya terinfeksi
HIV, melakukan praktik biseksual, atau menggunakan narkoba suntik (baik
itu pasangannya yang dahulu atau sekarang); dan semua pasien ciengan
riwayat transfusi yang didapatnya dalam periode r,r'aktu antara tahun 1978
dan 1985.

Di samping itu, anjurkan kepada pria-khususnya vang berusia di antara 15


dan 35 tahun-untuk melaksanakan pemeriksaan-sendiri testis mereka secara
teratur sebulan sekali dan segera mencari dokter jika menemukan tanda-
tanda berikut ini: setiap benjolan yang tidak nyeri, pembengkakan, ataupun
pembesaran pada salah satu dari kedua testis yang tidak disertai rasa nyeri;
rasa nyeri atau tidak nyaman pada testis atar-r skrotum; rasa berat atau pe-
ngumpulan cairan yang mendadak di dalam skrotum; atau lasa pegal yang
tumpul pada abdomen bawah atau lipat paha. (Lihat hlm. 382-383 untuk
instruksi kepada pasien).

Perhatikan, rnulanya mungkin Anda menggunakan kalimat untuk menguraikan hasit


pemeriksaan yang Anda lakukan; kemudian Anda akan memakai ungkapan. Gaya penulisan
di bawah ini mengandung ungkapan yang tepat untuk sebagian besar calatan medis. lstiiah-
istilah aslng akan diielaskan dalam bagian Teknik Perneriksaan berikutnya.
, J'Pria yang sudah disirkumsisi, Pada penis
tidak tampak pengeluaran sekret ataupun lesi.
Pada skrotum tidak terlihat pembengkakan atauPun perubahan warna. Testis
, mengalami desensus yang bilateral, teraba licin, dan tanpa massa. Epididimis.tidak nyeri
ketika ditekan, Tidak terdapat hernia inguinalis ataupun femoralis."
ATAU
"Pria yang tidak disirkumsisi; prepusium ditarik ke belakang dengan mudah. Pada penis Catatan medis ini menunjukkan
tidak tarnpak pengeluaran sekret ataupun lesi. Pada skrotum tidak terlihar pembengkak- suspek karsinoma testis, yaitu
: an ataupun perubahan warna. Testis mengalami desensus bilateral; testis yang kanan bentuk kanker yang paling
ter.aba'licin; pada permukaan lateral testis kiri terdapat nodulus yang kenyal dengan sering dijumpai pada pria yang
ukuran I x I cm. Nodulus ini ter{iksasi dan tidak terasa nyeri ketika ditekan. Epididimis berusia antara I 5 dan 35 tahun.
' tidak nyeri ketika ditekan. Tidak terdapat hernia inguinalis ataupun femoralis."

378 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN


TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS

TEKNIK PEMERIKSAAN
Banyak mahasiswa kedokteran merasa tidak enak atau risih ketika harus
memeriksa organ genitalia seorang pasien pria. "Bagaimana reaksi pasien?"
"Apakah pasien akan ereksi?" "Apakah pasien membolehkan saya untuk
memeriksanya?" Hal yang dapat menenteramkan perasaan pasien adalah
menjelaskan setiap langkah dalam pemeriksaan sehingga pasien mengetahui
apa yang akan terjadi. Seorang pasien pria terkadang mengalami ereksi. |ika
terjadi demikiaru Anda harus menjelaskan bahwa keadaan ini merupakan
respons yang normal, kemudian selesaikan pemeriksaan Anda dan lanjutkan
pelierjaan dengan sikap yang tenang. ]ika pasien menolak untuk diperiksa,
Anda harus menghormati keinginannya itu.

Pemeriksaan genitalia yang baik dapat dilakukan saat pasien berdiri atau
berbaring telentang. Namun, untuk memeriksa hernia atau varikokef pasien
harus berdiri dan Anda duduk dengan nyaman pada sebuah kursi atau
bangku. Pakaian periksa harus menutupi bagian dada dan abdomen pasien
dengan pas. Kenakan sarung tangan karet selama melakukan pemeriksaan.
Buka daerah genitalia dan inguinalis pasien. Pada pasien yang berusia
muda, tinjau dahulu stadium maturitas seksual pada halaman7l7.

I Penis

INSPEKSI
Lakukan inspeksi penis yang meliputi: Lihat Tabel l0- l, Abnormalitas
t Kulit Penis (hlm. 384)

t Prepusium (kulup).jika terdapat prepusium, tarik lipatan kulit ini ke be- Firnosis merupakan prepusium
lakang atau minta pasien untuk menariknya sendiri. Langkah ini sangat yang ketat sehingga tidak dapat
penting untuk mendeteksi banyak keadaan syank er (chancre) dan karsinoma. ditarik ke belakang glans penis.
Smegma, bahan yang berwarna keputih-putihan dan menyerupai keju, Porofimosis merupakan prepusi-
dapat berkumpul secara normal di bawah prepusium. um yang ketat sehingga setelah
berhasil ditarik ke belakang
tidak dapat dikembalikan ke
posisi semula. Edema akan
terjadi pada keadaan ini.
t Glans. Cari setiap ulkus, sikatriks, nodulus, ataupun tanda inflamasi. Bolonitis (inflamasi glans penis);
bolo nopostitis (i nflamasi pada
glans dan prepusium)

Periksa kulit di sekitar pangkal penis untuk menemukan ekskoriasi atau Ekskoriasi pada pubis atau geni-
infldmasi. Cari telur kutu atau kutu yang melekat pada pangkal rambut atau talia menunjukkan kemungkinan
bulu kemaluan. adanya kutu/tuma (Phthirus
pubis) atau terkadang skabies.

Perhatikan lokasi meatus uretra. Hipospodio merupakan kelainan


kongenital yang berupa
pergeseran meatus ke arah
ventral pada penis (hlm. 384).

Lakukan penekanan glans penis dengan Sekret yang sangat banyak de-
hati-hati di antara jari telunjuk yang di- ngan warna kuning ditemukan
tempatkan di sebelah atas dan ibu jari pada uretritis gonokokus;
tangan Anda yang di sebelah bawah. sekret yang sedikit dan tampak
Manuver ini harus membuka meatus jernih atau berwarna putih

BAB IO I GENITALIA PRIA DAN HERNIA 379


TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS

uretra dan memungkinkan Anda menginspeksinya untuk menemukan sekret. ditemukan pada uretritis non
Normalnya tidak terdapat sekret di dalam meatus uretra. gonokokus. Diagnosis pastinya
memerlukan pengecatan Gram
dan pemeriksaan kultur.
Jika pasien meiaporkan adanya sekret, tetapi Anda tidak melihatnya, minta
pasien untuk mengurut batang penisnya sendiri mulai dari bagian pangkal
hingga glans penis. Sebagai alternatif lain, lakukan sendiri penp;urutan ter-
sebut. Manuver ini dapat membuat sekret keluar dari dalam meatus uretra
untuk kemudian dilakukan pemeriksaan sekret yang tepat. Siapkan kaca
obfek dan media kultur untuk pemeriksaan tersebut.

PALPASI
Lakukan paipasi pada setiap abnormalitas penis dengan memperhatikan lndurasi di sepanjang permuka-
gejala nyeri tekan atau indurasi. Raba buibus penis di antara ibu jari dan dua an ventral penis menunjukkan
jari tangan yang pertama dengan memperhatikan setiap indurasi. palpasi striktur uretra atau mungkin
bulbus penis dapat dilewatkan pada pasien pria yang berusia muda dan pula karsinoma. Nyeri tekan
asimtomatik. pada daerah yang mengalami
indurasi tersebut menunjukkan "
Jika Anda menarik prepusium ke belakang, kembalikan prepusium tersebut inflamasi periuretra yang teriadi
ke posisi semula sebelum Anda melan.jutkan pemeriksaan Anda untuk me- sekunder karena striktur uretra.
meriksa skrofrrm.

I Skrotum dan lsinya


INSPEKSI Lihat Tabel l0-2, Abnormalitas
Lakukan inspeksi skrotum yang meliputi: Genitalia Pria (hlm. 385-386).
t Kulit. Angkat skrotum agar Anda dapat melihat permukaan posteriornya Ruam, kista epidermoid, dan
kadang-kadang kanker kulit.

. Kontur skrotum. Perhatikan setiap pembengkakan, benjolan, atau vena. Skrotum yang perkembangan-
nya buruk pada salah satu atau
kedua sisinya menunjukkan
kripto rki dism us (testis yang tidak
turun; undesensus testis).
Pembengkakan skrotum yang
lazim ditemukan meliputi hernia
inguinalis indirek, hidrokel, dan
PALPASI edema skrotum. Pembengkak-
an skrotum yang nyeri disertai
nyeri-tekan ditemukan pada
epididimitis akut, orkitis akut,
torsio funikulus spermatikus,
atau hernia inguinalis strangulata.
Lakukan palpasi pada setiap testis dan epidi-
dimis di antara ibu jari dan dua jari
tangan pertama.

Perhatikan ukuran, bentuk, konsistensi, Setiap nodulus pada testis yang


dan nyeri tekan; raba setiap nodulus. tidak nyeri ketika ditekan harus
Penekanan pada testis normalnya akan memperbesar kemungkinan
menimbulkan nveri viseral yang dalam. kanker testis, yaitu penyakit
kanker yang dapat disembuhkan
dengan insidensi puncak pada
usia antara I 5 dan 35 tahun.

380 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN


TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS

Lakukan palpasi pada tiap-tiap funikulus Vena berkelok-kelok yang


spermatikus, termasuk vas deferens, di multipel di daerah ini-biasanya
antara ibu jari dan jari-jari tangan pada sisi sebelah kiri*dapat
mulai dari epididimis hingga anulus diraba dan bahkan dapat dilihat.
inguinalis superfi sialis. Gambaran ini menunjukkan
varikokel (hlm. 386).

Perhatikan setiap nodulus atau pem- Vas deferens-jika terinfeksi


bengkakan. secara kronis-dapat teraba
menebal atau berbenjol-benjol
sepefti rangkaian manik-manik.
Struktur yang kistik dalam funi-
kulus spermatikus menunjuk-
kan hidrokel pada funikulus
tersebut.

Pembengkakan dalam skrotum yang bukan testis dapat dievaluasi dengan Pembengkakan yang berisi cair-
transiluminasi. Sesudah kamar periksa digelapkan, arahkan pancaran cahiya an serosa seperti pada hidrokel
senter yang kuat dari bagian belakang skrotum melalui massa tersebut. akan tampak bersinar dengan
Carilah transmisi cahaya yang berupa panfulan sinar berwarna merah. cahaya merah atau mengalami
transiluminasi. Pembengkakan
yang berisi darah atau jaringan,
seperti testis yang normal,
tumor, atau sebagian besar
hernia, tidak memperlihatkan
transiluminasi.

I Hernia

INSPEKSI
lnspeksi dsercLh inguinalis dan femoralis dengan seksama untuk menemukan Benjolan yang terlihat pada saat
benjolan. Sementara Anda melanjutkan pengamatan, minta pasien untuk mengejan menunjukkan hernia.
mengejan.

PALPASI
Lnkukan palpasi untuk meraba hernio inguinalis. Dengan menggunakan secara Lihat Tabel l0-3, Perjalanan
bergiliran tangan kanan untuk meraba sisi kanan pasien dan tangan kiri untuk dan Gambar^an Hernia pada
meraba sisi kirinya, lakukan tindakan invaginasi (membalik ke dalam) kulit Lipat Paha (hlm. 387).
skrotum yang longgar dengan jari telunjuk Anda. Mulai gerakan Anda pada
titik yang cukup rendah guna memastikan bahwa jari tangan Anda memiliki
cukup mobilitas untuk menjangkau anulus inguinalis interna sejauh-jauhnya
jika tindakan ini ternyata memungkinkan. Ikuti perjalanan funikulus sper- Lihat Tabel l0-4, Diferensiasi
matikus ke atas sampai berada di atas ligamentum inguinalis dan temukan Hernia pada Lipat Paha
mulut anulus inp;uinalis eksterna yang mirip celah berbentuk segitiga. Mulut (hlm. 388).
ini berada tepat di atas dan di sebelah lateral tuberkulum pubikum. Jika
anulus tersebut teraba sedikit melebar, jari telunjuk Anda dapat dimasukkan
ke dalamnya. Jika mungkiry ikuti perjalanan kanalis inguinalis ke arah lateral
dengan lintasan yang miring dengan hati-hati. Sementara jari tangan Anda
berada pada anulus eksterna atau di dalam kanalis inguinalis, minta pasien
mengejan atau batuk. Perhatikan setiap massa menonjol yang dapat diraba
ketika massa tersebut menyentuh jari tangan Anda.

BAB IO T GENITALIA PRIA DAN HERNIA


381
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS

Spina iliaka

Lakuksn palpasi untuk meraba hernia femoralls dengan menempatkan jari tangan
Anda pada permukaan antedor paha di regio kanalis femoralis. Minta pasien
sekali lagi mengejan atau batuk. Perhatikan setiap pembengkakan atau nyeri
tekan.

Evaluasi Kemungkinan Hernia Skrotolis. Jika Anda menemukan suatu


massa skrotalis yang besar dan mencurigai massa tersebut sebagai hernia,
minta pasien berbaring. Massa ini dapat kembali ke dalam abdomen dengan
sendi$nya. ]ika demikian, massa tersebut adalah hernia. ]ika tidak:
r Dapatkah jari tangan Anda menjangkau bagian di atas massa tersebut di Jika Anda dapat melakukannya,
dalam skrotum? curigai kemungkinan hidrokel.

r Lakukan auskultasi pada massa tersebut dengan stetoskop untuk men- Bunyi usus dapat didengar di
dengarkan bunyi usus. daerah hernia, tetapi tidak pada
daerah hidrokei.

jika hasil pemeriksaannya menunjukkan hernia, coba dengan hati-hati Suatu hernia dikatakan inkorse-
untuk mereposisinya (mengembalikan hernia tersebut ke dalam rongga rota lalau isi hernia tidak dapat
abdomen) melalui tekanan yang dilakukan terus-menerus dengan jari-jari ta- dikembalikan ke dalam rongga
ngan Anda. ]angan mencoba melakukan manuver ini jika massa tersebut abdomen. Suatu hernia disebut
teiasa nyeri ketika disentuh atau jika pasien mengeluh mual dan muntah- strangulota iika aliran darah ke
muntah. dalam isi hernia yang teriebak
itu terganggu. Curigai kemung-
Riwayat sakit mungkin membantu di sini. Biasanya pasien dapat mem- kinan strangulasi iika terdapat
beritahukan kepada Anda apa yang terjadi pada pembengkakannya ketika gejala nyeri tekan, mual serta
dia berbaring dan mungkin pasien dapat memperagakan bagaimana me- muntah dan pada keadaan ini,
lakukan reposisi sendiri. ]angan lupa untuk menanyakan kepadanya. tindakan pembedahan harus
dipertimbangkan.

I Teknik Khusus

PEM ERI KSAAN.SEN DI RI TESTIS


Kanker testis memiliki insidensi yang.rendah, yaitu sekitar 4 per L00.000 pria,
kendati kanker tersebut paling sering dijumpai pada pria muda yang berusia
antara L5 dan 35 tahun. Walaupun pemeriksaan sendiri teitis belum secara
formal disahkan sebagai pemeriksaan skrining untuk karsinoma testis,
mungkin Anda ingin mengajarkan kepada pasien Anda mengenai teknik
pe-elikruan:sendiri testis untuk meningkatkan kesadararinya terhadap
382 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS

kesehatan serta perawatan dirinya sendiri. Jika terdeteksi secara dini, karsi-
noma testis memiliki prognosis yang sangat baik. Faktor risikonya meliputi:
kriptorkidisme yang memberikan risiko karsinoma testis yang tinggi pada
keadaan testis yang tidak turun (undesensus testikulorum); riwayat karsi-
noma pada testis kontralateral; orkitis karena parotitis; hernia inguinalis; dan
hidrokel pada usia kanak-kanak.

BAB IO T GENITALIA PRIA DAN HERNIA


383
TABEL l0-l r Abnormalitas Penis

n q6
b0
c
-9=.v
d2 L
E * >.-
ddq(d
'i.dh:+t
6do MA:d
FIU
PPUF !? lki P c":9 .5u
i1;: ?H
p'=tE:;
':
Pox=
c.E
A.!+tt
69_
I >. l.=
3:-56 =
*d-:2 6 o-
i=:.*iE$3; f,(L
_ !
d f -
o=
3 5b E * 8-.; *5 iKH
I ryE * F
=*g )E:;e ! .g E5:
:lhdo6
3e s: g e n
s!ahs:
nv.iJ
6lE na
-G

; i a+!g P, S$[# &


-o boo I
5:-E P E rt e B-q [e
sHI;a:=fi ucxd-
E AE-O
o.-s E
.1:6+i d'= J r c = -s P.E -=
=O
*:Etie;* i
6

5;EP}[
o. +'X I I
-L

c
Ee5;PrEe* ti! c
E c c -i2
xd
E
O

![EEEgt"- E E; E5 A

I F S-s s F
*#I iE E EE E EJE EE I
.-*vio
-orZ
t - I
5 s;3LH - uijoil
d o LO
a_l _ !
='H $ Hi6i o.-
"h3k
F -
O_tra.9Y n
+
xr-o
c o-Y
:-E"Ej IH !9 vt O
idd.6^
EE
!
I V-ss
q c
uL-6
;$
-:w
EF
+ e 6od
4c a6
Pok.69. E
Ef"p
F I qo.E :'= bb 6 4C C Fd c 6
i;3.q>.
T g }P H F
j! 6 c-- o;
L6-.-
o.! E I
uE o-*
JE2oL!-V o-oY
! +t g*!e .s5s;:
: i-o d Y
E 3 9 PE [8. i8 rF=
,g:;EEEg diiEe
9X=rO
q 4 h 4.r.0
1*+cciii.e
l-=-? o J:
=
d-Y
= *?a R:1:
$-Y o'-
igEEEs**E bx t gFE
lL(L-o!O- C

-^rl
(
..c o Hs b I
!n=.o*
f
3 3dL E x=
_FE\ - d
E
to
0)
-o .C
bo c)
E5 P;
o- o '6 6 Fe's S&
udcf4
d :L!OC
J C d)
d
(
o- !
f -c ; =Flgj*
.g - 5 Foo
!odd=
!l ic x'*
L .d
c) 0)
E l)d !

5q E;
(
o
o
d
d
+j
d
d d c(,
et
f, d
-'=
6lt E
o
I L
d)
3f ; r o
o5 5 bo
bt -v
6 u ileEE
bht E
d -5
Cs
OF
d
E d 'if (J
9.e
! 9 O-.Y'. O
>d s-g E r6
=5
ss o oF rrsB8
i5 o
u -o
d
6P II; KS O

384 PEMERIKSA,AN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN


TABEL l0-2 r Abnormalitas Genitalia Pria

cci
=:
9c-.-u,
i.E=-.=.ss
tr>\
b -S 6
:E"F5;ES *.i*E
vuu=o a l-
*=

*;; tE 5 e
99E c U .Y tr !!
=y!
qJ-Y - 9
c-9cc
!:6-Ed
=
P
FE PrE s Si: X
gli s3
!d L
=

i-gg 6 .2
E b(, H
-..: qu.e'tr
g E; rEYt
h

i_9
Elgh
9s
E
s'
gEg*xti : r! -!
:e r"*
3
>

;b6F *
5 cITE
.9s I =** spj
EE =Eg
EE-l c
9dgEEi-E O o
O P= =J d
Er
fo
6
5 >l d-

;s&
- - t-v
-qd
c:-y
s:
cd6
t,
F
g! a
E::E
=+*E
J-:b
n.=9-
=J
-0 d:
I uof
C

k c a:
9S-i
F* PE o L"^X- c
1: F"e S F
-udi;.-L nt=:
L d 0:
! *vobof
o
= i:i 3-'! bE
Fo

?!
Ydchc
S
rE
8.E g: c
J t ii, bo.g
Utoo-d!
do-cO
tr u-6-91
b.= FU.e
b
c:.r
*3F
L!!L--
o:
EF E e fr F# Ss!
*_
d o !.-
a I bb!
=
o!fo!
s: s.t 3
H.e'i$)
=Fcd
'c do.- i
c o.= d lY
E
bOr;cC-q
i sEi
h+i
-EE!oE
I Hs s J -c c'l--ep
Y
v=l'=
-=.d -
Bi ; F E
E
v;3 C E f t

3
i; d EI
t.\'= oU
Y;
E
P
E!* : fr;
.- Xl-v KE 5
.:ieaF L E EE Eg E 6^q
g HT; HE gE
E:site
=EE

tr *
-V-b g- _9 F
s
=!

P F,3 S_5 r s s
ult e !-d Y
.!F E s 3E+;
-E
=
re s
6b6F
E! 5* gFfE}EF
I cO I E o o-lJ
Cd
66 F-o
-:d=\
'- c .eE
E;sft I
d L
uO-=d
.\r-l!
.gd6{3
3 .-3'=:lJ-o
.q - .= i;
L - cE
bo.- g.s_ve.:
o c:6.-:: = -
3-u s're.5r
o E.9 65
3!L
E.geErb
EE g ;tr.q.=.Y
?E E F
a C
ai q

rsqlEe
-E dP
gfi e"S: ft
c-cc6d

P bg s;
d >=:E o (! -EHgF"rpi
!E:jgEeE
-
t.,
o:'ft l= 9;: f i E d
< b q-*"st F
;JP E 6::
!e;*FF"t* E;E:ti[i
E

3 F: E F- g
L-L >.! t UE-;
5
O#sE'a

BAB IO T GENITALIA PRIA DAN HERNIA 385


TABEL l0-2 r Abnormalitas Genitalia Pria

*.r^ P o
o-
4t* Hn>- E elc
c 6 c !2'E
oJ 6 !l L
q5E =
dLd-
tr c?i 9 {.ruG
d
cilwC;..e
-Y
E-O 9 B;c c\l bo
J? 6l
G >.d-!
_v= u g
89booE.-eE
C u
d--
u-
o=Ld
g-o
=.'tCoAa !+j
EE
: f tr !9 I
i: ; ? d
r

!+c
C
I gog!
e 'J

o c
i e= I E qi /f!.lc)

33-YsB6 H Fi
EI E
-'iLl-Sm
" a-.L\t :-u d-u c
I- - E.: K*: toEci
:EFhBAeF o [; irb-
L-ddv

-:Yo6-
.= 6 tr-o I e A i h;
lu *".
c E
P F d 9P6;'!! (l-qtlYo
3F1i.be-qp fi:ii6=
r"E-E-Ve E F vJ-9 &

.rLd
d I f,i,e +
cJdx
EE - E E Ht*T
a-;y-ei:Fe
6==uf=tr
r *E
EilEI
*t Eg ) - a d YiE a
: E $ I ; E e e Poii
'=66C.=-p.j
E s! FIs E a P"* H s g
c*cEPSsosoE
TE;= E'= E t t +* HEEa c g
E i;53 +
;s:9:=
s m E* Ei
HE seFE HE
Ycdl,oJ.-^c!
I
[gE-*;
B
?
+
E I;?; gAt
BESF_ iij d r u.-
=j
lloJc.or!c!2
*ixEel E 1*;;5
-?d=VcEx6-i-
eE
^

t.Eiis'Ep
c Jq = -!2 I o-- :.: o EE Fi
H
oS.:
C E F;
E i d
i 9-Y= o g
aA-:c$N
Efgggs i't:"aI E HE$
c Ff,
-q bo]
3_3 9.R"3
s..
:= EE
av; n
E
?-soPE
-q---u
'E o.= tr E! *
IgrEti
=6trJd

:;+sa
.f;
;1S*
V-rcXE
^fJ
X c-E -
C _:?=
q E

p6: iS kE
=LUdVL
>fJ.4-S
=-o-ve
E 6 =u ql d F:
c;i.-;ir Y d
u

'-L!LLGC
ql
I8"F;
=_e
c, ! 6
UPiUPL
>;d -od
c:=
'= 16 E I >\
d c o o+;.= c
:g xs s5e
ob-o 91 9r ii * - E # ! + ;"-
:< E:*: E
ig F; t a
E
&"
:-o 6t F'- I
Y MP
iiq-'F'46+ Y
o< d;

d >\- a) o
o
5 =!;i
d s f-ct
> q S u c 6 > e o-! 9 !t
'=,^JXci -
I sj
c t d c
E E 6-E
9:Jd--'-J
!='.HForqY
i*EEEFft*
LV v9 aX
=-V
L-LdvuC
o cE 9-.=.= -5 Itr
lllu a K
6;q'-E66oJ
> > i+! r'a f; E

386 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN


TABEL l0-3 f Perjalanan dan Gambaran Hernia pada Lipat Paha

z<v
<=llJ
.e. F
oi
o &.9 cc)
z|!Jo =a
oD-l
ATra CU
Zt-
1at ;
f,
1%= =C
#sd
o-<=
rO

z3'
<z f
ut
z<
<z
3ff
z- g.@ z t=
32q !uo <;i
z !0Y
<sd CF
o; J ==
*sil
=<t
+oo
(== 'E ? vzt
LlJ < ur
tuJ Zd=
<ut!l
o-(9l! o-

BAB IO I GENITALIA PRIA DAN HERNIA 387


TABEL l0-4 I Diferensiasi Hernia pada Lipat Paha

6
Yof
o- *FB c
d !l-r - f
P
d
.tr
C
:
E
E FqE"
a.eE
F uc
9
i,
K ; IE
.=9= -
E
d E r- LY -u
d
G -
c.:.=l;voc
FEf oo
a d - --Fno I O
b6 I a t ;v.o -, 6
t iE-o r V
$
o* =
g F EF= d a
g6 E-- 6 ;
=bO M bO-.= d =
,o q
L
o .9 (! '-i = !i: F do
-di!f! m.^-o'=-
=
o d e
.:: cJ
-n d.2
o l -E t
d) 9P s.; !=
&; =: H *_)t dc
c E .: d _G
o doL==6-.-
ci:iaOo!=l-v
d t'l.
l1
6
6
x E
o-
.s c u_
q.)
'r,
'a 6
:= :-f
o=
c)
Li -ocE=c -Y
.s
'a
!4
v =: :EF"
o c
*.9.e-9
6
cc, ==Et != ;3:g.a
E'
is d oov
.'-'0c-;N.9 e
E !.=
d -oF:E^ ij oq
c .d: E-n E o -
{s - L :
S
{q :d : d Pi L
c f, o . =.1:
'**o
a
d,
5 X6
.s *.: FEt
.991
'o o o 6r
5 tr o

-96
F { E" FFg*E l'=i
dodNX=dLL L o
qc d i: .-! M
.g (u
,6 o i6,doi.E qrE
,9tr
-v d0 dr
e:
I
!-o'-d.
I F p
L

ctE
o d:u
:c
6 .d
6d-L:p
;G. .gF
:G'
J. '\:oc.
dqUU
-_ l -:lt_
:d -p6- bo -^
O ia 6: -:
'g o N c N .9.i
c .._O=Cc:f,
sbo
e
g
G I
E .sP'3
:ts'i=o-YLor ??^
6 s:
fi ol.lfoJ>-
-9 d F= e 9c
5 E; Elq
'- I P=

;-v so; :E
6
6 u-! tr.6- -E;P
6
.o ;* ai H ;s".=*'5
-
Ess
=.2.= F EP iie
C)

ttr
,.q
f.o.3bi5s 3i-33_
cL
g4) 6
t6
"a d-Y
c 9o
.sl !vJ
,f
.2 'E t!@!
C d;
*
.g LC_
! o=J
d
L
6
(,1
E a5
oJcd
d- a
d .2 -.64
E '4s.= tr
F bOc
ddo
oo

.g bEi
flr\
=rj.dc
tu_- AJ
::
tichc
C)

o Wv =dd-
.: 90 ,!
E!,E
L o)
o b-o'E
b O-a
i5 IIJF o. ii

3BB PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai