PELAYANAN KESEHATAN
(Tinjauan KUHP, KUHPerdata,Administrasi, UU No.36 Tahun 2009, VER)
Abd.Rahman,SH,M.Kes
FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
April 2020
Etika/Moral/Hukum/Disiplin
- Ilmu Kedok
- Ilmu Hukum
Medikolegal
1. Ilmu Hukum
2 disiplin ilmu
2. Ilmu Kedokteran
Medikolegal
1. Konsep terjadinya suatu
penyakit
Disiplin Kedokteran 2. Konsep Patofisiologi
3. Konsep Biomekanika
MEDIKOLEGAL
Herkutanto
KASUS MEDIKOLEGAL
Manusia Monodualistik
Kepentingan
Membatasi
manusia
ruang gerak
terlindungi
individu
“Sudiman”
“Utrecht”
“Surojo Wignyodipuro”
“Van Apeldoorn”
2.Kemanfaatan (zweckmassigkeit)
Masyarakat merasa dalam penegakkan hukum
mempunyai manfaat
Hukum
diperlukan
untuk
mendukung
HAK KESEHATAN HAK ASASI MANUSIA
HAK-HAK MANUSIA:
1. HAK PRIBADI
HAK-HAK DASAR MANUSIA 2. HAK SOSIAL
3. HAK BUDAYA
HAM
2. Pemenuhan HAM
PUSKES
NAKES
-Dokter
-Perawat PASIEN/
-Bidan KELUARGA PEMBIAYAAN
-dll
SARANA DAN
PRASARANA
SUBJEK HUKUM KESEHATAN
2.Orang (Individu/Kelompok)
Orientasi pada
konsumen dan kualitas
pelayanan/mutu
Berkolaborasi -Kuratif
Layanan
Dengan -Preventif
Ilmu2 lain Kesehatan -Promotif
-Rehabilitatif Aman, bermutu,
merata, non
diskriminatif
Hukum Kesehatan
(lex specialis)
Hk.
Hk. Dagang Kesehatan
Hk. Perdata
Hk.
Administrasi
BATASAN KESEHATAN DAN KETENTUAN UMUM
Diperlukan
Sumber Daya Kesehatan:
SEHAT :
-Fisik 1.Tenaga Kesehatan
-Mental 2.Sedian Farmasi
-Sosial 3.Alat Kesehatan
-Ekonomi (produktif) 4.Perbekalan Kesehatan
5.Fasilitas Yankes
Konsumerisme Komersialisme
TERJADINYA HUBUNGAN HUKUM DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Orang
Orang(Person)
(Person)
Badan
BadanHukum
Hukum
(Rechts Persoon)
(Rechts Persoon)
Pengemban Hak
Dan
Kewajiban
MANUSIA SEBAGAI SUBJEK HUKUM
SEJAK LAHIR
Pengecualian pasal 2 KUHPerdata
1.Telah dibenihkan
AWAL
2.Lahir hidup
3.Ada kepentingan yang
menghendaki
MANUSIA SEBAGAI
SUBJEK HUKUM
BERAKHIR MENINGGAL
HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan
Hak dan Kewajiban
Kewajiban
Objek
(Upaya Kesehatan)
Pidana
Tanggung jawab:
-Inform concent
- Rekam Medik Administrasi
- SP, SPO, Etika
- Hukum
Hubungan Hukum
NAKES (Kontrak Trapeutik) PASIEN
- HAK - HAK
- KEWAJIBAN - KEWAJIBAN
- KEWENANGAN
- TG. JAWAB
BAIK BURUK
(ADVERSE EVENTS)
KTD
1.KUHPerdata
2.UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
3.UU 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
4.UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Tanggungjawab perdata timbul karena adanya
hubungan antara manusia sebagai
individu/kelompok dalam hubungannya dgn
individu/kelompok lainnya dalam kehidupan
bermasyarakat.
38
TRANSAKSI TERAPEUTIK
Pengobatan/Perawatan (Nakes)
Pelayanan Kesehatan
Kelalaian/culpa
Kesengajaan/dolus
1. Personalia
RS/Klinik/Saryankes 2. Sarana dan Prasarana
3. Kewajiban memberikan
pelayanan terbaik
1. PIDANA POKOK
a. Pidana Mati
b. Pidana Penjara
c. Pidana Kurungan
d. Pidana denda
2. PIDANA TAMBAHAN
a. Pencabutan Hak-Hak Tertentu
b. Perampasan barang-barang tertentu
c. Pengumuman Putusan Hakim
Ketentuan hukum pidana dapat diberlakukan
dengan keharusan memenuhi 2 persyaratan :
1. Tubuh
2. Kesehatan DOKTER
3. Nyawa Manusia
TUJUAN PENEGAKAN HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN
2. Menegakkan keadilan
FAKTA DILAPANGAN
Pasal 32:
“Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka”.
Pasal 85:
“Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan
kesehatan pada bencana bagi penyelamat nyawa pasien dan
pencegahan kecacatan”
Pasal 190:
(1)Pimpinan pelayanan kesehatan dan/atau tenaga
kesehatan dengan sengaja tidak memberi pertolongan
sesuai pasal 32 dan 85, di pidana penjara 2 tahun dan denda
Rp.200.000.000,-
(2)Dalam hal mengakibatkan kecacatan atau kematian, di
pidana penjara 10 tahun dan denda Rp.1.000.000.000,-(satu
milyar)
TANGGUNG JAWAB HUKUM ADMINISTRASI
Pasal 49 (2)
Nakes dapat diberikan sanksi disiplin berupa:
a.Peringatan tertulis
b.Pencabutan STR atau SIP dan/atau
c.Mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan
kesehatan
Pasal 82 (4)
Nakes dapat diberikan sanksi administratif berupa:
a.Teguran lisan
b.Peringatan tertulis
c.Denda administratif; dan/atau
d.Pencabutan izin
MEDIKOLEGAL
ASURANSI DAN SURAT KETERANGAN DOKTER
SENGKETA
PASIEN NAKES HASIL
PENGOBATAN
ATAU HASIL
PELAYANAN
PASIEN RS KESEHATAN
(cacat/luka, mati)
PELAKU LAIN :
1.Asuransi
2.Industri kesehatan (obat, alat kesehatan)
ASURANSI suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu Premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
RISIKO kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapakan, yang mungkin akan diderita karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.(KUHD,246)
Meninggal
Sakit
RISIKO
Kecelakaan
Kehilangan Pekerjaan
VISUM ET REPERTUM
1. Konsep terjadinya suatu
penyakit
Disiplin Kedokteran 2. Konsep Patofisiologi
3. Konsep Biomekanika
MEDIKOLEGAL
Herkutanto
KASUS MEDIKOLEGAL
KUITANSI
SURAT KETERANGAN YANG
DIKELUARKAN DOKTER
Pasal 267
(1). Seorang dokter sengaja memberikan surat keterangan
palsu ada atau tidaknya penyakit, pidana penjara 4 tahun
(2). Jika surat keterangan tersebut dengan maksud untuk
memasukkan seseorang ke rumah sakit jiwa, pidana
penjara 8 tahun 6 bulan
(3). Diancam pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja
memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah isinya
sesuai dengan kebenaran
Pasal 268
(1). Membuat surat palsu atau memalsukan surat keterangan
dokter, dengan maksud untuk menyesatkan penguasa
umum atau asuransi, pidana 4 tahun
(2). Diancam pidana yang sama, barang siapa mamakai surat
keterangan palsu.
Kausalitas Faktual (factual
causation) suatu sebab yg terjadi
secara fisik didunia nyata yg
diperoleh melalui pengamatan
empiris.
ANALISIS PERISTIWA HUKUM
Kausalitas legal (legal causation)
suatu sebab yg menurut doktrin
hukum yg cukup untuk
menimbulkan tanggung jawab
hukum.
ASURANSI TANGGUNG GUGAT PROFESI DOKTER
MANFAAT:
DASAR HUKUM
UU No.36/2009 pasal 29 Nakes diduga melakukan
kelalaian dalam menjalankan
profesinya, harus diselesaikan terlebih
dahulu melalui MEDIASI
ESENSI MEDIASI :
-Perundingan
-Mufakat/musyawarah
-Tidak boleh ada paksaan
-Keputusan harus berdasarkan persetujuan para pihak.
PERMA RI No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan
1.Reliability (kehandalan)
- layanan yang dijanjikan dgn segera dan memuaskan
- Jadwal pelayanan tepat waktu
- Prosedur pelayanan tidak berbelit
3. Assurance (jaminan)
- Jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan
- Pengetahuan dan Keterampilan petugas/Nakes
tidak
diragukan
4. Emphaty
- Komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
pasien
PRINSIP YANG HARUS DIJUNJUNG TINGGI OLEH
PETUGAS KESEHATAN (PMK No.33 Tahun 2019)