Dosen Pembimbing :
dr. Diva Mariska Tarastin, Sp.KJ
Oleh :
Rania Egyptiana
Sisvanesa
Laras Zoesfa Rahmalia
•Riwayat Keluarga
Tidak terdapat adanya keluhan yang sama pada keluarga pasien
TD :110/80 mmHg
RR : 19 x/menit
Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F32.1 Episode depresi sedang
Aksis 2 : ciri kepribadian introvert
Aksis 3 : Tidak ditemukan
Aksis 4 : Masalah dengan “Primary Support Group”
Aksis 5 :GAF scale tertinggi 1 tahun terakhir (80-71)berupa gejala sementara dan dapat
diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll. GAF scale saat ini
70-61 (gejala sedang, disabilitas sedang)
Tatalaksana
Non farmakologis
Psikoterapi suportif
Terapi kognitif
Edukasi
Terapi Farmakologi
Sertralin 1x50 mg
Olanzapine
Prognosis
Faktor Biologi
A
Norepinefrin dan serotonin adalah dua neurotransmitter yang
paling telibat dalam patofisiologi gangguan mood.
Faktor Genetik
Faktor Sosial
Gangguan persepsi:
Gangguan depresi berat dengan ciri psikotik Hal dapat dipercaya:
mempunyai waham atau halusinasi. Pada wawancara dan perbincangan, pasien depresi terlalu
melebihkan hal buruk dan meminimalkan hal baik
Terapi
Farmakoterapi
Rawat Inap
Antidepresan merupakan terapi
Indikasi yang jelas untuk rawat inap adalah gangguan depresif berat yang efektif
kebutuhan prosedur diagnosis, risiko bunuh diri atau dan spesifik.
membunuh dan kemampuan pasien yang menurun SSRI seperti fluoxetine, paroksetin
drastic untuk mendapatkan makanan dan tempat (Paxil), dan sertralin (Zoloft), juga
tinggal. Riwayat gejala yang berkembang cepat bupropion, venlafaksin (Efexxor),
serta rusaknya sistem dukungan pasien yang biasa nefazodon, dan mirtazapin
juga merupakan indikasi rawat inap (Remeron).
Terap Psikososial
• Terapi Kognitif
• Terapi Interpersonal
• Terapi Perilaku
Analisa Kasus
• Depresi termasuk dalam gangguan suasana perasaan/mood dengan kelainan
yang mendasar berupa perubahan suasana perasaan ke arah depresi
(suasana perasaan yang menurun) dan biasanya disertai dengan perubahan
tingkat aktivitas.
• Berdasarkan PPDGJ III, kriteria diagnosis dari gangguan depresi meliputi
adanya gejala–gejala depresi yang terjadi selama 2 minggu atau lebih.
• 3 gejala utama dari gangguan depresi :
a. Suasana perasaan dan afek depresif.
b. Hilangnya kegembiraan dan minat.
c. Merasa mudah lelah sehingga aktivitas menurun.
• Gejala tambahan dari depresi meliputi gangguan tidur, menurunnya
konsentrasi dan perhatian, perasaan bersalah dan tidak berguna, nafsu
makan berkurang, menurunnya kepercayaan diri, pesimistis, serta gagasan
atau perbuatan yang membahayakan diri seperti bunuh diri.
Analisa Kasus
• Pada pasien ini ditemukan :
a. Ketiga gejala utama depresi
b. 4 gejala tambahan lainnya, yaitu ide bunuh diri, perasaan bersalah
dan tidak berguna, gangguan tidur, serta penurunan nafsu makan.
• Gejala- gejala ini telah dirasakan oleh pasien sejak 2 minggu yang lalu dan
menyebabkan pasien tidak dapat beraktivitas sebagaimana biasanya.
• Selain gejala depresi, pasien juga mengalami halusinasi auditorik yang
sesuai dengan suasana perasaan.
• Sesuai dengan gejala yang dialami pasien, berdasarkan PPDGJ III, pasien
didiagnosis dengan episode depresi berat dengan gejala psikotik (F32.3).
• Untuk episode depresi dengan gejala psikotik, di mana ciri-ciri psikotik
muncul dalam konteks episode depresi berat.
Analisa Kasus
• Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah :
a. Farmakoterapi
1. Sertraline 50 mg 1x1
2. Olanzapine
b. Psikoterapi
1. Psikoterapi suportif
2. Terapi perilaku kognitif
3. Sleep hygiene
4. Psikoedukasi pada keluarga