Anda di halaman 1dari 49

Bed Side Teaching

CHF ec. Aorta Regurgitasi + Atrial Fibrilasi

Singgih Parwanto
(G1A218110)
Pembimbing:
dr. Imelda Christina, Sp.JP
2

Keluhan Utama :
sesak napas

Nama : Ny S
Umur : 85 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Kenali besar
Masuk RS : 3 Januari
2020
Riwayat Perjalanan Penyakit

± 7 jam SMRS

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang


memberat sejak 7 jam SMRS. Sesak napas dirasakan
saat pasien sedang beristirahat.

3 hari SMRS pasien sudah mengeluhkan sesak napas,


sesak muncul saat pasien sedang beristirahan. Pasien
tidur menggunakan 3 bantal untuk mengurangi
sesaknya. Pasien mengeluh terkadang batuk berdahak
berwarna putih. Nyeri dada (-), Bengkak (-), mual (-),
muntah (-). Pasien mempunyai riwayat darah tinggi
yang dia ketahui dari bidan.
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)
• Riwayat hipertensi (-) Tidak ada anggota keluarga yang
• Riwayat DM(-) mengalami keluhan serupa seperti
• Riwayat stroke (-) pasien.
riwayat keluarga HT (-) dan DM (-)
Riwayat Kebiasaan Riwayat sosial, ekonomi, pribadi
• Riwayat merokok (-) Pasien tidak bekerja dan tinggal
• Riwayat minum alkohol (-) bersama anaknya

4
5
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS : Compos Mentis

RR • Sp02
Suhu N/HR TD

36,6 C 66/84 130/80 mmHg 28 x/menit 99% dg NC


x/menit 4L/i
Kulit
PEMERIKSAAN FISIK Sawo matang, pigmentasi (-), bintik
Mata kemerahan (-)
Conjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-),
pupil isokor, Refleks cahaya (+/+), mata Kepala
cekung (-) Normocephal, rambut tdk mudah
dicabut
Hidung
Deviasi septum (-), Telinga
epistaksis (-)
Dbn
Mulut
Leher
Bibir kering (-), atrofi papil (-), gusi
Pembesaran KGB (-) JVP 5+1cmH2O
berdarah(-)
Jantung
I: Iktus kordis tak terlihat
Paru
Inspeksi: P :Iktus kordis teraba di ICS VI linea midclavicula
Simetris, ginekomastia (-), sinistra
spider naevi (-) retraksi (-) P:
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus taktil ka=ki Atas: ICS II Linea parasternal sinistra
Perkusi: sonor Kiri: ICS VI Linea midclavicula sinistra
Auskultasi: vesikuler (+/+) menurun, Kanan: ICS V Linea parasternal dextra
Rhonki (+/+) Wh (-/-) A : BJ I/II Iregular, murmur (+) diastolik, gallop (-/-
)
Ekstremitas sup
Abdomen
Akral hangat, pitting
Inspeksi : Datar
Auskultasi : BU (+) normal edema (-), CRT <2 detik
Palpasi : soepel,nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas inf
Akral hangat, edema (+/+),
CRT <2 detik

PEMERIKSAAN FISIK

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DARAH RUTIN ELEKTROLIT DAN FAAL GINJAL DAN FAAL HATI

Jenis Hasil Normal Jenis Hasil Normal


Pemeriksaan Pemeriksaan
WBC 7,16 (4-10,0 103/mm3) Na 135,44 (135-148 mmol/L)
RBC 3,95 (3,5 – 5) K 3,96 (3,5-5,3 mmol/L)
HGB 11 (11,0-16 g/dl) Cl 103,09 (98-110mmol/L)
PLT 183 (100-300 103/mm3) Ca 1,21 (1,19-1,23 mmol/L)
HCT 34,7 (35-50)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

KIMIA DARAH

Jenis Hasil Normal


Pemeriksaan Ureum : 28 (15-39)
SGOT 32 <40 Kreatinin : 0,5 (0,9-1,3)
SGPT 20 <41
AS. URAT 7,1 2,6-6,0
CHOLESTROL 158 <200
TRIGLISERIDA 81 <150
GDS: 146 mg/dl
HDL 33 >34
LDL 109 <120
EKG

Interpretasi EKG :
Irama : Takiaritmia
Regularitas : Ireguler
HR :130x/i
Axis : Normal
Gel. P : sulit di identifikasi
PR interval : Sulit diidentifikasi
Durasi QRS : menyempit (0,04)
ST segmen: normal
Gel. T : normal
Kesimpulan : Takiaritmia, Atrial
Fibrilasi
Rotgen thoraks  3/1/2020

Interpretasi:
Kardiomegali, aorta
elongation dan sklerotik
 HHD, inflitrat paru
dengan efusi pleura
kanan  BP dd/ Edema
paru
ECHO  4/1/2020

Interpretasi :
Fungsi sistolik LV menurun
LVH konsentrik hypertrofi
Fungsi diastolik tidak dapat dinilai
Kontraktilitas RV baik
AR severe, TR moderate, MR mild
Diagnosa

Dypsneu ec. CHF ec. Aorta Regurgitasi + Atrial


Fibrilasi
TATALAKSANA
Non-Farmakologi
• Tirah baring
• Pemasangan Kateter
• Edukasi mengenai penyakit pasien, ketaatan minum obat,
tatalaksana dan kemungkinan resiko selama dirawat di
rumah sakit
• Edukasi tentang keadaan pasien kepada keluarga
Tatalaksana
• O2 Nasal canul 4 liter/menit
• IVFD RL 500cc/ 24 jam
• Inj. Furosemid 5mg/jam
• Inj. Ranitidin 2x50mg
• CPG 1x75mg
• Ramipril 1x1,25 mg
• Nitrokaf 3x2,5mg
• Atorvastatin 1x20mg
• Spironolaktone 1x1
• Nebu ventolin + fulmicont/8 jam
Definisi
Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus memiliki tampilan berupa: Gejala
gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istrahat atau saat melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda
retensi cairan (kongesti paru atau edema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi
jantung saat istrahat
Gagal Jantung

Gagal Jantung Akut Gagal Jantung


Menahun

Acute Decompensated
Heart Failure

Hypertensive Acute
Heart Failure

Edema Paru

Renjatan Kardiogenik

High Output Failure

Gagal Jantung Kanan


Etiologi
Miokard  PJK, hipertensi, miopati, miokarditis
Kelainan Katup
Penyakit jantung bawaan
Perikard
Aritmia  Takiaritmia, bradikardia + inotropik (-)
Obat
13 Sign Aorta Regurgitasi
1. corrigan’s sign
2. Muller’s sign
3. Duroziez’s sign
4. Musset’s sign
5. Quinke’s sign
6. Hill’s sign
7. Shelly’s sign
8. trauble’s sign
9. Becker’s sign
10. Rosenbach’s sign
11. Landolfi’s sign
12. Gerhardt’s sign
13. Mayne’s sign
Aritmia adalah variasi–variasi di luar 1.Laju : takikardia, bradikardia
irama normal jantung berupa kelainan 2.Irama yang tidak teratur,
pada kecepatan, keteraturan, tempat
3.Irama yang bukan dari nodus SA,
asal impuls atau urutan aktivasi
dengan atau tanpa adanya penyakit 4.Terdapat hambatan impuls supra atau intra
ventrikular
jantung struktural yang mendasari.

Respon fisiologis terhadap stres, hipoksia,


demam, nyeri, dll
Takikardi -> kondisi denyut Dapat disebabkan ganggun irama jantung
jantung > 100 x / menit (takiaritmia)
Takiaritmia ekstrim (>150 x/menit)
Arrhytmia
Tachyarrhythmia (rate Bradyarrhytmia
>100 x/min) (rate < 60 X/min)

• QRS sempit (<0.12 ms) • AV blok derajat 1, 2 & 3


• QRS lebar (>0.12 ms) • RBBB & LBBB
Persarafan autonom dan obat-obat

Lingkungan sekitar : beratnya iskemia, pH dan


berbagai elektrolit dalam serum, obat-obatan

Kelainan jantung  fibrotis dan sikatriks,


metabolit-metabolit dan jaringan-jaringan
abnormal/degeneratif dalam jantung
(amilodosis, kalsifikasi, dll)

Rangsangan dari luar jantung seperti pace


maker
Diagnostic
QRS complex
Teratur / tidak teratur ?

QRS complex
Sempit / lebar ?

P wave ?

Hubungan antara P and QRS ?


QRS sempit : Supraventricular origin

QRS sempit

Irama
Irama Teratur
Tidak teratur

Sinus Supraventricular Atrial


Tachycardia Tachycardia Fibrillation

Atrial Flutter
QRS Lebar : Ventricular origin

QRS lebar

Irama Irama
Teratur tidak teratur

Ventricular Ventricular
Tachycardia Fibrillation
Atrial FIbrilasi

• Terbagi menjadi paroksismal, persisten, dan permanen


• Dapat terjadi pada masnusia normal terutama karena stres
emosional / sesudah operasi, latihan, intoksikasi alkohol
• Sekunder akibat hipoksia, gangguan metabolik, gangguan
hemodinamik (pasien jantung, paru), PJR, defek septal atrial,
tirotoksikosis
• Gambaran EKG : gel.P tidak terlihat jelas, kompleks QRS tidak
teratur
Pemilihan obat-obat laju kontrol pada pasien AF dengan
penyakit penyerta
symptoms SIGNS
• Dyspnea on effort • Ronchi basah
• Orthopnea • S3 Gallop
• Paroxysmal Nocturnal Dyspnea • JVP meninggi
• Fatique • Hepatomegaly
• Cough • Odema tungkai
• Ascites
New York Heart Association ( NYHA )

I. Aktifitas fisik tdk ada pembatasan


Gejala timbul pd aktifitas yang berat
II. Aktifitas fisik sedikit terbatas
Gejala timbul pd aktifitas sehari-hari
III. Pembatasan Aktifitas fisik nyata
Gejala timbul pd aktifitas yang ringan
IV. Tidak bisa beraktifitas
Sesak pada waktu istirahat
Diagnostic
Laboratorium Darah dan Urine

Chest X Ray

Elektrocardiography

Echocardiography

Heart failure test : “NT-pro BNP”

Cardiac Catheterisation
Laboratory Findings
• Anemia
• Hyperthyroid
• Chronic renal insuffiency, electrolytes abnormality
• Pre-renal azotemia
• Hemochromatosis
Tata Laksana
Tujuan Meningkatkan quality of life :
- Memperbaiki hemodinamik
- Mengurangi keluhan
- Mengurangi aritmia
- Meningkatkan kapasitas latihan
- Mengurangi aktivasi
- Mengurangi aktifitas

Prinsip Pengobatan
gagal jantung:
1. Mengurangi preload:
Diuretic (Furosemide, Spironolactone), Nitrate
2. Aktivitas kontraktilitas otot jantung yang dapat
dipertahankan.
Beta blocker: Bisoprolol, Metoprolol, Carvedilol.
Avoid inotropic positive(digoxin) except if there are
atrial fibrillation, valvular heart disease,
severe LV dysfunction (EF <20%).
3. Mengurangi afterload:
ACE-I dan AII Antagonist telah terbukti bermanfaat.
Hindari: Antagonis Kalsium.
Pendekatan pada gagal jantung

1. Tentukan kausa gagal jantung


2. Tentukan pencetus
3. Derajat gagal jantung
4. Kemungkinan terapi definitif (bedah, intervensi?)
5. Terapi medik:

- kurangi beban jantung


- restriksi Na
- Restriksi air
- Diuretik
- Vasodilator/ACE
- Beta blocker
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai