REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
SURAT EDARAN
NOMOR SEK-3.OT.02.02 TAHUN 2022
TENTANG
PERPANJANGAN KEDUA PULUH TIGA
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM)
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
WILAYAH JAWA BALI
A. Latar Belakang
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia serta Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia pada hari Senin, tanggal 24 Januari 2022, mengenai penetapan perpanjangan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa Bali terhitung mulai
tanggal 25 Januari 2022 sampai dengan tanggal 31 Januari 2022, bersama ini perlu
dikeluarkan Surat Edaran yang mengatur sistem kerja dan pelaksanaannya serta beberapa
kebijakan dalam masa Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini memuat mengenai pengaturan dan mekanisme kerja serta pelaksanaan
terhadap beberapa kebijakan pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Kedua Puluh Tiga wilayah Jawa Bali bagi Pegawai dan PPNPN di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Nomor 6 Tahun 2014);
2. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
3. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional;
4. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2021 tentang Penetapan Status Faktual Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 42 Tahun 2021 tentang Uraian
Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Koordinator Jabatan
Fungsional di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah
Jawa dan Bali;
8. Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pintu
Masuk (Entry Point), Tempat Karantina dan Kewajiban RT-PCR Bagi Warga Negara
Indonesia Pelaku Perjalanan Luar Negeri;
9. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Tempat Kerja
Perkantoran dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi
Pandemi;
10. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penguatan Protokol Kesehatan Dalam Tata Kelola Instansi Pemerintah
Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
11. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01
Tahun 2022 tentang Perubahan Ketiga Atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Pegawai Aparatur Sipil Negara Selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
12. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 03
Tahun 2022 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Negeri Bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
13. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan
dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron (B.1.1.529);
14. Surat Edaran Satuan Tugas Covid-19 Nomor 2 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan
Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
15. Surat Kementerian Sekretariat Negara Nomor B-18/KSN/S/LN.00/01/2022 tanggal 17
Januari 2022 hal Kebijakan Pelaksanaan Dinas Luar Negeri (PDLN) Dalam Upaya
Pencegahan Penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
16. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor :
SEK-02.OT.02.02 Tahun 2022 tentang Perpanjangan Kedua Puluh Dua Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Wilayah Jawa Bali dan luar Jawa Bali.
1. Pedomani dan pahami arahan Presiden Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia serta berbagai regulasi lainnya terkait kebijakan Pemerintah dalam
penanggulangan pandemi Covid-19;
2. Sikapi kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron dengan meningkatkan kewaspadaan,
senantiasa lebih berhati-hati dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat
pada kegiatan perkantoran, pelayanan publik maupun aktivitas sosial lainnya;
3. Mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi, bagi yang belum divaksinasi untuk
segera melakukan vaksinasi, bagi yang telah menerima vaksinasi dosis pertama, untuk
segera vaksinasi dosis kedua, bagi yang telah menerima vaksinasi dosis lengkap, ikuti
vaksinasi dosis lanjutan (booster) dan turut sertakan anak usia 6-11 tahun untuk segera
divaksinasi;
4. Melakukan pembatasan aktivitas dan mobilitas, meliputi :
a. Tidak melakukan perjalanan ke luar negeri baik dalam rangka perjalanan dinas
maupun pribadi kecuali Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN) yang bersifat sangat
esensial yang pelaksanaannya merupakan arahan Presiden RI serta pelaksanaan
tugas belajar;
b. Tidak melakukan kegiatan di pusat keramaian yang berpotensi menimbulkan
kerumunan;
c. Selektif prioritas terhadap pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri dengan tetap
patuh pada regulasi yang berkaitan dengan pelaku perjalanan dalam negeri;
5. Mempersiapkan langkah antisipasi dan penerapan SOP dengan baik dalam rangka
pencegahan potensi penyebaran varian baru Covid-19, khususnya bagi Kantor Wilayah
yang memiliki Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dibuka sebagai pintu masuk (Entry Point)
kedatangan pelaku perjalanan luar negeri melalui jalur udara, darat, laut serta wilayah yang
memiliki perlintasan negara yaitu :
a. Bandar Udara :
1) Soekarno Hatta di Tangerang Provinsi Banten;
2) Juanda di Surabaya Provinsi Jawa Timur;
3) Sam Ratulangi di Manado Provinsi Sulawesi Utara;
b. Pelabuhan Laut :
1) Batam di Provinsi Kepulauan Riau;
2) Tanjung Pinang di Provinsi Kepulauan Riau;
3) Nunukan di Provinsi Kalimantan Utara;
c. Pos Lintas Batas Negara :
1) Aruk di Provinsi Kalimantan Barat;
2) Entikong di Provinsi Kalimantan Barat;
3) Motaain di Provinsi Nusa Tenggara Timur;
6. Kepala Satuan Kerja diharapkan untuk tetap melakukan pemantauan, pengawasan dan
pengendalian secara rutin, berkaitan dengan :
a. Kesehatan, mobilitas, kedisiplinan Pegawai dalam menerapkan protokol kesehatan
dan kepatuhan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam berbagai kegiatan;
b. Peningkatan kepatuhan protokol kesehatan, utamanya pelaksanaan 5M (memakai
masker, mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer, menjaga jarak,
meminimalisir mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan 3T (testing, tracing dan
treatment);
7. Sinergi dengan TNI, Polri, Satgas Covid-19 serta Instansi terkait dalam rangka
percepatan pelaksanaan vaksinasi serta penegakkan disiplin penerapan protokol kesehatan
untuk pencegahan penularan Covid-19;
8. Pengaturan kegiatan perkantoran dan operasional lapangan tetap mengacu pada
kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah, arahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Instruksi Menteri Dalam Negeri dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, sebagai berikut:
a. Wilayah Jawa Bali
1) Level 3 : 25% work from office (WFO)
2) Level 2 : 50% work from office (WFO)
3) Level 1 : 75% work from office (WFO)
b. Pegawai yang melaksanakan tugas di kantor adalah Pegawai yang sudah
divaksinasi lengkap, tidak mempunyai komorbid, menggunakan aplikasi
PeduliLindungi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat;
9. Lakukan berbagai langkah dan strategi untuk percepatan pencapaian target kinerja dan
penyerapan anggaran tahun 2022, termasuk penyerapan anggaran untuk penanganan
pandemi Covid-19 yang sampai saat ini baru terserap Rp 807.012.877,- / (0,46%) dari pagu
anggaran sebesar Rp 176.995.933.000,-;
10. Semoga Pegawai Kementerian Hukum dan HAM tetap sehat, produktif, optimis dan
tetap disiplin untuk mewujudkan Insan Pengayoman yang lebih baik, semakin PASTI untuk
Indonesia Maju;
11. Apabila terjadi hal yang menonjol segera melaporkan kepada Bapak Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia pada kesempatan pertama dengan tembusan kepada Wakil Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Sekretaris Jenderal;
12. Surat Edaran ini agar dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Selamat
bertugas, semoga kita semua diberikan kesehatan, keselamatan dan senantiasa berada
dalam perlindungan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
F. Penutup
Demikian Surat Edaran ini agar dijadikan pedoman untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Januari 2022
SEKRETARIS JENDERAL,
Tembusan:
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
SALINAN
Kudus 128
Magelang 187
Pati 181
Pekalongan 647
Pemalang 186
Purbalingga 680
Purworejo 102
Rembang 92
Semarang 155
Sragen 127
Sukoharjo 129
Tegal 1027
Temanggung 112
Wonogiri 137
Wonosobo 566
Jawa Timur Bangkalan 144
Banyuwangi 232
Blitar 167
Bojonegoro 180
Bondowoso 112
Gresik 194
Jember 354
Jombang 183
Kediri 228
Kota Batu 30
Kota Blitar 21
Kota Kediri 42
Kota Madiun 25
Kota Malang 126
Kota Mojokerto 19
Kota Pasuruan 29
Kota Probolinggo 35
Kota Surabaya 418
Lamongan 172
Lumajang 150
Madiun 98
Magetan 91
Malang 379
Mojokerto 164
Nganjuk 152
Ngawi 120
Pacitan 80
Pamekasan 129
Pasuruan 237
Ponorogo 125
Probolinggo 170
Sampang 722
Sidoarjo 336
Situbondo 99
Sumenep 157
Trenggalek 100
-30-
Tuban 169
Tulungagung 150
Jumlah 27088
ttd
Tembusan Yth :
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
4. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan;
5. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
6. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
7. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
8. Menteri Sekretaris Negara;
9. Menteri Agama;
-33-