Anda di halaman 1dari 3

3.

Menentukan jenis faktor resiko (usia, jenis kelamin, kebiasaan, pola hidup, lingkungan, keadaan
psikis, biologik dan sosial) , menentukan kriteria faktor resiko (kekuatan hubungan, temporal, respon
terhadap dosis, reversibilitas, konsistensi, layak biologis, analogi, dan spesifitas), kemudian tentukan
ukuran untuk mengetahui seberapa besaran resiko suatu penyakit yang harus dihadapi kelompok
atau populasi yang terpapar dibandingkan dengan yang tidak terpapar, kemudian prognosis yang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan meninggal dalam keadaan sakit, cacat, atau sembuh

4. Program dasar yang dilakuksn di puskesmas :


1. Upaya promosi kesehatan,contohnya yaitu penyuluhan tentang PHBS
2. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular contohn
3. program pengobatan (rawat jalan, rawat inap, UGD), kesehatan ibu dan anak (KIA),
upaya peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, serta surveilans, pencatatan dan
pelaporan (SP2TP)

5. Perbedaan UKM dan UKP di puskesmas


UKM / upaya kesehatan masyarakat berfokus pada kegiatan promotif dan preventif dimana
setiap puskesmas harus menyelenggarakan UKM esensial diantaranya yaitu promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga (KIA & KB), pelayanan gizi, dan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
UKP / upaya kesehatan perseorangan berfokus pada kegiatan kuratif dan rehabilitatif dimana
setiap puskesmas harus menyelenggarakan UKP esensial diantaranya yaitu pelayanan gawat
darurat/UGD, rawat jalan, rawat inap , dan persalinan normal

6. Program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga : 

Pertama dilakukan persiapan, kemudian dilakukan pendataan keluarga, kemudian program


bina keluarga/desa kelurarga, dilakukan penyusunan RUK secara evidence based pendekatan
keluarga, kemudian mengimplementasi intervensi permasalahan, kemudian lakukan
pengaasan,pengendalian, dan penilaian

7. Poin-poin yang menjadi indikator dalam standar pelayanan minimal di bidang kesehatan
yang dilakukan di puskesmas :
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil : setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 4 kali selama kehamilan, dengan jadal satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga oleh bidan dan dokter
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin : setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan sesuai
standar yang dilakukan oleh bidan atau dokter
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir : setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanansesuai
standar yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari sesuai dengan pelayanan neonatal esensial
d. Pelayanan kesehatan balita
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 
h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Standar pelayanan pada poin-poin diatas harus terpenuhi untur standar jumlah dan kualitas
personil/SDM kesehatannya, dan standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa pada setiap
poinnya

8. Kegiatan manajemen kesehatan yang dilakukan puskesmas :


Manajemen kesehatan di Puskesmas adalah dengan fungsi-fungsi manajemen meliputi
perencanaan (P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2), pengawasan, pengendalian, dan
penilaian (P3) dengan kegiatannya yaitu Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), lokakarya
mini,
 SP2TP atau Simpus, monitoring bulanan/ pemantauan wilayah setempat, dan evaluasi
kinerja puskesmas  

9. Bagaimana cara menegakkan diagnosa holistik pada individu dan keluarga :


Cara menegakkan diagnosa holistik yaitu dengan mendiagnosis aspek personal pasien (alasan
kedatangan, harapan dan persepsi terhadap masalah pasien,serta upaya yg telah dilakukan
pasien untuk mengatasi masalahnya), kemudian mendiagnosis klinis (melalui anamnesis serta
pemeriksaan fisik dan penunjang), kemudian mendiagnosis faktor resiko internal yaitu
genetik(misalnya ada riwayat keluarga dengan diabetes melitus), kondisi biologis,
perilaku/gaya hidup, dan kondisi psikologis, kemudian mendiagnosis faktor resiko eksternal
yaitu ekonomi, lingkungan sosial, lingkungan budaya, lingkungan fisik, lingkungan kimia,
lingkungan biologi, kemudian menilai derajat fungsional pasien 

10. Bagaimana tatalaksana kedokteran keluarga yang memiliki prinsip holistik,


komprehensif, integratif, dan berkesinambungan :
Prinsip holistik yaitu pelayanan yang bersifat menyeluruh dengan peduli bahwa pasien adalah
manusia seutuhnya sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan bagian dari keluarga dan
lingkungannya, kemudian prinsip komprehensif bersifat paripurna yaitu termasuk promotif,
preventif & spesific protection, early case detection & prompt treatment, kuratif,
pencegahahan kecacatan (disability limitation), pelayanan integratif yang bersifat terpadu,
selain merupakan
kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga
merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang
pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal. Untuk pelayanan yang
berkesinambungan terletak pada adanya tanggung jawab dokter dalam menjamin
kesinambungan berbagai pelayanan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan semua anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab dokter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai