Dibacakan Oleh:
210141010179
Supervisor Pembimbing:
Residen Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Dibacakan Oleh:
Mengetahui
Residen Pembimbing
Supervior Pembimbing
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 4
B. Definisi Blefaritis……………………………………………………………… 9
C. Epidemiologi………………………………………………………………… 11
D. Diagnosis……………………………………………………………………. 11
F. Tatalaksana…………………………………………………………………. 16
G. Prognosis…………………………………………………………………… 22
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………….. 28
BAB V PENUTUP………………………………………………………………. 30
Daftar Pustaka…………………………………………………………………. 31
3
BAB I
PENDAHULUAN
melakukan berbagai macam aktivitas. Fungsi mata yang terganggu akibat dari
penyakit dan trauma dapat mengganggu kualitas hidup.1 Trauma pada mata
menyumbang 8% dari kunjungan ke unit gawat darurat dan 31% dari jumlah
dalam mata sering terjadi di daerah industri dan dapat terjadi pada semua usia
trauma pada mata yang paling umum kedua setelah abrasi kornea.3
yang memfokuskan cahaya pada retina dan melindungi struktur internal mata
secara fisik dari elemen eksternal. Cedera pada struktur ini dapat menyebabkan
parut dan lapisan kornea yang tidak rata sehingga dapat mengakibatkan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
berdasarkan lokasi yakni Intra Ocular Foreign Body (IOFB) dan Extra
bilik mata depan, lensa, iris, vitreus, retina, atau intra orbita. Sementara
dan kornea.5,6
atau benda yang abnormal pada kornea yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan pada mata.7 Jenis-jenis corpus alienum pada kornea dapat berasal
dari logam (besi, baja, batu bara, aluminium), bahan inert (kaca, plastik),
bahan dari tumbuhan (kayu, daun, ranting, biji), bagian tubuh serangga,
bahan bangunan (pasir, batu, batu bata), bahan kimia (semen, air aki) dan
lain-lain.1
B. Etiologi
mata dan aktivitas yang memiliki risiko tinggi. Hal ini termasuk penggunaan
5
gerinda, pemukulan benda menggunakan palu, pengeboran, dan pengelasan.
Penyebab lainnya yang tidak terduga juga dapat terjadi, seperti terkena
C. Gejala Klinis
Beberapa tanda dan gejala yang umum ditemukan pada kasus corpus
alienum, yaitu adanya keluhan nyeri, terdapat sensasi yang mengganjal, mata
D. Diagnosis
terutama apabila terjadi kejadian yang keras dengan serpihan proyektil yang
adanya anisokoria atau bentuk pupil yang abnormal, serta defek pupil aferen.
defek pupil aferen dapat menjadi faktor prognostik pada pasien saat pertama
kali datang.4,8
alienum pada kornea juga harus menjalani pemeriksaan slit lamp secara
6
pewarna fluorescein, dengan memeriksa kelopak mata dan bulu mata,
konjungtiva, sklera, injeksi, kemosis, kedalaman bilik mata depan, sel dan
suar di dalam bilik mata depan, serta corpus alienum yang terlihat. Setelah
mencari lecet atau laserasi kornea. Pewarnaan ini juga memungkinkan untuk
E. Tatalaksana
telah dibasahi dengan anestesi lokal atau larutan garam juga dapat digunakan
alienum tertanam dengan kuat, jarum atau spud dapat digunakan untuk
luas diberikan tidak kurang dari empat kali sehari selama satu minggu. Pada
trauma yang lebih besar, lebih dalam, atau terletak di sentral mungkin perlu
mengonsumsi antibiotik yang lebih sering dan durasi yang lebih lama. Jika
7
dapat diberikan. Umumnya penggunaan steroid topikal dihindari hingga
epitel benar-benar sembuh. Pada kasus corpus alienum yang dalam dengan
F. Komplikasi
Corpus alienum pada kornea yang berasal dari organik, vegetatif, atau
logam cenderung dapat memicu reaksi inflamasi yang agresif. Jika terdapat
alienum berasal dari logam, terutama yang terbuat dari besi, rust ring pada
lokasi dan kedalaman, serta jenis substansinya. Pada sebagian besar kasus,
corpus alienum kornea superfisial dan perifer memiliki prognosis yang sangat
ketebalan penuh juga masih memiliki prognosis jangka panjang yang sangat
8
Semua rust ring yang terletak di pusat memiliki risiko yang lebih
besar untuk menimbulkan jaringan parut yang signifikan secara visual. Untuk
menghindari risiko tersebut dapat dibantu dengan tindak lanjut yang lebih
sering.3
9
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. SF
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Kristen
Suku : Minahasa
Bangsa : Indonesia
B. Anamnesis
mata kanan
Dr. R.D. Kandou Manado dengan keluhan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
merasakan sensasi mengganjal pada mata kanan. Keluhan mulai dirasakan saat
serbuk besi. Keluhan disertai rasa nyeri dan mata berair. Mata merah karena
10
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Hipertensi tetapi tidak rutin control,
DM (-), jantung (-), paru (-), ginjal (-). Riwayat menggunakan kacamata (-),
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
Nadi : 90 kali/menit
Respirasi : 16 kali/menit
Pergerakan
Normal ke segala arah Normal ke segala arah
bola mata
Segmen Anterior
11
5, kedalaman 1/3 anterior
stroma
12
Gambar 9. Post esktraksi corpus alienum
D. Resume
Pasien datang ke poliklinik Mata RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
sejak 2 minggu yang lalu. Pasien merasakan sensasi mengganjal pada mata
kayu, kemudian mata kanan terkenan serbuk besi. Keluhan disertai rasa nyeri
dan mata berair. Mata merah karena pasien terus mengucek–ucek mata. Tidak
5/60 ph 6/9 pada mata kanan dan 6/9 ph 6/6 f2 pada mata kiri, TIOD 8 mmHg dan
corpus alienum di zona parasentral arah jam 5, kedalaman 1/3 anterior stroma
E. Diagnosis
F. Tatalaksana
13
- Artificial tears 4x1 tetes OD
- Vit C 2x500mg
G. Prognosis
H. Edukasi
- Kebersihan mata
14
BAB IV
PEMBAHASAN
15
Setelah ekstraksi corpus alienum dilakukan, pasien diberikan artificial
tears ED 6x1 gtt OD, levofloxacin ED 6x1 gtt OD, dan gentamicin EO 1x1 app
OD. Edukasi juga diberikan kepada pasien berupa penjelasan terkait trauma yang
dialami dan prosedur tindakan ekstraksi yang dilakukan, pencegahan kejadianya
berulang dengan edukai pentingnya memakai kacamata pelindung pada saat
melakukan pekerjaan untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali,
larangan untuk tidak mengucek mata dan melakukan usaha untuk mengeluarkan
benda asing sendiri, serta mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dengan yang
diresepkan dan melakukan kontrol untuk pemantauan lebih lanjut atau segera
datang ke rumah sakit apabila keadaan pasien tidak membaik.
16
BAB V
PENUTUP
datang ke IGD dengan keluhan mata bagian kanan terasa sakit dan kemerahan.
kanan pasien terkena serbuk besi saat memotong kayu. Pada pemeriksaan oculi
dextra ditemukan corpus alienum pada kornea. Pasien telah dilakukan ekstraksi
corpus alienum oculi dextra dan pemberian obat artificial tears ED 6x1 gtt OD,
levofloxacin ED 6x1 gtt OD, dan gentamicin EO 1x1 app OD. Pasien telah
diedukasi untuk menggunakan alat pelindung mata pada saat bekerja, tidak
obat secara teratur sesuai dengan yang diresepkan dan melakukan kontrol untuk
pemantauan lebih lanjut atau segera datang ke rumah sakit apabila keadaan pasien
tidak membaik. Prognosis pada sebagian besar kasus benda asing kornea
17
DAFTAR PUSTAKA
18