GANGGUAN
PERNAFASAN
Batuk
(1)
(2)
Respirasi
Respirasi
melibatkan otot-otot
regular dan otot bantu.
Otot
Otot
reguler inspirasi : m.
Intercostalis externus, m. Levator
costae, m. Serratus posterior
superior, dan m. Intercartilagineus.
Otot
Otot
reguler ekspirasi : m.
Intercostalis internus, m.
Subcostalis, m. Tranversus
thorachis, m. Serratus posterior
inferior.
Otot
Secara
Epitel
Sel
Kartilago
Tanda
Parenkim
Pemeriksaan
Hemoptisis
Jari
Tanda
Wheezing/
Stridor
Pleural
Batuk
Hasilnya
Etiologi
1. Iritan : Iritan yang masuk melalui
inhalasi akan merangsang reseptor
batuk. Reseptor batuk ada di laring
sampai bronkus. Sedangkan pada
bronkiolus dan bagian distal darinya
sudah tidak ditemukan lagi.
Penatalaksanaan
Untuk batuk akut dan subakut yang
umum biasanya bisa sembuh dengan
sendirinya tanpa terapi farmakologi.
Selain itu untuk pencegahan bisa
dengan menghindari pemicu batuk.
1.
2.
Semua
CONTOH KASUS
Nn A
Keluhan penyerta : demam
Pemeriksaan fisik : wheezing.
Riwayat : perempuan umur 20 thn,
sebelumnya membersihkan rak penuh
debu; kakak penderita mengalami penyakit
paru kronik dengan gambaran rontgen
honeycomb appereance, tanpa wheezing
Keluhan utama : batuk tidak berkurang
sejak 3 hari, sejak hari ini berdahak &
sesak napas.
Penatalaksanaan: 2 obat dengan fungsi
berbeda.
1.
2.
3.
4.
PEMBAHASAN
Pada kasus didapatkan perempuan berumur
20 tahun dengan keluhan batuk yang tidak
berkurang sejak 3 hari yang lalu. Mulai tadi
pagi batuk menjadi berdahak, terasa sesak
napas, dan timbul demam.
Maka dapat diketahui pada pasien terkumpul
gejala-gejala penyakit pernapasan dan
inflamasi.
Batuk merupakan upaya pertahanan paru
terhadap berbagai rangsangan yang ada. Ini
adalah refleks normal untuk melindungi tubuh.
Refleks
Dahak/
Produksi
Sesak
Pada
Pada
Bila
Meninjau
Dari
Bronkiektasis
Dari
2 kemungkinan penyakit
pasien : asma dan COPD. COPD
terkait dengan 2 keadaan patologis
berbeda, yaitu bronkitis kronis dan
emfisema.
Gambaran
Sedang
Dari
Interaksi