ABRASI KORNEA
Oleh:
210141010171
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Referat
Ilmu Kedokteran Komunitas
Dengan Judul:
ABRASI KORNEA
Oleh :
Putri Fabiola Soetiman
210141010171
Mengetahui,
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Mata adalah salah satu organ manusia yang memiliki fungsi yang sangat
penting, terutama untuk melihat. Oleh karena itu, amat penting untuk melindungi
organ ini, karena apabila terjadi kelainan dapat menyebabkan kerusakan bahkan
sampai kebutaan. Salah satu kelainan yang terdapat pada mata adalah abrasi
kornea. Kornea merupakan dinding depan bola mata, berupa jaringan transparan
dan avaskuler. Kornea memiliki fungsi untuk perlindungan dan merupakan salah
satu media refraksi serta berfungsi juga untuk filtrasi cahaya UV.
kornea (epitel) oleh karena trauma pada bagian superfisial kornea mata.
riwayat trauma dengan gejala-gejala seperti rasa nyeri pada mata, sensitif terhadap
kelopak mata bengkak dan visus yang menurun. Diagnosis ditegakkan dengan
Fluorescent Test untuk mengetahui apabila ada kerusakan pada kornea mata.
Abrasi kornea dapat sembuh sendiri jika tidak terdapat penyulit. Untuk
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan diameter vertikal 11,7 mm. Jari-jari kelengkungan depan 7,84 mm dan
5
Kornea memiliki indeks refraksi 1,37. Kornea memberikan kontribusi 74
% atau setara dengan 43,25 dioptri (D) dari total 58,60 kekuatan dioptri mata
Dalam nutrisinya, kornea bergantung pada difusi glukosa dari aqueus humor
dan oksigen yang berdifusi melalui lapisan air mata.Sebagai tambahan, kornea
perifer disuplai oksigen dari sirkulasi limbus. Kornea adalah salah satu organ
adalah 100 kali jika dibandingkan dengan konjungtiva. Kornea dalam bahasa
latin “cornum” artinya seperti tanduk, merupakan selaput bening mata, bagian
dari mata yang bersifat tembus cahaya, merupakan lapis dari jaringan yang
1. Lapisan epitel
Tebalnya 50 µm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang
saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng.
Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong
kedepan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel
gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel
6
menghambat pengaliran air, elektrolit dan glukosa yang merupakan
2. Membran Bowman
kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian
3. Jaringan Stroma
satu dengan yang lainnya, Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur
4. Membran Descemet
stroma kornea. Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup,
5. Endotel
7
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan media yang dilalui
kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya, cedera pada epitel hanya
menyebabkan edema lokal sesaat stroma kornea yang akan menghilang bila
sensorik terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V.
Saraf siliar longus berjalan supra koroid, masuk kedalam stroma kornea,
B. Definisi
C. Etiologi
permukaan mata; benda asing, tertusuknya mata oleh jari, alat-alat make-up,
kecelakaan kerja, trauma kimia, trauma termal. Ada 2 kategori pada abrasi
kornea yaitu abrasi superfisial, hanya sebatas lapisan epitel saja dan abrasi
profunda, abrasi yang terjadi hingga pada membran descemet tanpa disertai
D. Patofisiologi
(abrasi yang tidak melibatkan membran Bowman) dan abrasi kornea profunda
(abrasi yang dalam tetapi tidak menembus membran Bowman). Abrasi kornea
8
disebabkan karena terjadinya trauma pada permukaan mata. Kornea memiliki
sifat penyembuhan yang luar biasa. Lesi yang mengenai epitel sering sembuh
dengan cepat dan sempurna tanpa jaringan parut. Sedangkan Lesi yang
luka permanen. Proses penyembuhan epitel dimulai ketika sel-sel epitel basal
gangguan produksi sel basal akan membuat mata lebih rentan terhadap erosi
berulang.5
E. Diagnosis
1. Anamnesis
gejala seperti rasa nyeri pada mata, sensitif terhadap cahaya, rasa
yang menurun.
2. Pemeriksaan oftalmologi
posterior dari mata untuk melihat apakah ada kelainan yang terjadi.
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan slit lamp pada area yang sama dengan cahaya biru setelah
F. Tatalaksana
9
Kornea memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri,
lebih lanjut. Abrasi kornea merupakan suatu defek yang terasa nyeri tetapi
lapisan Bowman dan stroma superfisial bias juga terkena. Meskipun demikian,
Pasien dapat diberikan obat topikal antibiotik yang terdiri dari polytrim,
gentamycin dan tobramycin ataupun obat antibiotik tetes. Selain itu, pasien
pasien secara aktif. Apabila pasien merasa nyeri, dapat diberikan pengobatan
anti nyeri.5
G. Komplikasi
terjadi secara baik kerusakan dapat terjadi hingga pada daerah membrane
descemet. Dengan keadaan seperti itu, maka akan terjadi pelepasan pada
H. Prognosis
terjadi dalam beberapa hari (dengan kecepatan 1 sampai 2 mm per hari) dan
10
11
BAB III
PENUTUP
Abrasi kornea umumnya terjadi karena trauma pada permukaan mata yang
dapat disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam mata, tertusuknya mata
oleh jari, alat-alat make-up, kecelakaan kerja, trauma kimia, dan trauma termal.
Abrasi kornea dapat terjadi superfisial saja, dimana hanya epitel yang terlibat dan
abrasi kornea profunda saat ada keterlibatan membran descement. Sel epitel
kornea dapat menyembuhkan diri sendiri, sehingga apabila ditangani dengan baik
12
DAFTAR PUSTAKA
2018. p.160
www.nlm.nih.gov.
DA, Fong GH, Rudge J, Wiegand SJ, Yancopoulos GD, Adamis AP.
13