Anda di halaman 1dari 52

PBL 2 WEEK 2

SIROSIS HEPATITIS ET CAUSA HBV


MINDMAP
PROGNOSIS
KLASIFIKASI ASITES
• Grade I (minimal)
ialah asites dalam jumlah sangat kecil yang hanya dapat terdeteksi melalui USG.
• Grade II (moderate)
ialah asites yang terlihat sebagai distensi abdomen yang tampak simetris.
• Grade III (large)
ialah asites dalam jumlah besar hingga menimbulkan distensi abdomen yang
sangat nyata
Kriteria Child Turcotte Pugh
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS & DD
• Anamnesis • Differential Diagnosis
1. Riwayat penyakit terdahulu 1. Gagal ginjal (dapat menyebabkan asites)
2. Mual, kembung o Tidak ada nyeri ulu hati
3. Nyeri pada ulu hati o Tidak ada spider nevi
4. Perut terasa penuh
2. Gagal jantung (dapat menyebabkan asites)
5. Mata dan badan semakin menguning
6. Skrining hepatitis pada saat akan donor darah positif
o Tidak ada spider nevi
o Tidak ada ikterus
• Pemeriksaan Fisik
1. Perut distended
2. Spider nevi
3. Caput medusa
4. Shifting dullness
5. Nyeri tekan epigastric
6. Tes undulasi
7. Ballotement lien

• Pemeriksaan Penunjang
1. Hb↓, Leukosit↓, Platelet↓
2. Albumin↓, SGOT↑, Bilirubin total↑, Bilirubin direk↑
3. HBsAg positif
KIE, ETIK, &
KESMAS
KIE ETIK
• Mengkonfirmasi kepada pasien • Informed consent
dan keluarga pasien bahwa pasien
mengalami sirosis hati • Beneficence, non-maleficent,
justice, autonomy
• Menginformasikan kepada pasien
dan keluarga pasien bahwa pasien
mengalami sirosis yang dapat
disebabkan oleh penyakit
terdahulu yaitu hepatitis
• Mengedukasi pasien dan keluarga
pasien untuk segera berkonsultasi
apabila mengalami gangguan pada
tubuh dan pencegahan sirosis hati
KESMAS
• Primer:
1. Vaksin hepatitis 3-4x selama 6 bulan
2. Tidak konsumsi alcohol
3. Tidak berganti-ganti pasangan
4. Konseling Pra-nikah
5. Olahraga

• Sekunder:
1. Segera berkonsultasi kepada dokter apabila mengalami gejala sirosis hati
2. Terapi penyakit terdahulu (hepatitis)

• Tersier:
1. Taat pengobatan
TATALAKSANA
ASITES
• Tirah baring dan diet rendah garam
• Pemberian diuretic
1. Spironolaklton 100-200 mg 1x1 hari, monitor dengan penurunan berat badan
0,5 kg/hari
2. Bila spironolakton tidak adekuat dapat dikombinasikan dengan Furosemide
20-40 mg/hari. Bila tidak ada respon, dosis Furosemide dapat ditambah
sampai maks. 160 mg/hari
• Parasentesis (bila asites semakin membesar) dan bila cairan yang dikeluarkan
lebih dari 5 L beri albumin 6-8 g/L cairan yang dikeluarkan
HEPATITIS B
• Telbivudine 600mg 1x1 hari sampai hasil HBsAg negative.
• Interferon alfa subkutan 5 micro unit/hari atau 10 micro unit
3x/minggu.
• Peginterferon alfa 2a subkutan 180 microgram/minggu selama 48
minggu.
SIROSIS HATI
• Pembatasan aktifitas fisik
• Tidak konsumsi alkohol
• Asupan gizi cukup
ANATOMI
HEPAR
HEPAR
VASKULARISASI & INERVASI
 Arteri  Vena
a. Hepatica propria a. Hepatica propria v. Cava inferior
ramus dextra ramus sinistra

a. Cystica Vv. Hepatica dextra Vv. Hepatica Vv. Hepatica sinistra


intermediae
a. Gastrica dextra a. Hepatica propria a. Gastroduodenalis

v. Portae hepatis v. Portae hepatis


a. Lienalis / a. Hepatica communis a. Gastrica sinistra ramus dextra ramus sinistra
a. Splenica
a. Cystica
Truncus coeliacus / v. Portae hepatis
tripple hallery
Setinggi Vertebrae  Inervasi
Thoracal XII -
Aorta abdominalis
Vertebrae Lumbal I - Saraf simpatis  truncus coeliacus
- Saraf parasimpatis  n. vagus (n. X)
HISTOLOGI
HEPATOSIT
• Bentuk polyhedris
• Inti sel satu / lebih (bulat)
• Sitoplasma eosinophil
• Nukleolus jelas (satu / lebih)
• Inklusi : glikogen, lipid droplets
SINUSOID HEPAR
• Merupakan sistem kapiler
intralobuler.
• Lumen lebar dan saling
anastomosis.
• Memisahkan lamina hepatis satu
dengan yang lain.
• Dindingnya terdiri atas sel
endotel dan sel Von Kupffer.
• Sel Endotel • Sel Kupfer
- Selaput sel berlubang-lubang. - Sel fagosit.
- Hubungan antar sel tidak - Berbentuk seperti bintang.
lengkap. - Juluran sitoplasma menyusup
- Basal membran tidak ada. di antara sel-sel endotel.
- Sifat - sifat tersebut untuk
meningkatkan efisiensi
resorbsi dan sekresi.
SEPTUM INTERLOBULARIS
- Terdiri atas jaringan ikat kendor.
- Pertemuan 3 lobuli yang
berdekatan, berbentuk segitiga
 segitiga Kiernan / portal canal
/ portal area.
• PORTAL AREA / CANAL/
SEGITIGA KIERNAN
- Vena interlobularis.
- Arteria interlobularis.
- Ductus interlobularis
PEMBULUH DARAH PADA HEPAR
• Vena Porta • Vena Interlobularis
- Membawa darah dari lien dan usus - Terdapat di dalam segitiga
yang mengandung bahan-bahan yg Kiernan.
telah diserap oleh usus, kecuali - Dinding tipis.
lemak (diangkut oleh pembuluh - Tunika media dan lamina elastica
limfe). interna tidak jelas.
- Vena porta  vena interlobularis - Sering berisi sel-sel darah.
 sinusoid  vena sentralis 
vena sublobularis  vena hepatica
 vena cava inferior.
• Vena Centralis • Vena Sublobularis
- Di tengah lobulus hepar. - Di tepi lobulus hepar.
- Dinding tipis. - Besar.
- Berhubungan dengan sinusoid. - Dinding tebal.
- Sendiri, tidak bersama portal triad - Di dalam jaringan ikat
yang lain. interlobular.
- Tidak bersama dengan portal triad.
ARTERI HEPATIKA
• Bersifat nutritif.
• Bercabang menjadi arteria interlobularis yg kemudian bercabang-
cabang lagi menjadi sinusoid.
• Sebagian memberi nutrisi pada portal kanal dan perilobuler.
FISIOLOGI
FUNGSI HEPAR
• Sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan
lemak.
• Metabolisme lemak, karbohidrat, protein.
• Tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral serta vitamin yang
larut dalam lemak (A,D,E,K)
• Detoksifikasi
• Fagositosis mikroorganisme, eritrosit, leukosit yang sudah tua/rusak.
BIOKIMIA
METABOLISME & SEKRESI BILIRUBIN
PATOFISIOLOGI
SIROSIS HATI
• Cirrhosis is characterized by
fibrosis and nodule formation of
the liver secondary to chronic
injury, leading to alteration of the
normal lobular organization of
the liver.
IKTERUS
• Keadaan hiperbilirubinemia yang ditandai dengan perubahan warna
kulit, sklera dan jaringan lainnya (membran mukosa) menjadi kuning.
• Penting untuk dibedakan dengan karotenemia.
• Hiperbilirubinemia : total bilirubin >1.2 mg/dl (dewasa)
• Hiperbilirubinemia konjugasi -> bilirubin direk > 0.3 mg/dl atau >
12.0 μmol/L
• Hiperbilirubinemia tak tekonjugasi -> bilirubin indirek > 0.8 mg/dl
atau > 5.1 μmol/L
• Penting untuk diagnosis!
PADA KASUS
• Hiperbilirubinemia konjugasi • Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi
terjadi karena kolestasis terjadi karena hemolisis sel darah
intrahepatik yang diakibatkan oleh meningkat diakibatkan karena
peradangan intrahepatik sehingga portal hipertensi sehingga terjadi
mengganggu outflow dari bilirubin gangguan pada aliran darah lien.
konjugasi  tidak dpt dikeluarkan • Juga disebabkan akibat rendahnya
 kadarnya meningkat dalam albumin yang dihasilkan oleh hepar
darah. akibat peradangan. Sehingga terjadi
kegagalan transport  tidak bs
masuk ke hepar  tidak
terkonjugasi meningkat di dalam
darah.
HEPATITIS
HEPATITIS B KRONIK
MIKROBIOLOGI
VIRUS HEPATITIS B (HBV)
- Jenis virus DNA
- Anggota damily hepadnaviridae
- Hepatotropisme kuat (hanya menginfeksi sel hati)
- Genom bentuk sirkuler dengan double strand parsial
- Bentuk sferis

• HBsAg
- Pembentuk envelope
- Berikatan dengan reseptor di hepatosit (menentukn tropisme virus 
hepatotropisme kuat)
• DNA polymerase
- Replikasi genom HBV
- Membentuk virus baru
• HBcAg/HBeAg
- Sebelum pre core  HBeAg = tidak membentuk struktur virus, tapi
disekresi ke plasma darah (dapat terdeteksi)
- Setelah pre core  HBcAg = menstabilkan genome
MEKANISME
ASITES & PERUT KEMBUNG
BAK SEPERTI TEH
Inveksi HBV

Kerusakan sel parenkim hepar

Penurunan fungsi hepar

Gangguan metabolisme bilirubin

Ganggua bilirubin intrahepatik

Bilirubin conjugated masuk ke aliran darah

Filtrasi di glomerulus

BAK seperti teh


Inveksi HBV

MUAL Kerusakan sel parenkim hepar

Penurunan fungsi hepar

hipoalbumin

Penurunan tekanan onkotik

Perpindahan cairan ekstrseluler

acites

Perut terasa penuh

Rangsang mekanik

Afferen vagal GI track

Pusat muntah di otak

mual
IDK
TES UNTUK HEPATITIS
Tes Antibodi
• Antibodi thdp hepatitis A (anti HAV).
• Antibodi thdp material inti virus hepatitis B (anti HBc).
• Antibodi thdp material permukaan virus hepatitis B (anti HBs).
• Antibodi thdp materi genetik virus hepatitis B (anti HBe).
• Antibodi thdp virus hepatitis C (anti HCV).
TES UNTUK HEPATITIS
Tes Protein & Materi Genetik
• Antigen material permukaan virus hepatitis B (HBsAg).
• Antigen material genetik virus hepatitis B (HBeAg).
• DNA virus hepatitis B (HBV DNA).
• RNA virus hepatitis C (HCV RNA).
NILAI NORMAL SGOT & SGPT
• SGOT Normal
• 5 – 40 unit per liter serum

• SGPT Normal
• 7 – 56 unit per liter serum
INTERPRETASI FOTO THORAX
• Airway (Normal)
• Bones & Soft Tissue (Normal)
• Cardiac (Normal)
• Diaphragms ( Flat, cause of Asites)
• Effusion ( Tidak ada)
• Field of Lung (Radioluscent)
• Gastric air bubble (Tidak ditemukan)
• Hilum (DBN)
• Instrument (Tidak ditemukan)
INTERPRETASI EKG

• Irama : Sinus (P wave di Lit II Panjang 2-2,75 kotak kecil)


• Heart Rate : 300/4-4,5 Kotak Besar = 67-75x/menit (Reguler)
• Complex QRS : Normal (2-2,5 Kotak Kecil)
• ST Segment : Normal
• T Wave : Normal
• Axis: V3

Anda mungkin juga menyukai