KIE, Kesmas , DD
Non Alcoholic Fatty Liver Disease
• Etiologi
• Metabolic Syndrome (Type II diabetes, obesity, dan hypertriglyceridemia)
• Gejala :
• Nyeri pada abdomen regio Hypocondriac kanan-epigastrium
• extreme tiredness
• unexplained weight loss
• Weakness
• Hepatomegaly
Budd-Chiari Syndrome
• Hepatopati yang disebabkan obstruksi • Gejala Klinis
aliran vena hepatica • Jaundice
• Etiologi : • Ascites
• Hepatomegaly
• Primer : Endoluminal venous lesion-
like thrombosis • Splenomegaly
• Sekunder : Struktur organ sekitar • Ankle edema
yang menekan / invasi tumor • Stasis ulcerations
• Prominence of collateral veins
Cholelithiasis / Gallstones
• Deposisi kristal di kandung empedu Obstruksi pada ductus cysticus , kandung empedu.
• Etiologi :
• Supersaturasi kolesterol
• Bilirubin yang berlebihan
• Hipomotilitas / gangguan kontraktilitas kandung empedu
• Gejala Klinis :
• Biliary colic (nyeri konstan dan tajam pada daerah right upper quadrant) terkadang
dibarengi dengan diaphoresis, mual, dan muntah
Pancreatitis
• Deposisi kristal di kandung empedu Obstruksi pada ductus cysticus , kandung empedu.
• Etiologi :
• Supersaturasi kolesterol
• Bilirubin yang berlebihan
• Hipomotilitas / gangguan kontraktilitas kandung empedu
• Gejala Klinis :
• Biliary colic (nyeri konstan dan tajam pada daerah right upper quadrant) terkadang
dibarengi dengan diaphoresis, mual, dan muntah
Gastritis
• Px mengeluh mual sehingga diberikan ondancentron 3x8 mg untuk mengurangi keluhan ini.
• Selain itu, pemberian tranfusi albumin juga dilakukan sebanyak 500cc : 7tts/mnt setiap
harinya
• Asites (Perut Kembung):
• Tirah baring:Tidur terlentang,kaki sedikit diangkat,selama beberapa jam setelah minum obat
diuretika Dapat memperbaiki efektifitas diuretika, perbaikan diuretika tersebut
berhubungan dengan perbaikan aliran darah ginjal dan filtrasi glomeruluss akibat tirah
baring.tirah baring menyebabkan aktifitas simpatis dan sistem renin-angiotensin-aldosteron
menurun mengurangi cairan asites.
• Parasintesis bila asites sangat besar,hingga 4-6 liter & dilindungi
pemberian albumin 8 s/d 10 g IV per liter cairan parasintesis (jika
> 5 L).
• Restriksi cairan Direkomendasikan jika natrium serum kurang 120-
125 mmol/L.
Tatalaksana sirosis hati dengan komplikasi.
1.Sirosis hati kompensata tidak ditemukan tanda dan gejala yang nyata.
2.Sirosis hati dekompensata gejala dan tanda sirosis hepatis
didapatkan secara nyata kegagalan hepatoselular(Jaundice) dan
hipertensi portal(mengakibatkan asites).
Tatalaksana : Preparat nukleosida analog (lamivudin, telbivudin, and
tenofovir).
Interferon tidak dianjurkan menimbulkan dekompensasi.
(penggunaan IFN pd pasien dengan sirosis dekompensata terkait VHB
dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri,bahkan pada dosis kecil).
Terapi Hepatitis B kronik pada pasien.
• Dalam perjalanannya melalui duktus-duktus biliaris, bagian kedua sekresi hati ditambahkan ke
dalam sekresi empedu yang pertama. Sekresi tambahan ini berupa larutan encer ion-ion natrium
dan bikarbonat yang disekresi oleh sel-sel epitel sekretoris yang mengelilingi duktulus dan duktus.
• Sekresi kedua ini dirangsang terutama oleh sekretin menyebabkan pelepasan sejumlah ion
bikarbonat tambahan untuk melengkapi ion-ion bikarbonat dalam sekresi pankreas (untuk
menetralkan asam yang dikeluarkan dari lambung ke duodenum).
PENGOSONGAN EMPEDU
• kandung empedu mengosongkan simpanan empedu pekatnya ke dalam
duodenum terutama sebagai respon terhadap perangsangan CCK
yang terutama dicetuskan oleh makanan berlemak.
• Kandung empedu juga dirangsang secara kurang kuat oleh Asetilkolin
dari n.vagus dan enterik usus meningkatkan motilitas dan sekresi
dalam bagian lain traktus gastrointestinal bagian atas.
• Mekanisme pengosongan kandung empedu = kontraksi ritmis dinding
kandung empedu, tetapi pengosongan yang efektif juga membutuhkan
relaksasi sfingter Oddi secara bersamaan, yang menjaga pintu keluar
duktus biliaris komunis ke dalam duodenum.
Biokimia
METABOLISME
Tahapan :
1. Transport bilirubin
2. Uptake bilirubin oleh sel hati
3. Konjugasi
4. Sekresi bilirubin terkonjugasi
Patofisiologi
Sirosis
hepatis
Hepatitis
Perut kembung &
membesar
PEMBACAAN FOTO
THORAX DAN EKG
EVALUASI FOTO THORAX
• A = AIRWAY
• B = BONE AND SOFT TISSUE
• C = CARDIAC AND MEDIASTINUM
• D = DIAFRAGMA
• E = EFFUSION
• F = FIELD OF LUNG
• G = GAS BUBBLE
• H = HILUM
• I = INSTRUMEN
PEMBACAAN EKG
• F = FREKUENSI 75X/MENIT
• R = RITME REGULER
• I = IRAMA SINUS
• T = TRANSISI V3
• A = AXIS NORMAL
• M = MORFOLOGI NORMAL