Anda di halaman 1dari 12

Pengertian

• Atresia bilier adalah suatu


keadaan dimana tidak adanya
lumen pada traktus bilier
ekstrahepatik yang
menyebabkan hambatan
aliran empedu
• tidak adanya atau kecilnya
lumen pada sebagian atau
keseluruhan traktus billier
extrahepatik yang
menyebabkan hambatan
aliran empedu (kolestasis).
Akibatnya di dalam hati dan
darah terjadi penumpukan
garam empedu dan
peningkatan bilirubin direk.
Etiologi

• Atresia bilier masih belum diketahui dengan


pasti.
• Namun, sebagian besar penulis berpendapat
bahwa atresia bilier adalah akibat proses
inflamasi yang merusak duktus bilier, bisa
karena infeksi atau iskemi. Hal penting yang
harus diketahui bahwa atresia bilier bukanlah
penyakit yang diturunkan.
Tanda dan gejala
• ikcterus,
• tinja akolik,
• urin yang
bewarna gelap,
• Penurunan berat
badan
Patofisiologi

- Obstruksi saluran empedu ekstrahepatik


menyebabkan obstruksi aliran normal empedu ke
luar hati dan dalam kantong empedu dan usus
- - terbentuk sumbatan menyebabkan sumbatan
dan menyebabkan empedu balik ke hati
- peradangan , edema dan degenerasi hati (bahkan
fibrosis-sirosis)
- degenerasi hati (jaundice, ikterik, hepatomegali)
- tidak ada empedu dalam usus, lemak, dan vit
larut lemak tidak dapat diabsorbsi(feses akolik,
kekeurangan vitamin larut lemak, gagal tumbuh)
Pemeriksaan
Penunjang
• Laboraturium rutin dan khusus
untuk menentukan etiologi dan
mengetahui fungsi hati (darah,
urin, tinja)
• Pencitraan, untuk menentukan
patensi saluran empedu dan
menilai parenkim hati
• Biopsi hati, terutama bila
pemeriksaan lain belum dapat
menunjag diagnosis atresia bilier
Penatalaksanaan Medis
• hepatoportoonterostomi.
Terapi pengobatan yang dapat diberikan
• Fenobarbital 5mg/kg/bb (dibagi 2 kali
pemberian)
• Kolesteramin 1gr/kg/bb (dibagi 6 kali
pemberian)
Penatalaksanaan Keperawatan
• Keperawatan
• Pertahankan kesehatan bayi (pemberian makan
cukup gizi sesuai dengan kebutuhan serta
menghindarkan kontak infeksi)
• Berikan penjelasan kepada orang tua bahwa
keadaan kuning pada bayinya berbeda dengan
bayi lain yang kuning karena hiperbilirubinemia
biasa yang dapat hanya dengan terapi
sinar/terapi lain.
• Pada bayi ini perlu tindakan bedah karena
terdapat penyumbatan.
Diagnosis Keperawatan
• Ketidak efektifan pola nafas
• Kekurangan volume cairan
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan
• Hipertermi
• Kerusakan integritas kulit
Ketidak efektifan pola nafas
• Tujuan : anak akan mengalami perbaikan pola
nafas
• KH: memperlihatkan jalan napas yang paten
• Intervensi:
• 1.pengkajian pantau adanya pucat dan sianosis,
observasi dan dokumentasi ekspansi, kecepatan,
irama kedalaman dan upaya pernapasan
• 2. Pemberian posisi prone. EBP jurnal Prone
Posision respiratory distress sindrome
• 4. kolaborasi pemberian nebulaizer
Kekurangan volume cairan
• Tujuan: Anak akan mengalami perbaikan
keseimbangan cairan
• KH:asupan cairan adekuat Oral, IV, memiliki hidrasi
yang baik, tidak mengalami rasa haus.
• Intervensi :
• 1. Pengkajiansesuaikan komunikasi perawat dengan
usia anak, kaji dan antisipasi faktor penyebab
kehilangan cairan, masukan cairan dlm sehari
• 2. Observasi terhadap kehilangan cairan yang tinggi
elektrolit dll beri Asi sesering mungkin Oral rehydration
solution in Non Cholera Diarhea: review
Hipertermi
• Tujuan : Sistem pengaturan suhu anak kembali
efektif
• Kh : Berada dalam rentang normal 36,5-37,5’c
Intervensi:
• 1. Pantau TTV : Suhu Badan
• 2.Anjurkan keluarga untuk mempertahankan
cairan
• 3. Kompres pada lipatan ketiak dan femur,
kompres hangat dengan tepid water sponge
• 4. Mengunakan pakaian yang tipis dan menyerap
keringat

Anda mungkin juga menyukai